Halida .
School of Parmacy, Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10 Bandung, 40132

Published : 75 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERANAN GURU DALAM MENGATASI ANAK PEMALU DI RAUDHATUL ATHFAL DHARMA WANITA KEMENTERIAN AGAMA Novikasari, Meli; ., Halida; ., Ali
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 5 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru dalam mengatasi anak pemalu. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Setelah dilakukan penelitian, disimpulkan bahwa; (1) Guru-guru mengetahui definisi, ciri-ciri, siapa saja anak pemalu di kelompoknya, dan apa saja peranan guru dalam mengatasi anak pemalu. (2) Guru-guru mengatasi anak pemalu dengan cara membimbing, membantu anak yang kesulitan melaksanakan kegiatan, membiasakan anak tampil di depan kelas, memberikan nasehat, menjadi tauladan, memotivasi (memberikan reward), melakukan komunikasi dengan orang tua untuk mendapatkan informasi perilaku anak di rumah, berdiskusi dengan teman sejawat untuk mengatasi anak pemalu. (3) Hambatan yang dialami oleh guru dalam mengatasi anak pemalu berasal dari sikap anak yang banyak diam, sulit diajak berkomunikasi, tidak mau bertanya ketika tidak mengerti, tidak mau menjawab pertanyaan dari guru, dan sulit tampil dihadapan teman-teman sehingga guru sulit melihat potensi anak, sulit mentransfer ilmu (khususnya perkembangan bahasa) yang pada akhirnya guru kesulitan dalam menentukan nilai diakhir semester.   Kata kunci : Guru, Peranan Guru, Anak Pemalu Abstract : This research aims to describe the teacher’s role to overcoming the shyness children. The method of this research is descriptive. After researching, it can be concluded that; (1) Teachers know the definition, characteristics, who are the shyness children in this group, and what is the teacher’s role to overcoming the shyness children. (2) Teachers overcome the shyness children by guiding the children to perform themselves in front of the class, helping the children who have a difficulty of doing the activities, get the children to perform in front of the class, giving advices, being a role model, motivating (give a reward), make a conversation with parents to get information about the child’s behavior in their house, discussing with colleagues to overcoming the shyness children. (3) The obstacle of teachers to overcoming the shyness children comes from the children who keep themselves with do not nothing, difficult of communication, do not want to ask when do not understand, do not answer any question from the teachers, and difficult to perform in front of the class so that makes the teachers are difficult to see the potentials of the children, hard to transferring the knowledge (especially in the developments of language) eventually, teachers are hard to determining the value of the end of the semester. Keywords : Teacher, The teacher’s role, shyness children. 
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN KOTAK RABA DAN BISIK BERANTAI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN KELAS B1 TK NEGERI PEMBINA KAPUAS HULU (F54209021), Kusmiati; Ali, Muhamad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to obtain information and clarity on improving speaking skills through the game of kotak raba and bisik berantai in children aged 5-6 years. Increased conversation skills in children, among others, can be seen from the child's ability to reveal the Indonesian vocabulary and the ability to convey a message. The method used is descriptive method. The shape of this research study is there a class action research. This study was conducted in two cycles, and each cycle consisted of three meetings with the State took place in TK Negeri Pembina Kapuas Hulu. Research subject is class B1, amounting 30 children and the average age of 5-6 years. Data collection techniques used are direct observation during the learning activities are being carried out. These results indicate that learning to improve speaking skills through the game of kotak raba and bisik berantai in children aged 5-6 years state trustees class B1 TK Negeri Pembina Kapuas Hulu has been successful. It is proved that: 1) Learning Planning using the game of kotak raba and bisik berantai in accordance with the steps that have been determined to improve the ability of children reveal Indonesian vocabulary with category average value of 3.85% in the first cycle and second cycle with category average value of 4.94%; 2) The game of kotak raba and bisik berantai can improve the ability of children reveal Indonesian vocabulary in the first cycle 36.7%, while 76.7% in the second cycle; 3) The game of kotak raba and bisik berantai can improve the child grammar in conveying the message that consists of 4 to 5 with a right in the first cycle of 40%, while 76.7% in the second cycle. Kata kunci : Pendidikan Anak Usia Dini, Keterampilan berbicara
PEMANFAATAN PERMAINAN LEGO UNTUK PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL DI TK Yuliana, .; Syukri, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 5 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pemanfaatan permainan lego untuk pengembangan visual spasial anak usia 5-6 tahun di TK Cahaya Berseri Pontianak Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 1 orang guru dan 14 anak-anak di kelas B2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa guru belum memahami definisi kecerdasan visual spasial secara spesifik sehingga pemanfaatan permainan lego yang dilakukan di TK selama ini belum optimal. Pemahaman guru terlihat ketika guru belum dapat mendefinisikan kecerdasan visual spasial secara utuh dan rinci. Sedangkan perkembangan anak ditunjukkan dengan pencapaian nilai pada aspek pengenalan bentuk sebesar 42,9% (BSH), aspek pengenalan warna sebesar 35,7% (BSH), aspek pengenalan ukuran sebesar 42,9% (MB), dan aspek ide untuk merancang sebesar 35,7% (BSB).   Kata Kunci: Permainan Lego, Kecerdasan Visual Spasial   Abstract: This research aimed to describe the use of Lego models for visual spatial development of children aged 5-6 years in kindergarten Cahaya Berseri Pontianak Timur. The research method that used is descriptive qualitative approach . The sample was teacher and 14 childrens in the class B2. The results of data analysis showed that teachers do not understand the definition of visual spatial intelligence specifically that use of Lego models made ​​in kindergarten has not been optimal. Understanding the teacher is seen when teachers have not been able to define visual spatial intelligence as a whole and in detail . While the development of the child indicated by the achievement of the aspects of shape recognition 42.9% (BSH), color recognition of 35.7% (BSH), the introduction of the size 42.9% (MB), and idea to design 35.7% (BSB). Keywords : Lego Games, Visual Spatial Intelligence
KEMAMPUAN MENGENAL 25 NABI MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Sulastri, Elliya; R, Marmawi; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi karena terkait dengan masih rendahnya kemampuan anak menghafal nama-nama Nabi dan Rasul, pentingnya penggunaan metode bernyanyi dalam pembelajaran, kecocokan metode bernyanyi 25 Nabi dan Rasul dengan anak usia 5-6 tahun, dan belum diterapkannya metode bernyanyi 25 Nabi dan Rasul untuk pengenalan nama-nama Nabi. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B TK Islam Harapan Indah Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 20 orang anak yang terdiri dari 12 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil yang diperoleh setelah diadakan analisis data secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan mengenal 25 Nabi melalui metode bernyanyi pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Harapan Indah yang dilakukan oleh guru dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal nama-nama Nabi. Kata Kunci :Kemampuan Mengenal 25 Nabi, Metode Bernyanyi   Abstract: This research is motivated because associated with the poor ability of children to memorize the names of the Prophets and Apostles, the importance of the use of singing in the learning method, match the singing 25 Prophets and Apostles messengers with children aged 5-6 years and not applying the singing 25 Prophets and messengers to the introduction of names Propets. This research forms a classroom action research, as for the methods used in this research is descriptive method. Which is the subject of this study is children in group B TK Islam Harapan Indah school year 2014/2015 totaling 20 children consisting of 12 boys and 8 girls. Based on research that has been done, the result obtained after performed the data analysis in general it can be concluded that the ability to know the 25 Prophets through the singing to children aged 5-6 years in TK Islam Harapan Indah done by theacher can work well and can improve children’s ability to recognize names of Prophets. Keywords : Ability to know the 25 Prophets, the singing method
PEMANFAATAN KERTAS ORIGAMI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK TK MUJAHIDIN II PONTIANAK Zulfina, Septi; Ali, Muhamad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 7 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, serta kesulitan yang dialami guru dalam pemanfaatan kertas origami sebagai media pembelajaran di TK Mujahidin II Pontianak Timur.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 2 guru sentra seni dan anak kelompok B.  Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan guru cukup baik. Sedangkan perkembangan kreativitas anak belum muncul. Adapun kesulitan yang dialami guru dalam pemanfaatan kertas origami sebagai media pembelajaran adalah guru kurang menyiapkan media pembelajaran dan kondisi anak yang tidak baik sehingga anak tidak mau melakukan kegiatan melipat. Upaya yang dilakukan guru dalam menghadapi masalah tersebut adalah sehari sebelum melakukan pembelajaran, guru terlebih dahulu mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dan peserta didik yang tidak mau melakukan kegiatan melipat di bujuk, dan diberikan waktu sendiri untuk menyelesaikan kegiatan melipat kertas origami. Kata Kunci : Kertas origami, Media Pembelajaraan, Kreativitas  Abstract: This study aimed to describe the planning, implementation, development, and the difficulties experienced by teachers in the use of origami paper as a medium of learning in kindergarten Mujahideen II East Pontianak. This study uses a descriptive study using a qualitative approach. The sample was 2 center for art teachers and children in group B. The results of the data analysis showed that the planning and execution of the teachers quite well. While the development of children's creativity has not yet appeared. The difficulties experienced by teachers in the use of origami paper as a medium of learning is less teacher prepare instructional media and the child's condition is not good so the child does not want to do the folding activity. Efforts are made to face the problem of teachers is the day before doing the learning, teachers must first prepare the media that will be used by the media attention and learners who do not want to do folding activity in persuasion, and given own time to complete the origami paper folding activities. Key words: Origami paper, Learning Media, Creativity
PENINGKATAN DISIPLIN MELALUI PEMBIASAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Wibawati, Sapta; ., Marmawi; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 10 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The general objective this study is: Does the toilet training can improve discipline in children in Kindergarten Lessons Mujahedeen I Pontianak Year 2013/2014 ?. The method used is descriptive method to study the form of classroom action research. Sources of data in this study were teachers and 25 kindergarten children Mujahideen I Pontianak. Based on the research that has been done, in general it can be concluded: Through habituation toilet training can improve discipline in children aged 4-5 years in kindergarten I Mujahideen Pontianak Through habituation toilet training can improve discipline in children aged 4-5 years in the Garden I Mujahideen Infant Pontianak. In particular, the conclusion is: 1) Planning learning toilet training in improving discipline in children aged 4-5 years in kindergarten Mujahideen Pontianak I have done well, 2) Implementation of learning toilet training in improving discipline in children aged 4-5 years Kindergarten at the Mojahedin I Pontianak has been performing well, 3) response of children aged 4-5 years in learning toilet training in improving discipline in kindergartens Mujahedeen I Pontianak well categorized, 4) discipline of children in the use of toilet training at age 4-5 years in kindergarten I Mujahideen Pontianak is good. Keywords: Improved, discipline, toilet training.  Abstrak: Tujuan umum dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui toilet training dapat meningkatkan disiplin pada anak di TK Mujahidin I Pontianak?. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian Penelitian Tindakan Kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan 25 orang anak TK Mujahidin I Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan: Melalui pembiasaan toilet training dapat meningkatkan disiplin pada anak usia 4-5 tahun di TK Mujahidin I Pontianak Melalui pembiasaan toilet training dapat meningkatkan disiplin pada anak usia 4-5 tahun di TK Mujahidin I Pontianak. Secara khusus kesimpulannya adalah:1) Perencanaan pembelajaran toilet training dalam meningkatkan disiplin  pada anak usia 4-5 tahun di TK Mujahidin I Pontianak telah terlaksana dengan baik, 2) Pelaksanaan pembelajaran toilet training dalam meningkatkan disiplin  pada anak usia 4-5 tahun di TK Mujahidin I Pontianak telah terlaksana dengan baik, 3) Respon anak usia 4-5 tahun pada pembelajaran toilet training dalam meningkatkan disiplin di TK Mujahidin I Pontianak dikategorikan baik, 4) Disiplin anak dalam menggunakan toilet training pada usia 4-5 tahun di TK  Mujahidin I Pontianak sudah baik. Kata Kunci: Peningkatan, disiplin, toilet training .
PENINGKATAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Anjelina, .; ., Yuline; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 4 (2016): April 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Siklus Tindakan Kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refkesi. Pengumpulan data  dengan menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara umum dapat disimpulkan bahwa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran sain dapat meningkatkan kecerdasan naturalis pada anak usia 5-6 tahun. Secara khusus kesimpulannya adalah: 1) Perencanaan metode demonstrasi dalam pembelajaran sain dapat meningkatkan kecerdasan natiralis pada anak usia 5-6 tahun di TK Bruder Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak telah direncanakan dengan sangat baik, 2) Pelaksanaan metode demonstrasi dalam pembelajaran sain dapat meningkatkan kecerdasan naturalis pada anak usia 5-6 tahun di TK Bruder Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak telaj dilaksanakan dengan sangat baik, 3) Kecerdasan naturalis setelah menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran sain pada anak usia 5-6 tahun di TK Bruder Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak terjadi peningkatan sebesar 36,64%. Kata Kunci: Kecerdasan Naturalis, Metode Demonstrasi. Abstract: The method used is descriptive method with the form of classroom action research. Class Action Cycle consists of planning, implementation, observation, and refkesi. Collecting data using observation and interview. Based on the research that has been carried out in general it can be concluded that through the demonstration method in teaching science to improve intelligence naturalist in children aged 5-6 years. In particular, the conclusion is: 1) Planning demonstration method in teaching science natiralis can increase intelligence in children aged 5-6 years in kindergarten Brother Pahauman District of Sengah Temila Porcupine District has been planned very well, 2) Implementation of demonstration method in teaching science to improve intelligence naturalist in children aged 5-6 years in kindergarten Brother Pahauman District of Sengah Temila Porcupine District telaj implemented very well, 3) the naturalist intelligence after using demonstration method in teaching science to children aged 5-6 years in kindergarten Brother Pahauman District of Sengah Temila Porcupine District an increase of 36.64%. Keyword : Naturalist intelligence, Methods Demonstration.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK YANG DIDIDIK GURU LULUSAN PG-PAUD DAN NON PG-PAUD DI TK Layinnatushifa, Rizky; Mering, Aloysius; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 06 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan berpikir kritis anak kelompok B yang dididik guru lulusan PG-PAUD dan non PG-PAUD di TK Sirajuddin Pontianak Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah anak kelompok B2 dan B4 yang masing-masing berjumlah 33 anak, 1 guru kelas B2 dan 1 guru kelas B4. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis anak kelompok B yang dididik guru lulusan PG-PAUD dan non PG-PAUD di TK Sirajuddin Pontianak Barat dengan hasil t hitung = 2.450 dan t tabel dengan taraf signifikasi 5% dan db sebesar 60 adalah 2.000 yang berarti  ditolak dan diterima. Kesimpulannya adalah kemampuan berpikir kritis anak kelompok B yang dididik guru lulusan PG-PAUD lebih baik daripada anak kelompok B yang dididik guru lulusan non PG-PAUD.   Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis Anak   Abstract: This study aimed to describe differences in critical thinking skills of children in group B were trained graduate teachers PG-PAUD and non PG-PAUD in TK Sirajuddin West Pontianak. The method used is descriptive-quantitative. Samples were children in group B2 and B4, each of which includes 33 children, 1 teacher class B2 and 1 teacher class B4. The results of data analysis showed a significant difference critical thinking skills of children in group B were trained graduate teachers PG-PAUD and non PG-PAUD in TK Sirajuddin West Pontianak with the result t = 2.450 and t table with a significance level of 5% and db to 60 db is 2.000, which means  rejected and  accepted. The conclusion is the critical thinking skills of children in group B were trained graduate teachers PG-PAUD better than children in group B were trained graduate teacher non PG-PAUD.   Keywords: Critical Thinking Skills Children  
KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BCCT DI TK MUJAHIDIN II PONTIANAK TIMUR Viona, Mega; ., Syukri; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 5 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang  kemampuan guru merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dampak positif dan negatif dalam menerapkan model pembelajaran BCCT. Penelitian ini dilakukan pada 4 orang guru utama pada sentra persiapan, sentra seni dan kreativitas, sentra bahan alam dan sentra bemain peran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif Alat pengumpulan datanya adalah panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi Dari hasil penelitian diperoleh dalam perencanaan guru belum menyiapkan RPPH berupa pembagian tema dan subtema untuk setiap sentra, penataan lingkungan main, perencanaan tempat main dan penilaian anak, pelaksanaannya berupa tahapan langkah-langkah pijakan bermain berupa pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah main, evaluasinya berupa teknik tanya jawab dan teknik portofolio yang belum dilakukan secara berkesinambungan, kontribusi yang positif terhadap belajar anak seraya bermain dan dampak negatif berupa tidak terlaksananya pelaksanaan pembelajaran dengan baik karena tidak ada perencanaan. Kata Kunci: Kemampuan Guru, Metode Pembelajaran, Model BCCT Abstrack: The purpose of this research was to obtain information about the teacher's ability to plan, implement, evaluate, positive and negative effects in applying the learning model BCCT. This research was conducted in 4 main teacher in preparation centers, centers of art and creativity, natural materials centers and centers bemain role. The method used is a qualitative tool data collection is a guide observation, interview, and documentation of results were obtained in the planning of teachers have not yet set RPPH form of division of the theme and sub-themes for each center, environmental regulation play, planning where to play and assessment of the child, its implementation in the form of stage steps footing play be footing the environment play, footing before play, footing while playing and footing after the play, the evaluation form and answer technique and technique of the portfolio that have not been done on an ongoing basis, a positive contribution to children's learning while playing and the negative impact in the form of not implementation of the implementation of learning well because there was no planning. Keywords: Ability Teacher , Learning Method , Model BCCT  
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCELOTEH ANAK USIA 5-6 TAHUN TK NEGERI 01 KARYA TANI DELTA PAWAN KETAPANG Kusniarti, Neni Endang; Ali, Muhamad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 8 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the research that has been done and through the results obtained after the analysis of the data held that: (1) Planning learning in the application of methods of storytelling to enhance the ability of chattering children aged 5-6 years include: formulating learning goals, choosing a theme, selecting materials play, using the method of learning, assessing learning outcomes. (2) The application of learning in the storytelling method to improve the ability of children aged 5-6 years chattering among others: explain to the children about the themes that will be raised and explain the media used, according to the theme meceritakan stories to children, encourage children to engage in chatter. (3) The ability of the chattering can be enhanced through the application of methods of storytelling in the age of 5-6 years by 75%. Abstrak: Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dan melalui hasil yang di peroleh setelah diadakan analisis data bahwa: (1) Perencanaan pembelajaran dalam penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan berceloteh anak usia 5-6 tahun antara lain: merumuskan tujuan pembelajaran, memilih tema, memilih bahan main, menggunakan metode pembelajaran, menilai hasil belajar. (2) Pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan berceloteh anak usia 5-6 tahun antara lain: menjelaskan kepada anak tentang tema yang akan diangkat dan menjelaskan media yang digunakan, meceritakan cerita sesuai tema kepada anak, mengajak anak untuk melakukan kegiatan berceloteh. (3) Kemampuan berceloteh dapat ditingkatkan melalui penerapan metode bercerita pada usia 5-6 tahun sebesar 75% Kata Kunci : Berceloteh, Metode Bercerita