Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pembelajaran Kesantunan Berbahasa di Era Menuju Indonesia Emas Andianto, Mujiman Rus; Muti'ah, Arju; Rijadi, Arief; Wuryaningrum, Rusdhianti; Purnomo, Bambang Edi
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 9, No 1 (2020): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v9i1.795

Abstract

Berdasarkan realitas kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, terutama terkait dengan berbagai kasus hoaks dalam komunikasi sosial, pada dasarnya, bangsa Indonesia sangat membutuhkan kesantunan, khususnya kesantunan berbahasa. Kebutuhan itu tidak hanya terkait dengan persoalan pelestarian nilai-nilai budaya leluhur, tetapi jauh lebih pragmatis dari itu adalah masalah penciptaan kedamaian warga negara, pembangunan karakter bangsa, yang se-kaligus menjadi upaya pengembangan aset wisata budaya di era ini untuk menuju Indonesia emas yang maju. Dilihat dari sisi ini, secara sosial maupun ekonomik, kesantunan berbahasa menduduki posisi strategis bagi pemba-ngunan nasional secara keseluruhan. Dengan demikian, pembelajaran kesantunan berbahasa secara formal di sekolah-sekolah menjadi sangat penting dan strategis untuk diadakan. Bagaimana esensi dan di mana posisi pembelajaran kesantunan berbahasa ini dilaksanakan? Artikel ini menawarkan diskusi berkenaan dengan dua pertanyaan tersebut.    Katakunci: pembelajaran, kesantunan berbahasa, Indonesia emasBased on the reality of our nation and state life today, especially related to various cases of hoax in social communication, basically, Indonesian people need politeness, especially language politeness. The need is not only related to the issue of preservation of cultural values of ancestors, but also related to the problem of creating peace among citizen, building the nation's character, which is at the same time an effort to develop cultural tourism assets in this era to move towards an advanced golden Indonesia. Viewed from this side, socially and economically, politeness in language occupies a strategic position for national development as a whole. Thus, the learning of politeness in formal language in schools becomes very important and strategic to implement. How is the essence and where is this politeness learning position carried out? This article offers a discussion regarding these two questions.Keywords: Learning, politeness, Indonesia gold 
Improving Student Learning Outcomes through Implementation Diorama Media Based on Problem Based Learning Choiroh, Luluk Zazilatul; Renaningtyas, Peni Catur; Sudarti, Sudarti; Wuryaningrum, Rusdhianti
EDUCARE: Journal of Primary Education Vol. 5 No. 1 (2024): EDUCARE: Journal of Primary Education
Publisher : EDUCARE: Journal of Primary Education Published by Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Kiai Haji Achmad Siddiq State Islamic University of Jember, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/educare.v5i1.268

Abstract

This study examines the effectiveness of Problem-Based Learning (PBL)-based diorama media in improving student learning outcomes on the material of ASEAN agricultural products in grade VI of SDN Pasrujambe 08. The method used is Classroom Action Research (CAR), which is implemented in two cycles, each consisting of planning, action implementation, observation, and reflection. Data were obtained through learning outcome tests, observation, and documentation. The results of the study showed a significant increase in student learning outcomes. Classical completeness increased from 40% in the pre-cycle to 60% in cycle I and finally reached 80% in cycle II, meeting the established classical completeness standards. Applying PBL-based dioramas has proven effective in helping students understand the types of ASEAN agricultural products while developing critical thinking, problem-solving, and collaborative skills. In addition, this method increases students' active involvement in the learning process, making the learning experience more interactive and contextual. This study contributes to the educational literature by offering innovative learning strategies that teachers can apply to create a more interesting learning atmosphere. These results can also be a reference for developing a PBL-based curriculum at the elementary school level to improve the quality of learning.
Kohesi Dan Koherensi Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII A SMP Islam Bustanul Pakusari Jember Wahyu Hidayat, Nunung; Wuryaningrum, Rusdhianti; Rus Andianto, Mujiman
Jurnal Edukasi Vol 3 No 1: Maret 2016 : Jurnal Edukasi
Publisher : Universitas Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jukasi.v3i1.4318

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kohesi dan koherensi dalam karangan narasi siswa kelas VII A SMP Islam Bustanul Pakusari Jember. Tujuan penelitian ini menentukan bentuk-bentuk kohesi gramatikal, kohesi leksikal dan koherensi dalam karangan narasi siswa. Metodologi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Rancangan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. Data deskriptif yang dihasilkan penelitian ini adalah berupa kata-kata tertulis yang diperoleh dari karangan narasi siswa kelas VII A SMP Islam Bustanul Pakusri Jember. Data dalam penelitian ini berupa kohesi dan koherensi dalam karangan narasi siswa kelas VII A SMP Islam Bustanul Pakusri Jember. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu karangan narasi siswa kelas VII A SMP Islam Bustanul Pakusri Jember. Peneliti memilih siswa kelas VII A SMP Islam Bustanul Pakusri Jember dengan pertimbangan bahwa SMP Islam Bustanul Pakusari Jember dengan alasan siswa kelas VII A menarik dalam materi karangan narasi.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dan observasi. Teknik dokumentasi dalam peneletian ini dilakukan dengan pengumpulan data berupa tulisan yang menunjukkan kohesi dan koherensi dalam karangan narasi siswa kelas VII A SMP Islam Bustanul Pakusri Jember yang di dokumentasikan oleh guru. Pengumpulan data berupa kalimat dan unsur-unsur pembetukannya yang diindikasikan kohesi dan koherensi dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi. Proses pengumpulan data adalah memilih karangan narasi siswa yang telah terkumpul dari penugasan kepada siswa kelas VII A untuk membuat karangan narasi dengan berpedoman pada kriteria karangan narasi. Kemudian peneliti mengamati karangan narasi tersebut dengan teliti, yaitu dengan cara membacanya berulang-ulang untuk mengidentifikasikan kalimat-kalimat dan unsur-unsur pembentuknya untuk ditandai, kemudian dicatat dalam instrumen pengumpulan data. Kata Kunci : kohesi dan koherensi; materi pembelajaran
Pengembangan Media Pembelajaran Komik Tanpa Teks untuk Materi Menulis Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI SMK Magandy, Radiyan; Wuryaningrum, Rusdhianti; Andhianto, Mujiman Rus
Jurnal Edukasi Vol 1 No 3: Nopember 2014 : Jurnal Edukasi
Publisher : Universitas Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.871 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v1i1.3401

Abstract

Kehadiran media dalam proses belajar mengajar tidak perlu dipaksakan agar tidak mempersulit tugas guru. Namun, untuk membantu mengoptimalkan pembelajaran di sekolah dibutuhkan sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat untuk membantu guru dalam penyampaian materi di kelas. Salah satu bentuk media yang dapat digunakan adalah komik tanpa teks. Penggunaan komik tanpa teks dapat memperbaiki pola berfikir siswa menjadi kreatif dan juga membangun pembendaharaan kata. Di samping itu, siswa akan memikirkan bagaimana penggunaan kata, kalimat, unsur yang terdapat dalam cerita pendek dan menyusun cerita secara runtut. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk yaitu media komik tanpa teks. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi dan angket respon siswa. Penelitian ini menghasilkan media komik tanpa teks yang dikembangkan dari teori Borg dan Gall. Langkah-langkah tersebut yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, pada langkah ini terdapat tiga langkah (a) mengubah file PDF menjadi JPG, (b) mengedit komik menggunakan PhotoScape, dan (c) menyusun komik dalam Microsoft Word. (4) uji coba ahli, (5) uji coba lapangan, dan (6) penyempurnaan produk. Kata Kunci : pembelajaran menulis cerita pendek, pengembangan media, komik tanpa teks
Wacana Direktif dalam Video Iklan pada Channel Youtube Agung Hapsah Darwisy, Dhiyo Ghani; Wuryaningrum, Rusdhianti; Syukron, Ahmad
Lingua Skolastika Vol 2 No 1 (2023): LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINS
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/linsko.v2i1.38649

Abstract

ABSTRACT This study describes directive discourse in advertising videos on the Agung Hapsah YouTube Channel. Agung Hapsah is a content creator who shows video tutorials, short films, daily videos, and advertising videos. Video advertisements that are displayed, there are advertising products such as electronic goods, applications, drinks. The video advertisement that is delivered contains directive discourse. Directive discourse is a series of utterances or sentences conveyed by speakers or writers to direct listeners or readers to do something. Directive discourse can be understood by knowing the context and function of directive discourse conveyed by Agung Hapsah to determine the authenticity of a discourse categorized as directive. In order to find the context, type, and function of directive discourse as a whole in this study, a descriptive qualitative research method was used. This study was analyzed using discourse analysis techniques with Tripp's theory. The results of this research relate to the description of the types of directive discourse, the context of directive discourse, and the function of directive discourse conveyed by Agung Hapsah in advertising products. The directive discourse is influenced by context to make it easier to convey advertisements that contain content.
Tindak Tutur Asertif Hotma Sitompul dalam Kasus Julian Eka Putra pada Podcast “Close The Door” Deddy Corbuzier Lestari, Desy Elok Mega; Wuryaningrum, Rusdhianti; Muji, Muji; Pornomo, Bambang Edi
Lingua Skolastika Vol 2 No 2 (2023): LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINS
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/linsko.v2i2.41232

Abstract

Hotma Sitompul (HS) merupakan kuasa hukum yang sering menangani kasus-kasus besar yang ada di Indonesia, salah satunya kasus Julian Eka Putra (JEP). Hotma Sitompul ketika membela Julian Eka Putra di podcast “close the door” Deddy Corbuzier terindikasi menggunakan tindak tutur asertif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan modus tindak tutur asertif Hotma Sitompul dalam kasus Julian Eka Putra pada podcast “close the door” Deddy Corbuzier. Data dalam penelitian ini berupa segmen tutur Hotma Sitompul dalam kasus Julian Eka Putra pada podcast “close the door” Deddy Corbuzier beserta koteks dan konteksnya. Sumber data dalam penelitian ini berupa peristiwa tutur dalam podcast “close the door” yang berjudul “Kita Putar Video Bukti Disini Sekarang! Hotma Sitompul VS Deddy Corbuzier!!- Konspirasi Korban JE.” Hasil penelitian ini, yaitu (1) bentuk tindak tutur asertif HS, meliputi menyatakan, memberitahukan, menuntut, melaporkan, dan memambanggakan. (2) fungsi tindak tutur asertif HS, meliputi fungsi bekerjasama, fungsi kompetitif, dan fungsi menyenangkan. (3) modus tindak tutur asertif HS, meliputi modus indikatif, modus imperatif, modus optatif, modus obligatif, modus interogatif, dan modus disideratif.
The Relationship among Language Mindset, Corrective Feedback Preferences, and Follow-Up Strategies of Students in Writing Scientific Texts Prihatini, Arti; Pangesti, Fida; Wuryaningrum, Rusdhianti
Journal of Languages and Language Teaching Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jollt.v12i1.9078

Abstract

Student learning success is primarily determined by their skills in writing scientific texts as their final assignment. However, students experience problems when preparing research proposals. The obstacles experienced were triggered by students' views that scientific writing is challenging and students' lack of understanding of input from lecturers. So, this research has four objectives, namely describing (a) language mindset, (b) corrective feedback preferences, (c) students' follow-up strategies in writing scientific texts, and (c) the correlation of the three. This research employed a mixed method. The research subjects were Indonesian Language Education students at the University of Muhammadiyah Malang. Data was collected using questionnaires and in-depth interviews. The results show that the highest average language mindset is a growth language mindset (4.573). As many as 95.3% of students had an average questionnaire of 3.5-5.00, so most students had a growth language mindset tendency. The dominant corrective feedback that students prefer is an explicit correction (4,895). The average of the follow-up strategy is 4.30, demonstrating that students try to receive corrective feedback on their written scientific texts from lecturers. Based on the correlation results, there is a significant relationship between language mindset and corrective feedback preference (0.529); there is a relationship between language mindset and follow-up strategy-based corrective feedback (0.297); but there is no significant relationship between corrective feedback preference and follow-up strategy based corrective feedback (0.160). The conclusion is that scientific text writing guidance activities need to encourage an increase in students' growth language mindset, corrective feedback preferences, and follow-up strategies in writing scientific text. 
Tantangan Bahasa Aglunatif di Era VUCA (Visi Blommaert tentang Perkembangan Bahasa) Wuryaningrum, Rusdhianti
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 20 (2024): Prosiding Pertemuan Ilmiah Bahasa & Sastra Indonesia (PIBSI XLVI) Universitas Muhamm
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v20i.1309

Abstract

Penelitian ini membahas perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa aglutinatif, dengan penciri morfologi. Keberadaan affix telah cukup kuat membentuk bahasa Indonesia dengan ciri aglutinatifnya. Tujuan penelitian ini adalah menyintesis beberapa pendapat pakar dengan pijakan pandangan Blommaert tentang kebijakan bahasa dan identitas bahasa. Penelitian ini merangkum riset tentang penggunaan bahasa oleh netizen. Hasil perkembangan keaglutinatifan bahasa Indonesia tersebut dikaji berdasarkan empat poin perihal perkembangan bahasa yang dikemukakan oleh Blommaert yaitu bahasa negara sebagai proses idiologikal, sociolinguistic truism, rezim sociolinguistic memiliki definisi bahasa secara mandiri, terdapat perbedaan antara language community dan speech community.
Cognitive strategies of law students in writing opinion text Prihatini, Arti; Asrini, Hari Windu; Wuryaningrum, Rusdhianti; Inayati, Nina
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 19, No 2: May 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/edulearn.v19i2.21228

Abstract

Writing skills are one of the determining factors for law students' success, but it is their biggest problem. This problem stems from the lack of grammar mastery and learning barriers during the COVID-19 pandemic. Therefore, this study aims to describe cognitive strategies for law students in writing opinion texts during the COVID-19 pandemic and the pedagogical implications. This study employed a mixed method. The research participants were 200 first-year students of the 2021-2022 academic year. Data collection methods are inventory and open-ended questions. The research found that students with Indonesian as first language (L1) are high in cognitive strategies, while second language (L2) students are moderate. The highest cognitive strategy is to look for reference sources on grammar rules on the internet. The correlation found a significant relationship among cognitive strategy. The most significant is the relationship between all cognitive strategies and developing explicit knowledge of grammar. Our findings provide pedagogical implication that writing instruction needs to use cognitive strategies as grammar learning strategies within a contextual-communicative approach in law. In conclusion, cognitive strategies can be used integratively in writing by emphasizing the use of explicit language knowledge and various digital sources for L1 and L2 learners.
Perlokusi Dalam Wacana Pelestarian Maritim: Analisis Risiko Pragmatik Wuryaningrum, Rusdhianti
SAWERIGADING Vol 30, No 2 (2024): Sawerigading, Edisi Desember 2024
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v30i2.1395

Abstract

Riset ini bertujuan memberikan pandangan tentang risiko pragmatik pada perlokusi wacana iklan layanan masyarakat bertema pelestarian maritim. Risiko pragmatik adalah risiko penggunaan komponen pragmatik, khususnya tindak tutur perlokusi sebagai peranti untuk mempersuasi. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data penelitian ini adalah tindak tutur perlokusi pada wacana iklan pelestarian maritim. Data tersebut diperoleh dengan cara mengunduh iklan pada laman-laman media sosial yang menjadi corong pelestarian maritim. Data dipilih dan dipilah dengan membaca, menginterpretasi, dan mencatat sesuai dengan karakteristik perlokusi lalu dianalisis dengan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian menunjukkan risiko pragmatik tindak tutur perlokusi yaitu (1) risiko pemilihan kesesuaian leksikal, (2) risiko modus, (3) risiko objek direktif, (4) risiko fokus peristiwa.  Penelitian kuantitatif diterapkan dengan menguji kemampuan perlokusi mahasiswa dan mengukur dampaknya pada sikap dengan uji t-test dilakukan dengan t-test non parametrik Kolmogorof-Smirnov.  Hasilnya menunjukkan nilai sig 0,016 0,05 dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap pelestarian maritim pada kelompok atas dan kelompok bawah. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemahaman perlokusi terhadap sikap pelestarian maritim.