Claim Missing Document
Check
Articles

Determination of Physical Chemical Properties and Antioxidant Potential of Bajakah Tampala Herbal Tea (Spatholobus littoralis Hassk) Hartanti, Lucky; Rafdinal, Rafdinal; Ashari, Asri Mulya; Apindiati, Rita Kurnia; Tavita, Gusti Eva; Fadliah Nur, Andi Denisa; Warsidah, Warsidah
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v6i3.764

Abstract

Herbal tea is one of the functional drinks, which is consumed for the purpose of preventing or treating disease. The number of side effects that arise from the consumption of drugs made from synthetic or chemical materials has led to a tendency for people to return to consuming herbal plants as a solution to health problems. The purpose of this study is to make tea from the roots of tampala (Spatholobus littoralis Hassk) and to test the physical and chemical properties, organoleptic examination and determination of antioxidant activity. Testing of physical and chemical properties including water content, ash content and pH of the preparation, organoleptic examination including taste and odor and color of the brewed solution and determination of antioxidant activity was carried out using the DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil). The results of the physicochemical test of tampala tea showed that a pH of 6.8, water content of 7.63%, ash content of 7.7%. On organoleptic examination, the tea using the brewed water showed a slightly sour taste, a characteristic wood smell and a brownish yellow color. Based on the physical and chemical character of the tampala herbal tea test results, it meets the requirements of SNI No. 3836 of the 2013 National Standardization Agency, while the antioxidant test results of the tampala herbal tea was obtained an IC50 value (Inhibition Concentration 50) of 89.63 ppm, included in the category of strong antioxidant potential, because it is in the category of strong antioxidant potential. in the range of 50-100 ppm.
PENGARUH PUPUK NPK YANG DIPERKAYA PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA TANAH GAMBUT Fenandra, Adara; Darussalam, Darussalam; Susana, Rini; Warganda, Warganda; Ashari, Asri Mulya
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 4 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i4.4845

Abstract

Onion (Allium fistulosum L.) is one of the plants that is used as a spice in cooking. Leaf onions can be planted on peat soil, but to get good growth, proper fertilization is needed because of the low nutrient content in peat soil. The purpose of this study is to obtain the best dose of NPK fertilizer enriched with biofertilizer for the growth and yield of leeks on peat soils. This research was carried out in the experimental land of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University from February 2024 to May 2024. The method used was a Complete Random Design (RAL) which consisted of 5 levels of treatment that were repeated 4 times, each replicate consisted of 4 plant samples so that there were a total of 80 plants. The treatment levels used in this study are as follows: h1 = NPK 400kg/ha, h2 = NPK 350 kg/ha, h3 = NPK 300 kg/ha, h4 = NPK 250 kg/ha, h5 = NPK 200 kg/ha. The variables observed in this study were plant height, number of saplings per clump, fresh weight of plants, root volume, and dry weight of plants. The results showed that the application of NPK fertilizer enriched with biofertilizer at a dose of 200 kg/ha was the best dose and could streamline the use of NPK fertilizer by 50% of the NPK fertilizer dose of 400 kg/ha in increasing the growth and yield of onion on peat soil.
PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN BIOSTIMULAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BROKOLI (Brassica Oleraceae var. italica) Ashari, Asri Mulya; Purwaningsih, Purwaningsih
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2024.v8i2.10830

Abstract

The high plains are typically home to broccoli plants. The discovery of a new variety of broccoli plants for the lowlands is a gift to the communities in the lowlands. Sustainable crop cultivation efforts on broccoli plants are highly needed today, given the condition, which has been heavily degraded due to the continuous use of synthetic fertilizer without being mixed with the return of organic material into the soil. Another factor is to guarantee the condition of the crops obtained. The research is aimed at obtaining the best combination of liquid organic fertilizer and bio stimulants. This study uses an experimental method with a complete random design consisting of A = POC 150 ml/l + 4 ml, B = 200 ml + 3 ml, C = 250 ml/l + 2 ml, and D = 300 ml/LL + 1 ml. With a multiplication of 5, with the number of samples in this study, there were 4 plants. Observations are performed on variables such as plant height, number of leaves, flower diameter (crop), and fresh flower weight (crop). The results of the study show that the administration of liquid organic fertilizer in combination with bio stimulants boosts the growth of broccoli crops. at a concentration of 250 ml + 2 ml is an effective combination for plant growth, especially for plant height and weight of fresh broccoli carcasses, but not an effective dose for leaf formation.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Padat Di Desa Kelakar Kecamatan Hulu Gurung Kapuas Hulu Asri Mulya Ashari; Purwaningsih Purwaningsih
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4078

Abstract

Desa Kelakar, yang terletak di Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, sangat memperhatikan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Petani harus menanggung biaya produksi tambahan dan tanah tidak sehat dalam jangka panjang jika mereka mengandalkan pupuk kimia. Akibatnya, pelatihan pembuatan pupuk organik padat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk membuat pupuk organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Petani dan masyarakat setempat mengikuti pelatihan ini yang berfokus pada meningkatkan pemahaman petani tentang manfaat pupuk organik dan bagaimana membuatnya secara praktis. Metode pelatihan pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu sosialisasi dan edukasi, dengan beberapa tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan pelatihan yang terdiri dari: penyampaian materi, demonstrasi pembuatan pupuk organik padat (kompos), praktik mandiri dan tanya jawab, tahapan selanjutnya yaitu monitoring dan evaluasi. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta lebih memahami tentang pupuk organik, lebih mampu membuat pupuk secara mandiri, dan bagaimana menggunakannya di lahan pertanian, yang telah menunjukkan peningkatan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Pelatihan ini juga menekankan pentingnya penggunaan sumber daya lokal dan pengurangan limbah organik, yang secara keseluruhan dapat membantu pertanian Desa Kelakar menjadi lebih berkelanjutan. Meskipun masih ada beberapa masalah dalam proses pembuatan dan distribusi bahan baku, pelatihan ini berhasil mendorong langkah awal menuju kemandirian dan keberlanjutan dalam praktik pertanian desa.
PENGARUH PUPUK HIJAU GULMA PAITAN DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU PADA TANAH ALUVIAL Rikol, Romandrik; Wasi'an, Wasi'an; Ashari, Asri Mulya
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang mempunyai peranan penting sebagai sumber nutrisi. Tanah aluvial sebagai media tumbuh tanaman kacang hijau dihadapkan pada beberapa kendala salah satu kendala yang membatasi produktivitas maksimal tanaman kacang hijau adalah keasaman tanah aluvial yang rendah dan kekurangan akan unsur hara. Upaya peningkatan produktivitas tanaman dapat melalui perbaikan budidaya, salah satunya adalah dengan pemberian pupuk hijau gulma paitan dan pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui pengaruh dan dosis terbaik pemberian pupuk hijau gulma paitan dan pupuk NPK, terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak dengan media dalam polybag yang berlangsung dari 4 Maret sampai 4 Mei 2024. Penelitian ini menggunakan faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk hijau gulma paitan (p) dan faktor kedua adalah pupuk NPK (n) yang masing-masing terdiri dari 3 taraf. Perlakuan pupuk hijau gulma paitan p1= 50 g/polybag, p2= 75 g/polybag, p3= 100 g/polybag. Perlakuan pupuk NPK n1= 5 g/polybag, n2= 7,5 g/polybag, n3= 10 g/polybag. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, umur berbunga, jumlah polong per tanaman, berat polong, dan berat 100 biji. Pemberian pupuk gulma paitan berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman dan berat polong, pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat kering tanaman, umur berbunga, jumlah polong per tanaman dan berat polong, interaksi antara kedua faktor berpengaruh nyata terhadap jumlah polong pertanaman dan berat polong. Kombinasi dosis pupuk hijau gulma paitan dosis 100 g/polybag dan pupuk NPK dosis 5 g/polybag merupakan dosis yang efektif untuk pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial.
Penyuluhan Perlakuan Benih Sebelum Tanam pada GAPOKTAN Sido Makmur Desa Kuala Dua Kubu Raya Anggorowati, Dini; Palupi, Tantri; Ashari, Asri Mulya; Aprizkiyandari, Siti
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.17108

Abstract

Desa Kuala Dua merupakan salah satu desa yang mendapat perhatian sebagai daerah pengembangan padi di Kalimantan Barat. Akan tetapi sampai saat ini belum dapat meningkatkan kemampuan petani dalam menjalankan sistem usahataninya. Berdasarkan survey pendahuluan pada gabungan kelompok tani Merak Mandiri, produktivitas padi di daerah ini masih dibawah 3 ton ha-1. Rendahnya produktivitas padi diduga karena cara budidaya yang belum maksimal. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan upaya peningkatan produktivitas padi, antara lain dengan memperbaiki cara budidaya dimulai sejak perlakuan benih sebelum tanam. Dengan melakukan perlakuan benih secara khusus sebelum tanam akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman padi di Desa Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya. Lokasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini akan dilaksanakan di Desa Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya. Upaya peningkatan produktivitas padi di Desa Kuala Dua, antara lain dengan memperbaiki cara budidayanya. Selain perbaikan cara budidaya, petani padi di Desa Kuala Dua juga didorong untuk melakukan perlakuan benih sebelum semai/tanam. Dengan melakukan perlakuan benih sebelum tanam akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman. Kegiatan PKM yang dilaksanakan berupa penyuluhan. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi awal, memberikan penyuluhan tentang perlakuan benih sebelum tanam yang diberikan oleh TIM PKM, dan pada akhir kegiatan dilakukan diskusi dengan peserta penyuluhan. Hasil dari kegiatan PKM ini telah membuka cakrawala berfikir masyarakat tani di Gapoktan Sido Makmur, terutama tentang kegiatan perlakuan benih sebelum semai/tanam sebanyak 80%. Mereka kini telah dapat melakukan perlakuan benih sebelum semai/tanam sendiri dan merasakan manfaatnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi yang mereka usahakan
Sosialisasi dan Edukasi Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan pada Siswa SMPN 5 Kubu Raya Asri Mulya Ashari
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i2.1936

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mensosialisasikan mitigasi bencana kebakaran kepada siswa SMPN 5 Kubu Raya yang berlokasi di wilayah Tebang Kacang. Mitra dalam kegiatan ini adalah siswa SMPN 5 Kubu Raya, dengan jumlah mitra sebanyak 30 orang siswa. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi ceramah edukatif, pemutaran video edukatif, dan simulasi pemadaman kebakaran. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan praktis kepada siswa tentang risiko kebakaran hutan dan cara-cara pencegahannya. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman siswa mengenai mitigasi kebakaran, dengan peningkatan pemahaman dari rata-rata kurang dari 50% menjadi lebih dari 80%. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah perlunya edukasi yang berkelanjutan dan keterlibatan aktif masyarakat, terutama generasi muda, dalam upaya pencegahan kebakaran hutan. Edukasi yang terus-menerus dan kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif yang lebih efektif untuk melindungi ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. Socialization and Education on Forest Fire Disaster Mitigation among SMPN 5 Kubu Raya Students This community service activity (PKM) aims to socialize disaster mitigation for forest fires to students of SMPN 5 Kubu Raya, located in the Tebang Kacang area. The partners in this activity are 30 students from SMPN 5 Kubu Raya. The implementation methods include educational lectures, educational video screenings, and fire extinguishing simulations. This activity is designed to provide students with understanding and practical skills regarding forest fire risks and prevention measures. The results show a significant increase in students' understanding of fire mitigation, with comprehension levels rising from an average of less than 50% to over 80%. Recommendations from this activity emphasize the need for continuous education and active community involvement, especially among the younger generation, in forest fire prevention efforts. Ongoing education and collaboration with various stakeholders are expected to enhance awareness and more effective preventive actions to protect ecosystems and community well-being.
Edukasi dan Giat Mengolah Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) di Desa Mekar Baru Asri Mulya Ashari
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i2.1945

Abstract

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dan menyusui dalam menyiapkan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang bergizi, aman, dan sesuai dengan kebutuhan gizi bayi. Mitra program ini adalah Posyandu Mekar Baru, yang terletak di Desa Mekar Baru. Jumlah peserta yang terlibat dalam program ini adalah 20 orang, terdiri dari 15 ibu menyusui dan 5 ibu hamil. Metode pelaksanaan program ini meliputi ceramah edukatif selama 45 menit, praktek mengolah MPASI selama 1 jam, dan sesi diskusi selama 15 menit. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya MPASI, cara memilih bahan makanan yang bergizi, serta teknik pengolahan MPASI yang aman dan sesuai dengan tahapan perkembangan bayi. Selain itu, peserta juga diajarkan cara mengolah MPASI menggunakan bahan pangan lokal yang mudah diperoleh dan terjangkau. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai MPASI. Sebelum program, hanya 20% peserta yang memahami pentingnya membedakan MPASI berdasarkan usia bayi, namun setelah program, pemahaman ini meningkat menjadi 100%. Rekomendasi dari program ini adalah perlunya pelaksanaan program edukasi serupa secara berkelanjutan di Posyandu Mekar Baru dan desa lainnya untuk memastikan peningkatan status gizi dan kesehatan anak-anak secara menyeluruh. Program ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam hal mengakhiri kelaparan dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Education and Active Processing of Complementary Foods for Breast Milk (MPASI) in Mekar Baru Village The aim of this program is to increase the knowledge and skills of pregnant and breastfeeding mothers in preparing MPASI (complementary foods for breast milk) that are nutritious, safe and in accordance with the baby's nutritional needs. The partner of this program is Posyandu Mekar Baru, which is located in Mekar Baru Village. The number of participants involved in this program was 20 people, consisting of 15 breastfeeding mothers and 5 pregnant women. The method for implementing this program includes an educational lecture for 45 minutes, practice processing MPASI for 1 hour, and a discussion session for 15 minutes. The material presented includes the importance of MPASI, how to choose nutritious food ingredients, as well as techniques for processing MPASI that are safe and appropriate to the baby's development stages. Apart from that, participants are also taught how to process MPASI using local food ingredients that are easy to obtain and affordable. The results of this program show a significant increase in participants' knowledge and skills regarding MPASI. Before the program, only 20% of participants understood the importance of differentiating MPASI based on the baby's age, but after the program, this understanding increased to 100%. The recommendation from this program is the need to implement similar educational programs on an ongoing basis in Posyandu Mekar Baru and other villages to ensure that children's overall nutritional and health status improves. This program also supports the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs), especially in terms of ending hunger and improving people's health and welfare.
Determination of The Essential Micro Element Content of Padina sp from Lemukutan Waters as a Biostimulant Candidate Apindiati, Rita Kurnia; Ashari, Asri Mulya
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 2 (2024): April - Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i2.6994

Abstract

The search for biostimulant candidates to increase plant fertility is increasingly being encouraged, especially in utilizing abundant marine resources. Padina sp seaweed, which is widely found in Lemukutan waters, is a type of brown seaweed that is not widely used by the local community, and tends to be considered a weed. Determination of micromineral levels in Padina sp using the atomic absorption spectrophotometry method. The aim of this research is to determine the micro mineral content of iron (Fe), zinc (Zn), manganese (Mn), and copper (Cu) in Padina sp seaweed from the waters of Lemukutan Island as a biostimulant candidate. The research results show that the micro mineral elements Padina sp from Lemukutan waters contain Fe, Zn, Mn and Cu elements of 5.05 ppm, 1.3 ppm, 2.87 ppm and  0.1 ppm respectively. Based on the micro mineral content, it indicates that Padina sp can be used as a basic ingredient for biostimulants in the fields of agriculture and aquaculture.
PENGARUH PEMBERIAN JADAM MICROBIAL SOLUTION (JMS) DAN PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL ROSELLA PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Puspita Sari; Dwi Zulfita; Asri Mulya Ashari
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 2 April (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) merupakan jenis herbal yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi terbaik antara pemberian jadam dan pupuk Fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman rosella pada tanah PMK. Penelitian dilaksanakan di Jl. Sepakat 2, Gang Racana Untan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama JMS (J) terdiri dari 3 taraf yaitu J1 = JMS 50 ml/L, J2 = JMS 100 ml/ L, J3 = JMS 150 ml/L. Faktor kedua yaitu pupuk Fosfat (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = Pupuk P 3,125 g/tanaman, P2 = Pupuk P 5 g/tanaman, P3 = Pupuk P 6,25 g/tanaman. Sehingga didapat 108 polybag (9 kombinasi x 3 ulangan x 4 sampel). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah bunga pertanaman (bunga), berat bunga segar pertanaman (g), umur mulai berbunga (hari), berat kering bunga (g), serta faktor lingkungan yaitu suhu udara harian (0C), kelembaban udara harian (%), curah hujan (mm/hari), dan pengukuran pH tanah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat interaksi pada pemberian JMS dan Fosfat tehadap variabel pengamatan umur berbunga dengan dosis terbaik yaitu J 100 ml/l dan P 6,25 g/tan. Pemberian JMS dan fosfat tidak memberikan respon secara tunggal terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah bunga pertanaman, berat segar bunga dan berat kering bunga pertanaman.