Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Historis Pesantren dalam Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Badriyah, Laila
TABYIN: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 3 No 02 (2021): Desember
Publisher : STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tabyin.v3i02.319

Abstract

Pondok pesnatren merupakan bagian miniatur dari Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia yang memiliki sejarah Panjang dan kaya. Kontribusi pesantren nyata adanya dalam membangun peradaban di Indonesia degan karakteristiknya yang tidak akan lekang oleh zaman dengan elemen: masjid, kyai, pondok, santri dan kitab kuning. Pesantren mempunyai keunikan tersendiri dalam meningkatkan Lembaga Pendidikan Islam, untuk mempertahan eksistensiya dalam pengaruh globalisasi. Pemerintah dengan Kebijakannya membpunyai andil dalam mempertahan eksistensi pesantren yang berkaitan dengan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan Islam yang berkualitas. Pesantren melakukan rekontruksi dalam bidang Pendidikan dengan melakukan reformulasi keilmuan, maka muncullah kelembagaan dari IAN menjadi UIN. Regulasi tersebut merupakan dedikasi pesantren untuk melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, kreatif, memiliki skill dan kecakapan hidup profesional, agamis, serta menjunjung tinggi moralitas. Kata Kunci: Historis, Pesantren, Lembaga pendidikan Islam,
Multikultural dalam Pendidikan Islam Badriyah, Laila
TABYIN: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 3 No 01 (2021): Juni
Publisher : STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tabyin.v3i01.320

Abstract

Pendidikan Islam multikultural pada hakikatnya adalah pendidikan yang menempatkan multikulturalisme sebagai salah satu visi pendidikan dengan karakter utama yang bersifat inklusif, egaliter dan humanis, namun tetap kokoh pada nilai-nilai spiritual dan ketuhanan yang berdasarkan Alquran dan as-Sunnah.Pendidikan Multikultural merupakan isu sangat strategis dan penting untuk dibahas karena sebuah bangsa lahir dari multikultural, sehingga pengelolaan pendidikan multikultural atau keanekaragaman budaya menjadi pendorong bagi perkembangan dan kebaikan sebuah bangsa. Pendidikan multikultural adalah proses penanaman tatacara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural.
Efikasi diri dan Motivasi Belajar: Pengaruhnya terhadap Kemandirian Belajar Siswa MTs Bi’rul Ulum Gemurung Gedangan Sidoarjo Bayhaqi, Hasmi Nur; Badriyah, Laila
ISLAMIKA Vol 6 No 3 (2024): JULI
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v6i3.5027

Abstract

As an ability that every individual student must have according to the rules of the national education system, learning independence includes the ability to learn independently and develop their personal abilities. However, in reality the world of education in Indonesia is still relatively low and many students lack the ability to learn independently. This research highlights the urgency of increasing student learning independence as a solution to ensuring educational success in an era full of complexity and rapid change. Descriptive quantitative with correlative or correlational research methods is this research approach. The research population was all 102 MTs Bi'rul Ulum students with a sample of 36 taken using random sampling techniques. A closed questionnaire is used as a means of collecting data in the form of a likert scale. In the research results, it is known that self-efficacy has more influence on learning independence than learning motivation. The results show that self-efficacy has a significant effect on learning outcomes, learning motivation also has a significant effect on learning independence, and self-efficacy and learning motivation are also known to have an effect on learning independence. The higher a student's level of self-efficacy, the more their learning independence will increase. In addition, learning motivation encourages students to learn with enthusiasm and curiosity, thereby increasing their learning independence. Students who have high learning motivation will tend to be interested in exploring various topics and learning materials independently, without having to rely on instructions from teachers or encouragement from parents.
Transformasi Model Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI): Studi Kasus di SMA Al Muslim Sidoarjo Maulidi, Rizki; Badriyah, Laila; Masnawati, Eli
ISLAMIKA Vol 6 No 4 (2024): OKTOBER
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v6i4.5444

Abstract

This research aims to determine the transformation of learning models in improving the quality of Islamic religious education (PAI) learning at SMA Al Muslim Sidoarjo. This research uses a qualitative descriptive method with a case study approach. Data collection techniques in this research are through observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are carried out through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validity using triangulation techniques. The results of the research show that the transformation of the learning model at SMA Al Muslim Sidoarjo is done by supervising and improving facilities in the form of facilities and infrastructure from school management. Efforts to improve the quality of PAI learning through transformation of the learning model are carried out by looking at teacher competency and monitoring the school principal as well as full support from school management. Supporting factors for the transformation of the learning model are developing digital skills and applying religious moral values, monitoring students' academic progress through the My Al Muslim application and discussing to find joint solutions to improve learning and IT infrastructure in addition to providing school internet. Meanwhile, the inhibiting factor is the challenge of teacher consistency in continuing to adapt to digital learning models that are always up-to-date. In the future, schools are expected to continue to innovate learning and evaluate inhibiting factors so that the delivery of material from teachers to students becomes more competent.
Implementasi Pembelajaran P5 dalam Membentuk Karakter Bangsa di Era Society 5.0 Badriyah, Laila; Masfufah, Masfufah; Rodiyah, Kholidatur; Chasanah, Abidatul; Abdillah, Moh Arifudin
Absorbent Mind: Journal of Psychology and Child Development Vol 1 No 2 (2021): Psychology and Child Development
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/absorbent_mind.v1i02.3638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan program profil pelajar Pancasila yang ada di kurikulum merdeka, juga ingin mengetahui apakah berdampak terhadap pembentukan karakter siswa di sekolah. Pendidikan karakter dibutuhkan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan sosial. Society 5.0 merupakan konsep masyarakat yang melek teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Beberapa keterampilan yang perlu dikuasai siswa meliputi: kreativitas, inovasi, pemikiran kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Pendidikan karakter yang ditingkatkan juga perlu dicapai dengan tujuan membentuk watak (karakter) moral yang memberikan nilai moralitas tersendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dan cara memperkuat pendidikan karakter siswa. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan bagaimana idealnya pendidikan karakter dalam menghadapi era masyarakat 5.0. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter memang penting untuk bekal siswa di masa yang akan datang. Pendidikan karakter dilakukan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia, sehingga tidak hanya akhlak saja yang terbentuk, melainkan penguasaan keahlian bidang TIK, berpikir kreatif inovatif dapat dicapai oleh siswa dalam menghadapi era masyarakat 5.0.
Penerapan Model Pembelajaran Somatic, Audiotory, Visualisation, Intelectually (Savi) dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Masfufah, Masfufah; Badriyah, Laila; Anggrain, Nunuk; Ahmad, Lutfillah Jamaluddin; Al Asror, Ilham
Absorbent Mind Vol 2 No 1 (2022): Psychology and Child Development
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/absorbent_mind.v2i01.3639

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) dalam meningkatkan kreativitas belajara siswa. Model pembelajaran SAVI yang dialami oleh siswa adaah munculnya semangat kreatif yang berakar pada rasa keingintahuan dan keterbukaan alamiah siswa, karena dalam model pembelajaran SAVI menekankan pada aktivitas pembelajaran dengan melibatan alat indra sebanyak mungkin yang mengakibatkan fisik dan pikiran aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung. Karena kegiatan model SAVI akan menciptakan suasana belajar yang bermakna. Hubungan gur dan siswa terjalin interaksi secara langsung antara siswa dan lingkungan belajarnya sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yang berdampak pada optimalnya hasil belajar. Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indera yang dimiliki siswa. Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat difasilitasi melalui penerapan model pembelajaran SAVI di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan/library reserch. Kemampuan berpikir secara kreatif dapat dipahami sebagai kemampuan menghasilkan ide yang baru dan berguna; dan memaksimalkan usaha kreatifnya dengan cara mengelaborasi, memperbaiki, menganalisis, dan mengevaluasi idenya sendiri.
Meta Analisis Scientific Approach terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Badriyah, Laila; Khumairo, Nailul; Salsabilla, Amalia; Waffa, Muhammad Ali
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/educativo.v2i1.169

Abstract

Pada artikel ini menjelaskan mengenai rumusan masalah yang berupa pendekatan Scientific Approach dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Adapun penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pustaka, jurnal, buku, dan referensi tertulis lainnya, Yangmana sistem dalam pengumpulan datanya menggunakan non tes yaitu dengan menelaah jurnal elektronik melalui google Cendekia dan studi dokumentasi di perpustakaan. Kemudian dari berbagai literatur ini dikemukakan bahwasannya Pendekatan Saintifik ini bertujuan guna mampu memberi suatu pemahaman terhadap siswa untuk bisa mengenali danjuga memahami beraneka ragam materi dengan mengaplikasikan terori-teori ilmiah. Yang mana suatu informasi bisa datang kapan saja tanpa ketergantungan dengan instruksi dari seorang guru. Maka dari itu, diharapkan kontrak dalam pembelajaran dapat tercapai guna bisa memotivasi diri siswa agar mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dari berbagai macam sumber melalui pengamatan
Pengaruh Lingkungan Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Ma Unggulan Setia budi, Ryan; Badriyah, Laila
Al-Mau'izhoh: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 5 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/am.v5i2.7281

Abstract

This research determines the influence of the learning environment at school on student learning achievement in fiqh subjects at MA Unggulan Tlasih Tulangan Sidoarjo. This type of research is quantitative descriptive. The student population in this study was students from class Meanwhile, data analysis techniques use percentages and product moments. Based on the percentage analysis that the Influence of the Learning Environment at Ma Unggulan Tlasih Tulangan Sidoarjo shows a result of 63.19%, then fulfilling the interval of 61%-80% can be categorized as Good. The Product Moment Correlation obtained by rxy 0.550 is greater than the r table 0.209, namely 0.550 > 0.209. That there is an influence of the Learning Environment on Student Learning Achievement. This is evident from the r value coefficient interpretation table that the rxy value of 0.550 is between the values 0.40 – 0.599 which is categorized as Medium, so it can be concluded that Ho is rejected and Ha is accepted, which means that there is an influence of the learning environment at school on learning achievement at the Leading MA Tlasih Tulangan Sidoarjo.
Peran Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Era Society 5.0 di SMK Negeri 1 Surabaya Rozi, Moch. Mu’thi Fathur; Badriyah, Laila
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 1, No 12 (2024): July
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12806219

Abstract

The role of leadership is needed to encourage the progress and transformation of the educational environment, The principal's transformational leadership is an aspect of innovation, and the creativity of the principal to carry out a leadership role, coupled with the start of the Society 5.0 era, where technological advances cannot be separated from everyday life. Transformational leadership style is the spirit of a leader in transforming to make changes that are different from before, from potential energy to real energy in the form of motivation. In accordance with the research focus raised, the authors in this study used field research with a descriptive research type and a qualitative approach. This type of research uses field research that is qualitative-descriptive in nature, namely research procedures that produce descriptive data in the form of written words or utterances from people and observable behavior. There are three aspects in the form of transformational leadership. important principles are attitude, self-concept, goals. There are three aspects in the process of forming school principals' transformational leadership, namely creativity, collaboration, and discussion. Important forms of transformational leadership of school principals are attitudes, self-concept, goals. This is a form of transformational leadership that must be owned by the principal of SMK Negeri 1 Surabaya. The process of forming the principal's transformational leadership is applied by the principal at SMK Negeri 1 Surabaya in order to create transformational leadership through creativity, collaboration, and discussion.               
Pengembangan Aswaja Smart School dalam Meningkatkan Mutu Lulusan di SMP Khadijah Surabaya Rohmah, Ainur; Badriyah, Laila
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 7 (2024): Madani, Vol 2. No. 7, 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12730240

Abstract

Banyaknya siswa yang mengalami degradasi moral pasca pandemi covid-19. Siswa menjadi individual, berbicara pasif dan ketergantungan gadget. Pada SMP Khadijah mengkonsep cara mendidik siswa menggunakan aswaja yang berbasis smart school. Aswaja smart school adalah kombinasi yang sempurna dalam mencetak generasi islami aswaja yang sesuai dengan kriteria generasi 5.0 yang sudah tidak dapat dipisahkan dengan gadget.Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses aswaja smart school di SMP Khadijah Surabaya, untuk mengetahui pengembangan aswaja smart school dalam meningkatkan mutu lulusan di SMP Khadijah Surabaya, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan program aswaja smart school dalam meningkatkan mutu lulusan di SMP Khadijah Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan narasumber yakni kepala sekolah, waka kurikulum, guru perpustakaan dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aswaja smart school yang ada di SMP Khadijah merupakan sebuah tagline dan identitas sebagai branding SMP Khadijah. Aswaja smart school terbagi menjadi beberapa aspek diantaranya yaitu sebagai kurikulum, sebagai intisari proses pembelajaran, dan rujukan program unggulan. Hasil dari pengembangan aswaja smart school meliputi e-learning, digital library, smart classroom dan smart workspace. Terdapat program-program unggulan yang berafiliasi pada aswaja smart school yakni ta’limul qur’an, kecakapan penerapan ibadah, Fun Learning of English Excellent Class (FLEXC), 4 C’S on the stage, Numerasi Literasi Anak Negeri dan Cambridge Assesment International Education (CAIE). Terbukti dengan unggulnya mutu lulusan SMP Khadijah dikarenakan ada standar kelulusan yang harus dicapai diantaranya 1. Memiliki nilai minimal 70, 2. Mengikuti pembelajaran selama enam semester dan kehadiran minimal 90 %, 3. Tidak terlibat kriminalitas dan tindak asusila, 4. Lulus tashih pada ta’limul qur’an, 5. Lulus ujian kecakapan ibadah, 6. Menghasilkan karya tulis dan karya ilmiah dan 7. Mempunyai akhlak dan unggah-ungguh yang baik.