Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

REVIEW ARTIKEL : POTENSI JAMU GENDONG KUNCI SURUH SEBAGAI AGEN ANTIKANKER DAN KO-KEMOTERAPI: ARTICLE REVIEW : POTENTIAL OF JAMU GENDONG KUNCI SURUH AS ANTI-CANCER AND CO-CHEMOTHERAPY AGENT Raden Ajeng Nursamtari; Ade Zuhrotun
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.432 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i2.347

Abstract

Kanker merupakan penyakit mematikan sekaligus penyebab kematian paling tinggi di dunia. Untuk mengembangkan agen antikanker yang baru, efektif dan dapat mengurangi efek samping dalam penggunaanya maka dikembangkanlah produk menggunakan bahan alami yang mempunyai manfaat terapeutik serta keamanan yang lebih baik. Bahan alami dengan potensi yang menjadi alternatif agen antikanker dan ko-kemoterapi salah satunya adalah jamu gendong kunci suruh. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai manfaat lain dari jamu gendong kunci suruhaitu sebagai agen antikanker dan ko-kemoterapi. Pembuatan artikel ini menggunakan metode review artikel. Sumber datanya dengan menggunakan search engine (literatur) yaitu menggunakan PubMed, Mandley, serta Google Scholar. Berdasarkan data ilmiah, khasiat dan efektifitasnya telah dikonfirmasi melalui beberapa  penelitian dari jamu gendong kunci suruh dengan formula daun sirih hijau (Piper betle L.),temu kunci (Boesenbergia rotunda) dan kunci pepet (Kaempferia angustifolia). Tanaman tersebut menunjukkan sifat antikanker dengan mekanisme aksi berupa penghambatan proliferasi sel dan induksi apoptosis. Manfaat lain dari jamu gendong kunci suruh adalah sebagai ko-kemoterapi. Pemberian dengan ko-kemoterapi bertujuan untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh obat kemoterapi. Efektivitasnya dalam penggunaan bersama dengan kemoterapi dilaporkan dapat mencapai efek obat yang maksimum, menurunkan viabilitas dan menghasilkan efek sinergis.
Tanaman Berkhasiat untuk Pengobatan Malaria di Indonesia Berdasarkan Etnofarmasi Farah Mufidah; Ade Zuhrotun
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v10i2.2134

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang umum terjadi pada negara-negara tropis termasuk Indonesia. Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium sp. yang ditandai dengan beberapa gejala seperti demam dan nyeri sendi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu sanitasi yang buruk, migrasi, tingkat kepadatan penduduk, faktor pekerjaan, dan resistensi Plasmodium sp. terhadap obat-obat. Pengobatan konvensional malaria saat ini yaitu Chloroquine (Chloroquine Phosphateâ), Mefloquine (Lariamâ), Quinine (Quinineâ), Primaquine (Primakuinâ), Pyrimethamine (Pirimetaminâ). Namun, beberapa etnik masyarakat wilayah di Indonesia masih mengonsumsi tanaman herbal yang sudah ada dan didapatkan secara turun temurun. Dari 44 tanaman pengobatan malaria berdasarkan etnofarmasi diketahui tanaman terbaik yaitu Caesalpinia crista  (L.) dengan nilai IC50 0,09 µg/mL dan tanaman dengan efektifitas terbaik yaitu Tithonia diversifolia (Hemsl.) dengan nilai ED50 200 mg/Kg. Adanya kandungan diterpen dan sesquiterpen pada bagian tanaman tersebut memberikan ekstrak memiliki aktivitas antimalaria yang baik.   
Anti-Cancer Assessment of a Ramie (Boehmeria nivea L. Gaud.) Leaf Extract Using Mcf-7 Cell Line and a Yeast-Based Bioassay Asri Peni Wulandari; Annisa Abdiwijaya Qaromah; Karen Kezia Lolowang; Desi Harneti Putri Huspa; Ade Zuhrotun
Indonesian Journal of Medical Sciences and Public Health Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.518 KB) | DOI: 10.11594/ijmp.02.01.01

Abstract

Introduction: One strategy for molecular cancer therapy is to know the key mechanism of cytotoxic compounds that can kill cancer cells. Ramie (Boehmeria nivea L. Gaud.) leaves contain active compounds that have important effects on cancer chemoprevention. Objective: To obtain the active fraction of a Ramie leaf extract in inhibiting the proliferation of MCF-7 breast cancer cell lines and to determine the mechanism of apoptosis induction using MCF-7 and Saccharomyces cerevisiae strains 1140, 1353, and 1138. Method: Fractions were prepared using n-hexane, dichloromethane (CH2Cl2), ethyl acetate, and n-butanol as solvents. All fractions were tested qualitatively through phytochemical. The MTT-based cytotoxicity assay used MCF-7 (in vitro) to obtain the IC50 value, whereas the model system that targets the enzymatic (topoisomerase) used a yeast-based bioassay to obtain the IC12 value. Apoptotic induction of the active fraction in MCF-7 was performed using flow cytometry and qPCR (2-ΔΔCt method). Results: The phytochemical analysis indicated that the extract fraction consisted of alkaloids and steroids. The smallest IC50 value was obtained from the CH2Cl2 fraction as 3.79 g/mL, potentially act as an anticancer. A higher percentage of apoptosis than that of necrotizing cells and live cells was observed through flow cytometry. The CH2Cl2 fraction with an IC12 value < 8000 in strains 1140, 1353, and 1138 consistently showed the mechanism of apoptosis induction as topoisomerase I and II inhibitors. Also, another mechanism could be through the intrinsic pathway, indicated by the highest expression level in p53. Conclusions: The CH2Cl2 fraction of Ramie leaves can inhibits the proliferation of MCF-7 cells in the active and strong categories. The CH2Cl2 fraction induces apoptosis by increasing p53 gene expression and inhibiting topoisomerase I and II. Thus, it showed potential as an anticancer drug candidate.
Studi In Silico dan In Vitro Senyawa Aktif pada Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) sebagai Antiinflamasi pada Cyclooxygenase-2 (COX-2) Devani Olivia Winardi; Syahla Afaaf Alliyah; Shafa Nurul Fadilah; Jessyca Sirait; Hafidh Beta Arif Putra; Nurhanifah Puspitadewi; Neli Neli; Muchtaridi Muchtaridi; Ade Zuhrotun
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 5, No. 1 (2023)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v0i0.47171

Abstract

Dismenore merupakan kondisi nyeri yang umum pada wanita pada saat sedang menstruasi. Pengobatan untuk dismenore umumnya menggunakan obat berupa obat antiinflamasi non steroid (NSAID).  Efek antiinflamasi ini juga dapat diperoleh dari bahan alami, seperti rimpang kunyit. Rimpang kunyit mengandung senyawa kurkuminoid yang telah dikonfirmasi dari berbagai studi memiliki berbagai khasiat bagi tubuh, diantaranya adalah sebagai antivirus, antibakteri, antioksidan, antikarsinogenik, dan antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji keefektifan dan potensi sifat antiinflamasi pada senyawa-senyawa yang terkandung dalam kunyit yang dilakukan berdasarkan studi in silico dan in vitro dengan prediksi sifat fisikokimia dan sifat farmakokinetik berdasarkan sifat Lipinski dan ADME-T, penambatan molekul, pemodelan farmakofor, dan pengujian toksisitas menggunakan metode BSLT. Hasil yang diperoleh adalah senyawa-senyawa uji memenuhi Lipinski rules of five, beberapa senyawa hasil uji bersifat mutagen dan karsinogen. Senyawa dengan potensi antiinflamasi tinggi adalah dihidrokurkumin. Dari hasil BSLT, ditemukan bahwa ekstrak infus kunyit memiliki sifat toksik.
REVIEW : TUMBUHAN BERKHASIAT UNTUK MENGATASI DISMENOREA Putri Nur Fauziyah; Ade Zuhrotun
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.284

Abstract

Banyak tumbuhan yang telah dilaporkan dapat meredakan gejala dismenorea. Sebagian besar tumbuhan tersebut memiliki aktivitas dalam menurunkan jumlah prostaglandin atau menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga gejala dismenorea (nyeri haid) berkurang atau bahkan hilang. Dari 18 jenis tumbuhan yang telah ditelaah berdasarkan sumber review jurnal, ada khasiat lain yang dimiliki tiap tumbuhan untuk mendukung aktivitas penurunan gejala dismenorea seperti, sedatif, antiansietas dan relaksasi otot. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tumbuhan terbaik untuk meredakan gejala dismenorea adalah adas, lavender, mint, mawar, pepaya, serai dan zataria.
REVIEW ARTIKEL : POTENSI JAMU GENDONG KUNCI SURUH SEBAGAI AGEN ANTIKANKER DAN KO-KEMOTERAPI: ARTICLE REVIEW : POTENTIAL OF JAMU GENDONG KUNCI SURUH AS ANTI-CANCER AND CO-CHEMOTHERAPY AGENT Raden Ajeng Nursamtari; Ade Zuhrotun
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i2.347

Abstract

Kanker merupakan penyakit mematikan sekaligus penyebab kematian paling tinggi di dunia. Untuk mengembangkan agen antikanker yang baru, efektif dan dapat mengurangi efek samping dalam penggunaanya maka dikembangkanlah produk menggunakan bahan alami yang mempunyai manfaat terapeutik serta keamanan yang lebih baik. Bahan alami dengan potensi yang menjadi alternatif agen antikanker dan ko-kemoterapi salah satunya adalah jamu gendong kunci suruh. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai manfaat lain dari jamu gendong kunci suruhaitu sebagai agen antikanker dan ko-kemoterapi. Pembuatan artikel ini menggunakan metode review artikel. Sumber datanya dengan menggunakan search engine (literatur) yaitu menggunakan PubMed, Mandley, serta Google Scholar. Berdasarkan data ilmiah, khasiat dan efektifitasnya telah dikonfirmasi melalui beberapa  penelitian dari jamu gendong kunci suruh dengan formula daun sirih hijau (Piper betle L.),temu kunci (Boesenbergia rotunda) dan kunci pepet (Kaempferia angustifolia). Tanaman tersebut menunjukkan sifat antikanker dengan mekanisme aksi berupa penghambatan proliferasi sel dan induksi apoptosis. Manfaat lain dari jamu gendong kunci suruh adalah sebagai ko-kemoterapi. Pemberian dengan ko-kemoterapi bertujuan untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh obat kemoterapi. Efektivitasnya dalam penggunaan bersama dengan kemoterapi dilaporkan dapat mencapai efek obat yang maksimum, menurunkan viabilitas dan menghasilkan efek sinergis.
REVIEW ARTIKEL : PERBANDINGAN PENGUJIAN ENDOTOKSIN UNTUK SEDIAAN FARMASI HADAD, NUR DIANA; ZUHROTUN, ADE
Farmaka Vol 19, No 4 (2021): Farmaka (Suplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i4.22076

Abstract

Endotoksin adalah molekul hidrofobik kecil yang merupakan bagian dari kompleks lipopolisakarida (LPS) yang membentuk sebagian besar membran luar bakteri gram negatif. Ketika molekul LPS bersirkulasi dalam tubuh manusia, berbagai sitokin inflamasi yang diekspresikan secara berlebihan oleh aktivasi sistem imun bawaan dan menyebabkan inflamasi sistemik. Artikel ini mengulas mengenai perbandingan pengujian endotoksin yang banyak digunakan untuk sediaan farmasi. Metode yang digunakan pada artikel review ini adalah melalui pencarian data ilmiah yang dilakukan secara online pada database PubMed, Science Direct, Research Gate dan Google Scholar dengan kata kunci yakni “Bacterial Endotoxin Test”, “Endotoxin”, “Gel-clot”, “Turbidimetric” dan “Chromogenic”. Dari hasil penelusuran dan pengumpulan data tersebut diketahui bahwa metode pengujian endotoksin yang banyak digunakan yaitu gel-clot, Turbidimetri, dan kromogenik, setiap metode tersebut memilki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Artikel Ulasan: Tanaman Sebagai Anti-Kolesterol Azzahra, Ratu W.; Zuhrotun, Ade
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 2, No 2 (2022): IJBP (Agustus)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijbp.v2i2.39708

Abstract

Kolesterol merupakan lipid dalam darah yang diproduksi oleh hati. Kolesterol juga merupakan faktor resiko dari penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2018 dilaporkan 1,5% dari penduduk Indonesia yang setara dengan 1.017.290 jiwa menderita penyakit kardiovaskular dan diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya. Ini mengakibatkan permintaan akan obat anti kolesterol pun semakin tinggi. Artikel tinjauan ini dibuat untuk mengkaji tanaman yang memiliki potensi dan khasiat sebagai anti kolesterol yang bisa menjadi pencegah maupun pelengkap obat sintetik. Metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan pencarian secara daring pada e-book, e-journal, dan website dari situs resmi yang valid seperti Google Scholar dan National Library of Medicine terkait anti kolesterol beserta nama tanamannya. Hasil yang didapat atas pencarian tersebut terdapat minimal 30 tanaman yang berkhasiat sebagai anti kolesterol. Berdasarkan urutan potensi tanaman dengan khasiat tersebut, mayoritas berasal dari famili zingiberaceae. Tanaman dengan potensi kuat antara lain yaitu Jahe (Zingiber officinale Rosc.), Kunyit (Curcuma domestica L.), dan Kesum (Polygonum minus Huds) dengan nilai IC50-nya secara berturut-turut sebesar 0,1 ± 0,1 µg/mL; 0,9 ± 0,1 µg/mL; dan 1,2 ± 0,1 µg/mL. Tanaman dengan potensi sedang yaitu Mindi (Melia azedarach), Ampelas (Ficus exasperata), dan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan nilai IC50 secara berturut-turut sebesar 10,48 μg/mL; 14.7 μg/mL; 16,21±1,74 μg/mL. Serta tanaman dengan potensi lemah yaitu Ciplukan (Physalis angulata), Rukam (Flacourtia rukam), dan Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) dengan nilai IC50 secara berturut-turut sebesar 149,46 µg/mL; 157.88 µg/mL; 196,7 µg/mL.Kata Kunci: Anti-kolesterol, Tanaman Herbal, Low-density lipoprotein (LDL)
Uji Efektivitas Ekstrak Turbinaria ornata Dalam Sediaan Hidrogel Dikombinasikan Dengan Human Epidermal Growth Factor (hEGF) Firdaus, Muhammad Fahd; Apriali, Kirka Dwi; Rahmawati, Adira; Afinasari, Auliya; Aulia, Safira; Zuhrotun, Ade
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): IJBP (Desember)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.57 KB) | DOI: 10.24198/ijbp.v1i2.37398

Abstract

Luka bakar merupakan kondisi dimana suatu jaringan rusak atau hilang akibat kontak kulit dengan panas.Turbinaria ornata mengandung senyawa yang memiliki aktivitas sebagai penutup luka serta antimikroba yaitu Neophytadiene dan 4,8,12,16-Octadecatetraen-1-ol,4,9,13,17-tetramethyl. Dalam hidrogel ini diformulasikan ekstrak dengan kombinasi hEGF sebagai faktor pertumbuhan yang sangat berpotensi dalam proses penyembuhan luka.Tujuan dari riset ini yaitu memperluas pemanfaatan ekstrak T. ornata untuk pengobatan jenis luka lain yaitu luka bakar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset empirik. Dalam satu formula sediaan ini, terdapat ekstrak kental turbinaria dengan kadar 200mg/10ml. Penelitian ini menghasilkan sediaan hidrogel kombinasi ekstrak T. ornata  dengan hEGF yang baik karena homogen dan memiliki pH menyerupai pH kulit yaitu 6.
Artikel Ulasan: Potensi Herbal Sebagai Fitoterapi Pada Epilepsi Sitinjak, Bernap D. P; Zuhrotun, Ade
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 2, No 2 (2022): IJBP (Agustus)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijbp.v2i2.39792

Abstract

Epilepsi merupakan penyakit neurologis dengan tingkat paling membebani kelima di dunia. Prevalensi epilepsi di dunia meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 1990 (34%) ke tahun 2016 (63%). Penulisan artikel ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait herbal yang memiliki potensi sebagai alternatif antiepilepsi dan telah diujikan secara in vivo. Metode yang digunakan adalah pencairan literatur terlebih dahulu dengan kata kunci “aktivitas antiepilepsi”/” antiepileptic activity”, “tanaman”/” plants”, “in-vivo” pada kolom pencarian database Google Scholar dan PubMed lalu dilakukan inklusi berdasarkan relevansinya. Adapun hasil dari review artikel yaitu diperoleh 24 spesies tanaman dengan aktivitas agonis GABAergik (20 spesies tanaman), antioksidan (9 spesies tanaman), inhibisi kanal ion Na+; K+ (4 spesies tanaman), dan inhibisi kolinergik (4 spesies tanaman). Beberapa diantaranya memiliki senyawa yang mampu melintasi saraf pusat yaitu isokuersetin- 3 -O-glukosida, glabridin, kuersetin, 6-Gingerol, turmeron, dan, bisabolene sesquiterpenoid. Berdasarkan hasil penelitian, Achyranthes aspera Linn memiliki dosis paling berpotensial (5-10 mg/kB, i.p) sebagai anti epilepsi.
Co-Authors Abdullah, Rizky Afinasari, Auliya Agni Nur Amalia Aliya Nur Hasanah Amatulloh, Asyifa Anastasya, Gracia Anis Yohana Chaerunisaa, Anis Yohana Annisa Abdiwijaya Qaromah Apriali, Kirka Dwi Apriani, Elsa Fitria Asep Maulana Ishak Asri Peni Wulandari Aulia, Safira Azzahra, Ratu W. Bagas Adi Prasetya Nugraha Chaniago, Rahadatul Aisy Dede Jihan Oktaviani Desi Harneti Putri Huspa Devani Olivia Winardi Dewi, Sumartini Dian Amalia Maharani Driyanti Rahayu Eli Halimah Ellin Febrina Enny Rohmawaty Farah Mufidah Febriani, Mariska Febriliza, Resti Fikri Nazaruddin Firdaus, Muhammad Fahd FITRIA CITRA AYU Franatalia Sinaga Hadad, Nur Diana Hafidh Beta Arif Putra HARUMI ANANDA Hesti Lina Wiraswati Iyan Rifky Hidayat Iyan Sopyan Jessyca Sirait Jutti Levita Karen Kezia Lolowang LUTHFI HARGO SIWI Maryam Hasymia Ishmatullah MEGANTARA, SANDRA Meiliana Thamrin Mochamad Rizal Muchtaridi Muchtaridi Muhammad Begawan Bestari Muhammad Rizky Fauzan NATASYA WILONA Neli Neli Nenny Agustanti NIDA ISTI`AZAH Nisa Amalia Nurhanifah Puspitadewi NURUL KARTIKA HANDAYANI Permata, Shinta Putri Nur Fauziyah Raden Ajeng Nursamtari Rahmawati, Adira Rain Kihara Boangmanalu Rania Aisha Nuralisa Resti Febriliza Rezsitta Oknine Husein Rimadani Pratiwi Rini Hendriani Rizky Abdullah RIZQA NURUL AULIA Rosdianto, Aziiz Mardanarian Rr. Sulistiyaningsih Rumaseuw, Ellen Stephanie RUTH MICHELLEE PARDEDE Saragih, Winda A. M. Savira Ekawardhani Shafa Nurul Fadilah Shella Widiyastuti Sitinjak, Bernap D. P Sri Adi Sumiwi Sri Agung Fitri Kusuma, Sri Agung Syahla Afaaf Alliyah Tavira, Zulfa Thamrin, Meiliana TINA ROSWATI ROSTINAWATI, TINA ROSWATI Usman, Hermin A. Wensa, Lena Wijaya, Muhammad Palar Wulantresna, Dewi Yoga Windhu Wardhana Yoppi Iskandar