Abstrak,Politik dengan magnitude besar dialami oleh partai politik sejak 1 hingga 2 tahunterakhir. Hampir semua partai-partai politik peserta pemilu baik partai lama maupun partai barumengalami krisis yang mengakibatkan guncangan organisasi dan efeknya penilaian negatif daripublik dan hilangnya kepercayaan publik (distrust). Penelitian ini menggunakan dua metode risetyakni tahap pertama melakukan Content Analysis dan discourse analysis, kemudian berikutnyamelakukan survey. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua partai politik mampumenghadapi krisis intenal partainya yang disebabkan oleh beberapa faktor diantara perilakukorupsi dan terseretnya kader partai mereka dalam persoalan korupsi. Kemudian konflik internalmenjadi faktor lain terjadinya krisis dan kemudian pelanggara etika yang dilakukan kader partaipolitik. Menurunnya kepercayaan publik kepada partai politik lebih banyak disebabkan olehkasus-kasus korupsi yang merupakan pengkhianatan publik, konflik internal dan pelanggarankode etik. Dalam menghadapi situasi itu partai politik harus membuktikan dengan langkah nyatapro terhadap pemberantasan korupsi dengan menindak tegas kader-kader yang terlibat sertamemperbaiki kinerja politiknya. Kemudian diperlukan penguasaan masalah dan pengalamanserta ketenangan dalam mengelola krisis sehingga luas dampak krisis dapat dikendalikan.Kata kunci: strategi politik, penanganan krisis, partai politikĀ