Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “S” Usia 26 Tahun di Puskesmas Manggar Warti; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality of mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive midwifery care to Mrs. S starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted on June 16 - October 3, 2024. The sample in this study was Mrs. S aged 26 years. From the results of the provision of pregnancy care, it was carried out 3 times. on the first visit, a problem was found, namely the mother experienced discomfort in the third trimester of pregnancy, namely nocturia and back pain, so she was given IEC care for handling nocturia and complementary acupressure BL23. On the second pregnancy visit, there were no complaints and on the third pregnancy visit, the mother experienced false contractions and was given educational care in preparation for childbirth and signs of labor. During labor, there were no problems, the mother was given complementary care in the form of deep breathing relaxation techniques and 10 supervision in the first stage, the second stage lasted for 33 minutes, the third stage lasted for 5 minutes and the fourth stage for 2 hours. During the postpartum period, care was given 4 times and in accordance with postpartum care standards. In newborn care, all were within normal limits, care was given 3 times, By Mrs. S, IMD was carried out, vitamin K injections and hepatitis B immunizations were given. While in family planning care, Mrs. S decided to use a 3-month KB injection. AbstrakAngka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. S secara komprehensif mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. Intsrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada 16 Juni – 3 Oktober 2024. Sampel pada penelitian ini adalah Ny. S umur 26 tahun. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan dilakukan sebanyak 3x. pada kunjungan pertama ditemukan masalah yaitu ibu mengalami ketidaknyamana kehamilan trimester III yaitu nocturia dan nyeri punggung sehingga diberikan asuhan KIE penanganan nocturia dan komplementer akupresure BL23. Pada kunjungan kehamilan kedua tidak ada keluhan dan kunjungan kehamilan ketiga ibu mengalami his palsu dan diberikan asuhan edukasi persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan. Selama persalinan tidak ada masalah, ibu diberikan asuhan komplementer teknik relaksasi nafas dalam dan pengawasan 10 pada kala I, kala II berlangsung selama 33 menit, kala III berlangsung selama 5 menit dan kala IV selama 2 jam. Pada masa nifas diberikan asuhan selama 4x dan sesuai dengan standar asuhan masa nifas. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, diberikan asuhan sebanyak 3x, By Ny S dilakukan IMD, pemberian injeksi vitamin K dan imunisasi hepatitis B. Sedangkan pada asuhan KB Ny. S memutuskan untuk menggunakan KB Suntik 3 bulan.
Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Janin dengan Metode Senam Prenatal Yoga pada Ibu Hamil di Klinik Tri Karya Alit Dyaning Arini; Mutia Kasih Sani; Lisjarwati; Intan Zusnita; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the efforts to increase the visit of pregnant women to do pregnancy checks is through the activities of pregnant women's classes. In the class of pregnant women, it is useful to teach yoga exercises to pregnant women. So that mothers have a quality pregnancy, safe delivery, and babies are born in good health. Based on this description, Ngudi Waluyo University Midwifery students conduct community activities with the aim of empowering pregnant women to stay comfortable by improving maternal and fetal health with prenatal yoga exercises. This research method is counselling, pre experimental design, demonstration, and evaluation. The participants of this study were pregnant women in the Tri Karya Clinic working area. The activity was carried out with 3 sessions, namely first giving a pretest questionnaire of pregnant yoga exercises in trimester II and III, second giving material about pregnant yoga exercises in trimester II and III, third demonstration of pregnant yoga exercises in trimester II and III and fourth evaluating and filling out the posttest questionnaire. The results of this community service show that there is a difference from the pretest of mothers who do not know prenatal yoga knowledge is still lacking with the participants the average value is 7.4. of 10 pregnant women. Then after counselling about prenatal yoga, the results of the post test found that the average value rose to 8.7 and the highest value was 10. These results show that providing information is very useful for increasing the knowledge of pregnant women.  This is because information is very necessary to increase the knowledge of pregnant women about prenatal yoga.   Abstrak Salah satu upaya meningkatkan kunjungan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu melalui kegiatan kelas ibu hamil. Pada kelas ibu hamil bermanfaat untuk mengajarkan senam yoga pada ibu hamil. Sehingga ibu memiliki kehamilan yang berkualitas, persalinan aman, serta bayi lahir dalam keadaan sehat. Berdasarkan uraian tersebut, mahasiswa Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo melakukan kegiatan komunitas dengan tujuan pemberdayaan diri pada ibu hamil agar tetap nyaman dengan cara meningkatkan kesehatan ibu dan janin dengan metode senam prenatal yoga. Metode penelitian ini adalah penyuluhan, pre experimental design, demostrasi, dan evaluasi. Peserta Penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Klinik Tri Karya. Kegiatan dilakukan dengan 3 sesi yaitu pertama memberikan kuisoner pretest senam yoga hamil trimester II dan III, kedua memberikan materi mengenai senam yoga hamil trimester II dan III,ketiga demonstrasi senam yoga hamil trimester II dan III dan keempat melakukan evaluasi serta pengisian kuisoner postest. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan dari pretest ibu yang belum mengetahui prenatal yoga pengetahuannya masih kurang dengan peserta nilai rata-ratanya adalah 7.4.dari 10 orang ibu hamil. Kemudian setelah di lakukan penyuluhan tentang prenatal yoga   Hasil  post  test  didapatkan  bahwa  nilai  rata-rata naik menjadi 8.7 dan nilai tertingginya  adalah  10.  Hasil  ini  menunjukkan  bahwa  pemberian  informasi  sangat bermanfaat untuk  meningkatkan  pengetahuan ibu  hamil.  Hal  ini  dikarenakan  informasi memang  sangat  diperlukan  untuk  peningkatan  pengetahuan ibu  hamil  mengenai  prenatal yoga.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N Usia 38 Tahun G2P1A0 dengan Preeklampsia di Rumah Sakit Balikpapan Baru Kota Balikpapan Tahun 2024 Ririn Rabbania; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual.  Continuity service relationships are therapeutic relationships between women and health workers, especially midwives, in allocating comprehensive services and knowledge. In this care the author uses descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examinations. This research started from 30 May 2024 to 14 October 2024. Midwifery care provided to Mrs.N , delivery and family planning are carried out in the hospital. To Mrs. N The patient's pregnancy process experienced problems, namely a MAP value of >90 mmHG at TM II even though there were no complaints at the first visit, TM III complained of low back pain and swollen legs so a complementary treatment was used to treat low back pain. From the examination, Mrs. N had hypertension so she was given hypertension therapy and education on the signs of eclampsia. During the birth process, Mrs. N experienced labor pain so the author provided complementary counterpressure therapy care. After in-partum observation for 14 hours, labor did not progress. and Mrs. N's blood pressure did not return to normal with the therapy given, urine protein laboratory results (+) 1, so delivery was carried out by SC operation. On the second day of postpartum midwifery care, the mother said that breast milk had come out, but was still confused about the correct way to breastfeed, so the author provided midwifery care by providing education on breastfeeding.  techniques. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use post-natal IUD contraception in the hospital after SC surgery. Continuous midwifery care (continuity of care) then always applies midwifery management, maintains and improves competence in providing care according to midwifery service standards   Abstrak Asuhan kebidanan komprehensif dalam  kebidanan  adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru  lahir  serta  pelayanan  keluarga  berencana  yang menghubungkan   kebutuhan   kesehatan   perempuan khususnya  dan  keadaan  pribadi  setiap  individu.  Hubungan pelayanan kontinuitas adalah hubungan terapeutik antara perempuan dan petugas Kesehatan khususnya bidan dalam mengalokasikan pelayanan serta pengetahuan secara komprehensif. Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan   fisik,   pemeriksaan   penunjang. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 30 Mei 2024 sampai dengan 14 Oktober 2024. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.N yang berlangsung dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 3 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali, persalinan dan KB dilakukan di RS. Pada Ny. N Proses kehamilan pasien mengalami masalah yaitu nilai MAP >90 mmHg pada  TM II walaupun tidak ada keluhan pada kunjungan pertama, TM III  mengeluh nyeri pinggang dan kaki bengkak maka dilakukan komplementer untuk menangani nyeri pinggang. Dari pemeriksaan Ny.N mengalami hipertensi sehingga diberikan terapi hipertensi dan edukasi tanda-tanda eclampsia.  Pada proses persalinan Ny. N mengalami nyeri persalinan sehingga penulis memberikan asuhan terapi komplementer counterperesure. Setelah dilakukan observasi inpartu selama 14 jam persalinan tidak ada kemajuan dan tensi Ny.N tidak kunjung normal dengan terapi yang diberikan hasil laboratorium protein urine (+)1, sehingga persalinan dilakukan dengan operasi SC. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari  ke  2  ibu  mengatakan  ASI  sudah keluar, tetapi masih bingung untuk cara menyusi yang benar  sehingga penulis   memberikan   asuhan   kebidanan   dengan memberikan  KIE  Teknik menyusui. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan   konseling   dan   memutuskan   untuk menggunakan  KB IUD pasca salin  di  RS  setelah  operasi  SC. Asuhan  kebidanan  berkelanjutan  (continuity  of  care) selanjutnya  selalu  menerapkan  manajemen  kebidanan, mempertahankan  dan  meningkatkan  kompetensi  dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.
Implementasi Asuhan Kebidanan Komunitas dengan Penyuluhan KB Modern, Kesehatan Remaja, Imunisasi Rutin, Edukasi Pencegahan Hipertensi, dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan di RT 5 Kelurahan Gunung Seteleng Wilayah Kerja Puskesmas Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara Agustina; Dewi Utara Anggraini; Eny Lutfyah Fitrotin; Siti Salma; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of health workers, especially midwives, is required to be able to provide MCH/KB services and women's health throughout their life cycle, both in curative/clinical hospital institutions and also in MCH/KB service efforts that are promotive, preventive and capable of mobilizing participation. community in efforts for maternal and child health and family planning in accordance with the principles Primary Health Care (PHC). In order to prepare midwives who are skilled and qualified to carry out the tasks as expected above, it is necessary to provide targeted and integrated learning opportunities and experiences to female midwife profession students not only in hospitals but also in community health centers and communities. This community activity begins with data collection, problem identification, problem prioritization, activity planning, activity implementation, and evaluation. The priority problem is that couples of childbearing age do not have family planning. All activities for implementing community midwifery practices in the RT. 5 Gunung Seteleng Subdistrict received support and support from all RT residents. 5 with the large number of residents who come to each activity, and their enthusiasm to know more about matters related to health. In its implementation, all activities ran smoothly without any obstacles. Hopefully with community midwifery practice activities in RT. 5 Gunung Seteleng Subdistricts can increase public knowledge and awareness about the importance of health.   Abstrak Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan KIA/KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik di institusi Rumah Sakit yang bersifat kuratif/ klinis maupun juga dalam upaya-upaya pelayanan KIA/KB yang bersifat promotif, preventif dan mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan prinsip Primary Health Care (PHC). Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu dalam melaksanakan tugas seperti yang diharapkan di atas maka perlu kiranya memberikan kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada Mahasiswi Profesi Bidan tidak hanya di Rumah Sakit tetapi di Puskesmas maupun Masyarakat. Kegiatan komunitas ini dimulai dengan pengumpulan data, identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Identifikasi permasalahan kesehatan masyarakat  berdasarkan dari analisis data sekunder dan data primer. Penentuan prioritas masalah didasarkan dari hasil diskusi dengan tokoh masyarakat dan kader dengan metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth). Penentuan alternatif solusi masalah kesehatan masyarakat dilakukan dengan FGD (Focus Group Discussion). Prioritas masalah adalah Pasangan Usia Subur tidak ber KB. Semua kegiatan pelaksanaan praktek kebidanan komunitas di RT. 5 Kelurahan Gunung Seteleng mendapat dukungan dan support dari semua warga RT. 5 dengan banyaknya warga yang datang di setiap kegiatan, serta antusias mereka untuk lebih tahu terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. Dalam pelaksanaannya, semua kegiatan berjalan dengan lancar tidak ada hambatan. Semoga dengan adanya kegiatan praktek kebidanan komunitas di RT. 5 Kelurahan Gunung Seteleng dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. J Umur 27 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Moyo Hulu Tusadiah, Hamida; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of maternal deaths in Sumbawa Regency during 2019 was 6 cases, a decrease compared to 2018 with 12 maternal deaths. Trend in the number of maternal deaths in 2015-2019. The aim of providing midwifery care to Mrs. J comprehensively (Continuity Of Care) covers the pregnancy period, delivery period, postpartum and newborn babies, and neonates to family planning. In this research method, the author used data collection methods, namely using interviews, observations using primary and secondary data through KIA books, physical examinations and this research began in May-July 2024 and this research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) obtained from Mrs. A 27 year old G1P0A0 gestational age 38 weeks no problems found. Mrs. J's delivery took place at the Moyo Hulu Community Health Center. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and Mrs. J decided to use 3-month injectable birth control.   Abstrak Jumlah Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Sumbawa selamat tahun  2019 adalah  6 kasus, menurun bila dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah kematian ibu 12 kasus. Trend jumlah kematian ibu tahun 2015-2019. Tujuan Memberikan Asuhan Kebidanan pada Ny. J Secara Komprehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas dan bayi baru lahir, neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak Mei-Juli 2024 dan instrumen penelitian ini menggunakan SOAP. Berdasarkan Hasil Studi Kasus Secara Komprehensif (Continuity of Care) didapatkan pada Ny. J usia 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu tidak ditemukan masalah. Pemeriksaan saat kehamilan dilakukan sebanyak 2 kali kunjungan dan tidak ditemukan adanya komplikasi.   Persalinan Ny.HJ dilakukan di Puskesmas Moyo Hulu . Masa nifas dilakukan 4 kali kunjungan berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perineum, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir dilakukan 4 kali kunjungan dan hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan hasilnya ditemukan adanya masalah. Ny. J memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan dan kunjungan ulang 3 bulan lagi dan tidak ditemukan adanya masalah .
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. H Umur 31 Tahun di Pusekesmas Gunung Sari Ulu Balikpapan Ni Wayan Sri Megawati; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Midwives have a very important role in providing women-centered care, continuity of care and practicing evidence-based care provided comprehensively starting from pregnant women, childbirth, postpartum, newborns and family planning. This study is a continuous midwifery care carried out on Mrs. H aged 31 years at the Gunung Sari Ulu Balikpapan Health Center. The type of research uses a descriptive method, a case study conducted in June-September 2024. The results of a comprehensive case study were obtained on Mrs. H aged 31 years G3P3A0 38 weeks of gestation, no problems were found. Mrs. H's delivery was carried out at the Restu Ibu Balikpapan Hospital. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochia rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal, SHK was negative and Mrs. H decided to use an implant contraceptive. Mrs. Mrs. H and her husband understand how to do oxytocin massage to increase breast milk production, and know how to take good care of their baby. It can be concluded that comprehensive midwifery care or Continuity of Care for Mrs. H is very helpful in going through her pregnancy process in a healthy, safe, and monitored manner. Mrs. H was finally able to independently overcome her postpartum difficulties and was able to take good care of her baby. Hopefully, COC can be implemented better by health facilities and health workers to improve health services for mothers and babies.   Abstrak Bidan mempunyai peran yang sangat penting dengan memberikan Asuhan Kebidanan yang berfokus pada perempuan (women centered care), secara berkelanjutan (continuity of care) dan mempraktikan asuhan yang berbasis bukti (evidence based care) diberikan secara menyeluruh dimulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Penelitian ini merupakan asuhan kebidanan berkelanjutan yang dilakukan terhadap Ny. H umur 31 tahun di Puskesmas Gunung Sari Ulu Balikpapan. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif, studi kasus yang dilakukan pada bulan Juni-September 2024. Hasil study kasus secara komprehensif didaptkan pada Ny. H umur 31 tahun G3P3A0 usia kehamilan 38 minggu tidak ditemukan masalah. Persalinan Ny. H dilakukan di RS. Restu Ibu Balikpapan. Masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan Ny. H memutuskan menggunakan KB implan. Ny. H dan suaminya mengerti cara melakukan pijat oksitosin untuk memperlancar ASI, dan mengetahui cara merawat bayinya dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa asuhan kebidanan secara komprehensif atau Continuity of Care pada Ny. H sangat membantu dalam melalui proses kehamilannya secara sehat, aman, dan terpantau. Ny. H pada akhirnya mampu berdaya secara mandiri dalam mengatasi kesulitannya pasca melahirkan dan mampu merawat bayinya dengan baik. Diharapkan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care) , dapat diterapkan lebih baik lagi oleh faskes dan profesi bidan untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada ibu dan bayi.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pre Eklamsia di UPTD Puskesmas Karang Rejo: Analysis of Factors Related to the Incidence of Pre-Eclampsia at the Karang Rejo Health Center UPTD Alfian Nor Muthia Sarie; Masruroh; Cahyaningrum
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v7i1.505

Abstract

The impact of pre-eclampsia is pre-eclampsia, fetal growth restriction in the uterus, disruption of the excretory system, risk of bleeding during and after delivery, as well as serious complications such as hemolysis syndrome, increased liver enzymes and decreased platelet count (HELLP syndrome), as well as abnormal blood clotting disorders. Based on a preliminary study, it was found that 100 people had pre-eclampsia at the Karang Rejo Community Health Center. This research aims to determine the factors associated with the incidence of pre-eclampsia in the UPTD of the Karang Rejo Community Health Center. This type of research uses quantitative research with a correlational analytical research design with a cross-sectional approach. The research population was all pregnant women at the UPTD Karang Rejo Health Center in 2022 and the sampling technique used a total sampling of 388 people. Data collection uses a master table. Data analysis is univariate and bivariate analysis uses the chi square test (χ2). The majority of respondents' ages are in the no-risk category, namely 278 people (71.6%), the majority of parity are in the no-risk category, namely 273 people (70.4%), the majority of body mass index (BMI) is in the normal BMI category, namely 260 people (67% ) and the majority of pre-eclampsia incidents in pregnant women were in the non-pre-eclampsia category, namely 280 people (72.2%). The results of the chi square statistical test (χ2) obtained ρ value < α (0.05) indicating that Ha was accepted. There is a relationship between age (P value 0,000), parity (P value 0,001) and body mass index (BMI) (P value 0,000)with the incidence of pre-eclampsia in pregnant women at the Karang Rejo Community Health Center UPTD. It is hoped that the results of this research can be used as material for consideration in carrying out preventive and curative measures in cases of preeclampsia based on age, parity and body mass index (BMI) of pregnant women.   ABSTRAK Dampak dari kejadian Pre eklampsia adalah Persalinan Pematur, hambatan pertumbuhan janin di dalam rahim gangguan pada sistem ekskresi, risiko perdarahan selama dan setelah persalinan, serta komplikasi serius seperti sindrom hemolisis, peningkatan enzim hati, dan penurunan jumlah platelet (HELLP syndrome), serta gangguan pembekuan darah yang tidak normal Berdasarkan studi pendahuluan ditemukannya kejadian pre eklamsi sebanyak 108 orang di Puskesmas Karang Rejo. Penelitiаn ini bertujuаn untuk mengetаhui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklamsia di UPTD Puskesmas Karang Rejo. Jenis penelitiаn menggunаkаn penelitiаn kuаntitаtif dengаn desаin penelitiаn analitik korelаsionаl dengаn pendekаtаn cross sectionаl. Populаsi penelitiаn аdаlаh seluruh ibu hamil di UPTD Puskesmas Karang Rejo tahun 2022 dаn teknik pengаmbilаn sаmpel menggunаkаn total sаmpling sebаnyаk 388 orаng. Pengumpulаn dаtа menggunаkаn master tabel. Аnаlisis dаtа аdаlаh univаriаt dаn аnаlisis bivаriаt menggunаkаn uji chi squаre (χ2). Mayoritas usia responden  dengan kategori tidak beresiko yaitu 278 orang (71,6%), mayoritas paritas dengan kategori tidak beresiko yaitu 273 orang (70,4%), mayoritas indeks massa tubuh (IMT) dengan kategori IMT normal yaitu 260 orang (67%) dan mayoritas kejadian pre eklamsia pada ibu hamil dengan kategori tidak pre eklamsia yaitu 280 orang (72,2%). Hasil uji statistik chi square (χ2) diperoleh ρ value < α (0,05) menunjukkan bahwa Ha diterima. Terdаpаt hubungаn аntаrа usia ( P value 0,000), paritas(P value 0,001) dan indeks massa tubuh (IMT) (P value 0,000) dengan kejadian pre eklamsia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Karang Rejo. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan usaha tindakan preventif dan kuratif pada kasus preeklampsia berdasarkan usia, paritas dan indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil.
Edukasi Metode Stimulasi Bicara Flash Card untuk Pencegahan Speech Delay di PAUD Tunas Buana Cahyaningrum; Masruroh
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3897

Abstract

Speech development in early childhood is important because it affects cognitive development. The developmental delay that is often experienced by children is speech development. Speech delay in children is the development of speech ability that is lacking and their ability is below the speech ability of children of the same age which can be seen based on articulation and choice of words to be spoken. Children with speech delays need to be given appropriate stimulus, either from parents, teachers, caregivers, or people around them. Flash cards are one of the media that can be given in the learning process and can be used as a stimulus that can be given to children who experience speech delays. This community service aims to provide education to educators and parents at Tunas Buana PAUD about the speech stimulation method using flash cards, as well as to help detect speech delay early. The methods used are socialization, education and practice. Community service activities entitled Education on Flash Card Speech Stimulation Methods for Preventing Speech Delay at Tunas Buana PAUD have succeeded in increasing the understanding and ability of parents and teachers about stimulating speech ability in children using flash card media.   ABSTRAK Perkembangan bicara pada anak usia dini penting karena mempengaruhi perkembangan kognitifnya.  Keterlambatan perkembangan yang sering  dialami  oleh  anak  adalah  perkembangan  bicara. Keterlambatan   bicara   (speech   delay)   pada   anak   merupakan   perkembangan kemampuan  bicara  yang  kurang  serta  kemampuannya  berada  di  bawah  kemampuan berbicara pada anak seusianya yang dapat dilihat berdasarkan artikulasi dan pemilihan kata yang akan diucapkan. Anak dengan keterlambatan bicara perlu diberikan stimulus yang sesuai baik itu dari orangtua, guru, pengasuh, ataupun orang yang ada di sekitarnya. Flash card merupakan salah satu media yang dapat diberikan dalam proses belajar dan dapat dijadikan sebagai stimulus yang dapat diberikan kepada anak yang mengalami keterlambatan bicara. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pendidik dan orang tua di PAUD Tunas Buana tentang metode stimulasi bicara menggunakan flash card, sekaligus membantu deteksi dini speech delay.Metode yang di guankan adalah sosialaisasi, edukasi dan praktik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Edukasi Metode Stimulasi Bicara Flash Card untuk Pencegahan Speech Delay di PAUD Tunas Buana telah berhasil meningatakn pemahaman dan ekmampuan orang tua dan guru tentang stimulai kemampuan bicara pada anak deengan mengguankan medi flash card.
Edukasi Gizi dalam Kehamilan sebagai Upaya Pencegahan Anemia Masruroh; Cahyaningrum; Heni Hirawati Pranoto
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3898

Abstract

The priority problem faced by partners is the incidence of anaemia among pregnant women in the  Beji village area. Many pregnant women do not know about the nutrients needed during pregnancy and the foods and drinks that should be reduced during pregnancy. Pregnant women also do a lot of food restrictions during pregnancy and there are still pregnant women who still follow myths or prohibitions from parents about certain foods such as eating spicy, half-cooked eggs, eating pineapple.  One way to overcome these problems is to give understanding, especially to pregnant women, about fulfilling nutrition during pregnancy because the nutrition of pregnant women can affect the growth and development of the fetus in the womb. The understanding of pregnant women about nutritional adequacy can be given using the lecture method using leaflet media. The activity of providing information about balanced nutrition in pregnancy as an effort to prevent anaemia was carried out in Beji. The number of pregnant women who participated in the counselling activities was 25 people. Pre-test results obtained Most pregnant women have sufficient knowledge about balanced nutrition in pregnancy as much as 60%. After the information dissemination activities, the knowledge of pregnant women improved, with the good knowledge category comprising 20 pregnant women (80%).Suggestions to midwives or posyandu cadres in the future so that this counselling is carried out continuously with added practical sessions so that the information remembered by the counselling participants can be maximised.   ABSTRAK Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh mitra yaitu masih adanya kejadian anemia pada ibu hamil  di wilayah Kelurahan Beji. Banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang nutrisi  yang dibutuhkan selama kehamilan dan makanan dan minuman yang harus dikurang selama hamil. Ibu hamil juga banyak banyak melakukan pembatasan makanan selama kehamilan dan masih ada ibu hamil yang masih mengikuti mitos atau larangan dari orang tua tentang makanan tertentu seperi makan pedas, telur setengan matang , makan buah nanas.  Salah satu cara untuk  mengatasi permasalahn tersebut dengan diberikan pehaman terutama pada ibu hamil tentang pemenuhan nutrisi  pada saat hamil  karena nutrisi ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Adapun apabila kecukupan gizi janin yang kurang cukup didalam kandungan dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin setelah lahir. Pemahaman ibu hamil tentang kecukupan gizi ini dapat diberikan menggunakan metode ceramah dengan menggunakan media leaflet. Kegiatan pemberian informasi tentang  gizi seimbang pada kehamilan sebagai upaya pencegahan anemia dilaksanakan di kelurangan Beji . Jumlah ibu hamil yang mengikuti kegiatan penyuluhan sebanyak 25 orang. Hasil pre test didapatkan Sebagian ibu hamil mempunyai pengetahun cukup  tentang gizi seimbang pada kehailan sebanyak 60 %. Setelah dilakukan kegiatan pemberian informasi,  pengetahuan ibu hamil mengalami peningkatan dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 20 ibu hamil  ( 80 %). Saran kepada bidan ataupun kader posyandu kedepan agar penyuluhan ini dilakukan secara kontinyu dengan ditambah sesi praktek agar informasi yang diingat oleh peserta penyuluhan dapat lebih maksimal.
Counter Pressure Massage untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I Alfina Ifada; Dian Ayu Tias P; Kasari, Miki; Cahyaningrum; Isfaizah; Yulia Nur Khayati; Puji Catur
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Childbirth is a physiological process that is often accompanied by intense pain, especially during the first active phase. Excessive pain can have a negative impact on the mother's physiology and psychology, prolong labor and increase the risk of complications. Counter pressure massage is an effective non-pharmacological method for reducing the intensity of labor pain. This study aims to determine the effect of counter pressure massage on reducing pain in the first stage of labor in the VK Room at Magelang City Hospital. The method used was pretest and posttest observation of 17 mothers giving birth, with measurement of pain levels using the Numerical Rating Scale (NRS). The research results showed that before the counter pressure massage was carried out, the majority of respondents experienced moderate (58.8%) and severe (41.2%) pain. After the intervention, there was a decrease in pain intensity, with 76.5% of respondents experiencing moderate pain and 23.5% experiencing mild pain. The average pain score before intervention was 2.41 and decreased to 1.76 after intervention. In conclusion, counter pressure massage is effective in reducing the intensity of labor pain in the first stage. This technique can be an alternative choice for health workers to help manage labor pain non-pharmacologically.   Abstrak Persalinan adalah proses fisiologis yang seringkali disertai nyeri intens, terutama pada kala I fase aktif. Nyeri yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap fisiologi dan psikologi ibu, memperpanjang persalinan, serta meningkatkan risiko komplikasi. counter pressure massage merupakan salah satu metode non-farmakologi yang efektif untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menurunkan nyeri persalinan kala I di Ruang VK RSUD Kota Magelang. Metode yang digunakan dengan pemberian counter pressure massage dan menggunakan lembar observasi pretest dan posttest terhadap 17 ibu bersalin, dengan pengukuran tingkat nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan counter pressure massage, mayoritas responden mengalami nyeri sedang (58,8%) dan berat (41,2%). Setelah intervensi, terjadi penurunan intensitas nyeri, dengan 76,5% responden mengalami nyeri sedang dan 23,5% mengalami nyeri ringan. Rata-rata skor nyeri sebelum intervensi adalah 2,41 dan menurun menjadi 1,76 setelah intervensi. Kesimpulannya, counter pressure massage efektif dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I. Teknik ini dapat menjadi alternatif pilihan bagi tenaga kesehatan dalam membantu mengelola nyeri persalinan secara non-farmakologi.