Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Hubungan Antara Konsentrasi Gas Karbon Dioksida Terhadap Persentase Efek Plasebo di Daerah Sumber Emisi Anggriani, Ni Ketut; Budianto, Arif; Hadi, Kasnawi Al; Alaydrus, Alfina Taurida
Kappa Journal Vol 8 No 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/kpj.v8i3.27851

Abstract

Gas karbon dioksida adalah salah satu jenis emisi udara yang dapat berasal dari berbagai sistem pembakaran. Gas karbon dioksida juga dapat dihasilkan dari hembusan udara sisa pernapasan manusia. Hal yang menarik adalah indikasi hubungan antara perubahan metabolisme tubuh dengan konsentrasi karbon dioksida yang dihembuskan oleh sistem pernapasan manusia. Di sisi lain, terdapat limitasi perkembangan teknologi di bidang pendeteksian konsentrasi gas karbon dioksida di dalam udara pernapasan sebagai biomarker akan keberadaan kondisi psikologi tertentu, seperti pada kasus plasebo (placebo effect). Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat atau besar konsentrasi emisi udara jenis CO2 dengan persentase kasus plasebo di masyarakat yang berada di daerah emisi. Penelitian dilakukan terhadap 90 sampel nafas di tiga sumber emisi yang berbeda, yakni E1, E2, dan E3. Kondisi plasebo diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni PLS(-), PLS(+)P, dan PLS(+)N dengan kondisi psikologi yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengukuran konsentrasi gas karbon dioksida berbasis sensor MG-811 dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara besar konsentrasi emisi terhadap persentase plasebo. Ketiga daerah sumber emisi menghasilkan emisi CO2 dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu berkisar 740 ppm hingga 790 ppm yang jauh lebih tinggi dibandingkan konsentrasi kontrol (< 405 ppm). Sejalan dengan hal ini diperoleh tingkat persentase plasebo yaitu PLS(+)N. Hasil tersebut meyimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi emisi, maka semakin tinggi persentase kejadian plasebo (PLS(+)N). Semakin rendah tingkat konsentrasi emisi CO2, maka  semakin rendah persentase plasebo di masyarakat yang menjadi sampel.
Pengembangan E-nose Pengukuran Konsentrasi Biomarker Gas Aldehida di Dalam Udara Hembusan Pernapasan Menggunakan Sensor MS-1100 Nabilla, Dewi Alya; Anggriani, Ni Ketut; Budianto, Arif; Hadi, Kasnawi Al; Rahayu, Satutik
Kappa Journal Vol 8 No 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/kpj.v8i3.27853

Abstract

Penderita asma menghembuskan gas sisa pernapasan yang mengandung berbagai macam gas dan senyawa, seperti gas nitrogen, gas karbon dioksida, senyawa aldehida, dan masih banyak lagi. Keberadaan gas dan senyawa dapat dijadikan sebagai biomarker dalam tahap preliminary study terkait teknologi electric nose (e-nose). Di sisi lain, pengembangan teknologi e-nose untuk identifikasi konsentrasi senyawa aldehida pada udara pernapasan secara umum dan pada asma secara khusus belum banyak dilakukan. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi e-nose berbasis sensor MS-1100 guna menganalisis konsentrasi gas senyawa aldehida (formaldehida) yang terkandung di dalam hembusan nafas manusia, secara khusus pada penderita asma dan orang sehat. Penelitian ini menggunakan e-nose berbasis sensor MS-1100. Sensor tersebut dihubungkan dengan sebuah mikrokontroller dan analog to digital converter yang memiliki resolusi sebesar 10 bit pada pin analog. E-nose dikalibrasi menggunakan udara terfilter di dalam chamber dan dikarakterisasi dengan beberapa varian gas (formaldehida, karbon monoksida, hidrogen sulfida, dan etanol). Setelah dikalibrasi, pengujian sampel nafas manusia dilakukan dengan melibatkan sampel 20 penderita asma dan 20 orang sehat. Selanjutnya, dilakukan uji Student’s t-test untuk melihat perbedaan konsentrasi gas antara penderita asma dengan orang sehat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa e-nose terkalibrasi dan memiliki selektivitas dan sensitivitas tertinggi pada senyawa aldehida (formaldehida) dengan tingkat 0,96 Volt/ppm formaldehida dibandingkan pendeteksian ketiga gas lainnya. Terdapat perbedaan yang signifikan pada konsentrasi senyawa aldehida antar penderita asma sebesar (1,15-1,30 ppm) dan orang sehat berkisar antara (0,17-0,89 ppm) dengan nilai (p < 0,05). Tingkat akurasi e-nose dalam mendeteksi senyawa aldehida pada hembusan nafas manusia mencapai ~90%. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa E-nose berbasis sensor MS-1100 dapat digunakan untuk mengidentifikasi konsentrasi aldehida pada pernapasan penderita asma dengan orang sehat secara akurat. E-nose ini dapat digunakan sebagai analisator biomarker senyawa aldehida non-invasif penderita asma dan orang non-asma.
Studi Pengaruh pH Terhadap Stabilitas Warna dan Kuat Tarik Kain Katun dengan Pewarna Alami Antosianin Rahayu, Susi; Lestari, Sintya Dewi; Budianto, arif; Alaydrus, Alfina Taurida; Akhyar, Halil
Kappa Journal Vol 9 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/kpj.v9i1.29595

Abstract

Lombok has become one of the leading tourist destinations, especially with the development of the Mandalika Special Economic Zone. One of the cultural products that has the potential to be offered to tourists is Lombok traditional weaving. The study aims to analyze the effect of the pH of the dye solution on the characteristics of the dyed fabric. The research method uses a mechanical thermal method to obtain anthocyanin powder extraction, standard staining methods namely mordan, staining, and fixation, as well as characterization using tensilons, Color Analyzer software, Hooloovoo, and Encycolorpedi website. The extraction of anthocyanin compounds from teak leaves (Tectona grandis) was successfully carried out by mechanical thermal method. Color analysis and identified color changes are significantly affected by differences in solution pH. The higher the pH used, the darker the color will be produced and the higher the level of color fading in the fabric. The smallest  E value is at pH 6 =5.364 and the largest  E value is at pH 14 = 17.145. However, an increase in pH tends to increase the tensile strength of the fabric. However, the optimum tensile strength condition was obtained in a solution of pH 12, which was 17.414 MPa, while at pH 13 and pH 14, the tensile strength of the fabric decreased to 16.071 MPa. Based on the analysis of the influence of pH of dye solution on fabric tensile strength, it was identified that a 6th-order polynomial model (determination coefficient R2 = 0.9479) was identified as accurate enough to model the influence of pH on fabric tensile strength. Therefore, this finding has potential in the textile industry, especially in increasing the economic value of Lombok weaving.
SINTESIS PEROVSKITE (CaTiO3) DARI LIMBAH CANGKANG KERANG MUTIARA (Pinctada maxima): SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK TEKNOLOGI SEMIKONDUKTOR Budianto, Arif; Rubi'ah, Siti; Kurniawidi, Dian Wijaya; Alaydrus, Alfina Taurida; Rahayu, Susi
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v11i1.22220

Abstract

Pengelolaan limbah Cangkang Kerang Mutiara (Pinctada maxima) sebagai bahan baku ramah lingkungan dalam pengembangan teknologi semikonduktor perovskite CaTiO₃. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat listrik CaTiO3 berdasarkan parameter konduktivitas listrik dan band gap. Sintesis dilakukan menggunakan metode kopresipitasi dengan variasi suhu kalsinasi. Karakterisasi material CaTiO3menggunakan FTIR, Spektrofotometer UV-Vis, dan Zeta Potential Analyzer. Karakteristik gugus fungsi menunjukkan telah terbentuk fase perovskite pada rentang puncak yang sama. Nilai konduktivitas listrik tertinggi dan band gap terkecil diperoleh pada suhu 1100°C, yaitu 2,96×10⁻² S/m dan 2,96 eV. Berdasarkan parameter tersebut, CaTiO3 yang dihasilkan tergolong dalam kategori semikonduktor. Dengan demikian, material ini memiliki potensi untuk aplikasi dalam bidang elektronik dan energi. Hasil ini memperkuat urgensi pemanfaatan material berbasis limbah Pinctada maxima sebagai bahan baku ramah lingkungan dalam pengembangan teknologi, terutama yang berhubungan dengan teknologi semikonduktor.
Strategi Pemberdayaan UMKM Melalui Penguatan Kelembagaan dan Menejemen Usaha Berbasis Ekonomi Hijau Arif Budianto; Susi Rahayu; Akhyar, Halil; Moh. Bahtiar; Hurnah; Alfina Taurida Alaydrus
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v5i1.1212

Abstract

This community service program aimed to enhance the institutional capacity and business management of MSME actors in Keroya Village, Aikmel District, East Lombok Regency through a green economy-based approach. The main challenges faced by local MSMEs included weak organizational structure, lack of financial recordkeeping, limited marketing strategies, and the absence of environmentally friendly practices in business operations. The activities were carried out through lectures, technical training, and direct mentoring involving the East Lombok Office of Cooperatives and MSMEs and the community service team from the University of Mataram. Evaluation was conducted using pre-tests and post-tests, participatory observation, and in-depth interviews. The results showed an increase in participants' understanding of the importance of institutional strengthening, business planning, and green economic principles. Several MSMEs began implementing financial recordkeeping, defining organizational roles, and initiating eco-friendly practices such as waste management and the use of recycled packaging materials. In conclusion, this program contributed to improving the independence of MSMEs and sustainable village business governance. The program’s outcomes also offer a potential model for replication in other villages aiming to develop local economies based on sustainability principles.
Strategi Kreatif Digital Content Akun Instagram @Ilovelampung Sebagai Media Informatif Provinsi Lampung Hagi Julio Salas; Della Monica; Arif Budianto; Muhammad Al Ghiyats Yudho Pratama; Ramdhan Azwar Renata
Jurnal Khabar: Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : STAI Bumi Silampari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37092/khabar.v7i1.1097

Abstract

New media, particularly social media platforms like Instagram, have become strategic marketing communication tools. Instagram offers a variety of engaging features that allow users to share information in the form of text, photos, and videos. This study examines the communication strategy used in the content of the Instagram account @ilovelampung, which provides information about Lampung Province. By employing the SOSTAC model (Situation Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action, and Control), this research aims to identify and understand the content communication strategy implemented by @ilovelampung. The agenda-setting theory is applied to analyze how the objectives and role of @ilovelampung's content contribute to shaping public opinion about Lampung Province. This study adopts a qualitative descriptive method. The findings reveal that the digital content strategy of @ilovelampung, utilizing the SOSTAC marketing communication model, has effectively enhanced awareness and attractiveness toward Lampung Province. The account employs 11 strategies and 9 tactics to achieve its objectives. @ilovelampung strategically establishes specific agendas in each piece of content, primarily aimed at countering negative perceptions about Lampung Province. It does so by highlighting positive elements such as natural beauty, cultural heritage, culinary attractions, and local SMEs, thereby shaping a more favorable image of Lampung among the broader public.
Synthesis and Characterization of TiO2/CaTiO3 Perovskite Composite Derived from Pinctada maxima Shell Waste Kurniawidi, Dian W.; Rahayu, Susi; Budianto, Arif; Saputra, Kormil; Agista, Wida Puteri; Suprayogi, Thatit; Marlina, Resti
Science and Technology Indonesia Vol. 10 No. 3 (2025): July
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/sti.2025.10.3.924-942

Abstract

This study has succeeded in synthesizing and characterizing TiO2/CaTiO3 perovskite composites using calcium carbonate (CaCO3) from shellfish waste (Pinctada maxima). Synthesis was carried out through the coprecipitation method with variations in the molar ratio of CaCO3:TiO2 and calcination temperatures (700oC, 800oC, and 900oC). Characterization was carried out using FTIR, DTA-TG, XRD, SEM-EDS, BET and UV-Vis. The results of the analysis showed that the calcination temperature affected the powder color, crystal structure, thermal properties and particle size. The DTA-TG analysis shows that increasing the calcination temperature up to 900oC significantly reduces mass loss to 51.88%, with minimal thermal events, indicating the formation of a thermally stable and well-crystallized TiO2/CaTiO3 structure. At a temperature of 900oC, a more perfect CaTiO3 was formed with the whitest powder color, the anatase and brookite phases of TiO2 were still detected, while the calcite phase was still found at a temperature of 700oC. The morphology of the samples showed agglomeration with increasingly uniform particle sizes at higher calcination temperatures. Complementary BET analysis confirms that the composite possesses a mesoporous structure with a specific surface area of 11.42 m2/g and a pore size distribution of 3-5 nm, making it suitable for adsorption and photocatalytic applications. UV-Vis analysis showed an increase in the band gap value along with the increase in the TiO2 ratio. This is also confirmed by the presence of Urbach energy which tends to increase with increasing TiO2 ratio.
Perancangan Sistem Pemantauan Kualitas Udara Menggunakan Sensor Oksigen dan Kalibrasi Sistem Tertutup: Studi Kasus di Kabupaten Lombok Barat Hasanah, Khofizzatul; Budianto, Arif; Hadi, Kasnawi Al; Alaydrus, Alfina Taurida; Nurfadilah
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.1024

Abstract

Hipoksia merupakan kondisi di mana terjadi penurunan kadar oksigen di dalam tubuh seorang manusia yang disebabkan oleh beragam faktor khusus. Adapun secara umum penyebab terjadinya pasien yang mengalami hipoksia dapat disebabkan dari berbagai macam gangguan organ tubuh antara lain dengan cara diagnosis medis pada pasien kritis yang mengalami hipoksia antara lain CHF, asma, PPOK, tuberculosis, dan AKI. Secara umum, teknologi sensor untuk mendeteksi hipoksia dapat dilaksanakan melalui beragam metode. Dampak nyata yang terlihat dari seseorang yang mengalami hipoksia dalam periode awal memiliki gejala seperti kelelehan, mengantuk, apatis, kurang mampu memusatkan perhatian. Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode yaitu pembuatan sistem minimum, kalibrasi sistem sensor, pengujian sistem dalam ruang, dan pemantauan kualitas udara. Berdasarkan pada hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sistem minimum yang dirancang pada mikrokontroler Arduino Uno dan sensor oksigen bekerja dengan optimal (stabil 5 dan 12 volt). Sistem sensor telah dikalibrasi dan dapat mengukur konsentrasi gas oksigen di dalam exposure chamber sebesar 20%/vol. Terdapat perbedaan yang kurang signifikan antara konsentrasi oksigen di ruang ber-AC dan ruang tanpa AC. Sumber emisi dan lokasi emisi mempengaruhi level kualitas udara. Konsentrasi gas oksigen di daerah pembakaran sisa limbah pertanian padi berpotensi menurunkan konsentrasi oksigen. Konsentrasi oksigen di kabupaten Lombok Barat kurang dari 20% sedangkan kualitas udara normal memiliki konsentrasi oksigen sebesar 20,9%.
Pengujian Performa Sensor MAX30102 dengan Komparator Standar Klinis Nurfadilah; Budianto, Arif; Hadi, Kasnawi Al; Rahayu, Susi; Hasanah, Khofizzatul
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.1028

Abstract

Saturasi oksigen dalam darah (SpO₂) adalah indikator vital yang menunjukkan efisiensi sistem pernapasan dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Pemantauan SpO₂ sangat penting dalam deteksi dini gangguan pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan hipoksia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pemantauan SpO₂ berbasis sensor MAX30102 yang dikendalikan oleh mikrokontroler Arduino Uno. Kalibrasi sensor dilakukan menggunakan alat pulse oximeter medis standar untuk memastikan akurasi pembacaan. Pengujian dilakukan dalam kondisi lingkungan terkendali dengan suhu 20°C hingga 27°C. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa sensor MAX30102 memiliki tingkat akurasi tinggi dengan deviasi rata-rata kurang dari 2% dibandingkan alat medis referensi. Pengujian terhadap beberapa subjek menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi kadar SpO₂ dalam rentang normal (95%-100%) maupun rendah (85%-90%), dengan hasil yang stabil dan konsisten. Dengan hasil yang telah diperoleh, sistem pemantauan kadar oksigen dalam darah berbasis sensor MAX30102 menunjukkan potensi besar dalam mendukung pemantauan kesehatan secara efisien, akurat, dan real-time. Namun, beberapa faktor eksternal seperti pergerakan pengguna, pencahayaan lingkungan, dan suhu tubuh dapat memengaruhi hasil pengukuran. Optimalisasi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan ketahanan terhadap faktor eksternal dalam berbagai kondisi. Dengan pengembangan yang berkelanjutan, teknologi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Implementasi Sensor Resistif TGS813 untuk Pendeteksian Konsentrasi Gas Etanol di Udara Ambient Fidya, Karina Alma; Hadi, Kasnawi Al; Budianto, Arif
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.1029

Abstract

Etanol merupakan salah satu jenis senyawa volatil yang mudah menguap di udara ambient. Gas etanol dapat berasal dari berbagai sumber emisi. Gas etanol juga dapat dihasilkan dari proses respirasi manusia yang kemudian dimanfaatkan sebagai biomarker akan kondisi tertentu, seperti identifikasi gejala penyakit medis, psikologi, dan lain sebagainya. Sejalan dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem e-nose berbasis sensor TGS813 untuk pengukuran gas etanol dan kualitas udara dengan akurasi tinggi. Sensor TGS813 dipilih karena respon spesifiknya terhadap etanol, dengan rasio resistansi (R0/Rs) sebesar 1 pada 100 ppm. Hal ini didukung dengan kemampuannya membedakan konsentrasi secara linear melalui integrasi dengan algoritma klasifikasi multivariate. Sistem ini diharapkan tidak hanya mengukur kadar etanol, namun juga sebagai peluang sistem pemantauan kualitas udara portable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem memiliki rasio resistansi sebesar 1 pada 100 ppm, dan memiliki 10-100 ppm etanol dari respon linier (R2 = 0,98), yang menghasilkan selektivitas tinggi. Kalibrasi menggunakan filter HEPA dan analisis multivariat memungkinkan diferensiasi sumber etanol (eksogen/entogen). Sensor memiliki respons cepat (30 detik) dan resolusi 5 ppm, yang cocok untuk mendeteksi keberadaan gas etanol di udara ambient.