Deep learning didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman konseptual dan penerapan pengetahuan secara kritis. Studi ini bertujuan untuk memberikan bantuan secara teoretis maupun fungsional dalam mengembangkan pendekatan deep learning yang sesuai dengan konteks sekolah dasar, khususnya di SD Utung Jawa 01, Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan bentuk kegiatan pendampingan berupa pelatihan dan lokakarya. Program pelatihan ini dilaksanakan melalui lima tahap: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengendalian, dan Evaluasi (POACE) dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra yang turut serta dan berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa penerapan deep learning memberikan dampak positif terhadap pemahaman guru. Pendekatan ini mendorong keterlibatan aktif siswa melalui berbagai aktivitas interaktif seperti simulasi dan eksperimen, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Namun, penerapan metode ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan waktu untuk menyelesaikan kurikulum serta akses teknologi yang tidak merata di kalangan siswa.