Claim Missing Document
Check
Articles

Transformasi nilai Sabilulungan dalam aktivitas komunikasi pelayanan publik di Pemerintahan Kabupaten Bandung Heru Ryanto Budiana; Atwar Bajari; Rahman Mulyawan
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.778 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i1.23768

Abstract

Bandung. Selain untuk menjaga nilai budaya Sabilulungan sebagai salah satu warisan budaya Sunda, Sabilulungan juga memiliki nilai yang dapat diterapkan pada setiap aktivitas Pemerintahan agar berlangsung dengan baik. Salah satunya adalah aktivitas komunikasi pelayanan publik. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Transformasi nilai kearifan lokal sabilulungan dalam aktivitas komunikasi pelayanan publik di Pemerintah Kabupaten Bandung. Subjek penelitian ini dipilih dengan cara purposive dimana subjek dalam penelitian ini adalah aparatur Pemerintah Kabupaten Bandung. Objek penelitian ini adalah hal yang terkait dengan transformasi nilai kearifan lokal sabilulungan dalam aktivitas komunikasi pelayanan publik di Pemerintah Kabupaten Bandung pada kepemimpinan Dadang Naser. Hasil penelitian ini diantaranya adalah nilai Sabilulungan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintahan karena mengandung nilai moralitas didalamnya. Sabilulungan memiliki makna gotong royong, sehingga bisa ditransformasikan pada aktivitas komunikasi pelayanan publik karena dapat menjadi landasan dalam pelaksanaan untuk tercapainya sinergitas dan empati yang merupakan bagian penting dari pelayanan publik. Sabilulungan juga dapat membantu tercapainya komunikasi yang efektif dimana semua pihak dapat menerima pesan yang hendak disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Dalam pelaksanaannya nilai Sabilulungan belum sepenuhnya dipahami dan diterapkan sehingga diperlukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan nilai Sabilulungan. Peneliti menyarankan salah satu inovasi yang bisa diterapkan agar lembaga Pemerintah dapat mengoptimalkan transformasi nilai kearifan lokal yakni dengan menggunakan kemajuan teknologi khususnya media internet didalamnya media sosial agar seluruh aspek pemerintah juga masyarakat dapat mewujudkan tujuan dari pelayanan publik yakni tercapaikanya kesejahteraan masyarakat.
PERENCANAAN SPECIAL EVENT “PENGAJIAN AKBAR FEBRUARI” OLEH HIJABERS COMMUNITY BANDUNG Fatma Nurshuma Shalawat Azh-zahra; Feliza Zubair; Heru Ryanto Budiana
Jurnal Komunikasi Vol 11, No 1 (2017): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2556.344 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v11i1.3017

Abstract

ABSTRAKHijabers Community Bandung (HCB) merupakan sebuah komunitas non-profit yang pada hari jadinya yang ke-lima menyelenggarakan sebuah special event bernama Pengajian Akbar Februari (PAF).Acara ini berjalan dan didukung oleh banyak pihak seperti sponsor, media partner, pemerintah, danpendukung lainnya. Namun pada pelaksanaannya banyak peserta yang terlihat meninggalkan acarasebelum rangkaian usai, selain itu banyak juga terjadi komplain oleh beberapa pihak yang menyatakanbahwa acara ini hanya berisi pesan-pesan sponsor dan materi dakwahnya sangat kurang.Penyelenggaraan special event memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan proses manajemenagar acara tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Proses manajemen special eventmeliputi tahapan-tahapan yang saling berkesinambungan antara satu dan tahap berikutnya gunamenciptakan event yang sukses, memiliki kesan mendalam, serta mampu mencapai tujuan dari lembagapenyelenggara.Berdasarkan pemaparan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan, yangdilakukan oleh HCB dalam penyelenggaraan acara “Pengajian Akbar Februari.” 2016. Penelitian inimenggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakanobservasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik validitas data menggunakan triangulasi data.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Hijabers Community Bandung (HCB) melakukan perencanaanuntuk membuat flow acara, menentukan waktu, serta lokasi acara. Selain itu proses perencanaan jugadilakukan untuk mengeksekusi garis besar acara di proposal melalui kerjasama dengan berbagai pihakseperti pengisi acara, pemerintah, media massa, sponsor, dan pihak pendukung lainnya. Perencanaanyang cukup matang membuat acara ini berjalan dengan lancar. Dana yang sangat minim tidak menjadihambatan berarti berkat kerjasama yang terjalin dengan banyak pihak.Kata Kunci: Hijabers Community Bandung, Special Event, Pengajian Akbar, Perencanaan.
TAHAPAN PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS NFRT LABEL (NEFERTITI) SEBAGAI EFFORTLESS FASHION MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Fidya Zahra Afifah; Yanti Setianti; Heru Ryanto Budiana
Jurnal Nomosleca Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/nomosleca.v5i1.2751

Abstract

AbstractThe vastly dynamic movement of fashion industry where many brands are converting to digital marketing, is seen as an opportunity for Indonesian local brands such as NFRT Label (Nefertiti) to build brand awareness. NFRT Label is a woman clothing line that was found in 2011. With their identity as "effortless fashion", NFRT is trying to construct's public awareness towards their brand as a clothing line with sense of effortless style through Instagram. The purpose of this research is to describe how NFRT Label builds its brand awareness as effortless fashion through Instagram. The researcher elaborates the purpose of this reserach in three aspects: how NFRT Label attracts attention on Instagram, creates consumer's comprehension and consumer's retention. This purpose is made based on Objective Awareness by Ronald.D Smith (2002). The researcher used descriptive method with qualitative data. The result of this research is elaborated based on this research's objectives. In gaining attention, NFRT creates different kinds of contents, collaborates with celebrity endorsers, holding a contest, using hashtag, creative caption-writing, et ce tera. Seeing how NFRT creates comprehension, NFRT gives basic information about their products, collection description, content consistency, creates easy-to-comprehend captions, et ce tera. To create consumer's retention, NFRT shows their signature products, does repetivite contents, manages the time and amount of postings, and use an easy-to-reccall logo. In conclusion, NFRT has done a good job in creating customer's attention through social media although NFRT hasn't given an optimal performance when creating customer's comprehension and retention.Keywords : Brand Awerness, Fashion, Social Media DOi : https://doi.org/10.26905/nomosleca.v5i1.2751
Aktivitas Riset CNN Indonesia dalam Penyelenggaraan Special Event Meet Up “Positive Generation” Ayu Puspa Yurita; Hanny Hafiar; Heru Ryanto Budiana
ProTVF Vol 3, No 1 (2019): March 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.728 KB) | DOI: 10.24198/ptvf.v3i1.21213

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan riset dalam kegiatan special event yang dilakukan oleh CNN Indonesia dalam menyelenggarakan Meet Up “Positive Generation” untuk menghasilkan revenue perusahaan, serta untuk meningkatkan kesadaran generasi milenials terhadap CNN Indonesia. Penelitian ini menggunakan tahapan riset pada Event Management Process Joe Goldblatt sebagai landasan konsep. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan pasif, dan studi kepustakaan, dengan teknik pengumpulan key informan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa proses riset yang dilakukan CNN Indonesia diperoleh berdasarkan data lapangan yang didapat melalui observasi langsung saat event berlangsung, maupun wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses riset event Meet Up “Positive Generation” yang diselenggarakan oleh CNN Indonesia. Sebagai penyelenggara Meet Up “Positive Generation”, CNN Indonesia melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan target sasaran. Bentuk riset yang dilakukan penyelanggara Meet Up “Positive Generation” adalah menentukan pembicara-pembicara yang akan mengisi event Meet Up “Positive Generation” berdasarkan online riset melalui akun Instagram ataupun You Tube. Selain itu juga menentukan kampus-kampus mana saja yang dapat dijadikan tempat pelaksanaan untuk diadakannya event Meet Up “Positive Generation”.
PENDIDIKAN VOKASI KOMUNIKASI PARIWISATA SEBAGAI UPAYA MENINGKATAN DAYA SAING MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) FX Ari Agung Prastowo; Heru Ryanto Budiana
Widya Komunika Vol 6 No 2 (2016): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2016.6.2.1107

Abstract

Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) melahirkan terbentuknya pasar tunggal ASEAN yangmendorong efisiensi dan daya saing ekonomi kawasan ASEAN. Implikasi terhadap sektor pari-wisata adalah persaingan dan kompetisi bukan hanya melibatkan elemen dalam negeri saja, tetapijuga dengan jasa asing. Indonesia memiliki beragam potensi alam, keanekaragaman flora dan fau-na, peninggalan purbakala, sejarah, seni dan budaya sebagai sumber daya dan modal besar bagidunia kepariwisataan. Besarnya potensi pariwisata tersebut tentu harus diimbangi dengan sumberdaya manusia yang handal salah satunya melalui pendidikan vokasi komunikasi pariwisata. Kema-juan teknologi dan komunikasi serta perkembangan dunia kepariwisataan memperlihatkan adanyaperpaduan antara studi kepariwisataan dengan ilmu komunikasi yang menghasilkan konsep pen-didikan baru yakni Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication). Tulisan ini mengkajikomunikasi pariwisata sebagai upaya penguatan kompetensi lulusan pendidikan kepariwisataanmelalui studi literatur, kajian terdahulu, maupun data tentang bagaimana komunikasi dalam pari-wisata dengan harapan mampu membuka wawasan dalam upaya peningkatan kualitas SDM yangberdaya saing dalam era MEA.
KAMPANYE WALK TO SCHOOL DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG Yoga Wiratama Sulistyawan; Evi Novianti; Heru Ryanto Budiana
Widya Komunika Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan - WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.393 KB) | DOI: 10.20884/1.wk.2019.9.2.2227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dariKampanye Walk To School yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung. Metode yangdigunakan adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan daya yang digunakan adalahmelalui wawancara mendalam semi terstruktur, observasi, dan studi pustaka. Teknik penentuankey informant menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan tigatahap yakni reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Teknik validitas datamenggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Dishub Kota Bandungtidak melakukan riset formatif pada tahap perencanaan kampanye, pelaksanaan kampanye sudahsesuai dengan apa yang sudah direncanakan, evaluasi menunjukkan adanya pengurangan tingkatkemacetan di Jalan Merdeka, namun Dishub Kota Bandung tidak mengetahui bagaimanapengetahuan, sikap, dan perilaku khalayak sasaran setelah selesai kegiatan kampanye. Melaluipenelitian ini, peneliti menyarankan agar Dishub Kota Bandung melakukan riset formatif padatahap perenncanaan kampanyenya, sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat pengetahuan,sikap, dan perilaku khalayak yang disasar. Memperpanjang masa kampanye, atau menambahintensitas kegiatan dalam sepekan. Pada pelaksanaan, sebaiknya melaksanakan sosialisasi disekolah dilakukan beberapa kali untuk pemerataan informasi pada orang tua murid. Sertamelakukan kerja sama dengan media massa. Pada tahap evaluasi sebaiknya Dishub KotaBandung melakukan kembali pengukuran kepada khalayak, apakah ada perubahan pengetahuan,sikap, dan perilaku setelah dilaksanakan kampanye.
Makna Kegiatan Unilever Future Leaders League bagi Para Peserta Gede Adi Wiswa Mitra Artawan; Evie Ariadne Shinta Dewi; Heru Ryanto Budiana
PRofesi Humas Vol 1, No 1 (2016): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.959 KB) | DOI: 10.24198/prh.v1i1.9469

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah dimana peneliti menemukan fenomena di dalam sebuah kompetisi bisnis yang bernama Unilver Future Leaders League, dimana para peserta yang pada awalnya memiliki motif yang sedemikian rupa, dengan tujuan atau harapan awal mereka untuk mengikuti UFLL, menjadi berbeda setelah mereka selesai mengikuti kompetisi ini dimana peserta akhirnya tertarik untuk bergabung lebih lanjut dengan Unilever sebagai karyawanmereka, meskipun tidak ada ajakan langsung dari Unilever untuk bergabung menjadi karyawan selama UFLL berlangsung. Peneliti disini menarik benang merah dimana UFLL tentu memiliki makna tersendiri bagi setiap individu peserta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kegiatan Unilever Future Leaders League oleh para peserta. Teori Fenomenologi Alfred Schutz digunakan sebagai landasanteori dalam penelitian ini. Metodologi yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknikpengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun key informan di dalam penelitian ini adalah para peserta dari kompetisi UFLL.Hasil dari penelitian ini adalah kegiatanUnilever Future Leaders League terbagi menjadi dua makna, makna UFLL sebagai kompetisi dan makna UFLL sebagai peluang unutk meneruskan karir di Uinlever. UFLL sebagai kompetisi dimaknai oleh para peserta sebagai sarana transformasi diri, tempat pembentukkan karakter dan langkah awal untuk bekerja di Unilever. Sedangkan makna UFLL sebegai peluang meneruskna karir di Unilever terbagi menjadi makna afirmatif, makna relatif dan makna negatif.Kesimpulan dari penelitian ini adalah dimana makna yang terdapat dalam setiap individu informan terbentuk dari pengalaman mereka selama mengikuti berbagai kegiatan di dalam kompetisi UFLL dan hasil saling bertukar makna dengan sesama peserta. Saran peneliti adalah sebaiknya Unilever memberikan wadah atau lebih mengorganisir para peserta yang telah selesai mengikuti Unilever Future Leaders League sesuai dengan tujuan awal Unilever yaitu untuk menjadikan mereka ambassador dari Unilever.Selain itu Unilever sebaiknya melakukan follow up kepada peserta sehingga nantinya peserta yang ingin melanjutkan karir ke Unilever dapat terakomodasi. Terakhir adalah sebaiknya Unilever memberikan kegiatan khusus dengan tema kepemimpinan sehingga benang merah dari kegiatan ini tetap terjaga. 
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU PETANI DENGAN KOHESIVITAS KELOMPOK TANI TANAMAN OBAT Iriana Bakti; Evi Novianti; Centurion Chandratama Priyatna; Heru Ryanto Budiana
PRofesi Humas Vol 1, No 2 (2017): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.875 KB) | DOI: 10.24198/prh.v1i2.10294

Abstract

Petani merupakan salah satu elemen penting dalam proses pengelolaan tanaman obat di Jawa Barat. Mereka berusaha berinteraksi, baik dengan sesama anggota kelompoknya, maupun dengan kelompok lain, serta dengan para petugas yang membinanya, sehingga dari interaksi tersebut terbangun kohesivitas kelompok di antara mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan antara jenis kelamin petani dan kohesivitas kelompok tani, 2) hubungan lamanya bertani dengan kohesivitas kelompok tani, dan 3) hubungan antara luas lahan yang dimiliki dan kohesivitas kelompok tani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini survei eksplanatif. Teknik analisis menggunakan korelasional, dan rumus statistik untuk menguji hipotesis adalah rank order Spearmans. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, pedoman wawancara, dan studi kepustakaan. Populasi penelitian ini adalah kelompok tani tanaman obat di Jawa Barat. Teknik sampling yang digunakan adalah multy stage cluster sampling. Sampel penelitian berasal dari Kabupaten Bogor (K. T Lindung harapan dan K. L Tani Mekar), Kabupaten Sukabumi (Gapoktan Kamuningjaya), dan Kabupaten Majalengka (KT Melati, KT Dahlia, dan Cempaka Mukti). Seluruhnya ada 114 anggota. Hasil penelitian ini antara lain: 1) terdapat hubungan antara jenis kelamin petani dengan kohesivitas kelompok tani tanaman obat, 2) terdapat hubungan antara lamanya bertani dengan kohesivitas kelompok tani, dan 3) terdapat hubungan antara luas lahan yang dimiliki dengan kohesivitas kelompok tani. Secara umum karakteristik individu petani memiliki hubungan yang positif dengan kohesivitas kelompok tani. Petani mayoritas wanita pada umumnya memiliki kesamaan pandangan, senang pada kegiatan kelompok, menjadikan pertemuan kelompok sebagai wadah belajar untuk meningkatkan wawasan, pembagian tugas, dan kerja sama. Demikian pula dengan luas lahan yang dimiliki, relatif terbatas, menjadikan anggota kelompok tani tersebut merasa senasib dan tidak terdapat gap kepemilikan tanah, sehingga mereka bisa bekerja sama untuk mengelola tanaman obat disesuaikan dengan lahan yang ada. Lamanya bertani tidak ada hubungannya dengan kohesivitas, karena komoditas yang ditanam bukan komoditas unggulan.
Proses Public Relations Kegiatan Open House PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Brand Awareness Firna Grania; Yanti Setianti; Heru Ryanto Budiana
PRofesi Humas Vol 2, No 2 (2018): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.412 KB) | DOI: 10.24198/prh.v2i2.16196

Abstract

Krisis yang dialami PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) memengaruhi keberlangsungan perusahaan. Tidak sedikit masyarakat yang mengira bahwa PTDI sudah tidak beroperasi lagi. Masyarakat masih kurang mengetahui mengenai perkembangan yang terjadi dengan PTDI sekarang ini. Baik mengenai perusahaannya, maupun mengenai produk-produk apa saja yang dihasilkan oleh PTDI sendiri. Masyarakat umum hanya mengetahui PTDI secara general saja yaitu, sebuah industri pesawat terbang di Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara. Pada kenyataannya PTDI masih aktif beroperasi dalam bidang aircraft service, engineering service, dan pembuatan komponen-komponen pesawat walaupun belum kembali aktif dalam pembuatan pesawat. Namun dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan dan perkembangan PTDI yang sekarang, keadaan tersebut menyulitkan PTDI dalam memperkenalkan produk-produknya sehingga PTDI mengadakan kegiatan open house dalam membangun kembali awareness. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Divisi Humas dan Divisi Protokol PTDI melakukan riset, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sebagai panitia pelaksana kegiatan open house dalam membangun kembali awareness masyarakat Bandung terhadap PTDI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Divisi Humas dan Divisi Protokol PTDI melaksanakan kegiatan open house, karena ingin memberikan edukasi mengenai perusahaan Kedirgantaraan sekaligus memperlihatkan keaktifan perusahaan dengan memperkenalkan produk baru N219 kepada masyarakat Bandung. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah kegiatan open house tepat dalam membangun kembali brand awareness karena mampu memberikan edukasi baik mengenai industri pembuat pesawat terbang atau PTDI nya sendiri, memperlihatkan bentuk produk secara nyata, dan memperkenalkan aktifitas PTDI kepada masyarakat Bandung. Melalui penelitian ini peneliti menyarankan agar keseluruhan proses mulai dari riset hingga evaluasi dilakukan oleh kedua divisi sebagai panitia pelaksana kegiatan open house atau kedua divisi dapat melakukan konfirmasi terhadap setiap progres perancangan kegiatan.
KOMUNIKASI PENDIDIKAN MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI WILAYAH TINGGAL MAHASISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Yanti Setianti; Priyo Subekti; Rangga Saptya Mohamad Permana; Heru Ryanto Budiana
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 16 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.444 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2020.12.2.3259

Abstract

Kehilangan pekerjaan, menurunnya pendapatan dan berubahnya sistem pembelajaran adalah persoalan yang dihadapi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 yang bisa berimbas kepada mereka yang mempunyai anak mahasiswa. Salah satu upaya menumbuhkan kesadaran untuk bertahan ditengah suasana pendemi ini adalah mencoba menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat khususnya mahasiswa dengan melaksanakan komunikasi pendidikan melalui pelatihan kewirausahaan sehingga mereka bisa memulai usaha yang bisa menghasilkan pendapatan untuk membantu orang tuanya membiayai uang kuliah dan kehidupan sehari hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa tentang kewirausahaan, keterampilan mahasiswa membuat perencanaan kewirausahaan dan keterampilan mahasiswa melakukan kewirausahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu memberi gambaran mengenai pengetahuan,perencanaan dan pelaksanaan kewirausahaan oleh mahasiswa di pulau Jawa dan Bali. Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan kegiatan pelatihan pengetahuan mahasiswa mengenai kewirausahaan menjadi meningkat, dari yang tidak tahu sama sekali mengenai wirausaha menjadi tahu apa yang dimaksud dengan kewirausahaan. Keterampilan mahasiswa dalam merencanakan kewirausaha meningkat, dari yang tidak mengerti sama sekali mengenai perencanaan wirausaha menjadi mengerti dan mempraktikkan perencanaan wirausaha. Keterampilan mahasiswa mengenai pelaksanaan wirausaha meningkat, dari yang tidak pernah membayangkan suatu saat mereka akan bisa wirausaha menjadi terbayangkan bagaimana nantinya kalau mereka jadi pengusaha.