p-Index From 2020 - 2025
6.492
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JOURNAL OF QUR'AN AND HADITH STUDIES Jurnal Diskursus Islam Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Medina-Te : Jurnal Studi Islam AJIS : Academic Journal of Islamic Studies Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Quran dan al-Hadits DAR EL-ILMI : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan dan Humaniora TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Tasfiyah CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Imtiyaz : Jurnal Ilmu Keislaman Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid El-Ghiroh : Jurnal Studi Keislaman Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis Riayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Al-Fath Al-Ulum: Jurnal Pendidikan Islam Nabawi: Journal of Hadith Studies Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam Pappasang Al-Ulum: Jurnal Pendidikan Islam Al Hikmah : Jurnal Studi Keislaman Jurnal Riset Agama Taqaddumi: Journal of Quran and Hadith Studies el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin JAWAMIUL KALIM: Jurnal Kajian Hadis DIRAYAH : Jurnal Ilmu Hadis Jalsah: The Journal of Al-quran and As-sunnah Studies UNIVERSUM : Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan Kontemplasi : Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Spektra : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial El-Mu'Jam. Jurnal Kajian Al Qur'an dan Al-Hadis FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Al-Hasyimi : Jurnal Ilmu Hadis El Nubuwwah Jurnal Studi Hadis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin

ANALISIS KRITIS PERIWAYAT SYI’AH: Studi Terhadap Muhammad Ibn Fudhail Dalam Kitab Sahih Muslim Pratama, Ferdy; Muhid, Muhid; Nurita, Andris
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 23 No. 1 (2024): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v23i1.458

Abstract

Artikel ini membahas mengenai ditemukannya periwayatan hadis dari kelompok Syi’ah yaitu Muh}ammad ibn Fud}ail, dimuat dalam literatur hadis yang otoritatif Sunni yaitu kitab S{ah}i>h} Muslim. Sebab perilaku bid’ah seperti Tasyayyu’, Syi’ah atau Ra>fid}ah adalah salah satu sebab yang dapat merusak ‘ada>lah (kredibilitas) seorang perawi hadis. Seorang pelaku bid’ah atau biasa dikenal dengan istilah mubtadi’ dikatakan berkeyakinan atau melakukan suatu perilaku yang berkategori menyimpang dan menyelishi ajaran Islam yang murni dari al-Qur’an dan hadis Nabi, meskipun perawi tersebut adalah rija>l al-sanad Ima>m Muslim dalam kitab S{ah}i>h} beliau. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan tinjauan terhadap periwayatan Muh}ammad ibn Fud}ail dan sikap Ima>m Muslim mengenai alasannya mencantumkan perawi Syi’ah di dalam kitabnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian (library research). Teknik pengumpulan data yang relevan dengan penelitian ini adalah studi dokumentasi, mengarah kepada berbagai macam literatur yang berhubungan dengan pemikiran atau konsep tokoh yang dikaji. Penelitian ini menggunakan pendekatan rija>l al-h}adi>ts. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biografi, kredibilitas, dan sikap Ima>m Muslim terhadap periwayatan Muh}ammad ibn Fud}ail. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa periwayatan hadis dari jalur Muh}ammad ibn Fud}ail tidak menganggu kredibilitas dari kitab S{ah}i>h Muslim, dan Muh}ammad ibn Fud}ail tidak menularkan pemahaman Syi’ah di dalam hadis yang ia riwayatkan.
KARAKTERISTIK SYARAH HADIS ‘ABD AL-ŞAMAD AL-FĀLIMBĀNĪ: Tinjauan Kitab Hidāyah Al-Sālikīn Dan Siyar Al-Sālikīn Muhid, Muhid; Prayogi, Ananda; Miladiyah, Faridatul; Nurita, Andris; Izzuddin, Faris Azhar
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 22 No. 1 (2023): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v22i1.330

Abstract

‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī who was considered a prolific scholar  and had made a major contribution to the development of Islamic scholarship, it turns out that his ways of explaining hadith has a unique way that have been overlooked by previous researchers. In fact, he was not only recognized as an expert scholar in Sufism studies, but also had sufficient credibility to be recognized in hadith narrations. Therefore, this article reveals the characteristics of sharah hadith carried out by ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī in terms of his two books, Hidāyah al-Sālikīn and Siyar al-Sālikīn. The method used in this study is a literature research method with a qualitative approach in the form of exposing examples of hadiths and their editorial sharah in the two related books. The analysis used in this research is descriptive analysis by observing the pattern in the syarah hadith model used by ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī and comparing it with related theories so as to produce a new theory of the characteristics of patterns obtained. The results shows that the syarah hadith of ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī has unique characteristics, namely a language approach patterned by exposing hadiths with hadiths and has a tendency to always combine the abstract concept of Sufism with other things which are practical through definitions and divisions with the ijmali method. This can be seen from the hadiths which are interpreted differently from the Sufism approach, both in Hidāyah al-Sālikīn and Siyar al-Sālikīn. As a suggestion, this findings need to be developed in the future and can become one of the models of sharah hadith that practitioners or the general public can use in explaining the meaning of hadith ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī yang dinilai sebagai ulama yang produktif dan memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan keilmuan Islam ternyata caranya dalam menjelaskan hadis yang memiliki ciri khas terlewat dari para peneliti sebelumnya. Padahal, dia tidak hanya diakui sebagai ulama yang ahli dalam bidang tasawuf, namun juga memiliki kredibilitas yang cukup diakui dalam periwayatan hadis. Oleh karena itu, artikel ini mengungkap karakteristik syarah hadis yang dilakukan oleh ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī yang ditinjau dari dua kitabnya, Hidāyah al-Sālikīn dan Siyar al-Sālikīn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif yang berupa pemaparan contoh-contoh hadis beserta redaksi syarahnya dalam kedua kitab terkait. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mengamati pola dalam model syarah hadis yang digunakan oleh ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī serta membandingkannya dengan teori-teori terkait sehingga dapat menghasilkan teori baru dari karakteristik pola yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarah hadis ‘Abd al-Şamad al-Fālimbānī memiliki karakteristik yang unik, yaitu pendekatan bahasa berpola pensyarahan hadis dengan hadis dan cenderung selalu mencoba memadukan konsep tasawuf yang abstrak dengan hal-hal yang bersifat praktis melalui definisi dan pembagian-pembagian dengan penggunaan metode ijmālī. Hal itu dapat dilihat dari hadis-hadis yang dimaknainya secara berbeda dengan pendekatan tasawuf baik itu dalam kitab Hidāyah al-Sālikīn maupun Siyar al-Sālikīn. Sebagai saran, temuan ini perlu dikembangkan di kemudian hari serta dapat menjadi salah satu model syarah hadis yang dapat digunakan oleh para praktisi atau masyarakat luas dalam menjelaskan makna hadis
INTERPRETASI IMAM AL-KULAYNĪ TERHADAP HADIS AL-THAQALAYNI DALAM PENDEKATAN SOSIO-HISTORIS Rizaka, Maghza; Muhid, Muhid; Nurita, Andris; Khoshyatulloh, Arfedin Hamas
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 22 No. 2 (2023): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v22i2.385

Abstract

This research discusses the hadith of al-thaqalayn, considered as the legacy of Prophet Muhammad, encompassing the Quran and Ahlul Bait. Both components have been a focal point for both Sunni and Shia communities. This dispute extends beyond religious branches, delving into fundamental principles of faith. The most conspicuous contrast lies in the concept of imamah, the belief that ‘Ali ibn Abī Ṭālib has the right to succeed the Prophet as the religious and political leader, leading to profound interpretative disparities. In comprehending the Prophet’s hadith, a socio-historical approach proves pivotal, exemplified in the work of Imam al-Kulaynī, the Kitab al-Kāfī, which lays the interpretative groundwork for the Shia community. Within this text, the hadith of al-thaqalayn reinforces the Quran and Ahlul Bait as the primary sources of Islamic law, fulfilling societal needs and deepening Imam al-Kulaynī’s legitimacy. The research methodology adopts a qualitative method, relying on content analysis of al-Kāfī by al-Kulaynī and relevant literature. This analysis highlights al-Kulaynī’s substantial influence in interpreting the hadith, addressing the social and political concerns of the Shia community. Political factors, spanning from the Buwayhiyah to the Safawiyah dynasties, have propelled the development and validation of al-Kāfī. Al-Kulaynī’s significant influence in interpreting the hadith assists in fulfilling the spiritual needs of the community, gaining substantial authority in their eyes. Through the socio-historical approach, this research uncovers the significance of al-Kulaynī’s interpretations, affirming his position as the primary reference among the Shia and his role in shaping their religious and political perspectives. Penelitian ini mengulas hadis al-thaqalayn, yang dianggap sebagai pusaka warisan Nabi Muhammad saw., mencakup al-Quran dan Ahlul Bait. Kedua komponen ini telah menjadi fokus perhatian utama bagi Sunni maupun Syi‘ah. Perselisihan ini tak terbatas pada cabang agama, melainkan mendasar pada prinsip dasar agama. Perbedaan paling mencolok adalah konsep imamah, keyakinan bahwa ‘Ali ibn Abī Ṭālib memiliki hak untuk mengambil alih peran sebagai pemimpin agama dan negara setelah Nabi, menimbulkan kesenjangan interpretatif yang mendalam. Dalam upaya memahami hadis Nabi, pendekatan sosio-historis menjadi penting. Hal ini tercermin dalam karya Imam al-Kulaynī, Kitab al-Kāfī, yang memberikan landasan interpretatif bagi Syi‘ah. Dalam kitab ini, hadis al-Thaqalayn menegaskan al-Quran dan Ahlul Bait sebagai sumber hukum utama Islam, memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperdalam legitimasi Imam al-Kulaynī. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif, mengandalkan content analysis pada kitab al-Kāfī karya al-Kulaynī serta literatur terkait. Analisis ini menyoroti pengaruh besar al-Kulaynī dalam interpretasi hadis, menjawab kekhawatiran sosial dan politik masyarakat Syi‘ah. Faktor politik, dari dinasti Buwayhiyah hingga Safawiyah, turut mendorong perkembangan dan legitimasi kitab al-Kāfī. Pengaruh besar al-Kulaynī dalam interpretasi hadis membantu memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat, memperoleh otoritas yang besar dalam pandangan mereka. Melalui pendekatan sosio-historis, penelitian ini mengungkap signifikansi interpretasi al-Kulaynī terhadap hadis, menegaskan posisinya sebagai pegangan utama dalam kalangan Syi‘ah serta perannya dalam menentukan pandangan agama dan politik mereka.
ANALISIS HADIS TAṬAYYUR PERSPEKTIF KIAI SHOLEH DARAT: Tinjauan Pemikiran Muhammad al-Ghazālī A'rifah, Alda Nihayatul; Muhid, Muhid; Syachrizal MF, Achmadana; Nurita, Andris
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 23 No. 2 (2024): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v23i2.468

Abstract

This research examines a book Maj'mū'ah al-Shāri'ah al-Kāfiyah li al-'Awwām. One of a phenomenal works of the nationalist figure, Kiai Sholeh Darat Semarang. The book is written in pegon script in Javanese. This is a special strategy used by Kiai Sholeh Darat in spreading the message of Islam under the pressure and authoritarianism of the Dutch. Although this book is basically a fiqh book, Kiai Sholeh Darat added certain chapters to discuss general issues, one of which is the problems faced by the Indonesian people. Kiai Sholeh Darat highlighted the habits of the Indonesian people regarding taṭayyur, he then expressed his ideas and quoted several matan hadith. This study aims to examine Kiai Sholeh Darat's thoughts on the traditions of taṭayyur in the book Maj’mū’ah al-Shāri’ah al-Kāfiyah li al-’Awām. This type of research is library research and the method used is qualitative. The theory used in this study is the theory of understanding hadith by Muḥammad al-Ghazālī. The result of the research is a prohibition on the whole concept of taṭayyur. Either going to a fortune teller to find out his fate or believing in the existence of bad luck that comes not from God but from certain things such as unlucky days.
Co-Authors A'rifah, Alda Nihayatul Akbar, Riko Al-Hamdany, Lyna Syahnuriyah Alfani, Mukhammad Amirudin, Helmi Andini, Musrifah Mei Andris Nurita Ardiansyah, M. Rafi Arianti, Vira Dindia Arifah, Afro' Anzali Nurizzati Atim Muthoharah, Isnaini Lulu' Atim Muthoharoh, Isnaini Lu'lu' Badi', Syamsul Badrut Tamam, Moh Hilmi Billah, Rodina Chovifah, Anisatul Darwati, Aan Fadllillah, Nurul Fatah, Muhammad Fatkhul Choiri, Mohamad Firmansyah, Muhamad Septa Aldian Firmansyah fransiska, Nanda Hadiana, Shinta Nuriyah Hafizoh, Nurul Hasbulloh, Moh Hasyim, Muhammad Sulaiman Hikmah, Siti Fatihatul Imam Supriyadi Imanto, Anggun Imron, Moh Imron Isnaini Lu'lu' Atim Muthoharoh Izzuddin, Faris Azhar Kasuwi Saiban Kharmain, Muhammad Miftah Kholilurrahman, As’ad Khoshyatulloh, Arfedin Hamas M. F, Achmadana Syachrizal Maghfiroh, Nikmatil Islamiyah Martiani, Shofia Maulana, Afif Maulida, Fristika Miladiyah, Faridatul Moh. Saifuddin Muhammad Briananda Ridiansyah Mukhtaroh, Ita Musta'am, Zahrotal Kamilia Muthaharoh, Isnaini Lu'Lu' Atim Muthoharoh, Isnaini Lu'lu' Atim Navisyah, Syahrotun Nayla Syifa'un Najmi Nurita, Adris Nurita, Andris Pratama, Ferdy Pratiwi, Hani Prayogi, Ananda Putri Salsabillah, Rosa Rizaka, Maghza Rodina Billah Rosadi, Moh Iqbal Rosyidah, Dinur Rosyidah Roziqin, Muhammad Khoirur Samsuri, Samrotul Jannah Shofa, Zumrotus Suryani, Khotimah Suswanto Suswanto, Suswanto Syabrowi, Syabrowi Syachrizal MF, Achmadana Syarif Mubarok, Fajar Tri Marsela, Ratih Verawati, Sellyana Waffa, Moh. Faiqul Wardatur Rohmah, Nur Maulidya Wulandari, Susi Zainnurrofiq, Muhammad