Claim Missing Document
Check
Articles

Variasi Iklim dan Dinamika Kasus DBD di Indonesia: Systematic Review Prayudhy Yushananta; Agus Setiawan; Tugiyono Tugiyono
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i2.1696

Abstract

DHF is still a serious problem, especially in children in endemic countries. An estimated 3,6 billion people are at risk and 21,000 deaths each year. Indonesia, in 2018 there were 65,602 cases (IR=24,75 per 100,000 population), with the death of 467 people (CFR=0,71%), and 85.6% of districts in Indonesia reported dengue cases. The climate becomes one of the environmental factors that play a role in the number of cases. Google scholar is used as the main source for finding articles related to DHF and climate published during 2015-2019. The inclusion criteria set forth, are articles that must be published in international journals, published in 2015-2019, must discuss Indonesia, and must assess the effect of climate change on DHF. A total of 52 articles were found, but only 6 articles met the inclusion criteria. Using various analytical methods, all articles obtain climate variability related to the incidence of DHF, through vector abundance. The dynamics of DHF is a very complex system, so it is necessary to combine additional factors other than climate to predict it. The development of an early warning and monitoring system is important, in addition to strengthening the role of households in controlling DHF.
PENGARUH FAKTOR IKLIM DAN KEPADATAN JENTIK AE.AEGYPTI TERHADAP KEJADIAN DBD Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti
Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.491 KB) | DOI: 10.26630/jk.v5i1.58

Abstract

Prayudhy Yushananta1)Mei Ahyanti1)1) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarange-mail:prayudhyyushananta@gmail.com Abstract: The effect of climate factors and density of larvae Ae.aegypti for DHF incidence. Pringsewu district incidence of DHF in 2011 is 30.83/100,000 population, and 2012 increased to 119.16/100,000 population or 381.92% greater than the national average. One of the factors that lead to high incidence of DHF is climate change.This study to determine the effect of climate factors and density of larvae Ae.aegypti for DHF incidence at district Pringsewu. Data analyzed were January 2011-December 2012 from the Health Office of Pringsewu and Meteorology and Geophysics Agency of Lampung Province. The variables studied are rainfall, temperature, humidity, wind speed, density and the incidence of dengue larvae Ae.aegypti. The analysis techniques using path analysis ( path analysis ).The results of the study found that the climatic factors that affect the density of larvae Ae.aegypti are rainfall, amounting to 0.456 (p = 0.025). So that each increase of 1 mm rainfall will increase the density of larvae Ae.aegypti (House Index) of 0.456 %. Total rainfall amount of influence on the incidence of dengue through mosquito larvae density of 0.210 Ae.aegypti. While the influence of external factors on the incidence of DHF is not examined in this study was 0.825. Environmental management by modification and manipulation of the environment is the only one of the most effective efforts to reduce of larvae density and the incidence of DHF. So that public health education activities became subject to create behavioral activity against mosquito bite prevention, the behavior of the control larvae, and health seeking behavior in DHF after infection. Keywords : DHF, climate change, larvae Ae.aegypti Abstrak : Pengaruh  faktor  iklim  dan  kepadatan jentik ae.aegypti terhadap kejadian DBD. Kabupaten Pringsewu,pada tahun 2011 terdapat 141 kasus (IR=30,83/100.000 penduduk dan tahun 2012 meningkat menjadi 501 kasus (IR=119,16/100.000 penduduk) atau 381,92% lebih besar dibandingkan angka nasional. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian DBD adalah perubahan iklim. Penelitian merupakan Studi Korelasi dengan tujuan mengetahui pengaruh faktor iklim dan kepadatan jentik Ae.aegypti terhadap kejadian DBD di Kabupaten Pringsewu. Data yang dianalisis adalah data bulan Januari 2011 - Desember 2012 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dan Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Lampung. Variabel yang diteliti adalah curah hujan, suhu, kelembaban, kecepatan angin, kepadatan jentik Ae.aegypti dan kejadian DBD. Sedangkan teknik analisis menggunakan path analysis (analisis jalur). Hasil penelitian mendapatkan bahwa faktor iklim yang berpengaruh terhadap kepadatan jentik Ae.aegypti adalah curah hujan, yaitu sebesar 0,456 (p=0,025). Sehingga setiap kenaikan curah hujan sebesar 1 mm, akan meningkatkan angka kepadatan jentik Ae.aegypti (House Index) sebesar 0,456%. Pengaruh total curah hujan terhadap kejadian DBD melalui kepadatan jentik Ae.aegypti sebesar 0,210. Sedangkan pengaruh faktor luar terhadap kejadian DBD yang tidak dikaji pada penelitian ini sebesar 0,825.Melakukan pengelolaan lingkungan dengan cara modifikasi dan manipulasi lingkungan merupakan satu-satunya upaya yang paling efektif untuk menurunkan angka kepadatan jentik Ae.aegypti dan kejadian penyakit DBD. Sehingga kegiatan pendidikan kesehatan masyarakat menjadi kegiatan pokok untuk menciptakan perilaku terhadap pencegahan gigitan nyamuk Ae.aegypti, perilaku terhadap pengendalian jentik Ae.aegypti, dan perilaku dalam mencari pertolongan kesehatan setelah terinfeksi penyakit DBD. Kata Kunci : DBD, Perubahan Iklim, Jentik Ae.aegypti
Demam Berdarah Dengue dan Hubungannya Dengan Faktor Cuaca di Kota Bandar Lampung Tahun 2009-2018 Prayudhy Yushananta
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 7 No 2 (2021): Journal of Community Health
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: DHF is the most serious vector-borne disease in Bandar Lampung. Dengue virus and its vector Aedes aegypti are sensitive to weather changes, especially rainfall, temperature, and humidity. Objective: This study aims to determine the relationship between weather factors and dengue cases using 2009-2018. Methods: The data were obtained from reports on the number of monthly cases of the Bandar Lampung City Health Office and daily climate reports from the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency, converted into monthly averages. The SPSS 24.0 was used at all levels of analysis (CL = 95%), including Pearson Correlation, Spearman rank Correlation, and Multiple Linear Regression. Results: We found the highest cases of DHF are in January, February, and March. Rainfall has a positive correlation with the number of dengue cases in 2011 (p-value = 0.012) and 2015 (p-value = 0.020). Each year, the rainy period precedes the start of the increase in dengue cases. Temperature has a negative correlation in 2014 (p-value = 0.036). Humidity has a positive correlation in 2014 (p-value = 0.024), and 2015 (p-value = 0.018). Rainfall has the greatest influence on DHF cases in Bandar Lampung City (36.9%). Conclusion: These findings provide empirical evidence regarding the relationship between weather factors and DHF transmission and are expected to provide a scientific basis for the prevention and control of DHF.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti; Sarip Usman; Bambang Murwanto; Enro Sujito
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan yang penting, karena menyumbang sekitar 4.800 kematian anak-anak balita di seluruh dunia. Dengan incidence 11%, diare menjadi penyebab kematian kedua pada anak balita di Indonesia. Pencegahan dan pengendalian diare utamanya melalui intervensi air minum dan jamban sehat. Kegiatan ini bertujuan melakukan perubahan perilaku BABS dengan empat tahap; membangun kesepahaman, persamaan persepsi, penyuluhan, dan pendampingan rumah tangga sasaran. Pada akhir tahapan, dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan, hambatan, dan rencana tindak lanjut. Dikembangkan juga konsep “berbagi peran” terhadap seluruh mitra pengabdian. Kegiatan ini menghasilkan 16 buah jamban sehat dan diakses 21 rumah tangga. Hasil ini menandakan bahwa seluruh rumah tangga di Kelurahan Segala Mider telah menggunakan jamban sehat. Penerapan konsep “berbagi peran” mampu menghasilkan luaran sesuai target, membentuk sistem kerja gotong royong pada penerima manfaat, dan perbaikan tata nilai. Diperlukan komitmen bersama dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini, serta dukungan pihak-pihak lain secara luas.
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENCEGAH INFEKSI DAN PENYEBARAN COVID-19 Prayudhy Yushananta; Yeni Rosita; Mei Ahyanti; Enro Sujito; Bambang Murwanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1651

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) disebabkan oleh SARS-COV2 merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi dan berpotensi kematian. Penyakit ini menjadi perhatian besar kesehatan masyarakat dunia dan dianggap sebagai bencana kemanusiaan. Penularan COVID-19 terjadi dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Sehingga pencegahaannya dengan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak Beredarnya informasi menyesatkan, menyebabkan tingkat kewaspadaan masyarakat menjadi rendah. Ini akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan, penyebaran penyakit COVID-19. Sebanyak 100 rumah tangga sasaran telah didatangi dan diedukasi selama pengabdian. Kami juga telah membagikan 250 masker dan 500 leaflet, serta memasang spanduk di tempat-tempat terbuka yang berisi tanda-tanda dan cara pencegahan COVID-19. Pemasangan satu unit tempat cuci tangan pakai sabun portable juga dilakukan untuk menurunkan risiko penularan. Penyebaran informasi valid harus dilakukan secara berkelanjutan, agar terjadi perubahan perilaku masyarakat. Keterlibatan semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar tercipta era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhanABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) caused by SARS-COV2 is a disease with a very high transmission rate and can potentially die. This disease is of great public health concern in the world and is considered a humanitarian disaster. Person-to-person transmission of COVID-19 occurs through close contact and droplets. So, the prevention by using masks, hands washing with soap, and social distancing. The circulation of misinformation causes a low level of public awareness. It will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention and spread of the COVID-19 disease. A total of 100 target households have been visited and educated during the service. We have also distributed 250 masks and 500 leaflets and put up banners in open places containing what and how to prevent COVID-19. Installation of a portable for hands washing using soap is also carried out to reduce transmission risk. Dissemination of valid information must be carried out on sustain to change people's behavior. The involvement of all elements of society is needed to create a new normal era of life.  Keywords: COVID-19, handwashing, mask, leaflet, education
Pendampingan Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Mega Sintya; Dwinata Rahayuningsih; Saltya Adeva Nurhalisa; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i1.1852

Abstract

ABSTRAK  COVID-19 merupakan penyakit baru yang menginfeksi saluran pernapasan yang dapat menimbulkan kematian. Penularan COVID-19 dari manusia ke manusia melalui percikan ludah (droplet) dari penderita ataupun kontak dengan benda yang sudah terkontaminasi virus. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penularan COVID-19. Bentuk kegiatan adalah penyuluhan, pembagian paket pencegahan COVID-19, Vitamin-C dan leaflet, pelatihan cuci tangan pakai sabun pada anak usia sekolah, serta pelatihan penyemprotan desinfektan. Sebanyak 80 rumah tangga telah didatangi dan diberikan penyuluhan tentang penularan serta cara pencegahan COVID-19, serta dibagikan masker, hand sanitizer, Vitamin-C, dan leaflet. Sebanyak 25 orang anak usia sekolah di-edukasi dan dilatih cara cuci tangan dengan sabun. Penyemprotan desinfektan dilakukan di tempat-tempat umum sebagai percontohan jika terdapat kasus COVID-19. Penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan COVID-19. Keterlibatan semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar tercipta era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, penyuluhan, cuci tangan, desinfektan ABSTRACT COVID-19 is a new disease that infects the respiratory tract and can cause death. Human-to-human transmission of COVID-19 through droplets from sufferers or contact with objects that have been contaminated with the virus. Community service aims to increase knowledge about preventing transmission of COVID-19. The activity was counseling, distribution of COVID-19 prevention packages, vitamin-C and leaflets, hand washing training with soap for school-age children, and disinfectant spray training. Many as 80 households have been visited and given counseling about transmission and how to prevent COVID-19, and distributed masks, hand sanitizers, Vitamin-C, and leaflets. As many as 25 school-age children were educated and trained on how to wash their hands with soap. Spraying of disinfectant is carried out in public places as a pilot if there is a COVID-19 case. Counseling can increase public knowledge about how to transmit and prevent COVID-19. The involvement of all social elements is needed to create a new-normal era of life. Keywords: COVID-19, counseling, hand washing, disinfectant
Pendampingan Masyarakat Dalam Pengendalian Penyakit Diare Di Kelurahan Sukajawa Baru Kota Bandar Lampung prayudhy yushananta; Mei Ahyanti; Ahmad Fikri; Sarip Usman; Novita Rudiyanti; Yusrizal Yusrizal
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1572

Abstract

ABSTRAK Penyakit diare pada balita masih menjadi persoalan yang kritis karena menyebabkan 1.400 kematian anak balita setiap tahunnya. Penyakit fecal-oral ini dapat dikendalikan secara mudah dan murah melalui intervensi air bersih dan jamban sehat. Pengabdian masyarakat bertujuan melakukan pendampingan kepada rumah tangga yang belum terakses jamban sehat. Empat tahap kegiatan dilakukan, yaitu melakukan koordinasi dan persamaan persepsi dengan pemegang otoritas wilayah dan kesehatan, melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan penyuluhan, melakukan pendampingan dalam pembuatan jamban sehat, serta evaluasi. Hasil pemeriksaan kualitas air mendapatkan 93,5% sumber air telah tercemar tinja manusia, akibat pembuangan tinja yang tidak sehat. Pendampingan telah mampu mendorong terbangunnya 30 unit jamban sehat oleh masyarakat secara mandiri, sekaligus percepatan tercapainya status Kelurahan ODF. Pencapaian ini membuktikan terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam BABS. Pemberdayaan masyarakat dengan model pendampingan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan permasalahan yang berbeda. Kata kunci: Diare, jamban sehat, ODF, pendampingan  ABSTRACTDiarrhea disease in children under five is still a critical problem because it causes 1,400 deaths of children under five every year. This fecal-oral disease is controlled easily and cheaply through the intervention of clean water and healthy latrines. Community empowerment aims to assist households that have not used healthy toilets. Four stages of activity have done, coordinating and equating perceptions with regional and health authorities, conducting water microbiological quality checks and counseling, community assistance in making healthy latrines, and evaluating. The water quality inspection found that 93.5% of the water sources were contaminated with E. coli from human tinja. The community empowerment has encouraged the development of 30 healthy latrines by the community independently and accelerates the ODF village's status. This achievement proves a change in community behavior in defecating. Community empowerment can be carried out sustainably with different problems. Keywords: Diarrhea, sanitation, ODF, community empowerment 
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penularan Dan Penyebaran COVID-19 Bambang Murwanto; Sarip Usman; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1573

Abstract

ABSTRAK Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular berpotensi kematian yang disebabkan SARS-COV2. Meningkatnya kasus COVID-19 dipengaruhi perilaku masyarakat dalam mencegah dan memutus mata rantai penularan. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan, membagikan masker, hand sanitizer, dan leaflet, memasang poster himbauan, serta pemberian bantuan sarana cuci tangan. Kegiatan dilaksanakan di kelurahan padat penduduk yang besar potensi penyebaran. Pengabdian telah mengedukasi 100 rumah tangga dengan pemberian masker, hand sanitizer, dan leaflet, memasang spanduk di tempat terbuka, serta pemberian dua unit sarana cuci tangan. Pemasangan sarana cuci tangan di Pusat Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) dan Balai Kelurahan. Diharapkan, kegiatan pengabdian dapat dilanjutkan dengan melibatkan mitra yang lebih luas. Kata kunci: COVID-19, pengetahuan, pencegahan, penularan ABSTRACTCorona Virus Disease 2019 (COVID-19) is a potentially fatal infectious disease caused by the SARS-COV2. The increasing COVID-19 cases are influenced by people's behavior in preventing and breaking the chain of transmission. Community service aims to increase community knowledge through outreach activities, distributing masks, hand sanitizers, and leaflets, placing appeals posters, and providing hand washing facilities. The activity is carried out in a densely populated urban village with a large potential for distribution. Community service has educated 100 households by giving masks, hand sanitizers, and leaflets, installing banners in the open space, and giving two units of hand-washing facilities. Installation of hand-washing facilities at the Village Health Center (Poskeskel) and the Village Office. It is hoped that community service activities can be continued by involving a wider range of partners. Keywords: COVID-19, knowledge, prevention, transmission
PENYULUHAN GIZI DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT Prayudhy Yushananta; Yetti Anggraini; Mei Ahyanti; Iwan Sariyanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1649

Abstract

ABSTRAK  Anemia selama kehamilan dapat menyebabkan pendaharahan pada persalinan, prematur, stillbirth, BBLR dan stunted, kematian perinatal, dan penyebab*kematian ibu tidak langsung. Selain disebabkan oleh malnutrisi, anemia juga berkaitan dengan paparan pestisida. Pengabdian bertujuan memberikan penyuluhan gizi dan pemeriksaan Hb pada ibu hamil yang bekerja pada pertanian hortikultura. Penyuluhan interaktif dilakukan secara berkelompok dan perorangan, mengikuti protokol kesehatan. Sebanyak 50 orang ibu hamil telah disuluh, bersama petugas kesehatan. Hasil penilaian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan (p-value<0,01). Pengukuran kadar Hb dalam darah mendapatkan 22,58% ibu hamil menderita anemia, mengindikasikan malnutrisi selama masa kehamilan. Perlu kerja sama semua pihak dalam penanggulangan gizi masyarakat, selain peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya program gizi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan promosi kesehatan. Kata kunci: anemia, gizi, Hb, hortikultura, kehamilan ABSTRACT Anemia during pregnancy can cause bleeding in labor, preterm, stillbirth, LBW and stunted, perinatal mortality, and indirect causes of maternal death. Apart from being caused by malnutrition, anemia is also related to exposure to pesticides. This service aims to provide nutrition education and Hb examination to pregnant women who work in horticultural agriculture. Interactive outreach is conducted in groups and individually, following health protocols. A total of 50 pregnant women have been educated, along with health workers. The results of the assessment showed a significant increase in knowledge (p-value <0.01). Measurement of Hb levels in the blood found that 22.58% of pregnant women suffered from anemia, indicating malnutrition during pregnancy. Cooperation of all parties in overcoming community nutrition is needed and improving health services, particularly nutrition programs, Maternal and Child Health (KIA), and health promotion. Keywords: anemia, nutrition, Hb, horticulture, pregnancy
Edukasi Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Dan Penyebaran Covid-19 Mei Ahyanti; Yeni Rosita; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1574

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) merupakan penyakit menular baru yang berisiko kematian. Hingga akhir minggu kedua bulan Mei 2020, penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi ini telah menginfeksi 4.178.097 orang dan menyebabkan 283.732 kematian. COVID-19 menular dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Tiga tindakan utama dalam pencegahannya adalah menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Pengetahuan yang rendah tentang pencegahan penularan akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19. Sebanyak 120 rumah tangga telah diedukasi, disertai pembagian 270 masker dan 400 leaflet. Pemasangan spanduk dan 200 buah stiker juga telah dilakukan untuk mengedukasi masyarakat. Pengabdian telah melibatkan seluruh mitra pada setiap tahapn kegiatan. Keberlanjutan program dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhan ABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) is a new infectious disease with a risk of death. By the end of the second week of May 2020, this highly contagious disease had infected 4,178,097 people and caused 283,732 deaths. COVID-19 is transmitted from person to person through close contact and droplets. The three main preventive measures are using a mask, hand-washing with soap, and social distancing. Lack of knowledge about the prevention of transmission will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention of transmission and spread of the COVID-19. A total of 120 households have been educated, along with the distribution of 270 masks and 400 leaflets. Banner installing and 200 stickers have also been carried out to educate the public. Community service has involved all partners at every stage of the activity. Program sustainability by involving all elements of society is needed to create a new-normal era of life. Keywords: COVID-19, hand washing, masks, leaflets, counseling