Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Hubungan Intervensi Penyuluhan pada Pengetahuan Remaja tentang Penggunaan Sunscreen yang Tepat Terhadap Kejadian Acne Vulgaris Amanda, Shelma Tria; Tan, Sukmawati Tansil
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.15853

Abstract

ABSTRACT Acne vulgaris is an inflammatory skin disease in the pilosebaceous unit that occurs chronically. Sun exposure is one of the causes or reduces acne so that several guidelines recommend the use of sunscreen for acne vulgaris patients. In adolescents, the level of knowledge about acne vulgaris is still lacking. Knowledge about acne includes the causes of acne, how to prevent it, and how to treat it properly, including the use of sunscreen. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge of adolescents through counseling on the use of sunscreen with the incidence of acne vulgaris. The design of this study used a quasi-experimental technique which was conducted for 2 days at SMA Negeri 75 North Jakarta with a total of 170 respondents aged 15-19 years. The sampling method was carried out by answering the pre-test and post-test before and after being given counseling intervention. There was no difference in the average knowledge score between before and after being given counseling intervention between respondents with mild, moderate and severe acne (p-value 0.938 and p-value 0.766). According to the Wilcoxon statistical test, a significant increase in knowledge was obtained between before and after the counseling intervention (p-value <0.001) with an average before the intervention of 60% and after the intervention of 75%. Counseling intervention increases adolescent knowledge of sunscreen. Keywords: Sunscreen Knowledge, Acne Vulgaris, Pretest, Posttest, Skin Care  ABSTRAK Acne vulgaris merupakan penyakit inflamasi pada kulit di unit pilosebasea yang berlangsung secara kronis. Paparan sinar matahari merupakan salah satu yang menjadi penyebab atau memperburuk jerawat sehingga beberapa pedoman merekomendasikan penggunaan sunscreen untuk pasien acne vulgaris. Pada remaja, tingkat pengetahuan tentang akne vulgaris masih kurang. Pengetahuan tentang akne meliputi penyebab timbulnya akne, cara pencegahan, dan bagaimana penanganan yang tepat, termasuk penggunaan sunscreen. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara tingkat pengetahuan remaja melalui penyuluhan mengenai penggunaan sunscreen dengan kejadian acne vulgaris. Desain penelitian ini menggunakan teknik quasi-eksperimental yang dilakukan selama 2 hari di SMA Negeri 75 Jakarta Utara dengan jumlah responden sebanyak 170 orang dengan rentang usia 15-19 tahun. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara menjawab pre-test dan post-test sebelum dan setelah diberikan intervensi penyuluhan. Tidak didapatkan perbedaan rerata nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi penyuluhan antara responden acne derajat ringan, sedang dan berat (p-value 0,938 dan p-value 0,766). Menurut uji statistik Wilcoxon, didapatkan peningkatan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi penyuluhan (p-value < 0,001) dengan rerata sebelum intervensi sebesar 60% dan setelah intervensi sebesar 75%. Intervensi berupa penyuluhan meningkatkan pengetahuan remaja terhadap sunscreen. Kata Kunci: Pengetahuan Sunscreen, Akne Vulgaris, Pretest,Postest, Perawatan Kulit
Hubungan Kadar Sebum pada Penderita Akne Vulgaris di SMAN 75 Jakarta Utara Fadhila, Arni Ismi; Tan, Sukmawati Tansil
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.15872

Abstract

ABSTRACT Acne Vulgaris (AV) is a chronic inflammatory skin disease affecting the pilosebaceous glands. Acne Vulgaris commonly occurs in adolescents due to hormonal fluctuations that stimulate the sebaceous glands to produce more sebum. The face, back, chest, and shoulder areas often display a predilection for AV. The aim of this study is to assess the facial sebum levels of students at SMAN 75 North Jakarta predisposed to acne vulgaris. This study used a cross-sectional design and was conducted at SMAN 75 North Jakarta in January 2024. Sampling was carried out using non-random consecutive sampling. Data obtained from the samples will be processed and analyzed using SPSS 22.0. Sebum levels were measured using a skin analyzer SK-08 on the left and right sides of the face. The characteristics of the AV group in students of SMAN 75 North Jakarta showed severe acne as many as 37 people (8.20%), moderate acne as many as 100 people (6.57%), and mild acne as many as 33 people (5.75%). Based on the Kruskal-Wallis statistical test, there was a significant difference in the average oil content between the three acne severity groups (P-value <0.001). These results indicate that increased sebum levels are associated with increased severity of acne vulgaris. Keywords: Acne Vulgaris, Sebum Levels, Pilosebasea Glands, Skin Analyzer  ABSTRAK Akne Vulgaris (AV) adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang menyerang kelenjar pilosebasea. Akne Vulgaris umumnya terjadi pada remaja akibat fluktuasi hormonal yang merangsang kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak sebum. Area wajah, punggung, dada, dan bahu sering menunjukkan kecenderungan AV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kadar sebum wajah siswa di SMAN 75 Jakarta Utara yang rentan terhadap akne vulgaris. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan di SMAN 75 Jakarta Utara pada bulan Januari 2024. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan non-random sequential sampling. Data yang diperoleh dari sampel akan diolah dan dianalisis menggunakan SPSS 22.0. Kadar sebum diukur menggunakan skin analyzer SK-08 pada sisi kiri dan kanan wajah. Karakteristik kelompok AV pada siswa/i SMAN 75 Jakarta Utara menunjukkan Akne berat sebanyak 37 orang (8,20%), akne sedang sebanyak 100 orang (6,57%), dan akne ringan sebanyak 33 orang (5,75%). Berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis, terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar minyak di antara ketiga kelompok tingkat keparahan akne (P-value <0,001). Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar sebum berhubungan dengan peningkatan keparahan akne vulgaris. Kata Kunci: Akne Vulgaris, Kadar Sebum, Kelenjar Pilosebasea, Skin Analyzer
Partial Least Squares Regression Analysis Between Body Mass Index, Abdominal Circumference, Hip Circumference, Hemoglobin, Body Composition, Uric Acid, Blood Sugar, Hemoglobin and Hematocrit with Face Analyzer in Adults Tan, Sukmawati Tansil; Christian, Farell; Chandra, Cindy Christella; Firmansyah, Yohanes
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.15873

Abstract

ABSTRACT Skin is an important aspect of the human body. Many factors may influence skin health and its characteristics, including physiological and metabolic conditions such as obesity, blood sugar, hemoglobin and hematocrit, and uric acid. To establish a correlation between physiological and metabolic health parameters with skin-face analysis (roughness and wrinkles). This research was conducted in Kalam Kudus Foundation, West Jakarta, targeting individuals ≥17 years old, both men and women, following the inclusion and exclusion criteria. Skin health parameters used were roughness and wrinkles. The metabolic parameters studied were body mass index (BMI), waist circumference (WC), hip circumference (HC), body composition, blood sugar, hemoglobin (Hb), hematocrit (Ht), and uric acid. Our research shows negative coefficient results of BMI (-0,076 and –0,059), WC (-0,844 and -0,795), Hb (-0,069 and -0,074), Ht (-0,112 and -0,161), and uric acid (-0,155 and -0,170) with skin roughness and wrinkle. Other parameters such as HC (0,294 and 0,323), blood glucose (0,141 and 0,058), total body fat mass (0,321 and 0,345), visceral fat (0,234 and 0,203), total subcutaneous fat (0,319 and 0,391), and total muscle mass (0,725 and 0,890) result in a positive coefficient with skin roughness and wrinkle. An increase in BMI, WC, Hb, Ht, and uric acid is associated with better skin roughness and wrinkles while higher hip circumference, total body fat mass, visceral fat, total subcutaneous fat, total muscle mass, and blood sugar may worsen the skin condition. Keywords: Obesity, Blood Sugar, Hemoglobin, Hematocrit, Uric Acid, Skin Roughness, Wrinkles
Efektivitas Niacinamide Topikal terhadap Hidrasi Kulit pada Individu dengan Akne Vulgaris Permatasari, Nabila Jingga; Tan, Sukmawati Tansil
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.15839

Abstract

ABSTRACT Nowadays, many skincare products use niacinamide as their base ingredient. Niacinamide, also known as vitamin B3, has the potential to enhance ceramide synthesis and improve the skin barrier function. Due to those potentials, niacinamide can improve someone’s skin hydration level. To find out the efficacy of topical niacinamide on skin hydration levels on individuals with acne vulgaris. Through a quasi-experimental study design, this study was conducted for 21 days at 75 North Jakarta State High School with respondents of 59 people who are suffering from acne vulgaris. The method that was used to collect the data involves measuring the level of skin hydration of the face before and after niacinamide serum intervention was given to respondents aged 15-18 years old. According to Wilcoxon’s statistic test, a significant change was achieved between the rate of skin hydration prior to and after intervention with niacinamide serum for 21 days (p-value < 0,001) with pre-evaluation values of 32% and after 41,5%. Topical use of niacinamide can increase someone’s skin hydration level.  Keywords: Niacinamide, Skin Hydration, Acne Vulgaris, Skincare  ABSTRAK Dewasa ini, produk perawatan kulit banyak yang menggunakan niacinamide sebagai bahan dasarnya. Niacinamide atau vitamin B3 sendiri memiliki potensi untuk meningkatkan sintesis seramid dan memperbaiki fungsi penghalang kulit sehingga dapat meningkatkan hidrasi kulit. Untuk mencari efektivitas penggunaan niacinamide secara topikal terhadap tingkat hidrasi kulit pada individu dengan akne vulgaris. Melalui desain penelitian quasi-eksperimental, penelitian ini dilakukan selama 21 hari di SMA Negeri 75 Jakarta Utara dengan responden sebanyak 59 orang yang menderita akne vulgaris. Metode pengumpulan data melibatkan pengukuran tingkat hidrasi kulit wajah sebelum dan setelah pemberian intervensi serum niacinamide kepada responden berusia 15-18 tahun. Menurut uji statistik Wilcoxon didapatkan perubahan yang bermakna antara tingkat hidrasi kulit wajah sebelum dan sesudah intervensi dengan niacinamide selama 21 hari (P-value < 0,001) dengan rerata sebelum intervensi sebesar 32% dan sesudah sebesar 41,5%. Penggunaan niacinamide secara topikal dapat meningkatkan hidrasi kulit. Kata Kunci: Niacinamide, Hidrasi Kulit, Akne Vulgaris, Perawatan Kulit
Hubungan Tipe Kulit dan Double Cleanser dengan Akne Vulgaris pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Indrayana, Syifa Nur Putri; Tan, Sukmawati Tansil
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 8 (2025): Volume 7 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i8.21210

Abstract

ABSTRACT Acne vulgaris, commonly known as acne, is one of the most prevalent skin disorders with multifactorial causes including hormonal influences, stress, dietary patterns, iatrogenic factors (such as corticosteroid use), and external triggers like seasonal changes and oil exposure. Double cleansing, a two-step skin cleansing method starting with oil-based cleansers followed by water-based products, features commonly used products like micellar water, cleansingbalms, and cleansing oils, with oil-based cleansers being potentially acne-triggering especially for oily skin types. This study aimed to examine the relationship between skin types and double cleanser selection with acne vulgarisscores among medical students at Tarumanagara University during the 2024/2025 period, employing a cross-sectional analytic observational design with 93 respondents who completed Baumann's Skin Type Questionnaire and underwent facial scanning with subsequent acne analysis using Lehmann's grading method. The results showed significant differences in mean acne scores across double cleanser groups: micellar water (M=7.65), cleansing balm (M=9.31), and cleansing oil (M=14.11), with kruskall-wallis test revealing a statistically significant association (p=0.002, p<0.05), leading to the conclusion that oil-based double cleansers, particularly cleansing oils, are associated with higher acne vulgaris incidence. Keywords: Acne, Skin Type, Double Cleanser  ABSTRAK Akne vulgaris atau yang dikenal dengan jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang paling umum terjadi. Penyebab akne vulgaris beragam, mulai dari pengaruh hormonal, stres, pola makan, faktor iatrogenik (misalnya pemakaian kortikosteroid), hingga penyebab eksternal seperti perubahan musim dan paparan minyak. Double cleansing merupakan metode pembersihan kulit dua tahap yang diawali dengan pembersih minyak kemudian dilanjutkan pembersih berbasis air, contoh produk double cleanser yang paling banyak digunakan adalah micellar water, cleansing balm, dan cleansing oil. Produk double cleanser yang berbahan dasar minyak diyakini dapat memicu pertumbuhan jerawat terutama pada kulit berminyak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara tipe kulit dan pemilihan produk double cleanser dengan skor akne vulgaris di kalangan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Tarumanagara periode 2024/2025. Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang dan desain penelitian observasional analitik dengan jumlah responden 93 orang. Responden diminta untuk mengisi kuesioner tipe kulit Baumann’s Skin Type Questionnaire dan kemudian dilakukan pemeriksaan wajah responden dengan scanner dan setelahnya dilakukan analisis jerawat dengan metode acne grading Lehmann. Didapatkan terdapat adanya perbedaan rerata skor acne responden antar kelompok penggunaan produk double cleanser micellar water (M = 7.65), cleansing balm (M = 9.31), dan cleansing oil (M = 14.11) dengan nilai p = 0.002 (p < 0.05) setelah dilakukan uji statistik kruskall-wallis yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahwa penggunaan produk double cleanser yang berbahan dasar minyak, terutama cleansing oil, memiliki risiko yang lebih tinggi dalam kejadian akne vulgaris. Kata Kunci: Jerawat, Tipe Kulit, Double Cleanser