Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT SEBAGAI SEDIAAN HERBAL INSTAN Nafisah Isnawati; Dina Trianggaluh; Kustin; Fitria Meliana Putri; Helmalia Shintawati; Nur Azizah Perdani Puteri Syahuri Syahuri
Jurnal SADEWA Vol 1 No 01 (2023): Sadewa: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/js.v1i1.429

Abstract

This activity aims to introduce the benefits of plants as medicine and improve skills in making instant herbs in Sumber Dandang Hamlet, Kebon Sari District. The method used in this activity is in the form of counseling which contains useful information about and how to make products and packaging of herbal plants from turmeric and tamarind. From this activity it can be concluded that: 1) Plants can be used as medicine 2) This service activity can increase motivation for the community, especially housewives to plant more herbal plants 3) The community improves skills or skills in making instant sour turmeric.
PEMBERDAYAAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING BERBAHAN HERBAL ANTIMIKROBA PADA IBU-IBU RUMAH TANGGA DI KABUPATEN JEMBER Lindawati Setyaningrum; Sholihatil Hidayati; Wima Anggitasari; Aliyah Purwanti; Diah Yuli Pangesti; Khrisna Agung Cendekiawan; Iski Weni Pebriarti; Shinta Mayasari; Dina Trianggaluh Fauziah; Nafisah Isnawati; M. Rofik Usman; Dhina Ayu Susanti
Jurnal SADEWA Vol 2 No 02 (2024): Sadewa: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/js.v2i2.812

Abstract

Soap is a material used for washing clothes, furniture, the body, etc. which is made from a mixture of alkali and triglycerides from fat. However, as time goes by, today's people are using ready-to-use sponges and washing soap in various forms and their respective advantages. Currently, many dishwashing soaps use herbal ingredients as their active substances. Coriander seeds and orange oil are herbal ingredients that can be used as antibacterial ingredients which can be used as active ingredients in making dishwashing soap. The village community's lack of knowledge regarding herbal ingredients and how to make dish soap has closed down business opportunities in Kopang Kebun Hamlet, Kemuning Lor Village, Arjasa District, Jember Regency. Therefore, village communities need training to process these herbal ingredients into products that are safe for the environment. The aim of this program for making liquid dish washing soap is to empower the women of Kopang Kebun Hamlet, most of whom are housewives, so that with this outreach, the community can make their own liquid soap to meet their daily needs and can also be used as a home industry.
PENINGKATAN KREATIFITAS PEMBUATAN KEBUTUHAN PRIMER SABUN CUCI PIRING SECARA MANDIRI DI DAMA CATALIYA SUMBERSARI Nafisah Isnawati
Jurnal SADEWA Vol 3 No 01 (2025): Sadewa: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/js.v3i01.838

Abstract

Soap is a surfactant used with water in the process of cleaning dirt. The use of soap is a daily necessity for cleaning the body and the surrounding environment, particularly for cleaning household items such as glassware and dishes. Dama Cataliya is a group of housewives in the Sumbersari Subdistrict, categorized as a community group with potential for empowerment to foster creativity and skills. The implementation method of the activity was carried out in the form of training and hands-on practice for making dishwashing liquid. The purpose of this activity was to enhance the skills and motivation of the Dama Cataliya group to become proficient and creative in producing dishwashing liquid that can be used daily.The outcomes of this activity include the community gaining knowledge about the ingredients, the process of making dishwashing liquid, and producing soap with good quality—sufficient foam, easy to rinse, and a distinctive lime fragrance. In conclusion, the implementation of this community service activity went smoothly and successfully. The participants were enthusiastic in attending the material presentation, discussions, and hands-on training sessions for making dishwashing liquid. They acquired valuable knowledge and increased creativity in independently producing high-quality dishwashing liquid.
Edukasi dan Pengembangan Produk Puding Jagung Untuk Meningkatkan Gizi Pencegah Stunting Isnawati, Nafisah; Illa Faizah Nur’Ain; Nurul Izmi Agustina; Thomas Adhi Tamsyah; Rosita Bahadun; Tsamarotu Qobi Imamah; Sivi Richa Marini; Angga Dwi Rofiqil; Rayyan Sabil Prayoga; Ana Karunia; Aril Alifia Salsabila; Regeena Juia Yasmine; Noval Kurniawan; Friskila Nenobesi; Khofifah Amini; Zakiyah Tur Rohmah; Siti Rosyida
PEKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): April
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/pekat.v4i1.51

Abstract

Jagung memiliki kandungan serat yang tinggi dan karbohidrat kompleks, kandungan vitamin dan mineral penting seperti asam folat dan vitamin B6. Program ini dilakukan melalui sosialisasi mengenai stunting dan demonstrasi memasak puding jagung dengan memanfaatkan sumber daya alam yaitu tanaman jagung di Desa Banjarsari. Inovasi  dari jagung menjadi produk olahan untuk meningkatkan nilai gizi yang sehat pada anak. Metode dilakukan dengan diskusi, penyampaian materi, dan edukasi mengenai penyebab dan cara pencegahannya yang melibatkan mahasiswa KKN Kolaboratif yang bekerja sama dengan bidan, perawat, kader posyandu, dan puskesmas pembantu Desa Banjarsari. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai stunting, serta gizi seimbang pada balita. Menurut data dari perangkat desa, jumlah anak stunting di Desa Banjarsari saat ini mencapai angka 14 anak. Bersamaan dengan program pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Jember, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif #3 Kelompok 150 membuat program kerja untuk membantu mengurangi angka stunting khususnya di Desa Banjarsari. Program Kerja yang dilakukan yaitu “Pemanfaatan Jagung sebagai Alternatif Penanggulangan Angka Stunting di Desa Banjarsari”. Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan survei ke tempat tinggal anak yang mengalami stunting dan memberikan edukasi mengenai stunting kepada masyarakat khususnya kader, ibu hamil, dan ibu dengan balita. Hasil kegiatan ini menambah pengetahuan masyarakat terutama pengolahan jagung menjadi pudding bergizi yang aman di konsumsi untuk balita.
Peningkatan Pengetahuan Pemanfaatan Tanaman Berkhasiat Obat Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Pada Masyarakat Suku Osing Kabupaten Banyuwangi Cendekiawan, Khrisna Agung; Isnawati, Nafisah; Anggraeni, Lutvi; Pangesti, Yuli; Mayasari, Shinta
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.13089

Abstract

Pulau Jawa merupakan pulau yang kaya keanekaragaman hayati. Obat tradisional pada etnis Suku Osing umumnya masih dalam bentuk yang sederhana. Bahan baku yang diambil dari alam setelah dibersihkan biasanya langsung digunakan dalam bentuk segar dengan cara direndam atau direbus kemudian diminum, diolah dengan cara dihaluskan dan ditumbuk/dipanaskan dalam bungkusan daun. Pengetahuan dan pemanfaatan tanaman obat masih minim terutama dalam pengolahannya menjadi sediaan yang efektif dan efisien agar mudah digunakan. Jambu Biji (Psidium guajava) merupakan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional terutama pada bagian daunnya. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan warga tentang khasiat tanaman Jambu Biji sekaligus mendorong warga memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman tersebut sebagai tanaman obat keluarga serta dapat mengolah simplisia Jambu Biji sebagai teh herbal untuk digunakan menjadi minuman berkhasiat obat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, edukasi materi tentang Daun Jambu Biji dan pelatihan pembuatan teh herbal. Edukasi dilakukan dengan mengukur tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner yang dibagikan sebelum (pretest) dan sesudah (post-test) pemberian materi. Hasil pretest menunjukkan bahwa pengetahuan dan minat warga untuk membudidayakan tanaman Jambu Biji masih kurang. Namun pada hasil post-test menujukkan pengetahuan mereka menjadi meningkat. Kesimpulan dari kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan warga tentang tanaman berkhasiat obat Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN GEL EKSTRAK KULIT BAWANG PUTIH (Allium sativum) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Propionibacterium acnes: FORMULATION AND EVALUATION OF GEL PREPARATION OF GARLIC (Allium sativum) PEEL EXTRACT AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST AGAINST Propionibacterium acnes" nafisah isnawati; Nuraini, April; Agung , Khrisna; Anggraeni, Lutvi; Nufus, Galuh Maulidatun; Dwi, Jacinta
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v7i1.307

Abstract

Abstrak   Bawang putih (Allium sativum) merupakan sumber potensial sebagai agen terapeutik yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne. Propionibacterium acne merupakan salah satu bakteri  penyebab terjadinya jerawat yang hidup di kulit, khususnya di area kelenjar minyak. Penatalaksaan jerawat diantaranya menggunakan antibiotik, baik yang topikal maupun sediaan oral. Penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan yang tidak sesuai bisa menyebabkan resistensi, selain itu juga menimbulkan efek samping seperti iritasi, gatal, dan terasa panas. Kulit bawang putih (Allium sativum) merupakan simplisia yang mengandung metabolit sekunder seperti saponin, terpenoid, alkaloid, dan flavonoid. Tujuan penelitian ini formulasi dan evaluasi mutu fisik sediaan gel dan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne.  Metode penelitian ini adalah laboratory eksperiment. Sampel kulit bawang putih diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Jumlah zat aktif yang digunakan dengan variasi konsentrasi F1 (5%), F2 (10%) dan F3 (15%) dan F0 (0%). Sediaan gel yang dihasilkan dilakukan evaluasi mutu fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar daya lekat dan uji aktivitas antibakteri.  Hasil penelitian menunjukkan ketiga formula sediaan gel ekstrak kulit bawang putih dengan berbagai konsentrasi yang berbeda memenuhi syarat rentang yang diperbolehkan SNI. Daya hambat sediaan gel pada setiap formula semakin banyak kandungan ekstrak maka daya hambat semakin tinggi, dari ketiga formula daya hambat antibakteri memiliki kategori kuat. Abstract     Garlic (Allium sativum) is a potential therapeutic agent with antibacterial activity against Propionibacterium acnes. Propionibacterium acnes is one of the bacteria that cause acne and resides on the skin, particularly in oil gland areas. Acne management includes the use of antibiotics, both topical and oral. However, long-term and improper use of antibiotics can lead to resistance and cause side effects such as irritation, itching, and burning sensations. Garlic skin (Allium sativum) is a simplisia containing secondary metabolites such as saponins, terpenoids, alkaloid and flavonoid. he aim of this study is the formulation and evaluation of the physical quality of the gel preparation and the antibacterial activity test against Propionibacterium acnes. This research used a laboratory experimental method. Garlic skin samples were extracted using the maceration method with 70% ethanol as the solvent. The amount of active substance used varied with different concentrations: F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%), and F0 (0%). The resulting gel preparations were evaluated for physical quality, including organoleptic properties, homogeneity, pH, spreadability, adhesiveness, and antibacterial activity. The results showed that the three garlic peel extract gel formulas with different concentrations met the requirements within the allowable SNI range. The inhibitory power of the gel preparations increased with higher extract content. Among the three formulas, the antibacterial inhibitory power was categorized as strong
Membangun ketahanan masyarakat terhadap stroke: edukasi, pendampingan dan pembentukan kader pencegahan Stroke Isnawati, Nafisah; Agung C., Khrisna; Nuraini, April; Khoirun N., Hilda
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/indra.v6i1.466

Abstract

Stroke is one of the diseases that causes the highest rates of death and disability in the world, including in Indonesia. This condition is often caused by preventable risk factors, such as hypertension, diabetes, high cholesterol, and unhealthy lifestyles. However, the low level of public understanding regarding risk factors and early symptoms of stroke has led to a high incidence of strokes that are not properly treated. Therefore, this community service activity aims to provide education on stroke prevention, recognizing early symptoms, and the importance of immediate treatment This activity was conducted through community health education sessions, basic health screenings such as blood pressure and blood sugar tests, and a campaign on the importance of a healthy lifestyle. The education focused on increasing public awareness of stroke warning signs and understanding stroke prevention and management. The results of this activity showed an improvement in the community's understanding of stroke risk factors and preventive actions that can be taken, as evidenced by pre-test and post-test results, which indicated a difference in knowledge before and after the activity.From the results of the community service participant characteristics, 76.3% were female, and the majority of participants fell into the young elderly category, aged between 66-74 years, accounting for 50.8%. The results of self-administered health tests showed that 28% of participants had normal levels, 18.6% had uric acid levels above normal, 5.1% had cholesterol levels above normal, and 6.8% had blood sugar levels above normal (prediabetes and diabetes). Blood pressure issues were found in 42.4% of participants, 84.7% were categorized as overweight according to their BMI, 67.8% had low muscle mass, 86.4% had high-risk visceral fat, 91.5% had high body fat, and 84.7% showed abnormalities in Basal Metabolic Rate (BMR) and body age.
FORMULATION, QUALITY TEST, AND ANTIBACTERY ACTIVITY TEST OF LIQUID SOAP OF ACALIFA (Acalypha wilkensiana Müell. Arg.) LEAVES on Escherichia coli Rohma, Hilda Khoirunnisa; Winarti, Lina; Isnawati, Nafisah
International Journal of Islamic and Complementary Medicine Vol. 6 No. 2 (2025): International Journal of Islamic and Complementary Medicine
Publisher : International Islamic Medicine Forum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55116/IJICM.V6I2.91

Abstract

Although antibacterial soaps have begun to be developed, using akalifa leaves as an active antibacterial ingredient in liquid soap has not been widely explored. Akalifa leaf extract ( Acalypha wilkensiana Müell. Arg. ) is a plant that has antibacterial activity against Escherichia coli bacteria. Escherichia coli bacteria are the most common cause of diarrhea and spread through dirty hands. One way to prevent diseases caused by bacteria is to use liquid soap made using the saponification process with or without adding other ingredients that do not irritate the skin of the hands. Objective: This study aimed to develop and utilize akalifa leaf extract ( Acalypha wilkensiana Müell. Arg. ) into liquid soap with various extract concentrations. This study was conducted experimentally in the laboratory. Akalifa leaf samples were extracted using the maceration method with 70% ethanol solvent, and the results of the khalifa leaf extract obtained were subjected to phytochemical screening tests. The amount of active substances used with variations in concentrations of FI (3%), F2 (6%) and F3 (9%). The resulting liquid soap preparation was evaluated physically, including organoleptic, homogeneity, pH, foam height, and viscosity. After that, the antibacterial activity test used the well method. The results of the study showed that khalifa leaf extract contains alkaloid, flavonoid, tannin, and saponin compounds. The results of the physical quality evaluation of the three akalifa leaf extract liquid soap formulations meet the range requirements permitted by SNI. The results of the antibacterial activity test showed that all formulations produced inhibition against Escherichia coli bacteria, with a concentration inhibition diameter of 3% (7.55mm ± 0.61) in the moderate category and a concentration of 6% (10.94mm ± 0.80) and 9% (13.04mm ± 1.28) in the strong category. The analysis data showed that each liquid soap variation in concentration of 3%, 6%, and 9% khalifa leaf extract had a significant difference ( p-value <0.05) in the results of the physical quality test and antibacterial activity. Conclusion: Based on the research results, it can be concluded that khalifa leaf extract with concentrations of FI (3%), F2 (6%), and F3 (9%) can be formulated into liquid soap that meets physical quality requirements and has antibacterial activity against Escherichia coli bacteria..   ABSTRAK   Meskipun sabun antibakteri mulai dikembangkan, penggunaan daun akalifa sebagai bahan aktif antibakteri pada liquid soap belum banyak dieksplorasi. Ekstrak daun akalifa (Acalypha wilkensiana Müell. Arg.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli ini penyebab diare yang paling umum dengan penyebaran melalui tangan yang kotor. Salah satu cara untuk mencegah penyakit karena bakteri adalah dengan menggunakan liquid soap yang dibuat menggunakan proses saponifikasi dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang tidak mengiritasi kulit tangan. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan dan pemanfaatan ekstrak daun akalifa (Acalypha wilkensiana Müell. Arg.) menjadi liquid soap dengan berbagai variasi konsentrasi ekstrak. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium. Sampel daun akalifa diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%, hasil ekstrak daun akalifa yang diperoleh dilakukan uji skrining fitokimia. Jumlah zat aktif yang digunakan dengan variasi konsentrasi FI (3%), F2 (6%) dan F3 (9%). Sediaan liquid soap yang dihasilkan dilakukan evaluasi mutu fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa dan viskositas. Setelah itu uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Hasil penelitian menunjukan ekstrak daun akalifa mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil evaluasi mutu fisik ketiga formulasi liquid soap ekstrak daun akalifa memenuhi syarat rentang yang diperbolehkan oleh SNI. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa semua formulasi menghasilkan daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli, dengan diameter hambat konsentrasi 3% (7,55mm±0,61) kategori sedang dan konsentrasi 6% (10,94mm±0,80) dan 9% (13,04mm±1,28) kategori kuat. Data hasil analisis menunjukan masing-masing liquid soap variasi konsentrasi 3%, 6% dan 9% ekstrak daun akalifa memiliki perbedaan yang signifikan (p-value<0,05) terhadap hasil uji mutu fisik dan aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun akalifa dengan konsentrasi FI (3%), F2 (6%) dan F3 (9%) dapat diformulasikan menjadi liquid soap yang memenuhi persyaratan mutu fisik dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli.  
Analisis Break Even Point pada Manajemen Budidaya Pemeliharaan Domba di Kabupaten Jember Endang Lifchatullaillah; Stivaniyanti Atmanegara; Nafisah Isnawati; Adi Rama
AKUA: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/akua.v4i3.4307

Abstract

Break Even Point (BEP) in sheep farming management can be used to provide information about breaking even point search (Break Even Point) as the basis for profit planning for the business being run. Information regarding production costs, management strategies, and break-even challenges was collected through semi-structured interviews. The results of the study show that most farmers have not systematically applied BEP analysis in their business planning. The main factors that affect the break-even are fluctuations in feed prices, livestock mortality rates, and access to markets. Farmers' experience in managing finances and marketing strategies also plays a role in the success of the livestock business. This research framework refers to a descriptive quantitative approach with a direct interview method with sheep farmers as the research subject. Implications for Farmers, providing a deeper understanding of the importance of Break-Even Point (BEP) analysis in business financial management, for Policymakers as a basis for designing training and mentoring programs for farmers, Academics and Researchers opens up opportunities for further research on the role of social, technological, and innovative factors in achieving BEP in sheep farming, for Financial Institutions, To assess the feasibility of a sheep farming business in providing business credit, for investors to identify investment risks and opportunities in the sheep farming industry.
Exploring the Potential of NIR Spectroscopy and Chemometrics to Verify the Flavonoid Content in Litsea cubeba Cendekiawan, Khrisna Agung; Susanti, Dhina Ayu; Isnawati, Nafisah; Mayasari, Shinta; Riswanto, Florentinus Dika Octa
Majalah Obat Tradisional Vol 30, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.99185

Abstract

The ancient records about herbal medicine show traditional healing practices are deeply rooted in Indonesian culture. The medical use of plants decreased because of inheritance customs combined with the lack of written documentation on medicinal plants but dependent on oral information transmission. Traditional research and preservation activities of local healing plants which belong to specific cultural communities become possible through this phenomenon. Researchers conducted ethnopharmacological research about antidiarrheal medicinal plant uses that included traditional knowledge about flavonoid-containing plants within the Osing ethnic group of West Java Indonesia. The goal of this research was to verify flavonoid compounds in Osing's medicinal plants through Near Infra-Red (NIR) spectroscopy combined with chemometric methods. The evaluation of antidiarrheal potential for these compounds relied on flavonoid standard reference substances because these compounds demonstrate strong antioxidant properties which stabilize intestinal functioning. Chemometric techniques together with Near Infra-Red spectroscopy (NIR) were applied to analyze krangean leaves (Litsea cubeba) in order to establish their flavonoid compound levels. The quality assessment of multivariate calibration models shows that PLS regression produces RMSEC of 2.870 and RMSEP of 0.0124 with R2cal = 0.9931 and R2val = 0.9919. The analysis using linear discriminant analysis (LDA) succeeded in its completion with recognition rates above 90% for each discriminating class.
Co-Authors Abdullah Azzam Mubarok Achmadan Rizki Trisnawan Adek Intan Suryaning Rahayu Adi Rama Agung , Khrisna Agung C., Khrisna Agustin, Nanda Nelly Alfajri, Irza Aliyah Purwanti Ana Karunia Angga Dwi Rofiqil Anggraeni, Lutvi Aril Alifia Salsabila Athallah, Naufal Atikah Pujiastuti Danipratiwi, Sidta Putrirachman Darotin, Rida Dewi Lufitasari Dhina Ayu Susanti Diah Yuli Pangesti Dian Zulfatul Maskuriah Dina Tria Dina Tria Dina Trianggaluh Dina Trianggaluh Fauziah Dina Trianggaluh Fauziah Dwi, Jacinta Dzikri, Fachrizal Endang Lifchatullaillah Fachrizal Dzikri Fathmasari, Tiara Fatika, Diva Aulia Nur Fitria Meliana Putri Florentinus Dika Octa Riswanto Friskila Nenobesi Helmalia Shintawati Hidayatul Wahdah Illa Faizah Nur’Ain Irza Alfajri Iski Weni Pebriarti Kenny Raul Supaat Khafifah Indar Purwaningsih Khofifah Amini Khoirun N., Hilda Khrisna Agung Cendekiawan Khrisna Agung Cendekiawan Khrisna Agung Cendekiawan, Khrisna Agung Kustin kustin uds Lina Winarti lindawati setyaningrum Lufitasari, Dewi M. Rofik Usman Mega Fitriya Purnama Dewi Mubarok, Abdullah Azzam Natasya, Leanasta Ina Naufal Athallah Noval Kurniawan Nufus, Galuh Maulidatun Nur Azizah Perdani Puteri Syahuri Syahuri Nuraini, April Nurul Izmi Agustina Pangesti, Yuli Perdana, Rastra Airlangga Poppy, Leony Rayvina Purwaningsih, Khafifah Indar Rahayu, Adek Intan Suryaning Rastra Airlangga Perdana Rayyan Sabil Prayoga Regeena Juia Yasmine Rindiani Safitri Rohma, Hilda Khoirunnisa Rokhani, Ratri Rosita Bahadun Safitri, Rindiani Shinta Mayasari Sholihatil Hidayati Sidta Putrirachman Danipratiwi Silvia Yunani Trisnani Siti Rosyida Sivi Richa Marini Stivaniyanti Atmanegara Supaat, Kenny Raul Susanti, Dhina Ayu Thomas Adhi Tamsyah Tiara Fathmasari Trisnani, Silvia Yunani Trisnawan, Achmadan Rizki Tsamarotu Qobi Imamah Utomo, I,R1, Utomo, I,R1 Wahdah, Hidayatul Yudi Wicaksono Yunitasari, Risky Zakiyah Tur Rohmah Zidni Nuris Yuhbaba