Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Tahapan Newman pada Materi Program Linear Kelas XI di SMA Negeri 100 Jakarta Sulthon Nur Risky; Meiliasari; Lukman El Hakim
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.061.03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe kesalahan serta menganalisis keterkaitan antar kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan analisis dengan tahapan Newman pada materi Program Linear kelas XI di SMA Negeri 100 Jakarta. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek yang dipilih sebanyak 18 siswa, dengan kriteria subjek yang dipilih melakukan dua/lebih tipe kesalahan berdasarkan tahapan Newman dan bersedia untuk diwawancarai melalui google meet atau whatsapp. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe-tipe kesalahan yang dilakukan siswa ketika menyelesaikan masalah matematika pada materi Program Linear, diantaranya 1) Kesalahan membaca yaitu siswa tidak membaca satuan mata uang (Rupiah) dan tidak dapat membaca grafik; 2) Kesalahan memahami yaitu siswa salah dalam menangkap informasi dan ada informasi penting yang terlewat; 3) Kesalahan transformasi yaitu siswa tidak mengetahui strategi/langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan dan siswa tidak/salah dalam mengubah soal menjadi model matematika; 4) Kesalahan keterampilan proses yaitu siswa tidak melakukan perhitungan dan tidak melanjutkan pekerjaannya sampai selesai, siswa salah dalam melakukan perhitungan, dan siswa melakukan perhitungan yang salah akibat kesalahan sebelumnya; serta 5) Kesalahan penulisan jawaban yaitu siswa tidak membuat kesimpulan, siswa tidak menuliskan satuan yang sesuai, dan siswa salah dalam membuat kesimpulan akibat kesalahan sebelumnya. Selain itu, terlihat bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa ternyata berkaitan antara yang satu dengan yang Kesalahan lain. yang paling mendasar adalah kesalahan memahami. Jika siswa tidak dapat memahami soal dengan baik, maka akan berlanjut ke kesalahan-kesalahan yang lain dalam menyelesaikan soal tersebut.
Analisis Kesalahan Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal PISA Matematika Berdasarkan Mathematization Terhadap Materi Aljabar Di SMPN 97 Jakarta Andreani, Frisca; Meiliasari; Lukman El Hakim
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.062.07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan siswa proses matematisasi dan mengetahui keterkaitan kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika level PISA berdasarkan tipe soal Aljabar yang diberikan pada tiap level. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan studi kasus sebagai pendekatannya. Subjek penelitian ini adalah 18 orang siswa kelas IX SMPN 97 Jakarta Timur. Teknik pengumpulan data berupa tes dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan kesalahan yang dominan ialah pada tahapan Understanding the Problem. Kesalahan ditunjukkan dengan kurangnya pemahaman dalam soal. Kesalahan yang cukup banyak dialami ialah tahapan Formulating Mathematical Model. Kesalahan ditunjukkan dengan tidak dapat menghubungkan soal dengan konsep matematika yang ada. Kesalahan yang sedikit dilakukan tanpa kesalahan pada tahapan sebelumnya ada pada tahapan Mathematical Problem Solving dan Reflection. Kesalahan ditunjukkan dengan proses penyelesaian yang tidak sesuai dengan tujuan, tidak teliti, tidak dapat emnghubungkan lagi pada soal. Kesalahan paling banyak berdasarkan konten soal ada pada konten pekerjaan. Pada konten pekerjaan, paling banyak di tipe grafik dan sisanya di tipe soal cerita. Kesalahan yang cukup banyak terjadi ada di konten saintifik berupa tipe grafik dan pola. Kesalahan yang lebih sedikit terjadi pada konten sosial di tipe grafik dan pribadi di tipe soal cerita. Kata kunci: Analisis Kesalahan, PISA, Matematisasi, Aljabar.
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Pembelajaran Matematika Lubis, Risa Nursamsih; Meiliasari; Rahayu, Wardani
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.072.03

Abstract

Salah satu kemampuan yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian kemampuan komunikasi matematis, indikator dalam mengukur kemampuan komunikasi matematis dan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Metode yang digunakan adalah deskriptif, dengan mendeskripsikan hasil kajian Pustaka dari sekurang-kurangnya 25 artikel yang relevan. Hasil dari penelitian ini yaitu : (1) kemampuan komunikasi matematis terdiri atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. kemampuan komunikasi matematis lisan adalah kemampuan seseorang dalam menyampaikan informasi, menyampaikan ide atau gagasan matematika melalui diskusi dan presentasi yang disampaikan secara jelas dan sistematis. komunikasi matematis tertulis adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, dalam tulisan dengan bahasa siswa sendiri (2) indikator kemampuan komunikasi matematis : 1) Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematis secara tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar. 2) Menghubungkan benda nyata, gambar atau diagram ke dalam ide matematika. 3) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. (3) Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis diantaranya: Model pembelajaran problem based learning (PBL) , Model Pembelajaran think talk write (TTW) dan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS).
Kemampuan Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Matematika: Systematic Literature Review Siswanto, Eko; Meiliasari, Meiliasari
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.081.06

Abstract

Kemampuan dalam menyelesaikan masalah adalah keahlian individu dalam melakukan analisis, prediksi, penalaran, evaluasi, dan refleksi dengan memanfaatkan pengetahuan sebelumnya untuk mengatasi tantangan yang dihadapi demi mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan menengah atas yang dilakukan antara tahun 2016 hingga 2023. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) terhadap semua artikel hasil penelitian kualitatif atau kuantitatif yang terindeks dalam Google Scholar, Sinta, dan Scopus. Strategi pencarian artikel disesuaikan dengan kriteria inklusi dan mengikuti protokol PRISMA sebagai pedoman instrumen penelitian. Dari hasil pencarian, ditemukan 16 artikel yang sesuai dengan kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan elemen penting dalam kurikulum pembelajaran matematika untuk memungkinkan siswa mengatasi masalah, memperoleh pengalaman, dan menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki dalam konteks kehidupan sehari-hari. Salah satu model atau strategi yang sering digunakan dalam pembelajaran matematika adalah Model Pemecahan Masalah Polya. Model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), karena model ini menyediakan lima langkah yang dapat membimbing siswa dalam memecahkan masalah, yaitu: (1) mengorientasikan siswa pada masalah, (2) mengorganisir siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individu dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (5) menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Kemampuan Literasi Numerasi: Materi, Kondisi Siswa, dan Pendekatan Pembelajarannya Darmastuti, Lintang; Meiliasari, Meiliasari; Rahayu, Wardani
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.081.03

Abstract

Literasi numerasi merupakan kemampuan dasar yang menjadi prasyarat dan keterampilan hidup di abad 21. Hasil PISA 2018 menunjukkan bahwa kemampuan literasi numerasi siswa SMP belum memenuhi standar rata-rata international. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui materi SMP yang berkaitan dengan komponen literasi numerasi, mengetahui kondisi kemampuan literasi numerasi siswa SMP dilihat berdasarkan indikator kemampuan literasi numerasi dan mengetahui bagaimana melatih kemampuan numerasi menggunakan contextual learning. Penelitian ini dilakukan dengan metode Systematic Literature Review (SLR). Hasil penelitian ini, yaitu 1) materi yang berkaitan dengan komponen literasi numerasi sangat beragam, diantaranya materi rasio/perbandingan, pola bilangan, persamaan linear, fungsi kuadrat, ajabar, dan geometri; 2) ditemukan beberapa siswa SMP belum memiliki kemampuan literasi numerasi yang baik; 3) kemampuan literasi numerasi siswa SMP dapat ditingkatkan melalui contextual learning yang dibantu dengan e-modul atau media lainnya.
The Exploration of Lithner’s Creative And Imitative Mathematical Reasoning Analysis Based on High School Student’s Mathematical Anxiety in Trigonometry Class Lakshita, Argha; Meiliasari; Abdul Azis, Tian
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.082.04

Abstract

This study aims to explore the creative and imitative reasoning process of high school students based on their mathematics anxiety (MA) level. The research method used was descriptive qualitative research. The subjects selected were 6 students, with the criteria of high/medium/low MA questionnaire results. Data collection techniques were conducted by written tests, field observations, and interviews. The results of MA levels are 19.4% low level and 80.6% medium level of MA. The absence of high MA level students made the researchers investigate through the three aspects of MA, which are: Attitudinal, Cognitive, and Somatic. There were no significant differences within the other two aspects but the somatic aspect shows 36% amongst the medium level MA are having high category on this aspect: 1) Creative reasoning process is only owned by students with medium level MA; 2) Students with high level and low level MA are considered vulnerable to misconceptions, rely heavily on available information, and tend to find it difficult to make new approximation; 3) The process of Imitative reasoning is possessed in each MA category, judging from the performance of solving Algorithmic and Memorized type problems. Thus, it can be concluded that the type of reasoning of a student will differ between types of MA categories and with different processes according to their particular interest in learning.
Studi Literatur: Keterampilan Berpikir Kritis dalam Matematika Padmakrisya, Maria Rosariona; Meiliasari, Meiliasari
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6327

Abstract

Kemampuan keterampilan yang terpenting dalam era globalisasi dan diperlukan untuk mengembangkan cara berpikir individu yakni keterampilan berpikir kritis. Artikel ini bertujuan untuk  melakukan kajian literatur dengan definisi dan indikator yang diperlukan untuk menghitung dan memperkirakan kemampuan berpikir kritis dalam setiap individu yang harus dicapai pada jenjang sekolah dan calon guru. Penelitian ini menggunakan Studi Literatur, yang mencakup 15 hasil penelitian yang terakreditasi bersumber dari Google Scholar, Scopus serta Taylor & Francis yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis. Sampel penelitian diambil dari berbagai jurnal pendidikan yang terindeks diterbitkan dari tahun 2018-2023. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan keterampilan saling mengkonstruksi analisis yang bersumber dari konsep, pengetahuan dan pengalaman pribadi dalam sebuah permasalahan, menganalisis solusi yang paling tepat dan mengevaluasi solusi yang ditentukan dalam sebuah permasalahan. Indikator kemampuan berpikir kritis yang paling sering digunakan dalam artikel yang dianalisis yaitu menurut Ennis, Facione, serta Paul dan Elder. Dari beberapa indikator yang sering digunakan, bisa disimpulkan untuk indikator berpikir kritis pasti terdapat langkah-langkah untuk memapaparkan sebuah masalah, menganalisis, mengevaluasi dan refleksi. Keterampilan yang wajib dimiliki yaitu kemampuan berpikir kritis untuk mendapatkan solusi terbaik. Dalam proses mengkonstruksi pengetahuan membutuhkan pernyataan kritis dan bermakna sehingga dalam setiap prosesnya sehingga dapat dipertanggungjawabkan penalarannya.
Improving Geometry Problem Solving Abilities Through Spatial Reasoning-Based Problem Based Learning in Elementary Schools Resi Ratna Suminar; Meiliasari; Nurjannah
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 7 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v7i2.9308

Abstract

Problem-solving abilities are the core of mathematics learning, but in reality the problem-solving abilities of elementary school students in particular have not shown satisfactory results. The aim of this research is to improve the geometric problem-solving abilities of elementary school students in class VB at SD N Cimanggis 02 by using a Problem Based Learning model based on spatial reasoning. This research is Classroom Action Research which was carried out on 38 students in class VB SD N Cimanggis 02 as research subjects and involving the class VB teacher as a collaborator. Obtaining data through geometric problem-solving ability tests, interviews, field notes and documentation. Indicators of problem-solving ability in this research include understanding the problem, planning a solution, implementing the problem-solving plan and evaluating or checking again. This PTK was carried out in three cycles with four research procedures, namely the planning stage, implementation stage, observation stage and reflection stage. In this case, there was an increase in geometric problem-solving abilities of 66% in cycle I and increased to 70% in cycle II and increased to 80% in cycle III. These results illustrate that Problem Based Learning based on spatial reasoning can improve the geometric problem-solving abilities of class VB students at SD N Cimanggis 02. Keywords: Problem-Solving Ability; Problem Based Learning; Spatial Reasoning
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KOMPUTASIONAL MATEMATIS SISWA Syari, Aulia Kartika; Meiliasari, Meiliasari
ALGORITMA: Journal of Mathematics Education Vol 6, No 2 (2024): ALGORITMA Journal of Mathematics Education
Publisher : Faculty of Educational sciences, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajme.v6i2.42816

Abstract

AbstractMathematical computational thinking ability is one of the mathematics competencies contained in the independent curriculum. This research aims to analyze qualitative studies on mathematical computational thinking skills conducted starting in 2019. The method used is a Systematic Literature Review (SLR), and the analysis used the PRISMA Protocol (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis Protocol). 18 articles were reviewed in this study. All articles used were indexed by Sinta and Scopus and taken from Google Scholar, Scopus, and Garuda. The analysis shows that teachers can use approaches and learning models or develop teaching materials to improve students' mathematical computational thinking skills. This can help teachers in improving students' computational thinking skills. Computational thinking skills can be developed in learning mathematics on materials such as number patterns, building space, number operations, and materials in lectures such as abstract algebra. Abstrak Kemampuan berpikir komputasional matematis merupakan salah satu kompetensi matematika yang termuat dalam kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis studi-studi kualitatif tentang kemampuan berpikir komputasional matematis yang dilakukan mulai tahun 2019. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan analisis yang digunakan PRISMA Protocol (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis Protocol). Terdapat 18 artikel yang dikaji pada studi ini. Semua artikel yang digunakan terindeks Sinta dan Scopus yang diambil dari Google Scholar, Scopus, dan Garuda. Hasil analisis menunjukkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir komputasional matematis siswa guru dapat memilih menggunakan pendekatan, model pembelajaran, maupun mengembangkan bahan ajar. Hal ini dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir komputasional siswa. Kemampuan berpikir komputasional dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika pada materi seperti pola bilangan, bangun ruang, operasi bilangan, dan materi dalam perkuliahan seperti aljabar abstrak.
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Eka Pratiwi, Vivied; Meiliasari, Meiliasari
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v5i3.797

Abstract

The purpose of this research is to reanalyze the influence of the learning model in an effort to improve the ability to understand mathematical concepts. After that, the analysis results are combined and a conclusion about the overall problem is obtained. The method in this research is the Systematic Literature Review (SLR). This research seeks, observes, evaluates, and describes the available research based on relevant phenomena and specific research questions. The SLR method reviews and identifies journals according to the established procedures. Data collection comes from journals indexed by Sinta and Google Scholar over the past 6 years. The keywords for the search are "Understanding Concept Mathematics Ability" and "Learning Model." From the search, 23 articles that meet the criteria were obtained.  The obtained data set was then analyzed as research findings using qualitative and quantitative analysis. Based on the results and discussion, it was found that students' ability to understand concepts can be influenced by the application of learning models.