Halida .
School of Parmacy, Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10 Bandung, 40132

Published : 75 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK PENGEMBANGAN KECERDASAN SPASIAL ANAK DI TK Fitriani, Rita; ., Fadillah; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 5 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.236 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan pemberian tugas untuk pengembangan kecerdasan spasial anak usia 5-6 tahun di TK Islamiyah Pontianak Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persiapan guru dalam kegiatan pemberian tugas untuk pengembangan kecerdasan spasial anak adalah guru terlebih dahulu menentukan tema dan tujuan, menyiapkan alat dan bahan seperti media gambar dan balok, dan guru menata lingkungan kelas. Dalam pelaksanaannya guru terlebih dahulu menjelaskan tugas apa yang akan diberikan kepada anak, membagikan tugas tersebut, dan membimbing anak dalam mengerjakan tugas tersebut. Tugas yang diberikan adalah menggambar, mewarnai, melukis, menyusun balok membentuk sesuatu, cerita berantai, mencari jejak, dan menyusun gambar. Untuk perolehan hasil belajarnya sangat lancar karena dalam kegiatan pemberian tugas anak sedikit bertanya dan kecerdasan spasial anak pun berkembang baik, walaupun masih terdapat empat anak yang belum berkembang. Kata Kunci: Metode Pemberian Tugas, Pengembangan, Kecerdasan Spasial   Abstract: This research aims to describe the activities of assignment for the development of spatial intelligence of children aged 5-6 years in TK Islamiyah Pontianak Tenggara. The research method that used is descriptive. The results of this study indicate that the preparation of teachers in activities of assignment for the development of spatial intelligence of the child is the teacher in advance to determine the theme and objectives, equipment and materials such as media images and beams, and teachers organize classroom environment. In the implementation of the teacher first explain what tasks will be given to children, to share the task, and guide children in doing the task. The task given are drawing, coloring, painting, construction of beam forming something, serial story, look for the trail, and compose the image. For the acquisition of study results very smoothly because the activity giving the task a little child asks and spatial intelligence of children is growing well, although there are four children who were not yet developed. Keywords: The Assignment Method, Development, Spatial Intelligence  
PENERAPAN BERMAIN MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DI TAMAN KANAK-KANAK Ermala, .; ., Thamrin; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 11 (2015): Nopember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis penerapan bermain mind mapping dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak usia 5-6  Tahun. Metode  penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research)dengan bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, lembar penilaian, IPKG, catatan lapangan dan dokumentasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sampel penelitian ini adalah 11 anak. Kemampuan membaca permulaan dapat dilihat bahwa dari siklus ke 1 pertemuan ke 1 sampai siklus ke 2 pertemuan ke 3 sebelum dilakukan tindakan sebanyak 3 anak mencapai persentase 27,27%, setelah dilakukan tindakan meningkat 8 anak yang mencapai persentase 72, 72% target yang dikategorikan baik.   Kata Kunci: Bermain Mind Mapping, Membaca permulaan, Anak usia dini Abstract: This study aimed to analyze the application of mind mapping play in improving the reading ability of children beginning at the age of 5-6 years. The method used is action research (action research) in the form of research is descriptive. The instruments used in this research is observation, assessment sheets, IPKG, field notes and documentation. The measures used in this study is the planning, implementation, observation, and reflection. The sample was 11 children. Early reading ability can be seen that from cycle 1 to cycle the meeting to 1 to 2 to 3 meetings before the child reaches the action as much as 3 percentage 27.27%, after the act of an increase of 8 children who reach the percentage of 72, 72% were categorized as good targets.   Keywords: Playing Mind Mapping, Reading starters, Early childhood
PENINGKATAN PENGENALAN SAINS SEDERHANA MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210014), Faradila; Thamrin, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 8 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the research that has been done and through the results obtained after an analysis of data that: 1) Planning to improve the recognition capability of learning simple science demonstration method in children can be categorized as "excellent", while the teachers' planning has been carried out, among others: formulating learning goals, choosing a theme, choose the main ingredient, determine the method of learning, making learning outcomes assessment 2) Implementation of learning to improve the recognition capability through simple science demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "excellent", while the implementation of which has been do teachers include: conducting pre-learning teacher, the teacher opened the lesson, the teacher core activities of learning, teacher learning close. 3) Increased capacity through the introduction of simple science demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "developing as expected" with activities including: child demonstrates a form of water in accordance with the container, children demonstrate or perform the way the water flows, the child tells how water flows . Abstrak: Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah anak yang berjumlah 20 anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dan melalui hasil yang di peroleh setelah diadakan analisis data bahwa:1) Perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak dapat dikategorikan baik sekali, adapun perencanaan yang telah dilakukan guru antara lain: Merumuskan tujuan pembelajaran, memilih tema, memilih bahan main, menentukan metode pembelajaran, membuat penilaian hasil belajar 2) Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan baik sekali, adapun pelaksanaan yang telah dilakukan guru antara lain: guru melakukan kegiatan pra pembelajaran, guru membuka pembelajaran, guru melakukan kegiatan inti pembelajaran, guru menutup pembelajaran. 3) Peningkatan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan berkembang sesuai harapan dengan kegiatan antara lain: anak mendemonstrasikan bentuk air sesuai dengan wadahnya, anak mendemonstrasikan atau melakukan cara air mengalir, anak menceritakan cara air mengalir. Kata Kunci : Sains Sederhana, Metode Demonstrasi
PERANAN GURU DALAM MEMBIASAKAN PERILAKU MORAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK DARUSSALAM Zariah, .; Ali, Muhamad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 10 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru dalam membiasakan perilaku moral pada anak usia 5-6 tahun di TK Darussalam Pontianak Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitiannya adalah kepala TK, guru kelompok B dan anak usia 5-6 tahun. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dengan alat lembar observasi, teknik wawancara dengan alat lembar wawancara, dan teknik dokumenter dengan alat dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan: (1) Peranan guru sebagai fasilitator dalam membiasakan perilaku moral pada anak dengan mempersiapkan media dan peralatan lainnya sebelum anak masuk kelas dan sebelum masuk pada kegiatan inti. (2) Peranan guru sebagai model dalam membiasakan perilaku moral pada anak dengan memberi contoh atau tauladan yang baik kepada anak. (3) Peranan guru sebagai motivator dalam membiasakan perilaku moral pada anak dengan memberikan dorongan atau motivasi kepada anak baik memberikan pujian terhadap perilaku yang mereka tunjukkan.   Kata Kunci: Peranan Guru, Perilaku Moral, Anak Usia Dini Abstract: This study aims to describe the role of teachers in the habit of moral behavior in children aged 5-6 years in kindergarten Darussalam East Pontianak. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. Subject of research is the head of kindergarten, teacher groups B and children aged 5-6 years. The technique used in this study was the observation techniques by means of observation sheet, interview techniques by means of the questionnaires, and documentary techniques with documentation tools. The results showed: (1) The role of the teacher as a facilitator in the habit of moral behavior in children with preparing media and other equipment before the children enter the classroom and before going on core activities. (2) The role of the teacher as a model to familiarize moral behavior in children by example or a good role model to children. (3) The role of the teacher as a motivator in the habit of moral behavior in children by providing encouragement or motivation to the child either give praise to the behavior they show.   Keywords: Role Of Teaceher, Moral Behavior, Early Childhoo
PENGEMBANGAN KECERDASAN GERAK TUBUH USIA 5-6 TAHUN DI TK PRIMANDA UNTAN PONTIANAK ., Nurdiah; Ali, Muhamad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 5 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This aim of study is the development of bodily kinesthetic intelligence in children age 5-6 years in kindergarten Primanda UNTAN Pontianak. The method of this research is descriptive qualitative approach. The results to showed that the development of bodily kinesthetic intelligence age of 5-6 years are to provide stimulation to the child by engaging in various activities such as dance, gymnastics, and playing futsal. The medias are cassette and type recorder of gymnastics and dance, game in outside of the classroom such as a slide, swing, jungkitan, climbing, tire jump and skip. The constraints the teachers are there is not special hall for gymnastics and dance training place, the limitations of the media, an unruly of child. Keywords: Bodily kinesthetic Intelligence, Age 5-6 Years Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pengembangan kecerdasan gerak tubuh anak usia 5-6 tahun di taman kanak-kanak primanda untan Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kecerdasan gerak tubuh usia 5-6 tahun adalah memberikan rangsangan kepada anak dengan mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan seperti menari, senam, dan bermain futsal. Media yang digunakan seperti Kaset lagu dan tipe recorder untuk senam dan menari, permainan diluar kelas seperti perosotan, ayunan, jungkitan, panjatan, ban lompat dan loncat. Kendala yang dihadapi guru yakni tidak adanya aula khusus untuk tempat berlatih senam maupun menari, keterbatasan media, anak yang sulit diatur. Kata kunci: Kecerdasan Gerak Tubuh, Usia 5-6 Tahun
PENINGKATAN MOTIVASI ANAK MAKAN SAYURAN MELALUI METODE BERMAIN PERMAINAN COOKING CLASS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Wahyuni, Tri; Syukri, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 8 (2014): Agustus 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya meningkatkan motivasi anak untuk makan sayuran pada anak sejak usia dini, permainan cooking class merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan, adapun cara yang dilakukan dengan cara anak diajak langsung dalam proses kegiatan memasak sayuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak yang berjumlah 17 orang dan lokasi yang telah digunakan sebagai penelitian adalah RA Al-Muhajirin Rasau Jaya. Hasil penelitian adalah peningkatan motivasi anak untuk makan sayuran dapat dilakukan melalui metode bermain permainan cooking class pada anak usia 5-6 tahun. Kata Kunci : Motivasi makan sayuran, permainan cooking class  Abstract : The background of this research is the importance of increasing the motivation of a child to eat vegetables to children at an early age, game cooking class is one way to do, As for how that is done in a way children are invited directly in the process of cooking vegetables. The method used in this research is descriptive method and form of research is Classroom Action Research. Subjects in this study were children who totaled 17 people and locations that have been used as research is RA Al-Muhajirin Rasau Jaya. The result of the research is to improve the child's motivation to eat vegetables can be done through the method of playing the game cooking class in children aged 5-6 years. Keywords : Motivation to eat vegetables, game cooking class
PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210182), Yuliana; Syukri, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 10 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan guru dalam rangka meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan praktek shalat melalui metode demonstrsi dengan bantuan media gambar pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Ikhwah Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan bentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, siklus I sebanyak 3 kali pertemuan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya peningkatan kemampuan praktek shalat anak pada siklus I sebanyak 40% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 80%. Sesuai hasil penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut: 1) Guru hendaknya menggunakan metode demonstrasi dengan bantuan media gambar dalam pembelajaran shalat. 2) Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran  khususnya dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat. 3) Guru diharapkan dapat mengembangkan semua aspek pembelajaran dan bukan pada aspek tertentu saja. 4) Guru diharapkan dapat terus mengikuti perkembangan tentang dunia PAUD agar dapat meningkatkan serta mengembangkan kegiatan pembelajaran. Kata Kunci : Praktek Shalat, Metode Demonstrasi, Media gambar  Abstract: This study aims to improve teacher learning is done in order to improve children's ability to perform the prayer practice through demonstrsi method with the help of media images on children aged 5-6 years in kindergarten Islam Al-Ikhwah Pontianak.This study used a descriptive method and form of action research conducted by 2 cycles, the first cycle 3 times as much as the second cycle meeting 2 meetings.Each cycle includes planning, implementation, observation, and reflection. The results of this study concluded that an increase in children's ability to practice prayers on the first cycle by 40% while in the second cycle increased to 80%.  As per the results of the study can be given suggestions as follows: 1) The teacher should use the method of demonstration with the help of media images in prayer learning. 2) The teacher must be creative and innovative in managing learning, especially in improving the ability of the practice of prayer. 3) Teachers are expected to develop all aspects of learning and not on a particular aspect. 4) Teachers are expected to keep abreast of developments on the world of early childhood education in order to improve and develop learning activities. Keywords: prayer practice, method demonstration, media images.
PENINGKATAN PENGENALAN BENTUK GEOMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210181), Yuliana; Syukri, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 10 (2013): Oktober 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa sehingga kita tidak tertinggal dari bangsa maju lainnya. Masa usia dini merupakan masa peletak dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Masa awal anak-anak sering disebut sebagai tahap bermain, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. Adapun dalam memperoleh data untuk mengetahui keberhasilan pada indikator diberikan : 1. Anak dikatakan belum berkembang (BB) apabila nilai yang dipe-rolehnya 0%-25%. 2. Anak dikatakan mulai berkembang (MB) apabila nilai yang diperolehnya 25,1%-50%. 3. Anak dikatakan berkembang sesuai harapan (BSH) apabila nilai yang diperolehnya 50,1%-75%. 4. Anak dikatakan berkembang sangat baik (BSB) apabila nilai yang diperolehnya 75,1%-100% Kata Kunci: Bentuk Geometri, Metode, Demonstrasi Abstract : Education aims to improve the intelligence of the nation so that we do not lag behind other developed nations . Early childhood is the foundation stone of the future or the beginning foundation for further growth and development . And so, for the growth and development of children achieved optimally , it is necessary conducive circumstances at the time of stimulation and education efforts that fit the needs of the child . The beginning of children is often referred to as a stage play , because in this period almost all games using toys . As in obtaining the data to determine the success of the indicators is given : 1 . Child is not yet developed ( BB ) if the value of the trea - rolehnya 0 % -25 % . 2 . Said the child begins to develop ( MB ) if the value obtained is 25.1 % -50 % . 3 . Son said to develop according to expectations ( BSH ) if the value obtained is 50.1 % -75 % . 4 . Children's developing very well says ( BSB ) if the value obtained is 75.1 % -100 % Keywords : Shape Geometry , Methods , Demonstrations
PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS PEMULAAN MELALUI METODE PENGAMATAN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Admayati, .; Syukri, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 5 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi pengenalan sains permulaan pada anak belum optimal dilaksanakan sehingga anak masih belum dapat mengenal hewan yang ada di sekitar. Masalah yang dihadapi guru bahwa sebagian besar anak usia 4-5 tahun belum memahami tentang sains permulaan dengan pengenalan hewan, dari 20 (dua puluh) anak 5 (lima) anak atau 25% anak yang dapat memahami materi sains permulaan. Subjek penelitian adalah guru yang berjumlah 1 orang dananak yang berjumlah 20 anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui hasil yang diperoleh setelah diadakan analisis data, secara umum dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: Perencanaan pembelajaran pengenalan hewan melalui metode pengamatan dapat meningkatkan kemampuan sains permulaan pembelajaran yang dilakukan guru.  Peningkatan sains permulaan setelah dilakukan pembelajaran pengenalan hewan melalui metode pengamatan antara lain Anak mengenal hewan dengan habitatnya sebesar 80%, anak mengenal hewan dengan makanannya sebesar 75%, Anak mengenal hewan dengan induknya sebesar 75%.. Kata Kunci: Sains Permulaan, Metode Pengamatan. Abstract: The background of this research is the introduction of science beginning in children have not been optimally implemented so that the child is still not able to get to know the animals that are around. The problem faced by teachers that the majority of children aged 4-5 years do not understand about science beginning with the introduction of animals, from 20 (twenty) children 5 (five) children or 25% of children who can understand the material science starters. Subjects were teachers who numbered 1 person dananak numbering 20 children. Based on the research that has been done and with the results obtained after performed the data analysis, generally can be concluded that: Planning the introduction of animal learning through observation method can improve the ability of learning undertaken beginning science teachers. Improved science starters after the introduction of animal learning through observation methods include Children learning about animals in their habitats by 80%, the child to know the animals with food by 75%, the Child familiar with the parent animals by 75%. Keyword : Science Starters, Methods of Observation.
PENINGKATAN PENGENALAN BENTUK GEOMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210181), Yuliana; ., Syukri; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 11 (2013): Nopember 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa sehingga kita tidak tertinggal dari bangsa maju lainnya. Masa usia dini merupakan masa peletak dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Masa awal anak-anak sering disebut sebagai tahap bermain, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. Adapun dalam memperoleh data untuk mengetahui keberhasilan pada indikator diberikan : 1. Anak dikatakan belum berkembang (BB) apabila nilai yang dipe-rolehnya 0%-25%. 2. Anak dikatakan mulai berkembang (MB) apabila nilai yang diperolehnya 25,1%-50%. 3. Anak dikatakan berkembang sesuai harapan (BSH) apabila nilai yang diperolehnya 50,1%-75%. 4. Anak dikatakan berkembang sangat baik (BSB) apabila nilai yang diperolehnya 75,1%-100% Kata Kunci: Bentuk Geometri, Metode, Demonstrasi Abstract : Education aims to improve the intelligence of the nation so that we do not lag behind other developed nations . Early childhood is the foundation stone of the future or the beginning foundation for further growth and development . And so, for the growth and development of children achieved optimally , it is necessary conducive circumstances at the time of stimulation and education efforts that fit the needs of the child . The beginning of children is often referred to as a stage play , because in this period almost all games using toys . As in obtaining the data to determine the success of the indicators is given : 1 . Child is not yet developed ( BB ) if the value of the trea - rolehnya 0 % -25 % . 2 . Said the child begins to develop ( MB ) if the value obtained is 25.1 % -50 % . 3 . Son said to develop according to expectations ( BSH ) if the value obtained is 50.1 % -75 % . 4 . Children's developing very well says ( BSB ) if the value obtained is 75.1 % -100 % Keywords : Shape Geometry , Methods , Demonstrations