Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendekatan aksiologi untuk analisis masalah pendidikan universal Gufanta Hendryko Purba; Dwi Wahyu Kartikasari; Chandra Fhutu Neva
SOROT Vol 17, No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/sorot.17.3.139-148

Abstract

Urgensi masalah yang sedang dihadapi dalam dunia pendidikan karena ketidakpastian masyarakat dalam mengambil informasi yang berimbas pada tidak fokusnya lembaga pendidikan memperoleh pengetahuan yang siap dalam setiap mata pelajaran. Maka siswa harus dipersiapkan untuk tujuan baru yang tidak berorientasi pada konvensional terus menerus. Siswa harus sadar akan tujuan pendidikan mereka sendiri dalam merancang maupun mengimplementasikan rute pendidikan mereka yang sejalan dengan perubahan kehidupan nyata. Dasar aksiologi pada hakikatnya tidak lepas dari ontologi dan epistemologi. Kebergunaan aksiologi untuk mengukur kebermanfaatan nilai dari dunia pendidikan yang diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang modern. Penelitian dilakukan secara literer, dengan kajian pustaka yang dipilih buku-buku dan jurnal atau majalah ilmiah yang memuat uraian mengenai orientasi aksiologi, filsafat ilmu, dan pemecahan masalah pendidikan. Data yang dibutuhkan adalah data kualitatif yang diolah dengan metode reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’. Artikel ini berusaha untuk menentukan karakteristik esensial aksiologi dalam pendidikan universal modern sebagai proses implementasi aksiologi dalam penentuan nasib sendiri guru dan siswa.The urgency of the problem that is being faced in the world of education is due to the uncertainty of the community in taking information which has an impact on the focus of educational institutions on obtaining ready knowledge in each subject. Then students must be prepared for new goals that are not conventionally oriented continuously. Students should be aware of their own educational goals in designing as well as implementing their educational routes in line with real-life changes. The basis of axiology is essentially inseparable from ontology and epistemology. This research was carried out in a literal way, with a literature review that selected scientific books and journals or magazines which contained descriptions of axiological orientation, philosophy of science, and educational problem solving. The data needed is qualitative data which is processed using a reflective method, supplemented by the 'verstehen' method. This article attempts to determine the essential characteristics of axiology in modern universal education as a process of implementing axiology in the self-determination of teachers and students.
Fulfillment of the Mandailing community suffrage right in the 2020 regional head election Neva, Chandra Fhutu; Gunawati, Dewi; Triyanto, Triyanto
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v19i1.42518

Abstract

Modern society presents a problem where it is increasingly common for minority groups/cultural groups/indigenous groups to show their identity to fulfill their collective right to vote in politics. This study aims to describe the form of democracy that is still hampered because the fulfillment of the voting rights of the Mandailing community is still limited. This research is qualitative descriptive research conducted in the Mandailing community in Kecamataan Sungai Kanan. Data was collected through interviews, observation, and documentation. The collected data is then analyzed using Creswell's techniques which consist of organizing and preparing the data, reading the data, the coding process or general analysis, the coding categorization process that has been made, and describing the themes into qualitative explanations and analysis. The results of this study prove that the level of understanding of the Mandailing community on the importance of the right to vote is still shallow; this is related because the KPU, as the organizer, does not seriously socialize the political rights of citizens. In this case, the right to vote and be elected. Meanwhile, monotonous activities are always represented by the Mandailing community by representing their voting rights to traditional leaders or elders in the area.
Strategi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn di SD Ibrahim No.060874 Tinambunan, Dewi Romantika; Sitepu, Esra Natasya Br; Ningsih, Putri Widia; Simbolon, Jahya Adiputra; Yunita, Sri; Neva, Chandra Fhutu
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik dan strategi guru dalam mengajar diperlukaan untuk memacu minat siswa dalam belajar, khususnya untuk materi dan pembahasan PPKn tingkat dasar. Mata pelajaran PPKn pada kelas 2 SD belum terpisah dari mata pelajaran lainnya dan masih dirangkum di dalam mata pelajaran Tematik. Pembelajaran PPKn di desain khusus untuk mempelajari moral, etika, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaan pembelajaran masih menggunakan system yang lama dan belum menggunakan alat-alat teknologi sebagai alat bantu belajar yang menarik bagi anak. Namun, Guru melakukan pendekatan secara psikologis kepada siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar anak. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif. Pengumpulan data berupa wawancara terhadap guru bidang studi. Laporan ini menghasilkan pemahaman tentang bagaimana peran dan Teknik dari guru PPKn dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran ppkn di sd Ibrahim no.060874 di SD Ibrahim no.060874.