This Author published in this journals
All Journal Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Jurnal Pendidikan Indonesia Journal of Education and Learning (EduLearn) Journal on Mathematics Education (JME) Jurnal Infinity Jurnal Didaktik Matematika Journal on Mathematics Education (JME) AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Journal of Educational Science and Technology JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jurnal Elemen EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika AKSIOMA Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika NUMERICAL (Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika) HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan International Journal on Emerging Mathematics Education SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Journal of Educational Research and Evaluation International Journal of Community Service Learning Abdimas Umtas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Jurnal Pengabdian UNDIKMA Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran JME (Journal of Mathematics Education) JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bersinergi Inovatif KOPEMAS Jurnal Infinity Proceeding International Conference on Mathematics and Learning Research Journal on Mathematics Education JME (Journal of Mathematics Education)
Claim Missing Document
Check
Articles

National Webinar on Philosophy and Psychological Review of Thinking Disposition Yayan Eryk Setiawan; Triwilujeng Ayuningtyas
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.377 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1126

Abstract

Abstract In addition to the ability to think, students need a thinking disposition to succeed in learning. However, the results of preliminary research indicate that the knowledge of prospective teachers, teachers, and lecturers is still low on thinking dispositions. Therefore, this problem can be solved by conducting a national webinar on dispositions of thinking. Thus, the purpose of this service is to provide participants with an understanding of the philosophical and psychological dispositions of thinking. This service method is in the form of a national webinar, which is a seminar held online. This webinar activity is divided into three stages, namely the material presentation stage, the question and answer stage, and the community service evaluation stage. The results of this community service evaluation show that the percentage of the results of filling out the questionnaire is 81% which means that it is in the very high category. This means that this national webinar activity was very successful in understanding the participants towards a philosophical and psychological review of thinking dispositions. This success is supported by the availability of material, internet signals, and the ability of the presenters to convey the material. Apart from that, there are also inhibiting factors in this seminar activity, namely inadequate material delivery time, signal constraints, and too many presenters.
Identifikasi Kesalahan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika (Studi Kasus Masalah Segitiga Pada Mata Kuliah Trigonometri) Yayan Eryk Setiawan
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 7, No 3 (2021): September
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.339 KB) | DOI: 10.33394/jk.v7i3.3329

Abstract

This study aims to describe mistakes made by first-semester students in solving triangle problems in trigonometry subjects. This research was a qualitative descriptive study with a case study approach. The subjects of this study were students of the first semester of the mathematics education study program at a tertiary institution in the city of Malang. The research instrument consisted of a question about solving triangular problems in the context of trigonometry and an interview guide. The data collected in this study consisted of the results of the subjects’ works and transcripts of interview results. Subject work data were analyzed descriptively to determine the type of error made by the subjects. The transcript data from the interview results were analyzed using coding which aimed to determine the factors causing the subjects’ errors. The results showed that the errors of 19 students in solving triangular problems in the context of trigonometry obtained 39% on concept errors, 28% on principle errors, 6% on miscalculations, and 33% on factual errors.
Proses Berpikir Siswa dalam Memperbaiki Kesalahan Generalisasi Pola Linier Yayan Eryk Setiawan
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1678.258 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v9i3.751

Abstract

AbstrakMasih banyak kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menggeneralisasi pola linier yang disebabkan fokus pada data numerik. Siswa-siswa yang mengalami kesalahan ini penting diberikan kesempatan kembali untuk memperbaiki kesalahan dalam menggeneralisasi pola linier. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses berpikir siswa dalam memperbaiki kesalahan generalisasi pola linier. Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus terhadap 2 siswa kelas VIII sekolah menengah pertama yang berhasil memperbaiki kesalahan generalisasi pola linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis proses berpikir dalam memperbaiki kesalahan generalisasi pola linier, yaitu memperbaiki dengan menguji dan mencoba, serta memperbaiki dengan mengganti strategi generalisasi. Proses memperbaiki dengan menguji dan mencoba terdiri dari tiga tahap, yaitu: tahap mencari beda, tahap menguji, dan tahap mencoba. Proses memperbaiki dengan mengganti strategi generalisasi terdiri dari tiga tahap, yaitu: tahap mencari beda, tahap mengganti strategi generalisasi, dan tahap menemukan rumus suku ke-n. Cara yang paling efektif untuk memperbaiki kesalahan generalisasi pola linier adalah dengan cara mengganti strategi. Students Thinking Processes in Correcting Errors of Linear Pattern GeneralizationAbstractThere are still many mistakes made by students in generalizing linear patterns due to the focus on numerical data. It is important for students who experience this error to be given another opportunity to correct errors in generalizing linear patterns. For this reason, the purpose of this study is to analyze students' thought processes in correcting errors in the generalization of linear patterns. By the objectives of this study, this research is a descriptive qualitative study with a case study approach to 2 students of class VIII junior high school who succeeded in correcting errors in the generalization of linear patterns. The results showed that there are two types of thought processes in correcting errors in the generalization of linear patterns, namely repairing by testing and trying, and improving by replacing generalization strategies. The process of improving by testing and trying consists of three stages, namely: the stage of finding a difference, the testing stage, and the trying stage. The process of improving by replacing the generalization strategy consists of three stages, namely: the stage of finding a difference, the stage of changing the generalization strategy, and the stage of finding the formula for the nth term. The most effective way to correct linear pattern generalization errors is by changing strategies.
Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester Pertama dalam Menentukan Nilai Fungsi Trigonometri Sudut Istimewa Yayan Eryk Setiawan Setiawan
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Vol 5 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/sjme.v5i1.4531

Abstract

T mahasiswa semester pertama dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap 5 mahasiswa semester pertama program studi pendidikan matematika yang mengalami kesalahan dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa. Instrumen penelitian ini terdiri dari satu soal tentang nilai fungsi trigonometri sudut istimewa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari hasil pekerjaan dan transkrip hasil wawancara dengan subjek. Analisis data hasil pekerjaan dilakukan dengan menglasifikasikan kesalahan subjek. Sedangkan transkrip hasil wawancara dianalisis dengan pengkodean untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan oleh subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kesalahan dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa, yaitu kesalahan prinsip dan kesalahan fakta. Kesalahan prinsip adalah kesalahan dalam menggunakan cara untuk menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa yang disebabkan lupa dan kurang teliti dalam menggunakan cara untuk menyelesaikan soal. Kesalahan fakta adalah kesalahan dalam memahami informasi dalam soal yang disebabkan terburu-buru dalam menyelesaikan soal. Peneliti merekomendasikan kepada guru atau dosen untuk meminta siswa atau mahasiswa lebih teliti dan tidak terburu-buru dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa.
Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester Pertama dalam Menentukan Nilai Fungsi Trigonometri Sudut Kuadran Yayan Eryk Setiawan
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i1.413

Abstract

Salah satu materi yang penting untuk dipelajari oleh mahasiswa adalah nilai fungsi trigonometri sudut kuadran. Akan tetapi masih ditemukan beberapa mahasiswa semester pertama mengalami kesalahan dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut kuadran. Kesalahan-kesalahan mahasiswa ini penting untuk dianalisis lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan mahasiswa semester pertama dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut kuadran. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap 6 mahasiswa sebagi subjek penelitian ini. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua soal tentang nilai fungsi trigonometri sudut kuadran. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari hasil pekerjaan subjek dan transkrip hasil wawancara dengan subjek. Hasil pekerjaan subjek dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan subjek, sedangkan transkrip wawancara dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kesalahan mahasiswa dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut kuadran, yaitu kesalahan prinsip, kesalahan hitung, dan kesalahan fakta. Kesalahan prinsip dikarenakan hanya menggunakan pemikiran intuitif. Kesalahan hitung dikarenakan kesalahpahaman. Kesalahan fakta disebabkan kurang teliti. Hasil penelitian ini berkonstribusi untuk memperbaiki kesalahpahaman mahasiswa dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut kuadran.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII MTS BAHRUL MAGHFIROH DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT Nova Widia Ningsih; Surahmat Surahmat; Yayan Eryk Setiawan
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 14 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.351 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal cerita relasi dan fungsi kelas VIII MTS Bahrul Maghfiroh ditinjau dari gaya kognitif field dependent, dan (2) mendeskripsikan kemampuan berfikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal cerita relasi dan fungsi kelas VIII MTS Bahrul Maghfiroh ditinjau dari gaya kognitif field independent. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII di MTs Bahrul Maghfiroh dengan jumlah 18 peserta didik. Adapun prosedur pemilihan subjek dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan tes Group Embedded Figured Test (GEFT) kepada 18 peserta didik. Dari 18 peserta didik akan dipilih 2 peserta didik yang dijadikan subjek penelitian dengan kategori gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peserta didik dengan kategori gaya kognitif field dependent pada subjek ke-1 dan subjek ke-2 mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik yaitu memahami masalah yang ditunjukkan dengan menulis diketahui maupun yang ditanyakan soal dengan tepat, dan menentukan strategi atau rumus yang tepat dalam menyelesaikan soal, namun kurang teliti dalam melakukan perhitungan. 2) Peserta didik dengan kategori gaya kognitif field independent pada subjek ke-3 mampu memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis, dan subjek ke-4 mampu memenuhi tiga dari empat indikator kemampuan berpikir kritis pada materi relasi dan fungsi, sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik yang berkategori field independent memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lebih baik dibandingkan peserta didik yang berkategori field dependent. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, gaya kognitif field dependent, gaya kognitif field independent, relasi dan fungsi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi Program Linear Kelas XI SMA Surya Buana Nasiyatun Nahdia; Abdul Halim Fathani; Yayan Eryk Setiawan
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 12 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.422 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika kelas XI SMA Surya Buana. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitati dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMA Surya Buana. Subjek penelitian terdiri dari tiga peserta didik yang dipilih secara purposive berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis. Teknik pengumpulan data yang diguanakan adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Subjek dengan kategori kemampuan berpikir kritis tinggi hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik dan lengkap yakni indikator interpretasi (interpretation)dan analisis (analysis). 2) Subjek dengan kategori kemampuan berpikir kritis sedang tidak mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik dan lengkap diantaranya interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi (evaluation), inferensi (inference). 3) Subjek dengan kategori kemampuan berpikir kritis rendah, juga tidak mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik dan lengkap diantaranya interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi (evaluation), inferensi (inference).Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, soal cerita matematika, program linear. 
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi Program Linear Kelas XI SMA Surya Buana Nasiyatun Nahdia; Abdul Halim Fathani; Yayan Eryk Setiawan
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 14 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.789 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika kelas XI SMA Surya Buana. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitati dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMA Surya Buana. Subjek penelitian terdiri dari tiga peserta didik yang dipilih secara purposive berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis. Teknik pengumpulan data yang diguanakan adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Subjek dengan kategori kemampuan berpikir kritis tinggi hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik dan lengkap yakni indikator interpretasi (interpretation)dan analisis (analysis). 2) Subjek dengan kategori kemampuan berpikir kritis sedang tidak mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik dan lengkap diantaranya interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi (evaluation), inferensi (inference). 3) Subjek dengan kategori kemampuan berpikir kritis rendah, juga tidak mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik dan lengkap diantaranya interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi (evaluation), inferensi (inference).Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, soal cerita matematika, program linear.
Analisis Kemampuan Penalaran Induktif Siswa Kelas VIII SMP Islam Fatahillah Dalam Menyelesaikan Masalah Pola Geometris Ditinjau dari Self-concept Aliya Dian Ludbiyani; Yayan Eryk Setiawan; Gusti Firda Khairunnisa
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 14 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.38 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penalaran induktif siswa kelas VIII SMP Islam Fatahillah dalam menyelesaikan masalah pola geometris berdasarkan self-concept siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Fatahillah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa hasil angket self-concept, serta data kualitatif berupa hasil tes kemampuan penalaran induktif, dan hasil wawancara. Soal tes kemampuan penalaran induktif diberikan kepada 14 siswa kemudian dipilih 3 subjek dengan tingkatan self-concept tinggi, sedang, dan rendah untuk diwawancara. Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan penalaran induktif siswa berdasarkan self-concept dapat disimpulkan bahwa subjek dengan self-concept tinggi mempunyai kemampuan penalaran induktif yang sangat baik dengan 4 indikator tercapai pada setiap nomor soal. Sedangkan subjek dengan self-concept sedang mempunyai kemampuan penalaran induktif cukup baik dengan 2 indikator tercapai di setiap nomor soal, 1 indikator yang tercapai pada soal nomor 1 dan 2, serta 1 indikator tidak tercapai pada setiap nomor soal. Kemudian subjek dengan self-concept rendah mempunyai kemampuan penalaran induktif yang tidak baik dengan 2 indikator yang tercapai pada soal nomor 1 saja dan 2 indikator yang tidak tercapai pada setiap nomor soal.Kata Kunci: kemampuan penalaran induktif, pola geometris, self-concept
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI SELF EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP Helvida Putri Andini; Sunismi Sunismi; Yayan Eryk Setiawan
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 25 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.009 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy tinggi pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari; (2) Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy sedang pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari; (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa yang memiliki self efficacy rendah pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari; (4) Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan representasi matematis ditinjau dari self efficacy pada pokok bahasan teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan 20 peserta didik kelas VIII G SMP Islam Al Maarif 01 Singosari sebagai sumber data dan 3 peserta didik sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, tes, dan wawancara. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa 1) peserta didik dengan self efficacy tinggi dapat menggunakan semua indikator kemampuan representasi dengan maksimal, peserta didik dengan self efficacy sedang dapat menggunakan semua indikator kemampuan representasi matematis akan tetapi belum maksimal, dan peserta didik dengan self efficacy rendah hanya memenuhi satu indikator saja yang lainnya hanya sebagian. 2) peserta didik dengan tingkat kemampuan representasi matematis tinggi memiliki rata-rata hasil tes 85,75 dan masuk kategori self efficacy tinggi; b) peserta didik dengan kemampuan representasi sedang memiliki hasil rata-rata tes 75,14 dan masuk kategori self efficacy sedang; c) peserta didik dengan kemampuan representasi matematis rendah memiliki rata-rata hasil tes 40,83 dan masuk kategori self efficacy rendah.Kata kunci: Kemampuan representasi matematis, Self efficacy, Teorema Pythagoras