Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

MEWUJUDKAN MASYARAKAT TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEMUDA LIMAU MA TUBU BERBASIS KOMUNITAS Bundang, Syarifullah; Tangge, Nurul Ainun; Tidore, Muh. Faedly H.; Arsdin, Dian Dwi Apriliani; Karisman, Karisman; Adrian, Darmansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2025): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v8i1.5072

Abstract

ABSTRACTIn 2011 and 2012 there was a cold lava flood eruption disaster in Ternate City and one of the areas most affected was Tubo Village which resulted in casualties, infrastructure and materials. Based on these conditions, it is necessary to provide assistance to the Tubo Village community through the Limau Ma Tubu Youth so that a disaster resilient community can be created. To achieve this goal, several activities were carried out, such as outreach on disaster mitigation, education on disaster preparedness and training on Early Warning System tools and communication tools (HT). To measure participants' initial knowledge and increase in knowledge, a Pre-Test and Post-Test were carried out with a total of 10 questions. The enthusiasm of young people was quite high in participating in this activity, this could be seen from the number of participants which reached 18 people. The implementation of activities takes place in 3 stages of activities with different implementation times. Pre-Test results related to disaster mitigation generally show a percentage value of 62,5 %, these results indicate that the level of participants' knowledge is still limited. However, after all the series of activities had been carried out, a Post-Test was carried out, showing the results showed a quite drastic increase in knowledge with a percentage value reaching 90 %.Keywords: Tubo; eruption; limau ma tubu; disaster mitigation; disaster resilientABSTRAKTahun 2011 dan 2012 telah terjadi bencana erupsi banjir lahar dingi di Kota Ternate dan salah satu daerah yang paling terdampak yaitu Kelurahan Tubo yang mengakibatkan adanya korban jiwa, infrastruktur dan materi. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu untuk dilakukan pendampingan kepada masyarakat Kelurahan Tubo melalui Pemuda Limau Ma Tubu sehingga terwujud masyarakat Tangguh bencana. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan beberapa kegiatan, seperti sosialisasi mitigasi bencana, penyuluhan kesiapasiagaan bencana dan pelatihan alat Early Warning System dan alat komunikasi (HT). Untuk mengukur pengetahuan awal dan peningkatan pengetahuan peserta maka dilakukan Pre-Test dan Post-Test dengan jumlah soal 10 nomor. Antusias pemuda cukup tinggi mengikuti kegiatan tersebut, hal itu terlihat dari jumlah peserta yang mencapai 18 orang. Pelaksanaan kegiatan berlangsung 3 tahapan kegiatan dengan waktu pelaksanaan yang berbeda beda. Hasil Pre-Test terkait dengan mitigasi bencana secara umum menunjukan nilai persentase sebesar 62,5 %, hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat pengetahuan peserta masih terbatas. Namun setelah semua rangkaian kegiatan sudah dilaksanakan kemudian dilakukan Post-Test menunjukan hasil yang mengalami peningkatan pengetahuan cukup drastic dengan nilai persentase mencapai 90 %.Kata Kunci: Tubo; erupsi; pemuda limau ma tubu; mitigasi bencana; Tangguh bencana
Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kelurahan Rua Sebagai Upaya untuk Mewujudkan Masyarakat Tangguh Bencana Berbasis Komunitas Bundang, Syarifullah; Tangge, Nurul Ainun; H. Tidore, Muh. Faedly; Nur Iman, La Ode Muhammad; Kanaaf, Alief Saidina; Arsdin, Dian Dwi Apriliyani
Journal Of Khairun Community Services Vol 5, No 2 (2025): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v5i2.10731

Abstract

Tahun 2017, 2020 dan 2024 telah terjadi bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate. Banjir bandang terbaru terjadi pada tanggal 25 Agustus 2024, kejadian tersebut menelan korban jiwa sebanyak 19 jiwa, korban luka – luka 15 orang, sebanyak 250 warga mengungsi dan 30 rumah mengalami rusak ringan hingga berat. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu untuk dilakukan pendampingan kepada masyarakat Kelurahan Rua melalui Pemuda Kelurahan Rua sehingga terwujud masyarakat Tangguh bencana. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan beberapa kegiatan, seperti sosialisasi mitigasi bencana, penyuluhan kesiapasiagaan bencana dan pelatihan alat Early Warning System, alat komunikasi (HT) dan pemasangan tenda posko siaga. Untuk mengukur pengetahuan awal dan peningkatan pengetahuan peserta maka dilakukan Pre-Test dan Post-Test dengan jumlah soal 10 nomor. Antusias pemuda cukup tinggi mengikuti kegiatan tersebut, hal itu terlihat dari jumlah peserta yang mencapai 24 orang. Pelaksanaan kegiatan berlangsung 3 tahapan kegiatan dengan waktu pelaksanaan yang berbeda beda. Hasil Pre-Test terkait dengan mitigasi bencana secara umum menunjukan nilai persentase sebesar 62,08 %, hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat pengetahuan peserta masih terbatas. Namun setelah semua rangkaian kegiatan sudah dilaksanakan kemudian dilakukan Post-Test menunjukan hasil yang mengalami peningkatan pengetahuan cukup drastis dengan nilai persentase mencapai 85,83 %. Hasil analisis statistik menggunakan pendekatak N-Gain Score menunjukan nilai 62,69 % (cukup efektif), dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan cukup efektif.
Pembuatan Pojok Literasi Sebagai Perpustakaan Mini Untuk Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Di Desa Jiwut Wari, Zahra Alya Nares; Delila, Alifianty; Fahrunisa, Amelia; Bundang, Syarifullah; Halil, Amrih
Journal Of Khairun Community Services Vol 4, No 1 (2024): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v4i1.7812

Abstract

Minat baca adalah salah satu kunci berkembangnya seseorang untuk meningkatkan pengetahuan. Berdasarkan Statistik Pendidikan 2023 oleh Badan Pusat Statistik, kesenjangan capaian tingkat pendidikan yang ditamatkan terlihat antara penduduk yang tinggal di perdesaan dan perkotaan. Penduduk usia 15 tahun ke atas di perdesaan didominasi oleh tamatan SMP/sederajat ke bawah (72,03 persen). Hal ini juga terjadi di Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Kurangnya fasilitas pendidikan di Desa Jiwut, membuat desa ini mengalami kemerosotan minat membaca dan mengembangkan pengetahuan. Sehingga diperlukan suatu sarana atau fasilitas yang dapat meningkatkan minat membaca masyarakat desa Jiwut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat perpustakaan desa yang berupa pojok literasi. Metode pelaksanaan pembuatan pojok literasi sebagai perpustakaan mini diawali dengan diskusi dan persetujuan pembuatan pojok literasi dengan pemerintah desa dan perwakilan masyarakat, lalu dilakukan penyebaran poster mengenai donasi buku layak baca, pengumpulan donasi buku layak baca, diakhiri dengan pembuatan dan peresmian pojok literasi. Antusiasme masyarakat terhadap pojok literasi pun terlihat ketika kegiatan belajar mengaji anak-anak desa Jiwut usai, anak-anak meluangkan waktu untuk melihat dan membaca buku di pojok literasi. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan minat baca di Desa Jiwut.
Tanggap Darurat Masyarakat Di Kelurahan Tubo Dan Kelurahan Akehuda Terhadap Bencana Erupsi Gunung Gamalama Muh Faedly Tidore; Bundang, syarifullah; Alhabsyi, Gina Audina P; Zulkifli, Kifayatul Khair Masyhuda
Jurnal Teknik AMATA Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/jtam.v4i2.162

Abstract

Aktivitas gunung Gamalama yang begitu aktif menyebabkan terjadinya erupsi yang berdampak pada masyarakat baik itu kerugian materi hingga korban jiwa. Kelurahan Tubo dan Kelurahan Akehuda merupakan daerah yang paling terdampak dari banjir lahar gunung Gamalam karena letaknya yang berada di sempadan sungai Tugurara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses tanggap darurat di masyarakat yang tinggal di sepanjang sempadan Sungai Tugurara dalam menghadapi ancaman erupsi Gunung Gamalama. Penelitian ini menggunakan metode suvey pengumpulan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada Masyarakat kelurahan Tubo dan kelurahan Akehuda. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan data yang diolah dari kuesioner dan data tersebut diuji menggunakan analisis statistik regresi linear sederhana. Sistem peringatan bencana, informasi dan transportasi berpengaruh signifikan terhadap tanggap darurat masyarakat di Kelurahan Tubo dan Akehuda baik secara simultan maupun secara parsial, faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap tanggap darurat adalah faktor informasi dan transportasi yang tersedia.
Sosialisasi Pemanfaatan Dan Perlindungan Kawasan Karst Bokimaruru Madi, Almun; ', Firman; Belly Sahetapy, George; Bundang, Syarifullah; Delila, Alifianty
Jurnal Pengabdian Khairun Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jepk.v3i2.9478

Abstract

Karst Bokimaruru adalah salah satu objek wisata dengan ekosistem karst yang kompleks. Terletak di desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah. Ekosistem karst yang terdapat di Bokimaruru sangat beragam dan unik yang berpotensi sebagai salah satu kawasan geopark. Sampai saat ini kawasan karst Bokimaruru yang memiliki gua, dan sungai sangat ramai di kunjungi oleh para wisatawan. Tetapi informasi dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan dan perlindungan karst Bokimaruru belum tersampaikan secara baik. Selain itu, saat ini Karst Bokimaruru merupakan wilyah terdampak aktivitas pertambangan. Dengan demikian, sangat diperlukan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), terutama kepada masyarakat desa Sagea dan komunitas pengelolah wisata karst Bokimaruru. PKM ini bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan ilmiah terkait pentingnya perlindungan karst Bokimaruru. Kegiatan PKM ini melibatkan masyarakat dan komunitas pengelola Bokimaruru. Kegiatan dalam bentuk sosialisasi terkait ekosistem karst yang harus dilindungi. Metode dan tahapan pelaksanan kegiatan PKM ini diawali dengan studi literatur terkait ekosistem karst, selanjutnya menyusun materi dan panduan kegiatan, kemudian melakukan sosialisasi disertai dialog interaktif yang melibatkan komunitas pengelola Bokimaruru secara langsung di lokasi wisata Bokimaruru, selain itu juga dilakukan penyebaran stiker yang berisikan ajakan melindungi Bokimaruru di rumah-rumah warga desa Sagea.
ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN BATU GAMPING DI DESA DAEO, KABUPATEN PULAU MOROTAI Firman, Firman; Bundang, Syarifullah; Sahetapy, George Belly
Journal of Science and Engineering Vol 7, No 2 (2024): Journal of Science and Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v7i2.9060

Abstract

Secara geologi, Pulau Morotai khusushnya Desa Daeo didominasi oleh batu gamping. Batu gamping banyak dijumpai tersingkap di beberapa titik pada Desa Daeo dengan ketebalan singkapan bervariasi. Batu gamping sebagai batuan karbonatan dapat dapat dimanfaatkan di berbagai sektor, seperti bahan baku semen, bahan konstruksi, pupuk pertanian, penjernih air, kosmetik, bahan pengolahan biji logam dan lain-lain. Metode pengumpulan data pada penelitian dengan melakukan observasi lapangan berupa pengambilan titik koordinat, pengambilan sampel batu gamping, preparasi sampel dan pengujian sampel dengan X-Ray Fluorescence (XRF). Data penelitian kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui potensi pemanfaatan batu gamping di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 3 sampel batuan dengan komposisi kimia batuan masing-masing sampel MRT 1             0.52% Fe2O3, 4.56% MgO, 40.32% CaO, 0.28% SiO2, 0.01% MnO, MRT 2 0.36% Fe2O3 ,4.42% MgO, 43.53% CaO, 0.17% SiO2, 0.01% MnO dan MRT 3 0.50% Fe2O3 , 4.88% MgO, 40.08% CaO, 0.25% SiO2,0.01% MnO. Potensi pemanfaatan batugamping di Desa Daeo, Morotai untuk bahan bangunan, bahan penstabil jalan, dan bahan baku pupuk di sektor pertanian.
ANALISIS LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK PADA LOKASI LONGSORAN JALAN PAYAHE-WEDA PROVINSI MALUKU UTARA Firman, Firman; Bundang, Syarifullah; Ela, Rifaldi
Journal of Science and Engineering Vol 8, No 2 (2025): Journal of Science and Engineering (Josae)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v8i2.10929

Abstract

AbstrakRuas jalan Payahe-Weda sering terjadi longsoran akibat tingginya intensitas pelapukan, curah hujan yang tinggi, lebatnya vegetasi, serta morfologinya cenderung berbukit dengan lereng curam. Penelitian analisis litologi bawah permukaan menggunakan metode geolistrik pada lokasi longsoran jalan Payahe-Weda dilaksanakan pada 2 titik, yaitu STA 01+200 dan STA 01+450. Kegiatan penanganan longsoran jalan pada kedua lokasi tersebut membutuhkan data litologi untuk kebutuhan desain lereng dan penangananya sehingga penting dilakukan analisis litologi menggunakan geolistrik konfigurasi Wenner-Alpha. Tahapan penelitian dimulai dari persiapan, pengambilan data lapangan berupa singkapan batuan di lokasi, data beda potensial dan kuat arus, spasi elektroda, elevasi, koordinat dan arah lintasan. Penelitian ini terkategori penelitian kuantitatif dalam hal pengukuran nilai resistivitas batuan, tetapi interpretasi litologinya bersifat kualitatif. Hasil penelitian pada lokasi STA 01+200, litologi pada lintasan tersebut adalah lempung pasiran, konglomerat, dan bedrock. Pada lintasan ini mengindikasikan adanya anomali berupa zona rekahan, perubahan kondisi lapisan batuan dampak dari terjadinya subsiden yang dijumpai di permukaan. Lintasan STA 01+450 litologinya juga relatif sama, yaitu lempung pasiran, konglomerat, dan bedrock. Resistivitas lempung pasiran 16,1-123 Ωm kedalaman 0-14 m, konglomerat resistivitasnya 120-1000 Ωm kedalaman 6-25 m sedangkan bagian bedrock resistivitas paling tinggi menunjukan batuannya keras sehingga tahanan jenisnya besar, yaitu 200-4000 Ωm dengan kedalaman 18,5-31,9 m.Kata kunci: bedrock, konglomerat, litologi, Payahe-Weda, Wenner-Alpha