Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Terapi Bermain Lego dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia Pra Sekolah Saat Hospitalisasi di Ruang Rawat Anak RSUD Pambalah Batung Amuntai Ariani, Malisa; Hamidah, Siti; Mahmudah, Rifa'atul
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.735

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan merupakan salah satu respon anak usia prasekolah saat hospitalisasi. Kecemasan saat hospitalisasi menyebabkan anak menolak makan, susah tidur, menangis, serta menolak bekerja sama selama perawatan. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi tingkat kecemasan dan salah satunya adalah terapi bermain lego.Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi bermain lego terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi di Ruang Rawat Anak RSUD Pambalah Batung Amuntai.Metode: Penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan one group pretest-posttest design. Pengumpulan 35 data responden menggunakan instrumen Zung-Self Rating Anxiety Scale (SAS) untuk mengukur tingkat kecemasan. Kriteria responden merupakan anak usia prasekolah berusia 3-6 tahun dengan lama rawat minimal 2 hari serta tidak sakit berat. Metode uji hipotesis yang digunakan adalah wilcoxon signed-rank test.Hasil: Penelitian ini menunjukkan pada saat pretest, 26 orang (74,3%) responden yang mengalami kecemasan sedang. Sedangkan saat posttest, 28 orang (80%) responden mengalami kecemasan ringan. Nilai mean tingkat kecemasan pada posttest (1,2) kurang dari pretest (2,31). Uji statistik wilcoxon signed-rank test mendapatkan p-value (0,000) α (0,05).Simpulan: Ada pengaruh terapi bermain lego terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi di Ruang Rawat Anak RSUD Pambalah Batung Amuntai yakni berupa penurunan tingkat kecemasan setelah diberikan terapi. Terapi bermain lego membuat anak prasekolah tertarik untuk memainkannya dan menimbulkan rasa senang sehingga mendistraksi anak dari rasa nyeri, tegang, takut atau sedih. Kata kunci: Anak Usia Prasekolah, Kecemasan, Terapi Bermain Lego  Background: Anxiety is one of preschool children responses during hospitalization. Anxiety during hospitalization causes child refuse to eat, experience insomnia, cry, and refuse to cooperate during treatment. There are several ways to reduce anxiety levels and one of them is lego therapy.Objective: Knowing the effect of lego therapy on the anxiety levels of preschool children during hospitalization in the Children's Ward of Pambalah Batung Hospital, Amuntai.Methode: This research used pre-experimental with one group pretest-posttest design. Collecting 35 respondent data using Zung-Self Rating Anxiety Scale (SAS) instrument to measure anxiety levels. The criteria for respondents are preschool children aged 3-6 years with a minimum length of stay is 2 days and not seriously ill. The hypothesis testing method used is wilcoxon signed-rank test.Result: This study showed that at the time of the pretest, 26 respondents (74.3%) had moderate anxiety. Meanwhile at posttest, 28 people (80%) of respondents experienced mild anxiety. Mean value of anxiety level at posttest (1.2) less than pretest (2.31). The statistical test of wilcoxon signed-rank test got a p-value (0.000)  (0.05).Conclusion: There is an effect of lego therapy on the anxiety level of preschool children during hospitalization in the Children's Ward of Pambalah Batung Hospital Amuntai which is a reduction in anxiety levels after being given therapy. Lego therapy can make preschoolers interested in playing it and cause a sense of pleasure so that distracts children from pain, tension, fear or sadness. Keywords: Anxiety, Lego Therapy, Preschool Age Children
Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa terhadap Kejadian Bullying Ilhami, Muhammad; Nito, Paul Joae Brett; Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning; Ariani, Malisa
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.1031-1040

Abstract

Angka kejadian bullying pada remaja semakin meningkat. Dari hasil penelitian terdahulu menujukan angka kejadian bullying  rata-rata siswa SMA diwilayah Banjarmasin Timur yang pernah mengalami perilaku bullying dengan insiden prevalensi > 50%. Salah satu faktor penyebab utama terjadianya bullying adalah kurangnya pengetahuan tentang bahaya bullying. Tujuan untuk mengetahui hubungan Tingkat Pengetahuan siswa dengan kejadian bullying. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif diskriptif  dengan pendekatan Cross-Sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 88 responden, teknik pengambilan sampel Total sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dengan hasil uji validitas r>0,34 dan Alpha Cronbach mendapatkan hasil 0,939. Kuesioner kejadian bullying dengan hasil uji validitas r tabel >0,3916 dengan reliabilitas lebih dari 0,6%. Tingkat pengetahuan siswa sangat rendah dengan jumlah sebanyak 52 (59,1%),angka kejadian bullying 77 kasus (pelaku dan korban) dengan jumlah pelaku 49 (55,7%), korban 28 (31,8%). Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian bullying ( pelaku) didapat nilai p value 0.000, sedangkan  pada korban bullying didapat nilai p value 0.003. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian bullying disebabkan kurangnya informasi dan edukasi sehingga siswa mengangagap bullying sebagai candaan. Dengan adanya program pembelajaran anti bullying maka tingkat pengetahuan siswa akan meningkat dan dapat mencegah kejadian bullying di lingkungan sekolah.
Hubungan Sedentary Lifestyle dan Tingkat Stres terhadap Kejadian Obesitas pada Remaja Hidayah, Andi Nurul; Ariani, Malisa; Manto, Onieqie Ayu Dhea; Latifah, Latifah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.909-920

Abstract

Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penangan segara. Obesitas dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah energi yang dikonsumsi terlalu banyak daripada jumlah energi yang dikeluarkan. Obesitas dapat dialami oleh siapa saja salah satunya yaitu remaja dan jika tidak ditangani akan berisiko untuk menjadi obesitas pada saat dewasa. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas yaitu pola aktivitas fisik sepertii sedentary lifestyle dan psikologi seperti tingkat stress. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara sedentary lifestyle dan tingkat stress terhadap kejadian obesitas pada remaja. Penelitian kuantitatif dengan desain survey analitik dan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 216. Alat pengumpulan data penelitian ini berupa kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) untuk mengukur sedentary lifestyle. Kuesioner variabel Tingkat stress menggunakan Perceived Stress Scale (PSS-10). Data hasil isian kuesioner kemudian dianalisa dengan uji chi square. Sedentary lifestyle rendah sebanyak 145 orang (67,1%), tingkat stress sedang sebanyak 175 orang (81%), status gizi tidak obesitas sebanyak 194 orang (89,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan sedentary lifestyle terhadap kejadian obesitas pada remaja dengan p-value  sebesar 0,000 (<0,05). Terdapat hubungan tingkat stress terhadap kejadian obesitas pada remaja dengan p-value sebesar 0,000 (<0,05). Obesitas pada remaja dapat dicegah dengan mengurangi sedentary lifestyle seperti beraktivitas fisik aktif, dan menjaga kesehatan jiwa dengan mencegah atau mengatasi stres.
Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita Suling, Carolina I. S.; Ariani, Malisa; Fetriyah, Umi Hanik
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.1009-1022

Abstract

Permasalahan yang kerap melanda Indonesia ialah mengenai isu pemenuhan gizi dan kejadian stunting. Permasalahan stunting berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang menyebabkan kegagalan dalam pertumbuhan anak, mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif dan motorik, tinggi badan yang rendah, turunnya kapasitas intelektual pada usia dewasa dan munculnya berbagai penyakit. Pola pemberian makanan merupakan faktor penentu salah satu penyebab kejadian stunting. Pola makan pada anak sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Anjir Pulang Pisau wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel berjumlah 31 balita di Desa Anjir wilayah kerja UPT Puskesmas Pulang Pisau pada bulan Agustus 2024. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Kuesioner Child Feeding Questionnaire (CFQ). Telah dinyatakan valid dengan nilai rhitung (0,736 – 0,986) dan nilai reliabilitas jenis makanan 0,902 > 0,6, jumlah makanan 0,769 > 0,6 dan jadwal makanan 0,911 > 0,6. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Pola makan balita secara tepat sebanyak 25 orang (80,6%). Kejadian stunting pada balita di Desa Anjir sebanyak 16 orang (51,6%). Hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Anjir Pulang Pisau wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau dengan nilai p-value (0,018 < 0,05). Ada hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Anjir Pulang Pisau wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau.
Identifikasi Kualitas Hidup Pada Balita dengan Stunting di Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin : Identification of Quality of Life in Toddlers with Stunting at the Pekauman Community Health Center, Banjarmasin City Safitri, Ririn; Ariani, Malisa; Fetriyah, Umi Hanik
Journal of Health (JoH) Vol 12 No 1 (2025): Journal of Health (JoH) - January
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v12n1.1097

Abstract

Stunting is a malnutrition problem that continues to occur, South Kalimantan is ranked 9th with a prevalence exceeding the national figure. The aim is to determine the quality of life of stunted toddlers at the Pekauman Community Health Center, Banjarmasin City. Descriptive research design. Sample of 30 stunted child respondents using purposive sampling technique. Data collection used the PedsQL questionnaire. The variables studied are quality of life based on physical, emotional, social and school function. Univariate analysis uses mean, median and mode values. Quality of life for physical function (63.3%) was in the good category, mean 78.02. Quality of life for emotional function (56.7%) was in the poor category, mean 67.83. Quality of life for social function (70%) is in the good category, mean 91.00. Quality of life for school functioning (100%) is in the good category, mean 100.00. The results showed that the quality of life with 3 functions was in the good category (59.3%) with a mean value of 77.05. The results of the psychosocial assessment were in the poor category (53.3%) with a mean of 79.41. The conclusion is that the quality of life of stunted toddlers is in the good category. The research contribution is as information for parents that their role is needed in children's growth and development and can be used as discussion material for education regarding regulating the nutritional content of each portion of food for stunted children.
The Relationship Between Pre-Pregnancy Body Mass Index (BMI) and Weight Gain During Pregnancy with the Incidence of Stunting in Toddlers in the Working area of Pekauman Health Center Claudia, Jesika; Ariani, Malisa; Latifah, Latifah
PROMOTOR Vol. 8 No. 2 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i2.1101

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem caused by long-term inadequate nutritional intake, resulting in impaired growth in children. The nutritional status of pregnant women can be measured through body mass index (BMI) and weight gain during pregnancy, which reflect the nutritional condition of the mother and fetus. This study aims to determine the relationship between pre-pregnancy BMI and weight gain during pregnancy with the incidence of stunting in toddlers in the working area of Pekauman Health Center. This research uses a quantitative method with a Cross-Sectional approach, involving 30 respondents selected through purposive sampling. Data were collected using mother and child observation sheets and the KIA book, then analyzed using the Kolmogorov-Smirnov and Chi-Square tests. The results showed no significant relationship between pre-pregnancy BMI and the incidence of stunting, but there was a significant relationship between weight gain during pregnancy and the incidence of stunting in toddlers.
Optimizing the role of cadres in controlling hypertension in Sungai Rangas Ulu Village Mustaqimah, Mustaqimah; Ariani, Malisa; Aryzki, Saftia; Saputri, Rina; Hakim, Ali Rakhman
Community Empowerment Vol 10 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.12367

Abstract

Hypertension is a major health problem that requires continuous management, especially in areas with limited access to health services, such as Sungai Rangas Ulu Village. Limited public knowledge and a lack of health cadre skills in monitoring blood pressure are challenges in hypertension control. This community service activity aims to optimize the role of cadres in preventing hypertension. The training involved five cadres from toddler integrated health posts (posyandu) and five cadres from elderly integrated health posts (posyandu), with methods that included theoretical delivery on hypertension and its risk factors, as well as practical use of sphygmomanometers. The training results showed that 89% of cadres experienced a significant increase in knowledge and skills. Overall, this program successfully increased cadre capacity in blood pressure monitoring and health education, which is expected to contribute to more effective hypertension control in Sungai Rangas Ulu Village. Continued mentoring is needed to ensure program sustainability and long-term positive impact.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG NIFAS HAMBAWANG RSUD SULTAN SURIANSYAH BANJARMASIN Khoirul, Khoirul; Manto, Onieqie Ayu Dhea; Ariani, Malisa; Fetriyah, Umi Hanik
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4805

Abstract

Latar Belakang: ASI pertama keluar (kolostrum) mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit,melindungi dari infeksi, diare,dan ikterus. Survei Kesehatan Nasional Tahun 2023 cakupan pemberian kolostrum masih dibawah target dari target. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal ibu meliputi tingkat pengetahuan,sikap, parietas, kondisi ibu serta faktor eksternal yaitu dukungan keluarga, petugas kesehatan dan budaya/ lingkungan.Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan  pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Ruang Nifas Hambawang RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan survei analitik desain Cross Sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan observasi rekam medik. Sampel seluruh ibu yang baru melahirkan di Ruang Nifas Hambawang RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin bulan November – Desember Tahun 2024 dengan jumlah 34 orang dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Analisa data menggunakan uji Kolmogoro Smirnov dan uji Chi- Square Fisher Exact.Hasil: Mayoritas usia responden 20-35 tahun sebanyak 23 orang(67,7%),  berpendidikan SMA 16 orang (47,1%), Paritas ibu multipara 20 orang (58,8%) dan  pekerjaan sebagai ibu rumah tangga  sebanyak 30orang (88,2%). Nilai p-value = 0,049 < ? 0,05  menunjukkan hubungan Tingkat pengetahuan dengan pemberian kolostrum. Nilai p- value = 0,196 > ? 0,05 tidak menunjukkan hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum.Simpulan: Ada hubungan Tingkat pengetahuan dengan pemberian kolostrum dan tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum. Bagi tenaga Kesehatan diharapkan dapat mendukung pemberian kolostrum dengan meningkatkan edukasi saat ANC (Antenatal Care) dan melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Kata Kunci: Bayi baru lahir, dukungan keluarga, kolostrum, tingkat pengetahuan
Riwayat Hipertensi dan Paritas Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Teddyansyah, Teddyansyah; Ariani, Malisa; Fetriyah, Umi Hanik; Latifah, Latifah
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v20i2.1195

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan indikator kesehatan anak dengan kekurangan gizi kronis yang berhubungan dengan peningkatan resiko kematian serta dapat mempengaruhi fisik dan fungsional tubuh. Kejadian stunting di Indonesia masih tinggi. Riwayat hipertensi dalam kehamilan dan paritas ibu diduga sebagai faktor risiko stunting sehingga perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat hipertensi dan paritas ibu dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan survey analitik dan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada 103 orang ibu yang mempunyai balita usia 2-5 tahun di Puskesmas Pekauman dengan teknik purposive sampling menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan antropometri serta dianalisa dengan uji chi-square. Hasil: Sebagian besar ibu berusia 20-35 tahun sebanyak 92 orang (89,3%), memiliki anak balita sebanyak 69 orang (67%), dengan jenis kelamin anak perempuan sebanyak 53 orang (51,5%), memiliki riwayat hipertensi sebanyak 69 orang (67%), berstatus multipara sebesar 58 orang (56,3%) dan sebagian besar anak responden berstatus stunting sebanyak 63 anak (61,2%). P value hipertensi = 0,002 ; OR = 4,251 dan P value paritas = 0,041 ; OR = 2,521. Simpulan: Ada hubungan antara riwayat hipertensi dan paritas ibu dengan kejadian stunting pada balita. Jika ibu hamil kembali, disarankan untuk melakukan pemantauan tekanan darah dalam pemeriksaan ANC rutin khususnya pada multipara sehingga bisa mencegah terjadinya stunting.
Pengaruh Video Edukasi terhadap Sikap dan Kontrol Diri tentang Seks Bebas Bulkis, Siti; Nito, Paul Joae Brett; Manto, Onieqie Ayu Dhea; Ariani, Malisa
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 13, No 1 (2025): Determinants of Health
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v13i1.11143

Abstract

Perilaku remaja yang beresiko dimulai dari berpegangan tangan, berkencan intim, bercumbu, hingga akhirnya melakukan kontak seksual, dan berujung pada perilaku seks bebas. Faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seks pranikah diantaranya yaitu pengetahuan dan sikap. Kurangnya pengetahuan remaja terhadap seks pranikah dapat membentuk sikap dan kontrol diri yang kurang baik terhadap seks bebas akan mengarah ke remaja yang memiliki sikap kurang baik. Pendidikan seks melalui media video adalah salah satu cara untuk meningkatkan sikap dan kontrol diri. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh video edukasi terhadap sikap dan kontrol diri remaja tentang seks bebas. Metode penelitian ini menggunakan Pre-Experimental dengan One Grup PreTest-PostTest Design. Jumlah sampel sebanyak 87 orang dengan teknik Quota sampling. Instrumen Penelitian menggunakan kuesioner sikap dan kontrol diri, dan dilakukan Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil yang diperoleh p-value sebesar 0,000 (p < 0,05) yang artinya terdapat pengaruh video edukasi terhadap sikap dan kontrol diri remaja tentang seks bebas . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pendidikan seks menggunakan media video efektif digunakan untuk meningkatkan sikap dan kontrol diri remaja tentang seks bebas sehingga dapat meningkatkan kesadaran remaja terhadap bahaya seks bebas dan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kehamilan remaja, penyakit menular seksual, serta dampak psikologis dan sosial.