Halida .
School of Parmacy, Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10 Bandung, 40132

Published : 75 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN PERILAKU SOPAN SANTUN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PGRI KETAPANG Faridah, .; ., Fadillah; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2016): Februari 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.079 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk peningkatan perilaku sopan santun melalui metode bermain peran pada anak usia 5-6 tahun dengan metode deskriptif. Secara umum dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru antara lain: membuat RKH sesuai tema dan sub tema, memilih bahan main, menentukan hasil belajar. 2) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru antara lain: a) Melaksanakan pijakan lingkungan, b) Melaksanakan pijakan sebelum main, c) Melakukan pijakan saat main, d) Melaksanakan pijakan setelah main. 3) Peningkatan perilaku sopan santun melalui metode bermain peran antara lain: anak terbiasa mengucapkan terima kasih, anak membiasakan diri sabar menunggu giliran, anak membiasakan diri untuk meminta izin. Kata Kunci: Perilaku Sopan Santun, Taman Kanak-kanak Abstract: The purpose of this research is to improve the behavior of manners through methods a role play in children aged 5-6 years with descriptive methods. In general it can be concluded that: 1) Planning of learning that teachers, among others: making RKH according to the theme and sub-themes, choose the main ingredient, determine learning outcomes. 2) Implementation of the learning that teachers, among others: a) Implement environmental footing, b) Implement a foothold before the play, c) Perform footing while playing, d) Implement a foothold after the play. 3) Improved behavior manners through methods a role play include: children are accustomed to say thank you, children get used to patiently wait their turn, the child to get used to ask for permission. Keywords: Behavior Manners, kindergarten
PEMBINAAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ISLAM HARAPAN INDAH PONTIANAK Dewi, Rizka Cahya; Mering, Aloysius; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 9 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.743 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK Islam Harapan Indah Pontianak, Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 22 orang siswa dan 2 orang guru kelas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa guru telah membina sensitivitas sosial anak,  90,90% anak masuk kategori Berkembang Sesuai Harapan dan 9,10% anak masuk kategori Mulai Berkembang. Guru membina wawasan sosial anak, 81,81% anak masuk kategori Berkembang Sesuai Harapan dan 18,19% anak masuk kategori Mulai Berkembang. Guru membina komunikasi sosial anak, 54,54% anak masuk kategori Berkembang Sesuai Harapan dan 45,46% anak masuk kategori Mulai Berkembang.   Kata kunci: Pembinaan, Kecerdasan Interpersonal, Anak Usia 5-6 Tahun Abstract: The purpose of this research is to describe of the development of interpersonal intelligence of 5 to 6 years children ages. The method of this research is used descriptive qualitative approach. The samples of this research are 22 students and 2 teachers. The result of this analysis shows that the teachers have been fostering of child social sensitivity, 90,90% is developed children categorize and 9,10% is begin to develop children categorize. Teachers was developing the children social insight, 81,81% is developed children categorize and 18,19% is begin to develop children categorize. Teachers was developing the children social communication, 54,54% is developed children categorize and 45,46% is begin to develop children categorize.   Keywords: Building, Interpersonal Intelligence, 5 to 6 Years Children Ages
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN POHON HITUNG USIA 4-5 TAHUN DI TK Wahyuni. S, Sri; Ali, Muhammad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 7 (2016): JULI 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.065 KB)

Abstract

Abstrak : Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Siklus Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dengan menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data maka secara umum dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan berhitung anak melalui permainan pohon hitung pada anak usia 4-5 tahun di TK Hang Tuah VI Pontianak. Secara khusus kesimpulanya adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan pembelajaran menggunakan permainan pohon hitung pada anak usia 4-5 tahun di TK Hang Tuah VI Pontianak telah direncanakan dengan baik 2) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan permainan pohon hitung pada anak usia 4-5 tahun di TK Hang Tuah VI Pontianak telah dilaksanakan dengan baik 3) Kemampuan berhitung pada anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan permainan pohon hitung di TK Hang Tuah VI Pontianak terjadi peningkatan sebesar 37,33%. Kata Kunci : Kemampuan Berhitung, Permainan Pohon Hitung. Abstract: The method used is descriptive method with the form of classroom action research. Class Action Research Cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. Collecting data using observation and interview. Based on the research and the data analysis in general it can be concluded that the significant increase in the numeracy skills of children through the game tree count in children aged 4-5 years in kindergarten Hang Tuah VI Pontianak. Specifically kesimpulanya are as follows: 1) Planning of learning using the game tree count in children aged 4-5 years in kindergarten Hang Tuah VI Pontianak been well planned 2) Implementation of learning using the game tree count in children aged 4-5 years in kindergarten Hang Tuah VI Pontianak have been executed better 3) the ability to count in children aged 4-5 years using the game tree count in kindergarten Hang Tuah VI Pontianak an increase of 37.33%. Keywords : Ability Numeracy, Game Trees Count. 
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI LAGU-LAGU NASIONAL MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Eka, Titin Julianti; Endang, Busri; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.517 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya temuan dimana anak usia 4-5 tahun di TK Pelangi Sebadu Kabupaten Landak mudah menyanyikan lagu-lagu dewasa dimana kosakata lagu tidak sesuai dengan karakteristik anak usia dini, sehinga peneliti berkeinginan mengenalkan lagu-lagu nasional pada anak yang sebelumnya belum pernah dinyanyikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan bernyanyi lagu-lagu nasional melalui metode demonstrasi pada anak usia 4-5 tahun di TK Pelangi Sebadu Kabupaten Landak. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui metode demonstrasi. Subjek penelitian satu guru dan anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 15 orang. Hasil analisa data menunjukkan bahwa tingkat persentase aktivitas peningkatan kemampuan anak menghafal kosakata lagu nasional sebesar 73,33% dan kemampuan anak menyanyikan kembali lagu-lagu nasional yang telah diajarkan guru sebesar 60%. Kedua indikator tersebut menunjukkan kriteria baik karena memiliki rata-rata 66,66%. Kata Kunci: lagu-lagu nasional, metode demonstrasi, kemampuan bernyanyi. Abstract: This research is motivated their findings where children aged 4-5 years in kindergarten Rainbow Sebadu Porcupine District easily sing adult songs where vocabulary song does not match the characteristics of early childhood, so that the researcher wishes to introduce national songs in a child who has never sung. This study aimed to describe the increase in the ability to sing national songs through demonstration method in children aged 4-5 years in kindergarten Rainbow Sebadu Porcupine District. Forms of this research is classroom action research through demonstration method. The research subject of the teachers and children aged 4-5 years who totaled 15 people. The results of data analysis showed that the highest percentage increase in the activity of a child's ability to memorize vocabulary of the national anthem by 73.33% and the ability of children to sing national songs back who has taught teachers by 60%. Both indicators showed good criterion because it has an average of 66.66%. Keywords: national songs, method demonstrations, singing ability.  
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SOSIAL EMOSIONAL DI KELAS B3 TK GEMBALA BAIK KOTA PONTIANAK Ardiani, .; ., Halida; Lukmanulhakim, .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 10 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.284 KB)

Abstract

AbstractThis study aims to see the role of teacher in developing the Social emotional of children aged 5-6 years in class B3 of kingdegarten Gembala Baik Pontianak. the role of the teacher in developing the social emotional of consists: a) The role of the teacher as an inspirator, teacher invite children to visit somewhere related to learning b) The role of teachers as facilitators, teachers facilitate children learning media c) The role of the teacher as a model, teacher give example of good behavior in children d) The role of the teacher as a motivator, teachers enceorage children to be pessionate about learning e) The role of teachers as evaluators, teacher asses the child’s learning. The development of early childhood that is expected to have the ability and competence as well as the learning outcomes to be achieved is the ability to recognize the environment, recognize nature, recognize the social environment, the role of society, and appreciate the social diversity and culture that exist around children and children are able to develop self-concept, positive towards learning, have good self-control and have a sense of empathy on the problems of others. Children in their development need stimulation from the teacher or the environment in developing their social emotional. Keyboard: Role of Teacher, Social Emotional
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL MELALUI BERCERITA PADA USIA 5–6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK HARUNIYAH Kartilawati, Netty; ., Fadillah; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2016): Februari 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.477 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan moral melalui bercerita pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Haruniyah Kecamatan Pontianak Timur Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif sedangkan bentuk penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 2 orang guru dan 24 orang anak. Hasil analisis data pada siklus ke-l pertemuan I dan 2 menunjukan bahwa anak sudah mulai meningkat perkembangan moralnya dengan rata-rata persentase MB (Mulai Berkembang) 8,35% dan BSB (Berkembang Sangat Baik) 55,21%.. Sedangkan pada siklus ke-2 pertemuan I dan 2 mencapai 14,59% MB (Mulai Berkembang) dan 85,42% BSB (Berkembang Sangat Baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang telah dilakukan oleh guru untuk peningkatan perkembangan moral melalui bercerita sudah dikategorikan sangat baik. Kata Kunci : Perkembangan Moral, Melalui Bercerita Abstract: This study aims to determine the moral development through storytelling in children aged 5-6 years in kindergarten Haruniyah Eastern District of Pontianak in West Kalimantan. The method used is descriptive method while research is a form of class action research consists of four phases namely planning, implementation, observation, and reflection. The subjects were two teachers and 24 children. Results of the data analysis cycle to the first meeting l and 2 show that the children have started to rise moral development with an average percentage of MB (Start Evolving) 8.35% and a BSB (Growing Very Good) 55.21%. In the 2nd cycle the first and second meetings reach 14.59% MB (Start Developing) and 85.42% BSB (Developing Very Good). This shows that the actions taken by teachers to increase moral development through storytelling has been categorized as very good. Keywords: Moral Development, Through Storytelling
STRATEGI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK Mira, .; Ali, Muhamad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 9 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.074 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Disbun Kecamatan Pontianak Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,wawancara, dokumentasi dengan alat pengumpul data yaitu panduan observasi, wawancara dan catatan lapangan. Hasil analisis data menunjukan strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak usia 5-6 tahun yaitu dengan membuat perencanaan pembelajaran yang memuat tentang strategi mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak usia 5-6 tahun, mendidik, mengajar, mengarahkan, menstimulus,  memotivasi,  serta memberikan teladan yang baik kepada anak agar anak memiliki kecerdasan interpersonal yang baik secara khusus pada aspek kerjasama, empati dan interaksi sosial. Kata kunci : Stategi Pembelajaran, Kecerdasan Interpersonal, Kerjasama. Abstract: this study aims to describe the strategy of teachers in developing interpersonal intelligence in children age 5-6 years in kindergarten Pertiwi Disbun subdistrict of South East Pontianak. The methods used in this research is descriptive method and using a qualitative research approach. The techniques used in this research is observational techniques, interviewing, data collecting tool documentation i.e. Guide observation, interviews and field notes. Data analysis results showed teacher strategies in developing the interpersonal intelligence in children age 5-6 years old, namely by creating a planning study that contains about strategy of developing interpersonal intelligence in children age 5-6 years, educating, teaching, directing, menstimulus, motivate, and give a good example to the child so that the child has good interpersonal intelligence specifically on aspects of cooperation, empathy and social interaction. Keywords: Shared learning, Interpersonal Intelligence, cooperation.
ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY & DISCOVERY DI TK ISLAM SEMESTA KHATULISTIWA PONTIANAK Mulyani, Lili; ., Fadillah; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 10 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.465 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pembelajaran inquiry & discovery di TK Islam Semesta Khatulistiwa Kecamatan Pontianak Kota Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini berjumlah 2 orang. Instrumen penelitian menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran inquiry & discovery dilakukan melalui tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Ketiga tahapan tersebut dilakukan guru sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inquiry & discovery menurut teori Mulyasa, namun hasilnya masih belum maksimal, yakni masih ada 5 anak yang belum berkembang kemampuan berpikirnya setelah guru menggunakan kedua strategi tersebut. Menurut peneliti, hal ini dikarenakan fokus guru yang terbagi dua, antara mempersiapkan pembelajaran di kelas dengan mempersiapkan PORSENI TK. Selain itu, kedua strategi tersebut merupakan strategi baru yang digunakan guru sehingga anak-anak masih bingung dalam mengikuti langkah-langkah pembelajaran inquiry & discovery yang lebih menuntut keaktifan anak. Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Inkuiri, Discoveri Abstract: This study aimed to analyze the strategy of inquiry and discovery learning in kindergarten Islam Semesta Khatulistiwa Pontianak City District of West Kalimantan Province. The method used is a qualitative research method. The subjects of this research were two people. The research instrument using interviews, observation, and documentation. The results showed that the strategy of inquiry and discovery learning is done through three stages: planning, implementation, and evaluation stages. These three stages are carried out in accordance with the teacher learning steps inquiry and discovery in theory Mulyasa, but results are not maximum, namely there are five children who have not developed the capacity to think after the teacher uses both strategies. According to researchers, this is because the focus of teachers is divided in two, between preparing the classroom learning by preparing PORSENI TK. In addition, both of these strategies is a new strategy used by teachers so that children are still confused in following steps inquiry and discovery learning more demanding activity of children. Key Words: Learning Strategies, Inquiry, Discovery
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI ICEBREAKER PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Ratnasari, Erma; Ali, Muhamad; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 12 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.703 KB)

Abstract

Abstrak: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Teknik observasi dan teknik wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak kelompok A. Berdasarkan hasil penelitian peningkatan motivasi belajar anak melalui strategi Icebreaker digambarkan sebagai berikut: 1) Perencanaan pembelajaran pada siklus I sebesar 56,25% dan meningkat pada siklus II menjadi 76,15%. 2) Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar melalui strategi Icebreaker pada siklus I sebesar 58,03% dan meningkat pada siklus II menjadi 78,56%. 3) Untuk aspek  memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran pada siklus I, anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 8,33% dan pada siklus II menjadi 75%. Untuk aspek anak dapat bertanggung jawab akan tugasnya dengan penilaian berkembang sesuai harapan (BSH) pada siklus I sebesar 12,5% dan pada siklus II menjadi 83,33%. Untuk aspek anak dapat  mencari dan memecahkan masalah dengan penilaian berkembang sesuai harapan (BSH) pada siklus I 4,16% dan pada siklus II menjadi 75%. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Strategi Icebreaker. Abstract:The method used is descriptive method. With the approach of a Class Action Research. Observation techniques and interview techniques. Subjects in this study were teachers and children in group A. Based on the research results increase motivation to learn the child through Icebreaker strategy is described as follows: 1) Planning learning in the first cycle of 56.25% and increased in the second cycle into 76.15%. 2) Implementation of learning to improve learning motivation through Icebreaker strategy in the first cycle of 58.03% and increased in the second cycle into 78.56%. 3) To focus on aspects of the learning process in the first cycle, a child growing expectations (BSH) as much as 8.33% and the second cycle to 75%. For the aspects of the child can be responsible for duties with ratings growing expectations (BSH) in the first cycle was 12.5% ​​and in the second cycle to 83.33%. For the aspects of the child can find and solve problems with ratings growing expectations (BSH) 4.16% in the first cycle and the second cycle to 75%. Keyword: Motivation, Strategy Icebreaker.
HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA KOTA PONTIANAK Afriana, .; R, Marmawi; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 11 (2016): Nopember 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.798 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi profesional dengan kinerja guru di Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 31 orang. Data dikumpulkan menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Data dari angket dianalisis menggunakan analisis kuantifikasi persentase, koefisien korelasi Pearson Product Moment, dan uji t. Kompetensi profesional guru TK di Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak termasuk dalam kategori baik dengan persentase mencapai 76,39%. Kinerja guru TK di Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak termasuk dalam kategori baik dengan persentase mencapai 77,81%. Hasil analisis koefisien korelasi Pearson Product Moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara kompetensi profesional dengan kinerja guru TK di Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,772. Hasil ini diperkuat dengan uji t yang menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel (6,537 > 1,699) yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti kompetensi profesional memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja guru TK di Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak.   Kata Kunci: Kompetensi Profesional, Kinerja Guru, Taman Kanak-kanak   Abstract: This research aims to know the relationship of professional competence with performance of teacher kindergarten in the South East Pontianak District Pontianak City. The method used this research is descriptive method. The sample used are 31 teachers. The data collected use questionnaire, interview, and documentation. The data from questionnaire is analyzed with percentage quantification analysis, Pearson Product Moment correlation analysis, and t-test.The professional competence of teacher kindergarten in the South East Pontianak District Pontianak City included of good category with percentage reaching 76.39 percent. The performance of teacher kindergarten the South East Pontianak District Pontianak City included of good category with percentage reaching 77.81 percent. The result of Pearson Product Moment correlation analysis show that the professional competence have strength and positive relationship with performance of teacher kindergarten in the South East Pontianak District Pontianak City with 0.772. This result supported with t-test show that thitung > ttabel (6,537 > 1,699), the meaning  that the professional competence have significant relationship with performance of teacher kindergarten in the South East Pontianak District Pontianak City.   Keyword: Professional Competence, Performance of Teacher, Kindergarten