Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KANDUNGAN ASAP CAIR DARI PELEPAH KELAPA SAWIT DAN BATOK KELAPA SERTA PERBANDINGAN pH PELEPAH KELAPA SAWIT DAN BATOK KELAPA Pazar Siddik; Badrul Ainy Dalimunthe; Yusmaidar Sepriani; Khairul Rizal
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1955

Abstract

Pelepah kelapa sawit dan batok kelapa berasal dari limbah pertanian yang sangat mudah didapatkan sehingga bisa di olah menjadi asap cair yang sangat bermanfat untuk petani. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa Klorin 0,0300 % mg, Fosfat 67.4600 mg, Lignin 34.130 mg dan Selulosa 50.92 mg. Serta perbandingan pH keasaman pada asap cair dari pelepah kelapa sawit dan batok kelapa. Analisis kandungan dilakukan dengan menggunakan eksprimen Laboraterium kimia sedangkan untuk mengetahui pH keasaman menggunakan pen pH meter. Proses perbandingan pH keasaman pada asap cair menggunakan perbandingan pekat, 1:1 dan 1:2 dengan takaran 10, 20 dan 30 ml. Hasil dari perbandingan pengukuran pH keasaman pada asap cair dari pelepah kelapa sawit dan batok kelapa 1.18 %. Sedangkan dengan pencampuran asap cair dari pelepah kelapa sawit dan batok kelapa 2.15 % sehingga dapat di simpulkan tingkat keasaman pH dicampur lebih tinggi sedangkan tidak dicampur tingkat pH keasamanya lebih rendah.
UJI ORGANOLEPTIK LUMP KARET (Hevea brasiliensis muell) MENGGUNAKAN ASAP CAIR DARI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGGUMPAL LATEKS Yasir Mahendra Nasution; Badrul Ainy Dalimunthe; Khairul Rizal; Dini Hariyati Adam
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1969

Abstract

Petani karet di Indonesia masih banyak yang menggunakan koagulan yang tidak direkomendasikan berupa pupuk tawas, TSP dan sebagainya sehingga menyebabkan penurunan kualitas karet di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pengolahan karet, petani karet diharuskan menggunakan bahan koagulan seperti asam format. Namun, bahan yang sulit didapat dan bahkan harga jual yang relatif tinggi menjadi alasan petani menggunakan bahan yang tidak direkomendasikan. Salah satu alternatif dan solusi adalah pemanfaatan limbah yang ditemukan sebagai pengganti asam format yaitu asap cair. Asap cair yang dihasilkan dari pirolisis berbagai bagian tanaman yang mengandung fenol dan asam yang dapat digunakan sebagai koagulan lateks. Penggunaan pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku asap cair mempengaruhi biaya produksi sebesar 30%. Proses pemangkasan batang pelepah sawit yang dibiarkan membusuk yang tidak digunakan. Batang pelepah sawit dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan asap cair yang murah. Dalam 10 kg pelepah sawit dapat dihasilkan 1 liter asap cair murni yang dapat digunakan sebagai koagulan lateks karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gumpalan lateks yang menggunakan asap cair dari pelepah sawit sebagai koagulan memiliki warna yang cukup baik. Selain itu, asap cair juga terbukti memberikan reaksi yang baik sebagai koagulan lateks karet baik dari segi tekstur, warna maupun tingkat keamanannya bagi kulit.
ANALISIS KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT SETELAH DIINKUBASI DENGAN KASCING DARI CAMPURAN KOTORAN AYAM, BONGGOL PISANG DAN AMPAS TAHU Rini Sulistiowati; Hilwa Walida; Khairul Rizal; Novilda Elizabeth Mustamu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1987

Abstract

Lahan gambut perlu mendapatkan pengelolaan yang khas agar tidak terjadi perubahan karakteristik yang menyebabkan produktivitas lahan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisika tanah gambut yang telah diinkubasi pupuk kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu P0 = 1 kg tanah gambut, P1 = 1 kg tanah gambut + 500 gram kascing, P2 = 1 kg tanah gambut + 1 kg kascing. Parameter yang diamati yaitu sifat fisika tanah yang meliputi bulk density, total ruang pori, kapasitas lapang dan titik layu. Karakteristik kepadatan massa(berat isi)pada perlakuan P0 sebesar 0,13; P1 sebesar 0,16 dan P2 sebesar 0,175. Karakteristik porositas/total ruang pori pada perlakuan P0 sebesar 42,85; P1 sebesar 45,22 dan P2 sebesar 47,22. Karakteristik kapasistas lapang pada perlakuan P0 sebesar 243,7; P1 sebesar 254,77 dan P2 sebesar 254,87.  Karakteristik titik layu pada perlakuan P0 sebesar 126,2; P1 sebesar 128,22 dan P2 sebesar 133,72. Pemberian kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu pada tanah gambut dapat memperbaiki sifat fisika tanah gambut yaitu dengan meningkatkan bulk density pada P1 sebesar 0,03 dan pada P2 sebesar 0,045 gr dari P0; total ruang pori pada P1 sebesar 2,37% dan pada P2 sebesar 4,37% dari P0; kapasitas lapang pada P1 sebesar 11,055% dan pada P2 sebesar 11,155% dari P0; dan titik layu pada P1 sebesar 2,055% dan pada P2 sebesar 7,55% dari P0.
ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) DI DUSUN MONTONG DESA SILUMAJANG KEC. NA IX-X KAB. LABUHANBATU UTARA Nur Rizki Andriani Pardosi; Novilda Elizabeth Mustamu; Khairul Rizal; Siti Hartati Yusida Saragih
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1951

Abstract

Penelitian ini bertujuan unutuk dapat mengetahui beberapa sifat kimia tanah di desa Silumajang dusun Montong kecamatan NA IX-X kabupaten Labuhanbatu Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2022 sampai dengan Februari 2022. Pengambilan sample tanah dari 4 titik sampel pada kedalaman 0-20 cm berjarak 100 meter di lahan dengan menggunakan metode random pada titik yang sudah ditentukan, sampel tanah kemudian dianalisis di laboratorium. Data yang dikumpulkan untuk mengetahui sifat kimia tanah yaitu yaitu pH tanah, N-Kjehldahl, P-Tersedia (Metode Bray II), K-Total, Kation-kation Basa Dapat Ditukar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pH tanah (sangat masam), N-Kjehldahl (tergolong rendah), P-Tersedia (Metode Bray II) (sangat masam), K-Total (tergolong tinggi), Kation-kation Basa Dapat Ditukar (Ca dan Mg) (sangat rendah).
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAMAN KARET DI DESA PEKAN TOLAN KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN Surya Bintang; Khairul Rizal; Fitrah Syawal Harahap; Ika Ayu Putri Septyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1977

Abstract

Luas areal perkebunan karet di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang dikelola oleh perusahaan perkebunan seluas 5.386,71 ha dengan total produksi 4.165 ton. Saat ini baru ada tiga perusahaan perkebunan karet, dua diantaranya belum menghasilkan dan, baru satu perkebunan yang sudah berproduksi, yaitu PT PP Lonsum Kebun Sei Rumbia dengan luas 3.516,75 ha dengan produksi 4.165 ton. Perkebunan karet yang dikelola masyarakat memiliki luas 25.391 hektar dengan total produksi 24.632 ton. Dari areal tersebut terdapat sekitar 712 ha tanaman belum menghasilkan, 24.977 ha tanaman menghasilkan, dan sekitar 582 ha tanaman tidak menghasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia tanah pada tanaman karet  yang ada di desa Pekan Tolan Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penelitian dilaksanakan pada awal bulan desember 2021 sampai dengan bulan februari 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode zikzak. Penelitian dilakukan dengan jarak pengambilan sampel tanah ± 2 meter yang diambil di 3 titik lokasi dengan luas lahan karet seluas 2 hektar. Pada tiga titik pengambilan sampel tanah dilakukan pemboran tanah dengan menggunakan bor, kemudian tanah hasil bor tersebut dimasukkan ke dalam plastik sampel kemudian dikirim ke PT Laboratorium Socfindo untuk melihat karakteristik sifat kimia tanah pada sampel tanah.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI DESA SOSOPAN KECAMATAN KOTAPINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN Redi Kurniawan; Khairul Rizal; Kamsia Dorliana Sitanggang; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Di wilayah Desa Sosopan Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan contoh tanah di lapngan yang dilanutkan dengan analisis di laboratorium. Kegiatan penelitian ini meliputi 4 tahap yaitu : Persiapn, Kegiatan Lapangan, Analisis Laboratorium dan Pengolahan Data, pembuatan peta dan penyusunan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di daerah penelitian yaitu kelas S2 (Cukup sesuai) pada sample 1,2, dan  dengan luas lahan 3 ha.
PENGENDALIAN HAMA ULAT API (Setothosea Asigna) SECARA KIMIA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis Guinenensis Jacg) MENGGUNAKAN FOOGING DI PT SUPRA MATRA ABADI (SMA) KEBUN AEK NABARA Jian Krisna; Khairul Rizal; Yusmaidar Sepriani; Siti Hartati Yusida Saragih
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2619

Abstract

Ulat api merupakan salah satu jenis hama yang dapat menyebabkan kerusakan berat pada tajuk tanaman kelapa sawit. Laporan serangan ulat api dengan intensitas berat seringkali terjadi sepanjang tahun di Sumatera Utara yang selama beberapa tahun terakhir didominasi oleh Setothosea asigna, Setora nitens dan Parasa lepida. Selain ketiga spesies tersebut, beberapa jenis ulat api minor juga telah dilaporkan keberadaannya sejak 30 tahun yang lalu, termasuk ulat api kecil Narosa rosipuncta. Pada semester kedua tahun 2019,. Ledakan populasi ulat api minor N. rosipuncta tersebut mengindikasikan tidak berlangsungnya mekanisme pengendalian alami di lapangan selain pelaksanaan monitoring yang tidak konsisten. Upaya pengendalian untuk menurunkan populasi N. rosipuncta secara cepat telah berhasil dilakukan dengan melakukan fogging  aplikasi insektisida berbahan aktif deltametrin. Pengaplikasian menggunakan fogger dapat dimanfaatkan sebagai mengendalikan hama ulat api dengan mekanisme racun kontak dan konsentrasi 30% sudah efektif dalam mengendalikan hama ulat api pada perkebunan kelapa sawit.
PENGGUNAAN PESTISIDA RACUN POLYDOR UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUMBANG TANDUK PADA AREAL KELAPA SAWIT BELUM MENGHASILKAN DI PERKEBUNAN AEK NABARA PT. SUPRA MATRA ABADI LABUHAN BATU, SUMATERA UTARA Ronal Triadi; Khairul Rizal; Novilda Elizabeth Mustamu; Fitra Syawal Harahap
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2731

Abstract

Oil palm (Elaeis guineensis Jacq) is a plantation crop that has an important role in advancing the economy and agriculture in Indonesia. This can be proven by the increase in the standard of living of farmers who experience an increase in area and production every year. The challenge of increasing the area of oil palm plantations apart from the limited available land is also the attack of plant-disturbing organisms (OPT), particularly pests. The increasing use of large-scale land for oil palm cultivation in Indonesia has increased the amount of monoculture land that is favorable for pest development. Field Work Practice Activities (PKL) carried out at PT. Supra Matra Abadi (SMA) Aek Nabara, Bilah Hulu District, Labuhanbatu Regency, Postal Code (21462) This activity was carried out for four months, starting from 21 February - 21 July 2022. Conducting survey research on horn beetle populations and treatment areas Before conducting research, it is necessary to find a place to area of young plants, immature plants which are often attacked by horn beetles either in one block or several blocks. After that, a place was determined for each level of treatment. This study used a completely randomized design (CRD) method with 3 treatment levels, including: 1. Control/without polydor pesticide treatment 2. Spraying polydor pesticide with a dose of 150 cc/pkk 3. Spraying polydor pesticide dose 160 cc/pkk research using 3 In repetition at each level of treatment, spraying polydor pesticide using a concentration of 1% on the outside and inside. Observations were analyzed with variance at the 5% significance level. To find out the differences between treatments, the DMRT test was used with a significant level of 5%. Based on research results at PT. It can be concluded that the insecticide treatment polydor 150cc/pkk and 160cc/pkk on afd IV was very effective in controlling horn beetle attacks.Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian dan pertanian di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya taraf hidup petani yang mengalami peningkatan luas dan produksi setiap tahunnya. Tantangan peningkatan luas perkebunan kelapa sawit selain keterbatasan lahan yang tersedia juga merupakan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), khususnya hama. Meningkatnya penggunaan lahan skala besar untuk budidaya kelapa sawit di Indonesia telah meningkatkan jumlah lahan monokultur yang menguntungkan bagi perkembangan hama. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di PT. Supra Matra Abadi (SMA) Aek Nabara Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu Kode Pos (21462) Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu mulai tanggal 21 Februari – 21 Juli 2022. Melakukan penelitian survey populasi kumbang tanduk dan daerah perlakuan Sebelum melakukan penelitian, perlu dicari tempat untuk tanaman muda, tanaman belum menghasilkan yang sering diserang kumbang tanduk baik dalam satu blok maupun beberapa blok. Setelah itu, ditentukan tempat untuk setiap tingkat perlakuan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan, antara lain: 1. Kontrol/tanpa perlakuan pestisida polydor 2. Penyemprotan pestisida polydor dengan dosis 150 cc/pkk 3. Penyemprotan pestisida polydor dosis 160 cc/pkk menggunakan 3 Di ulangi pada setiap tingkat perlakuan, penyemprotan pestisida polydor menggunakan konsentrasi 1% di bagian luar dan dalam. Pengamatan dianalisis dengan varians pada tingkat signifikansi 5%. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan uji DMRT dengan taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil penelitian di PT. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan insektisida polydor 150cc/pkk dan 160cc/pkk pada afd IV sangat efektif dalam mengendalikan serangan kumbang tanduk.
Perlindungan Hukum untuk Pemilik Sewa Khairul Rizal; Aisha Latifa; Katrin Aryani; Dienna Masturah; Irsyan satria dilaga; Farahdinny Siswajanthy
JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol 3 No 2 (2023): JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sewa adalah suatu perjanjian di mana pemilik properti atau aset (sewa) memberikan hak penggunaan dan manfaat properti tersebut kepada pihak lain (penyewa) dalam pertukaran pembayaran sewa. Prinsip-prinsip hukum sewa bervariasi tergantung pada yurisdiksi atau negara di mana hukum sewa tersebut berlaku. Namun, ada beberapa prinsip umum yang sering ditemukan dalam hukum sewa di banyak negara, antara lain: Hukum sewa memerlukan adanya kesepakatan dan persetujuan antara pemilik dan penyewa terkait dengan syarat-syarat sewa, termasuk durasi sewa, pembayaran sewa, dan kewajiban-kewajiban lainnya. Pemilik properti memiliki hak untuk menerima pembayaran sewa dan memastikan properti tetap terjaga dalam kondisi yang baik. Pemilik juga bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan dan memenuhi standar keamanan yang diperlukan. Penyewa memiliki hak untuk menggunakan properti sesuai dengan perjanjian sewa. Mereka bertanggung jawab untuk membayar sewa sesuai dengan ketentuan yang disepakati dan menjaga properti dalam kondisi baik. Penyewa juga harus mematuhi peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemilik. Hukum sewa umumnya mengatur tentang perpanjangan kontrak sewa dan prosedur pengakhiran sewa, baik oleh pemilik atau penyewa. Hal ini mencakup pemberitahuan yang diperlukan, waktu yang diizinkan untuk pindah, dan pengembalian deposito jika ada. Jika terjadi sengketa antara pemilik dan penyewa, hukum sewa menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa, baik melalui mediasi, arbitrase, atau pengadilan. Penting untuk dicatat bahwa hukum sewa dapat bervariasi dalam detailnya tergantung pada yurisdiksi negara tertentu. Oleh karena itu, penting bagi pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa untuk memahami hukum sewa yang berlaku di wilayah hukum mereka untuk melindungi hak dan kewajiban mereka.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk SMA Kelas XI Materi Asam Basa Meriza Faradilla; Khairul Rizal; Tawakal Tawakal
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 7 No 3 (2023): Lentera, Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/ltr2.v7i3.2116

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis inkuiri terbimbing untuk peserta didik SMA kelas XI pada materi asam basa. Penelitian ini menggunakan metode research and development. Model pengembangan yang digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Borg and Gall yang meliputi (1) research and information collecting (2) planning, (3) develop preliminary form of the product, (4)preliminary field testing, (5)main product revision, (6)main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, (9) final product revision, (10) dissemination and distribution. Penerapan LKPD dilakukan di SMAN 3 Banda Aceh dan SMA Inshafuddin Banda Aceh yang dipilih secara purposive sampling. Kelayakan LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan ditinjau dari dua kelayakan yaitu secara teoritis dan empiris. Kelayakan secara teoritis melalui validasi ahli dan kelayakan empiris melalui uji keterbacaan terhadap bahan ajar LKPD. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar validasi ahli yang mencakup aspek materi, konstruksi/penyajian, dan bahasa. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa aspek kelayakan materi sebesar 92% dengan kategori sangat valid, konstruksi/penyajian sebesar 98% dengan kategori sangat valid, dan aspek bahasa sebesar 70% dengan kategori valid, dengan perolehan rata-rata sebesar 86,67% dengan kategori sangat valid. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan layak digunakan secara teoritis dan empiris dalam proses pembelajaran di kelas bagi peserta didik SMA kelas XI pada materi asam basa.