Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Optimization of Digital-Based Marketing Strategies to Enhance Public Interest in Islamic Financial Products Nurhaliza, Elsa; Pitri, Alisyah; Fatimah, Siti; Nilfatri; Okva Marwendi, Reza; Khoiratun Nisak, Sayida
Journal of Economics and Social Sciences (JESS) Vol. 4 No. 2 (2025): Journal of Economics and Social Sciences (JESS)
Publisher : CV. Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/jess.v4i2.915

Abstract

This study analyzes the marketing strategies employed by Koperasi Insan Madani Syariah to enhance public interest and trust in Sharia-based financial products in Geragai District, as well as the challenges faced in their implementation. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation involving cooperative management, members, and the target community. Findings reveal that the cooperative applies a Sharia-compliant marketing mix (4Ps) comprising halal and transparent products, direct community outreach through socio-religious approaches, and educational promotion grounded in religious values. These strategies effectively build trust and member loyalty. However, obstacles such as low Islamic financial literacy, competition from conventional institutions, limited human resources, and negative perceptions of cooperatives persist. The study highlights the novelty of integrating spiritual values, justice, and ukhuwah within marketing efforts, with education serving as a critical foundation for success. The research implies the necessity of inclusive financial education, improved risk management, and collaboration with religious institutions to sustainably enhance public trust and competitiveness of Sharia cooperatives in the evolving financial landscape
A Socio-Economic Overview of Majeng Ikan Partnership: A Profit-Sharing Analysis within the Framework of Sharia Economic Law Seniati; Nilfatri; Wandi; Pitri, Alisyah; Okva Marwendi, Reza
Journal of Economics and Social Sciences (JESS) Vol. 4 No. 2 (2025): Journal of Economics and Social Sciences (JESS)
Publisher : CV. Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/jess.v4i2.917

Abstract

The study purpose was to examine the implementation of profit-sharing systems in the traditional majeng ikan practice in Lambur Luar Village, Tanjung Jabung Timur, from the perspective of Islamic economic law. The research aimed to analyze how local profit-sharing mechanisms align with Sharia principles such as mudharabah, musyarakah, and ijarah, despite the absence of formal contracts. It also sought to identify challenges faced in contract clarity, transparency, and fairness within community-based economic cooperation. Ultimately, the study intends to propose Sharia-compliant solutions that strengthen the sustainability of traditional fishing economies through improved legal awareness and ethical practice. Results. The research found that majeng ikan profit-sharing reflects the core values of Islamic economics—justice, trust, and mutual consent—even though it relies on unwritten agreements. Profit-sharing typically follows a 50:50 ratio between net owners and fishermen, aligning with the mudharabah contract model. However, issues such as verbal-only agreements and limited understanding of Sharia contracts create vulnerabilities to disputes and exploitation. The study also observed adaptive features such as non-cash distribution and spontaneous mutual aid, which strengthen household resilience but require clearer ethical and legal safeguards.
Praktik Keharusan Menyumbang dalam Hajatan Pernikahan Perspektif Hukum Islam di Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu A Syamsi; Musthofa, M. Arif; Dewi, Hasna; Wulandari, Triyana; Pitri, Alisyah
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1311

Abstract

Penelitian ini membahas praktik keharusan menyumbang dalam hajatan pernikahan yang terjadi di Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan meninjaunya dari perspektif hukum Islam. Tradisi menyumbang dalam acara pernikahan yang awalnya dilakukan secara sukarela sebagai bentuk gotong royong dan solidaritas sosial, mengalami pergeseran makna menjadi suatu kewajiban sosial yang tidak tertulis. Warga desa merasa harus memberikan sumbangan, baik saat menghadiri maupun ketika tidak dapat menghadiri undangan hajatan, dengan harapan akan mendapatkan timbal balik di kemudian hari. Kewajiban sosial ini diperkuat oleh adanya praktik pencatatan amplop sumbangan oleh penyelenggara hajatan serta sanksi sosial bagi mereka yang tidak menyumbang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, ketua RT, serta warga yang menyelenggarakan dan mengikuti tradisi hajatan. Selain itu, studi kepustakaan juga digunakan untuk memperkuat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik menyumbang dalam hajatan pernikahan di Desa Pematang Rahim merupakan tradisi yang telah mengakar dan menjadi bagian dari norma sosial masyarakat setempat. Dalam perspektif hukum Islam, tradisi ini dapat dikategorikan sebagai 'urf shahih (adat yang sah) jika dilakukan secara ikhlas dan tanpa paksaan, karena mengandung nilai solidaritas dan saling membantu. Namun, apabila pelaksanaannya disertai tekanan sosial atau paksaan, maka tradisi tersebut bertentangan dengan prinsip syariah dan dapat dianggap sebagai tindakan ghashab (pengambilan secara paksa).Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi kepada masyarakat untuk menjaga nilai-nilai keikhlasan dalam tradisi menyumbang serta membatasi unsur paksaan agar tetap sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan kebebasan dan ketulusan dalam memberi.
Praktik Pembayaran Upah Jasa Make Up Ditinjau dari Perspektif Fiqh Muamalah pada Salon Lidya Talang Babat Pulma Sari, Lili; Nilfatri; Pitri, Alisyah; Kurniawan; Karang, Lisa
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik pembayaran upah jasa make up di Salon Lidya Talang Babat dari perspektif fiqh muamalah. Dalam konteks muamalah, transaksi jasa seperti make up harus memenuhi rukun dan syarat akad ijarah (sewa jasa) agar dianggap sah menurut hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui observasi langsung, wawancara dengan pemilik dan pelanggan salon, serta telaah dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembayaran upah jasa make up di Salon Lidya dilakukan secara tunai setelah jasa diberikan, dengan kesepakatan harga yang telah disetujui di awal antara kedua belah pihak. Dari perspektif fiqh muamalah, praktik tersebut telah memenuhi unsur kerelaan, kejelasan akad, dan manfaat yang halal, sehingga dapat dikategorikan sebagai akad ijarah yang sah. Namun, perlu peningkatan dalam dokumentasi tertulis sebagai bentuk kehati-hatian dalam bermuamalah. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pemahaman prinsip-prinsip fiqh muamalah dalam praktik usaha jasa agar tetap sejalan dengan nilai-nilai syariah.
Blended Learning Approaches in Language Instruction: A Comparative Study Dara, Sokha; Vann, Rithy; Pitri, Alisyah; Nilfatri, Nilfatri
Journal International of Lingua and Technology Vol. 3 No. 3 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Pariangan Batusangkar, West Sumatra, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/jiltech.v3i3.777

Abstract

Blended learning, which combines traditional face-to-face instruction with online learning, has gained significant attention in language education due to its potential to enhance flexibility and engagement. Despite its growing popularity, there is limited comparative research on the effectiveness of different blended learning models in language instruction. This study addresses this gap by examining the impact of various blended learning approaches on language learning outcomes. The research aims to compare the effectiveness of different blended learning models in language instruction, focusing on their impact on learner engagement, language proficiency, and satisfaction. It seeks to identify best practices for integrating online and face-to-face components to optimize language learning experiences. A mixed-methods approach was employed, involving 200 language learners divided into three groups, each experiencing a different blended learning model. Data were collected through pre- and post-tests, surveys, and focus group discussions. Quantitative data were analyzed using statistical software, while qualitative data were subjected to thematic analysis. The findings revealed that the flipped classroom model significantly improved learner engagement and language proficiency compared to other models. Participants in the flipped classroom group reported higher satisfaction levels and greater confidence in using the target language. However, all blended learning models showed positive outcomes, suggesting that the integration of online and face-to-face components enhances language learning.
Edukasi Konsumen Melalui Penerapan Label Halal dan Etika Bisnis Syariah di Toko Sembako Putri, Riska Ayu; Pitri, Alisyah; Susanti, Pini; Fatimah, Siti; Angelina, Tiara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 8 (2025): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i8.3256

Abstract

Toko sembako merupakan salah satu bentuk usaha mikro yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Namun, masih banyak toko yang belum memahami pentingnya penerapan prinsip ekonomi syariah, khususnya terkait label halal dan etika bisnis. Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakpastian bagi konsumen serta mengurangi tingkat kepercayaan terhadap usaha. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pemilik, karyawan, dan konsumen toko sembako mengenai pentingnya label halal sebagai jaminan kehalalan produk serta penerapan etika bisnis syariah dalam pelayanan. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi pengecekan produk berlabel halal serta praktik pelayanan sesuai prinsip syariah. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta sebesar 34 poin dari pre-test ke post-test, disertai adanya perubahan nyata dalam praktik toko, seperti penambahan produk berlabel halal, keterbukaan harga, dan pelayanan yang lebih ramah. Program ini tidak hanya meningkatkan kepuasan konsumen, tetapi juga membangun kepercayaan dan keberlanjutan usaha.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ISLAM: PARADIGMA, BERPIKIR KESISTEMAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH (LITERATURE REVIEW MANAJEMEN PENDIDIKAN) Pitri, Alisyah; Ali, Hapzi; Anwar Us, Kasful
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 2 No. 1 (2021): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (November 2021)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.943 KB) | DOI: 10.38035/jihhp.v2i1.854

Abstract

Artikel ini ditulis oleh penulis untuk mengkaji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi paradigma berpikir kesisteman dalam pendidikan islam. Selanjutnya penulisan artikel ini menggunakan metode penulisan metode kualitatif dan studi literature atau Library Research. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa paradigma, berpikir dan kesisteman berpengaruh terhadap pendidikan islam. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam paradigma harus bisa memposisikan kedalam komponen sistem terpenting bagi lembaga tersebut untuk mendidik manusia seutuhnya (insan kamil). Adanya metode berpikir dan jika diterapkan dalam pendidikan islam maka melalui metode-metode tersebut, baik dilakukan secara alternern maupun secara terpadu, bukan hanya dapat menyentuh persoalan hablu min Allah dan hablu min al-‘alam, tetapi juga akan menambah kepada hablm min an-nas atau persoalan-persoalan sosial dalam pendidikan islam. Pendidikan islam harus memiliki kesisteman yang komplek sehingga akan memudahkan pendidikan islam dalam upaya mencapai target, tujuan, misi dan visi dari sistem pendidikan islam tersebut untuk bisa bersaing dengan perkembangan zaman di era globalisasi. Kebijakan pemerintah sangat penting pengaruhnya dalam pendidikan islam. Adanya kebijakan pemerintah sangat membantu dalam melakukan dan pelaksanaan fungsi manajemen pendidikan islam itu sendiri. Dengan demikian dapat mencapai tujuan, misi dan visi pendidikan islam yang bernilai di dunia pendidikan.
Pelayanan Berkualitas, Santri Puas: Mengungkap Peran Koperasi Pesantren Al-Kautsar Dendang Rudianto, Rudianto; Pitri, Alisyah; Edi Saputra, Ahmad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.18435

Abstract

The advancement of time demands educational institutions, including Islamic boarding schools (pesantren), to not only focus on religious education but also equip students (santri) with economic skills to enhance their independence. This study aims to analyze the effectiveness of economic empowerment through the Al-Kautsar Dendang Cooperative and identify supporting and inhibiting factors affecting service quality and student satisfaction. Using a descriptive qualitative approach through observation, interviews, and literature studies, the research found that the cooperative plays a strategic role in meeting students' needs, providing academic supplies, and teaching Sharia-based economic principles. The success of the cooperative is supported by good management and active involvement from the pesantren; however, it still faces challenges such as limited resources and low financial literacy among students. Therefore, optimizing management strategies and entrepreneurship education is essential to enable pesantren cooperatives to contribute more significantly to improving students' welfare and fostering independent, competitive individuals in the modern era
Financial Literacy Program for Housewives in Rubber Plantation Villages in Indonesia Furbani, Widiastuti; Rini, Puspa; Bachtiar, Alfan; Nilfatri, Nilfatri; Pitri, Alisyah
Unram Journal of Community Service Vol. 5 No. 3 (2024): September
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v5i3.709

Abstract

The Financial Literacy Program for Housewives in Rubber Plantation Village aims to improve understanding and skills in family financial management, especially among housewives vulnerable to income fluctuations. This activity was conducted online through the Zoom application and attended by 50 housewives. The methods include three-month interactive training, group discussions, and post-training mentoring. The results of the initial Survey showed that most participants did not have a monthly budget plan (80%), did not save regularly (70%), and did not understand the importance of debt management and insurance (85%). After the training, there was a significant increase in understanding and practice of financial management. As many as 65% of participants started preparing a monthly budget, 55% saved regularly, and 45% understood how to manage debt wisely. Although there are challenges in implementing financial literacy, especially related to income instability, this program has proven effective in increasing awareness and financial management skills. The final Survey also showed increased awareness of the importance of emergency funds and long-term financial plans, although the percentage is still relatively low. With this program, it is hoped that housewives in rubber plantation villages can be more independent and resilient and manage family finances better amid economic uncertainty