Claim Missing Document
Check
Articles

Sistem Monitoring Hasil Pemanenan Madu Berbasis IoT Rusito; Doni Marhab Prakoso Gasta Wijaya
Elkom: Jurnal Elektronika dan Komputer Vol. 16 No. 1 (2023): Juli : Jurnal Elektronika dan Komputer
Publisher : STEKOM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/elkom.v16i1.1086

Abstract

Honey is a natural liquid that contains a lot of sugar produced by bees (genus Apis) from flower nectar and has a sweet taste. Honey contains a multitude of benefits that are good for the body, including being a source of nutrients, improving body metabolism, anti-bacterial, and others. The purpose of designing the Honey Harvest Monitoring System with ARDUINO-based IOT is to help breeders maximize honey harvesting results. This study aims to design an intelligent system for controlling the temperature in bee hives, humidity in bee hives, and monitoring honey yields, measuring the temperature and humidity of the storage room using DHT 11 sensors, and monitoring honey harvest time using Load Cell sensors. The temperature and humidity controller in the cage uses a blower/fan. Sensor data will be processed using the Wemos D1 R1 microcontroller and then sent to an Android application via the internet network using a real-time Firebase database so that it can be accessed anywhere and anytime. The way this system works is that if the room temperature is >38 degrees Celsius, the blower/fan will turn on, and will turn off if the temperature is 40%, the artificial window will open and will close if the humidity is
DISIPLIN PERANGKAT DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA (Studi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten) Rusito, Rusito
NIAGARA Scientific Journal Vol 17 No 1 (2025): Vol.17 No 1, Juni 2025: Jurnah Ilmiah Niagara
Publisher : LPPM STIA Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55651/niagara.v17i1.225

Abstract

This writing starts from problems that indicate the low level of discipline of village officials in administering village government in Lebak Regency, Banten Province. The aim of this research is to gain an in-depth understanding of the factors causing low discipline in village officials. The reference used is the opinion of Sutrisno (2010: 89-92) which states that the factors that cause work discipline are compensation, leadership example, definite rules that can be used as a guide, leadership courage in taking action, management supervision, attention to employees and habits. - habits that support the establishment of discipline. The results of the research concluded that the low level of discipline of village officials in Lebak Regency, Banten Province was caused by a compensation system that was not yet performance-based, a lack of exemplary leadership, the absence of technical and operational regulations that could be used as a guide, a lack of leadership courage in taking action, a lack of leadership supervision, There is not yet full attention to village officials and there is not yet a strong organizational culture that supports the upholding of discipline. Key words: discipline, government, village.
Implementasi Inlislite Dalam Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan Saidjah Adinda Kabupaten Lebak Nia Kurniasari; Rusito
Jurnal Silatene Sosial Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): September
Publisher : Suwaib Amiruddin Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53611/v1g7sw10

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Implementasi Inlislite dalam Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan Saidjah Adinda Kabupaten Lebak. Metdepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan informan menggunakan tehnik purposive sampling dan analisis data menggunakan tehnik reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Teori yang digunakan adalah teori Edward III (1980) dalam Subarsono (2022:90) tentang Implementasi Kebijakan Inlislite dilihat dari empat variabel yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur organisasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Implementasi Inlislite pada komunikasi antara pelaksana dan pemustaka sudah berjalan cukup baik namun masih bersifat satu arah. Sumberdaya implementasi inlislite masih ada keterbatasan seperti jaringan interner yang kurang stabil, perangkat komputer yang terbatas, dan keterampilan baik staf maupun pemustaka masih rendah. Disposisi atau sikap pelaksana terutama pada staf Perpustakaan Saidjah Adinda masih cenderung reaktif terhadap kendala teknis dan belum memiliki sistem pendampingan pengguna secara optimal. Struktur birokrasi dalam pengelolaan Perpustakaan Saidjah Adinda masih sederhana dan kurang mendukung optimalisasi inovasi digital. Secara keseluruhan Impleentasi Inlislite di Perpustakaan Saidjah Adinda telah memberikan dampak positif awal dalam sistem otomasi layanan tetapi belum berjalan secara optimal karena masih dihadapkan pada tantangan struktural, sumberdaya, dan budaya organisasi.
KERJASAMA ASEAN DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA TERORISME DI KAWASAN ASIA TENGGARA Rusito, Rusito; Suwardi, Kaboel; Adi Supriyo, Doni
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 3 (2023): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v11i3.28337

Abstract

Dewasa ini, terorisme menjadi ancaman paling serius terhadap kemanusiaan dan peradaban global, dengan dampak signifikan terhadap stabilitas negara dan kawasan. Di Asia Tenggara, meningkatnya aksi terorisme menuntut respons kolektif, khususnya dari ASEAN sebagai organisasi regional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran ASEAN melalui ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) dalam menanggulangi terorisme di kawasan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengan analisis dokumen dan literatur terkait kebijakan serta implementasi ACCT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ACCT memberikan kerangka hukum dan kerjasama regional yang komprehensif dalam aspek pencegahan, penindakan, serta rehabilitasi terhadap pelaku terorisme. Konvensi ini juga menekankan prinsip non-diskriminasi dan penghormatan terhadap HAM serta hukum internasional. Namun demikian, implementasi ACCT masih menghadapi sejumlah hambatan, seperti prinsip non-intervensi ASEAN, fokus yang masih terbatas pada isu sosial-budaya, konflik domestik di negara anggota, serta ketegangan antarnegara ASEAN yang memengaruhi solidaritas regional. Meskipun ACCT merupakan langkah maju dalam pemberantasan terorisme secara kolektif, keberhasilannya sangat bergantung pada komitmen politik dan upaya harmonisasi kebijakan antarnegara anggota. Implikasinya, diperlukan pendekatan yang lebih integratif dan sinergis untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang aman dan bebas dari terorisme