Claim Missing Document
Check
Articles

Model Pengembangan Sektor Pariwisata Berkelanjutan Kawasan Pesisir Teluk Tomini Berbasis Kearifan Lokal Untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Latala, Fidya Hardiyanti H.; Arsana, I Kadek Satria; Gintulangi, Sabriana Oktaviana; Endey, Non
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.15538

Abstract

Abstrak Kearifan lokal sangat mempengaruhi dalam pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan di kawasan pesisir dikarenakan memiliki keunikan atau ciri khas budaya yang memberikan kesan yang menarik bagi wisatawan guna untuk menambah jumlah kunjungan dan berdampak pada peningkatan PAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan kawasan pesisir Teluk Tomini berbasis kearifan lokal Kabupaten Bone Bolango. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan FGD. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan model sistem yang dinamis. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan data sekunder. Analisis data dan pemecahan masalah dalam penelitian ini menggunakan cara kerja model system dynamic. Hasil penelitian model pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal harus memperhatikan tiga aspek utama, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. Pendekatan ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa pariwisata tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjamin keberlanjutan jangka panjang bagi masyarakat lokal, ekosistem, serta warisan budaya. Dengan menggabungkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya dalam pengembangan pariwisata, serta menjunjung tinggi kearifan lokal, pariwisata berkelanjutan dapat berfungsi sebagai sarana untuk memperkaya pengalaman wisatawan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian budaya serta alam. Upaya ini penting agar pariwisata tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Kata Kunci: Pariwisata Berkelanjutan; Kearifan Lokal; Model; Kawasan pesisir; Strategi Abstract Local wisdom greatly influences the development of sustainable tourism sector in coastal areas because it has uniqueness or cultural characteristics that give an interesting impression to tourists to increase the number of visits and have an impact on increasing local revenue. This study aims to determine the model of sustainable tourism sector development in the coastal area of ​​Tomini Bay based on local wisdom of Bone Bolango Regency. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation and FGD. This study adopts a qualitative approach with a dynamic system model. Primary data sources are obtained through interviews and secondary data. Data analysis and problem solving in this study use the Dynamic system model method. The results of the study of the sustainable tourism development model based on local wisdom must consider three main aspects, namely economy, environment, and socio-culture. This approach is an effort to ensure that tourism not only provides short-term benefits, but also guarantees long-term benefits for local communities, ecosystems, and cultural heritage. By combining economic, environmental, and socio-cultural aspects in tourism development, and upholding local wisdom, sustainable community tourism can function as a means to enrich tourist experiences, improve welfare, and maintain cultural and natural sustainability. This effort is important so that tourism not only provides short-term benefits, but is also sustainable in the long term. Keyword: Sustainable Tourism; Local Wisdom; Model; Coastal Area; Strategy
PKMS PEMBERDAYAAN KELOMPOK "KARAWO INDAH" DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN MELALUI PELATIHAN, MANAJEMEN USAHA DAN INOVASI PEMASARAN Arsana, I Kadek Satria; Nggilu, Rukiah; Nusu, Olgha S.
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (J-PMas) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (J-PMas)
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/j-pmas.v1i1.10

Abstract

Terobosan pemerintah dalam penanganana kemiskinan adalah membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Dimana masyarakat dapat memanfaatkan dan mengikuti kube yang sesuai denga keahlian yang didukung dengan kondisi yang dilaksanakan secara berkelompok. (Kementerian Sosial RI, 2016) Salah satu kelompok KUBE yang masih berjalan meskipun dimasa pandemic Covid-19 adalah kelompok KUBE “Karawo Indah“ yang berdomisili di Kabupaten Gorontalo Utara.yang beranggotakan pengrajin kerawang (Karawo) sebanyak 10 Orang Adapun kegiatan yang dilakukan adalah membuat kemeja krawang, gamis krawang dan jilbab krawang. Kerawang atau Karawo merupakan salah satu pakaian ciri khas masyarakat Gorontalo dengan cara disulam, sehingga menghasilkan bunga dan motif yang bervariasi. Kerawang (karawo) sering digunakan oleh masyarakat Gorontalo di kegiatan-kegiatan formal lainnya serta kerawang juga merupakan ole-ole Provinsi Gorontalo sehingga sangat diminati oleh bukan hanya masyarakat yang ada di Gorontalo namun banyak yang berminat dari daerah-daerah lain. Adapun permasalahan yang dihadapi mitra adalah anggota kelompok kurang termotivasi dalam mengkreasikan motif dan bunga krawang yang diminati sehingga berdampak pada produksi krawang masih kurang, serta kurang adanya keterampilan yang dimiliki oleh anggota, manajemen usaha yang dilakukan oleh ketua dan anggota belum maksimal, dimana mengelolaan keuangan kelomok tidak teratur, sehingga kelompok tidak berkembang, pemasaran produk hanya bersifat manual, sehingga produk krawang yang dihasilkan hanya menumpuk di etalase. Adapun solusi yang ditawarkan oleh pengusul kepada mitra adalah memberikan pelatihan ketrampilan kepada ketua dan anggota kelompok agar meningkatkan ketrampilan dari segi mengkreasikan motif, bunga dan ide, memiliki manajemen yang baik, dengan pemberian pelatihan pembukuan agar manajemen usaha dapat berkembang, solusi selanjutnya memberikan pelatihan inovasi pemasaran melalui facebook, Instagram dan website, agar produk yang dihasilakn dapat dikenal bukannya di kalangan lokal tapi bisa dikenal di kalangan nasional.
Designing a Transglobal Leadership Model to Optimize Holistic Learning Within The Independent Learning Framework Tiwow, Gilly Marlya; Arsana, I Kadek Satria; Dolonseda, Herman Philips
Tadbir : Jurnal Studi Manajemen Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jsmp.v9i1.13568

Abstract

The holistic learning strategy within the Merdeka Curriculum has not yet been fully effective, primarily due to the limited role of school leadership in fostering a collaborative and reflective learning ecosystem. Responding to this gap, this study proposes a Transglobal Leadership Model designed to support holistic learning aligned with the principles of Merdeka Belajar. The model integrates six core leadership intelligences (cognitive, emotional, moral, business, cultural, and global) positioning school principals as adaptive agents capable of navigating educational challenges in the VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) era. Conducted in public high schools in Tomohon City, this qualitative study employed in-depth interviews, observations, and document analysis to examine how school leaders enact holistic learning values in practice. The findings reveal that collective behaviors namely awareness, commitment, and openness, are key drivers in optimizing holistic learning processes. These results broaden the theoretical landscape of educational leadership and offer strategic insights for strengthening principals’ leadership capacity within the Merdeka Belajar framework. However, the study is limited by its narrow geographical scope and exclusive reliance on qualitative methods, which do not statistically validate the relationships between variables. Future research should employ mixed-methods approaches to test the model’s validity and expand its applicability across diverse educational settings. The proposed model offers a leadership framework that is both globally adaptive and locally grounded, aligning with Indonesia’s educational transformation imperatives.
PERAN SELF-EFFICACY DALAM MEMODERASI PENGARUH TPACK TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PROFESIONAL PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MANADO Hutahaean, Lidia Aprileny; Manullang, Dominikus Rojoki; Vinda Afnita; Arsana, I Kadek Satria
Literacy: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol. 6 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpeunima.v6i1.12604

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Technological, Pedagogical, and Content Knowledge (TPACK) terhadap kesiapan menajdi guru profesional dengan Self-efficacy sebagai variabel moderasi pada mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Negeri Manado. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan analisis jalur (path analysis). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Negeri Manado angkatan 2022 sampai 2024 dengan populasi berjumlah 376 mahasiswa. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dengan hasil 190 Mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket kuesioner yang diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data menggunakan SEM-PLS. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa TPACK memiliki pengaruh postif yang signifikan terhadap Kesiapan Menjadi Guru dengan t-hitung faktualnya sebesar 4.44 yang juga melampaui nilai t-tabel 1,96, atau nilai p values 0.00 < 0,05. Hasil pengujian berikutnya menunjukkan nilai koefisien dari interaksi TPACK terhadap Kesiapan menjadi guru profesional yang dimoderasi Self-efficacy sebesar t-statistik yaitu sebesar 1.486 dan P value 0.137. Dari hasil ini dinyatakan t-statistik tidak signifikan. karena <1,96 dengan p-value > 0.05 yaitu sebesar 0.13. Hal tersebut menunjukkan bahwa Self-efficacy tidak mampu memoderasi pengaruh TPACK terhadap Kesiapan menjadi guru profesional pada mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Negeri Manado.
ENTREPRENEURIAL SELF-EFFICACY AS A MEDIATOR MEDIATOR BETWEEN EXPERIENTIAL LEARNING AND ENTREPRENEURIAL INTENTION Afnita, Vinda; Manullang, Dominikus Rojoki; Kandori, Iwan; Arsana, I Kadek Satria
Literacy: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol. 6 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpeunima.v6i1.12605

Abstract

Studi ini secara sistematis menyelidiki bagaimana experiential learning berdampak pada keinginan untuk menjadi pengusaha, dengan entrepreneurial self-efficacy sebagai variable mediasi, pada siswa pendidikan ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa niat berwirausaha dipengaruhi secara langsung oleh pembelajaran berbasis pengalaman. Selain itu, pembelajaran ini meningkatkan minat siswa untuk berwirausaha, tetapi minat ini belum sepenuhnya diiringi oleh kesiapan psikologis dan keyakinan diri mereka untuk benar-benar memulai bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan entrepreneurial self-efficacy sebagai mediator dalam hubungan antara pengalaman belajar dan niat berwirausaha pada siswa pendidikan ekonomi. Kemampuan entrepreneurial self-efficacy adalah salah satu faktor penting yang berperan dalam menjembatani pengalaman belajar dengan pembentukan niat berwirausaha. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan asosiatif kausal. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner dengan skala Likert kepada 190 responden yang dipilih secara random. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa experiential learning memengaruhi entrepreneurial self-efficacy dan entrepreneurial intention secara signifikan; selain itu, entrepreneurial self-efficacy terbukti berperan sebagai mediator. Hasilnya menunjukkan bahwa experiential learning dan aplikatif dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa terhadap potensi kewirausahaan mereka. Pengalaman ini kemudian mendorong pembentukan entrepreneurial intention untuk berwirausaha. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi teoretis untuk penciptaan model pembelajaran kewirausahaan, tetapi juga menekankan betapa pentingnya experiential learning untuk menjadi bagian dari pembelajaran. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menggunakan metode longitudinal. Selain itu, penelitian harus mempertimbangkan faktor tambahan seperti dukungan sosial dan orientasi masa depan.
ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) STUDI KASUS DI KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Lukum, Wahidin; Malo, Fadlan; Arsana, I Kadek Satria
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 12 No. 2 (2024): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v12i2.503

Abstract

The implementation of Occupational Health and Safety Management Systems is a crucial aspect in ensuring the sustainability and productivity of industries, including the bottled drinking water sector. However, many companies have yet to adopt safety standards in a systematic and continuous manner. This study aims to evaluate the extent of OHSMS implementation in an AMDK company located in Tilongkabila District and to identify influencing factors. The findings reveal that the OHS practices in the company are not yet optimal and do not comply with ISO 45001 standards. The absence of a dedicated OHS unit, low worker competency in safety matters, and weak management commitment are the main obstacles to effective implementation. These findings imply the need for a more integrative managerial approach and the strengthening of safety culture as part of an industrial sustainability strategy. This study is limited by its narrow geographic scope and qualitative, which does not include quantitative measurement of OHSMS effectiveness. Future research is recommended to employ mixed methods and involve multiple companies to achieve broader and deeper generalization. This research highlights that the success of OHSMS strongly depends on the synergy between policy, training, and an organizational culture that upholds safety as a core value.
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SMP Negeri 3 Kwandang Dagong, Sukma Windhari; Arsana, I Kadek Satria
AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM Vol 9 No 2 (2019): AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/alidarah.v9i2.5086

Abstract

AbstracThis study aims to determine the competence of educators and education personnel in improving quality of education. The interview method with the collection of school data and as a resource person is the School Principal as well as the educators and education staff  with a long period of research starting from December - January 2018. The results of the study showed: (1) Competence is relatively good, where all teachers are predicated as scholars, have learning tools, apply learning with a cooperative model, already certified, and there are achievers at the national level. Good teacher competency is very influential on the quality of learning and the quality of education. (2) Strategies and methods that are realized by applying Cooperative learning and active, innovative, creative, effective, and fun learning as well as through classroom action research. (3) The values shown by the teacher in the learning process begin with the internalization of values towards the teacher personally in order to become a good personality teacher and at the same time be realized to students through role models in order to realize good personality students. (4) Efforts made by teachers in developing professional competence by attending training, upgrading, workshops, and teacher working groups, as well as making classroom action research. So, improving the quality of education is not immune from the collaboration carried out by educators and education personnel in carrying out their duties and responsibilities so that the quality of education can be achieved.Keywords: Educator Competence, Quality, Principal AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metode wawancara dengan pengumpulan data  sekolah  dan sebagai narasumber  adalah Kepala  Sekolah serta para pendidik  dan tenaga kependidikan dengan lama penelitian mulai Desember - Januari 2018.  Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kompetensi relatif baik, dimana semua guru berpredikat sarjana, memiliki perangkat pembelajaran, menerapkan pembelajaran dengan model kooperatif, sudah tersertifikasi, dan ada yang berprestasi pada tingkat nasional. Kompetensi guru yang baik sangat berpengaruh kepada kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan. (2) Strategi dan Metode yang diwujudkan dengan penerapan pembelajaran Kooperatif dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta melalui penelitian tindakan kelas. (3) Nilai-nilai yang ditunjukkan guru dalam proses pembelajaran diawali dengan internalisasi nilai-nilai terhadap guru secara pribadi agar menjadi guru yang berkepribadian baik sekaligus di realisasikan kepada para siswa melalui keteladanan guna terwujud siswa berkepribadian baik pula. (4) Upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan kompetensi professional dengan mengikuti diklat, penataran, workshop, dan kelompok kerja guru, serta membuat penelitian tindakan kelas. Jadi, peningkatan mutu pendidikan tidak luput dari kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehingga mutu pendidikan dapat dicapai.Kata Kunci : Kompetensi Pendidik, Mutu, Kepala Sekolah
ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) STUDI KASUS DI KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Lukum, Wahidin; Malo, Fadlan; Arsana, I Kadek Satria
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 12 No. 2 (2024): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v12i2.503

Abstract

The implementation of Occupational Health and Safety Management Systems is a crucial aspect in ensuring the sustainability and productivity of industries, including the bottled drinking water sector. However, many companies have yet to adopt safety standards in a systematic and continuous manner. This study aims to evaluate the extent of OHSMS implementation in an AMDK company located in Tilongkabila District and to identify influencing factors. The findings reveal that the OHS practices in the company are not yet optimal and do not comply with ISO 45001 standards. The absence of a dedicated OHS unit, low worker competency in safety matters, and weak management commitment are the main obstacles to effective implementation. These findings imply the need for a more integrative managerial approach and the strengthening of safety culture as part of an industrial sustainability strategy. This study is limited by its narrow geographic scope and qualitative, which does not include quantitative measurement of OHSMS effectiveness. Future research is recommended to employ mixed methods and involve multiple companies to achieve broader and deeper generalization. This research highlights that the success of OHSMS strongly depends on the synergy between policy, training, and an organizational culture that upholds safety as a core value.
Students' 21st-Century Economic Competencies in The Digital Age : Exploring The Interplay Between Artificial Intelligence, Augmented Reality, and Learning Engagement Winokan, Amsje Norma; Arsana, I Kadek Satria; Dame, Joubert Mandri; Dolonseda, Herman Philips
Jurnal Kependidikan Vol. 11 No. 3 (2025): September
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v11i3.16875

Abstract

This study aims to analyze the effect of Artificial Intelligence (AI) and Augmented Reality (AR) on high school students' 21st century economic competencies with learning engagement as a mediating variable. Using a quantitative approach with an explanatory survey design, the study involved 358 public high school students in Bitung City selected through proportional stratified random sampling. Data were collected using a 5-point Likert scale questionnaire and analyzed by Structural Equation Modeling based on Partial Least Squares (SEM-PLS) through SmartPLS 4. Results showed that AI (β = 0.364, p < 0.001) and AR (β = 0.498, p < 0.001) significantly influenced learning engagement, which in turn influenced 21st century economic competence (β = 0.654, p < 0.001). Learning engagement partially mediated the AI-competence (β = 0.238) and AR-competence (β = 0.326) relationships. The model explained 51.5% of learning engagement variance and 42.8% of 21st century economic competence variance. The findings resulted in a dual-technology competency development framework that integrates dual technology capabilities through direct and mediated pathways. Research implications emphasize the importance of differentiated learning technology implementation and teacher training that is responsive to the needs of AI-AR integration. The synergistic integration of AI and AR is proven to be a transformative catalyst in shaping students' competencies in the digital era.
Transformasi e-administrasi jurusan Pendidikan Ekonomi dan pengaruhnya terhadap efisiensi dan kualitas pembelajaran Arsana, I Kadek Satria; Afnita, Vinda; Hutahaean, Lidia Aprileny; Gintulangi, Sabriana Oktaviana
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2025): Takuana (July-September)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i2.159

Abstract

This study examines the effect of e-administration transformation on learning quality, with administrative efficiency serving as a mediating variable in the context of higher education. Using a SEM-PLS approach, data were collected from 179 respondents comprising lecturers, academic administrative staff, and students through random sampling. The findings confirm that e-administration transformation significantly enhances administrative efficiency, which in turn exerts a strong positive impact on learning quality. Furthermore, administrative efficiency partially mediates the relationship between e-administration transformation and learning quality, underscoring its strategic role as a driver of digital transformation. This study contributes to the development of the digital administrative transformation framework, offering theoretical novelty by integrating administrative efficiency with pedagogical quality improvement. Practically, the findings provide valuable insights for higher education institutions to redesign administrative systems that not only improve efficiency but also directly strengthen learning quality in the era of digital transformation.