Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN DAN LAMA PENGEMPAAN TERHADAP KETEGUHAN REKAT PADA KAYU LAPIS SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN DRUM SHELL Eko Budiyanto; Asroni Asroni; Atik Pramono
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 5, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8677.278 KB) | DOI: 10.24127/trb.v5i2.504

Abstract

Drum shell (selongsong drum) secara garis besar terdiri dari 2 jenis, yaitu ply by ply shell dan solid shell. Penelitian ini ditujukan untuk proses pembuatan drum shell jenis ply by ply shell. Yang dimaksud dengan ply by ply adalah shell-nya terbuat dari kayu yang berlapis-lapis, seperti teak block atau triplek. Semakin banyak lapisannya maka suara yang dihasilkan semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur cetakan dan lama pengempaan terhadap keteguhan rekat kayu lapis dan prosentase kerusakan kayu. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 variasi temperatur (85oC, 90oC, 95oC) dan 3 variasi lama pengempaan (2 jam, 3 jam dan 4 jam). Pengambilan data dilakukan dalam dua tahap yaitu data keteguhan rekat (KR) yang diperoleh dengan menggunakan metode pengujian kekuatan geser rekat yang dilakukan menurut standar ASTM D-905-49 tahun 1981 serta data prosentase kerusakan kayu (KK) yang dihitung menggunakan software Autocad 2007. Selanjutnya data dianalisa dan dibuat grafik yang akan digunakan untuk mengetahui pengaruh temperatur cetakan dan lama pengempaan terhadap keteguhan rekat dan prosentase kerusakan kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur cetakan dan lama pengempaan berbanding lurus dengan keteguhan rekat dan prosentase kerusakan kayu dan temperatur cetakan tidak berpengaruh terhadap kapasitas produksi sedangkan lama pengempaan berbanding terbalik dengan kapasitas produksi drum shell per hari. Dalam penelitian ini, nilai keteguhan rekat terbesar terjadi pada temperatur cetakan 90oC dan lama pengempaan 4 jam dengan nilai keteguhan rekat sebesar 23,25 kg/cm2. Dan nilai keteguhan rekat terkecil terjadi pada temperatur cetakan 85oC dan lama pengempaan 2 jam dengan nilai keteguhan rekat sebesar 19,25 kg/cm2.Kata kunci : Temperatur, Lama Pengempaan, Keteguhan Rekat, Kayu Lapis, Drum Shell.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA SWAY PADA MATERI PETA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X ILMU SOSIAL 1 SMA NEGERI 3 JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Juli Murtini; Wiwik Sri Utami; Eko Budiyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.886 KB)

Abstract

Kegiatan belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional dapat tercapai. Kurikulum 2013 memiliki tuntutan diantaranya pendidikan karakter, tuntutan revolusi industry 4.0, literasi dengan pembelajaran kontruktivistik yang menuntut kompetensi dari aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Proses pembelajaran yang berlangsung masih bersifat konvensional dan hasil belajar masih rendah. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian apakah Penerapan model pembelajaran blended learning dengan media Sway Pada Materi Peta dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 3 Jombang Tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah Penerapan model pembelajaran blended learning dengan media Sway pada materi peta dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 3 Jombang Tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas dengan tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang menggunakan model pembelajaran blended learning yang memiliki langkah mulai dari seeking of information, acquisition of information, dan synthesizing of knowledge. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 3 Jombang dengan data yang diperoleh berupa hasil uji kompetensi dan lembar kerja observasi kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa mengalami penngkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu peningkatan ketuntasan belajar siklus I (67,74%) dan siklus II (87%), 96,7% pada siklus III. Sedangkan peningkatan rata-rata uji kompetensi pada siklus I 74,67, pada siklus II 81,45 dan pada siklus III 90,81 sehingga dapat disimpulkan Penerapan model pembelajaran blended learning dengan media Sway Pada Materi Peta dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 3 Jombang Tahun pelajaran 2018/2019 dan model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran mata pelajaran geografi.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA KELAS X DI SURABAYA Dimas Hendra Sasmita; Wiwik Sri Utami; Eko Budiyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.333 KB)

Abstract

Standar Nasional Pendidikan (SNP) berfungsi sebagai dasar strategi pengembangan pendidikan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pendidikan. Evaluasi pelaksanaan pendidikan dilaksanakan melalui akreditasi dan ujian nasional (UN). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis nilai ujian nasional berbasis komputer (UNBK) berdasarkan skor akreditasi per butir instrumen dengan menerapkan pemodelan klasifikasi random forest multikelas. Penelitian ini menggunakan data UNBK tahun 2018 dan data hasil akreditasi tahun 2017 dan 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah pemodelan klasifikasi random forest multikelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, berdasarkan evaluasi model, nilai akurasi klasifikasi dalam pemodelan klasifikasi random forest multikelas sebesar 83.49%. Kedua, model ini menghasilkan tingkat kepentingan variabel prediktor (butir-butir instrumen akreditasi) dalam mengklasifikasikan nilai rataan UNBK yakni kondisi laboratorium (x71, x68, x69, x67), instalansi listrik (x62), prasarana (x64), kantin (x83), kondisi laboran (x55), petugas layanan khusus (x56), guru tersertifikat (x39), tenaga perpustakaan (x54), kepala administrasi (x51), kegiatan literasi S/M bagi peserta didik (x33), penggunaan buku teks (x14), dan kerja sama masyarakat/mitra dalam pengelolaan pendidikan (x96). Berdasarkan indikator variabel penting tersebut, SNP yang memiliki peran penting adalah Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Standar Kompetensi Lulusan. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, serta kompetensi lulusan.
SENSITIVITAS MATA AIR KARST GOA GREMENG TERHADAP HUJAN DI AREA TANGKAPANNYA Eko Budiyanto
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 17 No 1 (2019): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v17n1.p63-70

Abstract

Abstrak : mata air merupakan satu bentuk sumberdaya air yang vital bagi masyarakat di wilayah karst. Bentang lahan karst yang rentan memerlukan pengelolaan lingkungan yang tepat untuk melindungi kelestarian mata air tersebut. Mata air karst Goa Gremeng adalah satu contoh mata air di lingkungan karst Gunungsewu yang perlu dikelola dan dilindungi. Air dari mata air ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk beberapa keperluannya. Dalam rangka upaya perlindungan mata air karst Goa Gremeng, maka perlu dipahami karakteristik dari mata air ini terutama berkaitan dengan sensitivitasnya terhadap hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas mata air Goa Gremeng terhadap hujan di area tangkapannya. Metode yang dilakukan adalah dengan pengukuran dan observasi terhadap fluktuasi parameter kualitas air dan dikorelasikan dengan pola curah hujan yang turun di area tangkapannya. Parameter yang diukur adalah pH, TDS, kekeruhan, temperature, DO, dan nitrat. Pengukuran dilakukan secara langsung di lapangan dan di laboratorium. Penelitian ini menunjukkan adalah fluktuasi beberapa parameter kualitas air yang memiliki korelasi sangat kuat dan kuat terhadap tebal hujan. Parameter TDS memiliki korelasi negative sangat kuat yaitu sebesar -0,85. Parameter kekeruhan memiliki korelasi positif yang kuat yaitu sebesar 0,76. Parameter nitrat dan temperature memiliki korelasi negative yang kuat yaitu masing-masing sebesar -0,73 dan -0,65. Korelasi tertinggi dari parameter-parameter tersebut terhadap tebal hujan terjadi pada hari yang sama dengan saat pengukuran parameter kualitas air. Temuan ini mengindikasikan bahwa mata air karst Goa Gremeng memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap hujan di area tangkapannya.
KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 2021 Khofifah Maulida Sari; Eko Budiyanto; Muzayanah Muzayanah; Aida Kurniawati
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 19 No 1 (2021): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v19n1.p49-62

Abstract

Pembangunan kawasan industri menarik banyak tenaga kerja baik dari dalam maupun luar Kabupaten Gresik dan membutuhkan lahan tempat dibangunnya fasilitas-fasilitas industri. Penambahan jumlah penduduk di Kabupaten Gresik juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan lahan permukiman. Sejalan dengan pertumbuhan dan perubahan penggunaan lahan tersebut, keberadaan RTH harus tetap dijaga. Hal ini ditujukan untuk menjaga agar ekosistem suatu wilayah tetap seimbang. Penelitian ini berbasis interpretasi citra secara digital menggunakan software Quantum GIS 3.16.5 dengan metode Normalized Difference Vegetation  Index (NDVI). Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Gresik. Penentuan klasifikasi jenis tutupan lahan dilakukan dengan menentukan nilai ambang batas maksimum dan minimum melalui uji threshold. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan luas RTH dalam rentang 5 tahun. Pada tahun 2021 luas RTH hanya sebesar 160,15 km² atau 13% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Gresik. Untuk memenuhi ketetapan minimal proporsi RTH, Kabupaten Gresik membutuhkan penambahan luas sebesar 17% atau 202,93 km².
A DAILY CO2 CONCENTRATION IN NORTHERN SURABAYA CITY Nastiti Sigra Dewi Magita; Muzayanah Muzayanah; Eko Budiyanto
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 20 No 2 (2022): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v20n2.p89-96

Abstract

CO2 concentration is one air quality parameter set by WHO. High concentrations of carbon dioxide will have an impact on human health. CO2 is a gas that can cause a greenhouse effect in a city like Surabaya. This study aims to reveal the dynamics of CO2 concentration in northern Surabaya, which is a center of urban activity in Surabaya. This type of research is descriptive analytic with a quantitative approach. The population used is based on the division of administrative regions in Surabaya u tara section. Sampling is carried out in a purposive way, where each land use is taken five locations. Data collection techniques use measurement and observation. The data analysis technique used is descriptive. The results of the data analysis showed that there was a difference in the average CO2 concentration in the morning and evening. All research sites have CO2 concentrations above the safe threshold of CO2 concentrations set by WHO. There is an increase in CO2 concentrations in the morning and evening variably. The average CO2 concentration in the morning was recorded at 436.05 ppm and increased at night to 518 ppm. The highest CO2 concentration in the morning occurred on Colombo road at 467 ppm and the lowest at 345 ppm on Bangunsari road. The highest average CO2 concentration at night occurred on Morokrembangan road, which was 558 ppm and the lowest on Bangunsari road was 460 ppm. Keywords: CO2 concentration, air pollution, northern Surabaya
Adaptation pedagang kaki lima the Lockdown Policy in the Morning Market, Wonoayu District, Sidoarjo Regency Aida Kurniawati; Muzayanah Muzayanah; Nugroho Hari Purnomo; Eko Budiyanto
Geographica: Science and Education Journal Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : USN Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.857 KB) | DOI: 10.31327/gsej.v3i2.1675

Abstract

Covid 19 is a pandemic that does not know when it will end. This pandemic has had an impact on various sectors, especially the economy. The policy set by the government in the form of a lockdown has a negative impact on the community's economy, especially small traders. The purpose of this study was to determine the adaptation of street vendors to the lockdown policy. This research is qualitative research with the number of respondents being 105 street vendors. This study uses a sample of 15 people, with the reason that this trader has been selling for more than 1 year. The results of the study obtained a description of the characteristics of male street vendors amounting to 81%, the age of traders between 15-30 years is the highest number of ages reaching 62%, the most traders' education is a high school by 44%, traders from outside Wonoayu sub-district are 81 % and their average income is 69% below Rp. 100,000.00 per day. The adaptation of traders during the lockdown is to remain with the same type of merchandise by 81%, 19% of traders have changed the type of merchandise. Merchants switch places of sale is 75%. As much as 56% of merchandise transfers, their average sales model remains off at 69% while those who move to online are 31%. From the results of the research, the PKL's turnover decreased by 75%, while the turnover increased by 25%.
Effect of Volcanic Sand-Biocarbon-Zeolith Filtration on pH, EC, and TDS values of karst groundwater Eko Budiyanto; Muzayanah Muzayanah; Aida Kurniawati; Nugroho Hari Purnomo
Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 21, No 1 (2023): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v21i1.57538

Abstract

Filtration is a very important process because naturally karst landscapes do not provide good protection against groundwater. This study aims to determine the effect of filtration with sand, biocarbon, and zeolite materials on the pH, EC and TDS values. The research was conducted using an experimental method using three filtration tubes filled with these three materials. Samples were taken from ten different water sources. The results of the analysis show that the filtration process of a combination of sand, biocarbon, and zeolite materials has the effect of increasing the pH value, and decreasing the EC and TDS values. The filtration process through a combination of volcanic sand, biocarbon and zeolith materials simultaneously gives a more significant change in pH, EC, and TDS values compared to filtration with these materials separately.
Development of Virtual Geography Laboratory to Improve Cognitive Learning Outcomes and Spatial Capabilities Social Sciences Education Sukma Perdana Prasetya; Ketut Prasetyo; Eko Budiyanto; Rindawati Rindawati; Sri Murtini; Fahmi Fahrudin Fadirubun; Chanthoeurn Dock
International Journal of Social Learning (IJSL) Vol. 4 No. 3 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher in cooperation with Indonesian Social Studies Association (APRIPSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijsl.v4i3.285

Abstract

This project aims to develop a website that functions as a virtual laboratory for studying geography topics that is suitable for use, as well as testing its effectiveness on cognitive learning outcomes and spatial abilities. The research uses the Borg and Gall development model, which is then summarized and divided into three main activities: introduction, development, and testing. Subject selection was based on the cluster random sampling technique. The subjects consisted of Class Learning outcome data was collected using questionnaires, interviews, pretests and posttest, analyzed using descriptive statistical tests and Mancova inferential statistics. Research Results: 1) the development of a geographic virtual laboratory is suitable for use according to material experts and received the "very good" category, while according to media experts it received the "good" category; 2) students gave a strong response to the implementation of the virtual geography laboratory; 3) there is a significant difference between initial abilities and cognitive learning outcomes and spatial abilities; and 4) there are no significant differences between two schools that implement virtual geography laboratories with cognitive learning outcomes and spatial abilities.
Hardening Baja AISI 1045 Menggunakan Gel Aloe Vera Sebagai Media Pendingin Budiyanto, Eko; Choiron, Moch. Agus; Darmadi, Djarot B.
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 7 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.156 KB) | DOI: 10.21776/ub.jrm.2016.007.02.3

Abstract

Quenching is a cooling method of heat treatment for metal hardening. Quenching refers to the process of rapidly cooling metal parts from the austenitizing or solution treating temperature, typically from within the range of 815 to 970 °C for steel. The selection of a quenchant medium depends on the hardenability of the particular alloy, the section thickness and shape involved, and the cooling rates to achieve the desired microstructure. The liquid quenchants of oil is commonly used in industrial manufacture. But, oil is not environmental. The aim of this research research is to find new quenchant for change oil as quenchant to more environmental. Gel aloe vera is purposed for it. The material used in this study is AISI 1045 steel. Cooling curve and cooling rate is measured by finite element model, ANSYS APDL 14.5. True experimental is done to view microstructure and measure hardness of steel. Simulation result shown that gel aloe vera has almost similar cooling curve and cooling rate with oil. Microstructure result of steel for gel aloe vera as quenchant is martensite in surface, bainite in center, and pearlite in between surface and center. Hardness number of steel for gel aloe vera as quenchant is 189.63 HVN in surface, 182.566 HVN in center, and 162.866 HVN in between surface and center. By simulation and true experimental analisys concluded that gel aloe vera has opportunities to change oil as quenchant for hardening process.
Co-Authors Achmad Masruri Agus Setiawan AGUSTINA MS, RETNO Aida Kurniawati Aida Kurniawati Aida Kurniawati Aida Kurniawati Aida Kurniawati Aida Kurniawati Aida Kurniawati ALDONAVY PRABUDIMAS, CINDY Ali Imron, Akhmad Alven Ahmad Burhany APRILIANA, TRIAS Ardhyan Dwi Nurcahyo Ardiyanto Darmanto Asroni Asroni Asroni, Asroni Bahfie, Fathan Bambang Hariyanto Bayu Aji Kuncoro Chanthoeurn Dock Deva Agus Setiawan Dimas Anggoro Dimas Hendra Sasmita Djarot B. Darmadi, Djarot B. Ebid Rocky Alfatikh Eduwar, Nurul Eko Nugroho Eko Nugroho Elizabeth Titiek Winanti ENY SULISTYOWATI Fahmi Fahrudin Fadirubun Fattah, Ariesta Nuur HARIYANTO, SETIYAWAN Harnowo Supriadi Indratmoko, Andreas Luki Juli Murtini Kemas Ridhuan Ketut Prasetyo Khofifah Maulida Sari Kurniawan, Rubi KUSUMA WARDANI, GANDHI Lalu Saefullah Larasati, Amira Lukito Dwi Yuono, Lukito Dwi Lutfi Ailuul Waahidati Maarif, Muhammad Yusuf Moch. Agus Choiron Muhamad Danial, Fikri Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Muzayanah Nastiti Sigra Dewi Maginta Nastiti Sigra Dewi Magita NUGROHO HARI PURNOMO Nugroho Hari Purnomo Nugroho Hari Purnomo Nugroho Hari Purnomo Nugroho Hari Purnomo Nugroho Hari Purnomo Nugroho Hari Purnomo Nurcahyo, Ardhyan Dwi Permatasari, Ivana Pertiwi, Sri Endah Pramono, Atik PUJI LESTARI, EKA Rindawati Rindawati Rini Novianti Rudiyanto Rudiyanto, Rudiyanto Rumpoko HS, Hendro Sari, Khofifah Maulida Sri Murtini Sukma Perdana Prasetya Sulis Dri Handono Sulis Drihandono Sulistiyo, Danang Sumosusilo, Joko SYAHADAH NOVITA SARI, ARINI Untung Surya Dharma, Untung Surya Wahyono Wahyono Wahyudi, Tri Cahyo Wahyudin, Dian Wiwik Sri Utami