Masa remaja merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan, baik secara fisik, mental, maupun intelektual. Remaja memiliki karakter khas seperti rasa ingin tahu yang besar, menyukai tantangan, serta cenderung berani mengambil risiko tanpa pertimbangan yang matang. Salah satu permasalahan yang sering muncul pada masa ini adalah perilaku seksual pranikah, yang umumnya terjadi pada remaja usia pertengahan (15–18 tahun) dan remaja akhir (19–21 tahun). Pada usia tersebut, remaja mulai mencari jati diri, timbul rasa cinta pada lawan jenis, dan mulai memikirkan berbagai hal yang berkaitan dengan seksualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi tingkat pengetahuan  dengan perilaku seksual remaja di SMK Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Banjarmasin sebanyak 92 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling. Hasil analisis data dengan uji chi-square menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan baik (31,5%) cenderung tidak berisiko terhadap perilaku seksual, sedangkan responden dengan pengetahuan cukup (68,5%) memiliki risiko ringan dalam perilaku seksual. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p = 0,005 (p < 0,05), yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku seksual siswa di SMK Banjarmasin.