Penggunaan nanopartikel dalam formulasi topikal seperti gel, emulgel, nanogel dan krim merupakan pendekatan inovatif dalam meningkatkan efektivitas terapi, baik untuk pengobatan lokal maupun sistemik melalui rute transdermal. Ukuran partikelnya yang sangat kecil memungkinkan penetrasi yang lebih efisien melalui lapisan stratum korneum serta mendukung pelepasan zat aktif secara terkendali. Artikel tinjauan ini membahas berbagai studi terkini yang mengembangkan sistem penghantaran nanopartikel dalam sediaan topikal, dengan fokus pada pengaruhnya terhadap bioavailabilitas dan stabilitas obat. Artikel ini disusun melalui telaah literatur dari jurnal nasional dan internasional selama 10 tahun terakhir, dengan pencarian melalui Science Direct, PubMed, dan Google Scholar menggunakan kata kunci “nanoparticle”, “topical formulation”, dan “bioavailability”. Dari 250 artikel yang ditemukan, dilakukan skrining berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, hingga terpilih 15 artikel utama sebagai bahan review. Hasil kajian menunjukkan bahwa sediaan berbasis nanopartikel secara konsisten meningkatkan kelarutan dan permeasi kulit, sehingga memperbaiki bioavailabilitas senyawa aktif seperti kurkumin, asiklovir, ibuprofen, dan lainnya. Selain itu, stabilitas obat terhadap faktor degradasi seperti oksidasi, perubahan pH, dan suhu juga mengalami peningkatan yang signifikan. Beragam teknik formulasi, termasuk emulsi ionik, high-pressure homogenization, dan nanopresipitasi, telah digunakan untuk menghasilkan sediaan dengan viskositas dan homogenitas yang sesuai untuk aplikasi topikal. Dengan demikian, aplikasi nanopartikel dalam sediaan topikal tidak hanya memperpanjang waktu pelepasan obat, tetapi juga meningkatkan stabilitas fisikokimia serta efektivitas terapeutik. Temuan ini menegaskan potensi besar nanoteknologi dalam pengembangan sediaan farmasi topikal di masa depan.