Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

FAKTOR RISIKO KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GUNUNG ANYAR SURABAYA Deah Oktavita; Novera Herdiani
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 4 No 3: Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v4i3.2748

Abstract

The most common nutritional disorder in pregnant women is Chronic Energy Deficiency (CED). Anemia and Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is the main cause of bleeding and infection which are the main factors of maternal death. The purpose of this study was to identify and analyze SEZ factors in pregnant women at the Gunung Anyar Health Center in Surabaya. The design of this study was Quantitative Analytical Observational using a cross sectional approach, the population was all pregnant women who visited during the last 3 months totaling 100 people, the sample in this study was determined by the Lemeshow formula as many as 30 respondents, the sampling technique in this study was Accidental Sampling, Univariate analysis is presented in the form of a frequency distribution and bivariate analysis used is Chi-Square.The results of this study were that there was no relationship between education (p=0.537), there was a relationship between work (p=0.002), there was no relationship between pregnancy spacing (p=1.000), there was a relationship between age (p=0.001), there was no relationship between knowledge (p=0.372).The conclusion is that there is a relationship between work and age, and there is no relationship between education, spacing of pregnancies, and knowledge with Chronic Energy Deficiency in pregnant women. Suggestion To be able to conduct research using variables such as parity, infectious diseases, etc. because there are still many factors associated with the incidence of Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women
The Effect of Workload, Work Commitment and Work Motivation on Employee Performance at BPJS Employment Branch X Odilia Ika Auliya; Agus Aan Adriansyah; Dwi Handayani; Novera Herdiani
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v2i2.703

Abstract

Perusahaan asuransi dengan persaingan yang tinggi membutuhkan karyawan yang memiliki kinerja yang baik. BPJS Ketenagakerjaan Cabang X belum memenuhi target tenaga kerja aktif dalam tiga tahun terakhir. Fenomena yang terjadi di BPJS Ketenagakerjaan Cabang X adalah beban kerja yang tinggi, kurangnya komitmen pegawai dan motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja, komitmen kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di BPJS Ketenagakerjaan Cabang X. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional. Sampel penelitian ini menggunakan total populasi (sampel jenuh) sebanyak 25 karyawan.Variabel penelitian ini adalah beban kerja, komitmen kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan yang diukur dengan menggunakan instrumen sudut tertutup yang telah lulus etika etika. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan melihat Prevalence Ratio (PR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki beban kerja yang sesuai (84%), komitmen kerja yang tinggi (72%), motivasi kerja yang tinggi (84%) dan kinerja yang baik (76%). Bahwa terdapat pengaruh antara beban kerja, komitmen dan motivasi terhadap kinerja karyawan dengan nilai PR (1). Sedangkan diantara beban kerja, komitmen dan motivasi yang memiliki nilai resiko terbesar adalah beban kerja dengan nilai PR (2,63).Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara beban kerja, komitmen kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Saran BPJS Ketenagakerjaan Cabang X memberikan apresiasi kepada pegawai yang dapat mencapai target. Serta memberikan penyegaran dalam bentuk gathering agar karyawan dapat semangat,
PENDAMPINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN POSKESTREN DI PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH, BANGKALAN Hotimah Masdan Salim; Choirotussanijjah Choirotussanijjah; Devyana Dyah Wulandari; Novera Herdiani; Rosda Rodhiyana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21789

Abstract

Latar belakang: Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin Bangkalan belum memiliki unit usaha yang dikelola maupun yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan santri dan pengurus. Menurut hasil pengamatan dari tim pengusul, upaya yang sudah dilakukan masih sebatas pemanfaatan lahan rumput dengan menggembala domba. Metode: Penyuluhan mengenai pemberian materi terkait segala hal tentang kewirausahaan pesantren dan peluang usaha berbasis kearifan lokal oleh penyuluh dari FK UNUSA. Pelatihan Trainer of Trainers (ToT) sebagai upaya membentuk trainer dan peer counselor bagi seluruh santri-santriwati dan workshop/pelatihan pembuatan karya digital berupa poster edukasi untuk media promosi kesehatan dengan karya berbasis kearifan lokal. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil pre-test dan post-test mengenai pelatihan pendampingan kewirausahaan bagi remaja melalui kuesioner secara langsung terjadi peningkatan nilai oleh santri yang mengikuti kegiatan ini. Persentase kenaikan nilai rata-rata adalah 6,5. Hal ini menggambarkan terjadinya peningkatan pengetahuan oleh santri mengenai materi tersebut bagi santri-santriwati yang telah disampaikan pada kegiatan pengabdian masyarakat di PP Hidayatullah Al-Muhajirin Bangkalan, Madura. Kesimpulan: Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemberdayaan warga di pondok pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin Bangkalan, maka perlu dilakukan melalui pendekatan yang berbasis penggerakan masyarakat. Pendampingan kewirausahaan melibatkan santri, pengasuh dan bekerjasama dengan warga sekitar dalam mengimplementasikan ilmu entrepreneurship.
GAMBARAN PENDAMPINGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF BAGI IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS SIWALANKERTO Rizka Fiyadila; Novera Herdiani; Martha Ariana Wijayanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i4.1506

Abstract

ASI adalah sumber makanan utama bagi bayi ketika mereka masih terlalu kecil untuk mengonsumsi makanan padat. Pemberian makanan pendamping ASI dini pada bayi dapat menyebabkan gangguan pencernaan . Faktanya, hanya 5% anak-anak di Indonesia yang masih mendapat ASI eksklusif pada usia 23 bulan, dan hanya 1 dari 2 bayi di bawah 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif. Bayi diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) setelah mencapai usia enam bulan. Pemerintah menargetkan pemberian ASI Ekslusif mecapai 80%, tetapi pada tahun 2022 masih mencapai 66% .Metode dalam penelitian ini menggunakan penyajian data secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis kegiatan ini berupa pendampingan ASI ekslusif dengan melakukan edukasi manajemen laktasi dan edukasi menu gizi seimbang. Hasil kegiatan pendampingan ASI esklusif dengan jumlah responden 24 dengan terbanyak Tingkat Pendidikan SMA 58,3% berdampak baik khususnya pada ibu menyusui , dimana ibu menyusui mengetahui cara memberikan ASI Esklusif. Kesimpulan Hasil pendampingan ASI eksklusif sesuai dengan target yaitu keluarga bisa memberikan dukungan kepada ibu menyusui dalam mencapai keberhasilan pemberian ASI ekslusif.
GAMBARAN PEMBERIAN DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO Erica Dwi Dithasari; Novera Herdiani; Novera Herdiani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i4.1549

Abstract

Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin di dalam darah yang rentan terjadi kepada ibu hamil. Kehamilan yang disertai anemia memiliki kadar hemoglobin <11 gr% pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin <10,5 gr%. Angka kejadian ibu hamil risiko tinggi di Sidoarjo masih tinggi berdasarkan jenis komplikasi kebidanan paling tinggi disebabkan karena anemia mencapai angka 2.341 (6,10%) ibu hamil dengan anemia dari 38.316 jumlah ibu hamil yang ada pada tahun 2022. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah untuk ibu hamil di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo tahun 2019-2022. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu adanya penurunan pemberian tablet tambah darah dengan cakupan 97,4% (2019) menjadi 96,59% (2020) karena pandemi covid-19 kemudian mengalami peningkatan menjadi 97,13% (2021) dan terus meningkat menjadi 98,84% (2022) dengan adanya peningkatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) tersebut angka kasus ibu hamil anemia mengalami penurunan hingga 30,25% pada tahun 2022. Kesimpulan yang didapatkan yaitu pemberian dan kepatuhan dalam konsumsi tablet tambah darah di Kabupaten Sidoarjo telah mencapai keseluruhan jumlah ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD).
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN POS KESEHATAN KELURAHAN DI SIWALANKERTO Nindy Kurnia Cahyawati; Novera Herdiani; Martha Ariana Wijayanti; Indri Riza Priescisila
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i4.1668

Abstract

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan, Puskesmas memiliki tanggung jawab utama dalam penyelenggaraan upaya kesehatan tingkat pertama di wilayahnya. Sesuai fungsinya, Puskesmas harus berkomitmen untuk memberikan pelayanan berkualitas guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat, maka dibentuk Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) yang merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka menekan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas pelayanan Poskeskel. Metode yang di gunakan deskriptif kualitatif, dengan melakukan analisis yang dilakukan secara terus menerus dari awal penelitian hingga analisis data. Hasil dari penelitian variabel input yaitu 73%, beberapa indikator yang belum tercapai yaitu tidak ada ruang rapat, hanya mempunyai kader aktif sebanyak 4 orang. Sedangkan variabel proses yaitu 79,4%, yang diamana indikator hanya melakukan penyuluhan dengan 4 topik yaitu kadarzi, Kesehatan ibu & anak, penyehat lingkungan, dan PHBS harusnya ada 8 topik yaitu yaitu survey dan pemetaan kadarzi, P4K (program perencanaan, persalinan dan pencegahan komplikasi), kesiapsiagaan rawan bencana, penyehatan lingkungan, survey dan pembinaan PHBS, pengamatan faktor resiko masalah kesehatan (SBM = Surveilans Berbasis Masyarakat), menumbuhkembangkan UKBM. Untuk variabel output yaitu Jumlah KK yang disurvey kadarzi <10% atau dalam kategori belum sesuai yang sesuai dengan standar pengukuran harusnya 70%-100% KK yang disurvey kadarzi hasil dari penelitian ini bahwa banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya Poskeskel di Kelurahan Siwalankerto diharapkan petugas puskesmas dapat mensosialisasikan mengenai pelayanan Poskeskel yang ada di Puskesmas Siwalankerto. Tujuannya agar masyarakat mengetahui adanya Poskeskel.
SOSIALISASI PEMANFAATAN KULIT MANGGIS SEBAGAI ALTERNATIF TANAMAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN STATUS GIZI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SIDOARJO Novera Herdiani; Maki Zamzam; Satriya Wijaya; Maslikhatul Amilatil Biladi; Fadlilatul Tazkiyah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.30852

Abstract

Status gizi adalah ketika ada keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dan kebutuhan zat gizi untuk metabolisme tubuh. Obesitas adalah masalah gizi yang dihadapi banyak remaja Indonesia. Manggis adalah salah satu tanaman yang digunakan untuk mengobati obesitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pemanfaatan kulit manggis sebagai alternatif tanaman herbal untuk meningkatkan status gizi santri. Metode pelaksanaan dengan beberapa metode antara lain; penyuluhan, tanya jawab, diskusi, video serta pelatihan berupa praktek langsung status gizi. Sasaran peserta dalam kegiatan ini adalah santri putra dan putri Pondok Pesantren Sidoarjo. Hasil pengmas yang dihadiri oleh 61 santri yaitu hampir setengah berusia 17 tahun (33%), sebagian besar adalah jenis kelamin perempuan 40 orang (65,6%). Status gizi menurut IMT sebagian besar adalah normal (73,8%). Status gizi menurut Lila sebagian besar adalah normal (73,8%), dan obesitas (1,6%), serta underweight (16,4%). Kadar lemak yang sebagian besar adalah normal (65,6%), dan sebagian kecil adalah sangat tinggi (3,4%). Hasil evaluasi penilaian pretest dan posttest diketahui sebagian besar santri mengalami peningkatan pengetahuan mengenai penerapan pemanfaatan kulit manggis sebagai alternatif tanaman herbal untuk status gizi santri (85,3%). Sangat jelas terlihat para santri sangat terlibat dalam kegiatan ini dan aktif bertanya dan diskusi. Pelatihan penilaian status gizi lebih mudah untuk dipahami secara langsung dan santri sangat ingin mencoba secara mandiri. Sebagian besar santri (90%) memilih metode praktik langsung. Hasil dari pengabdian ini mungkin membuat santri sadar betapa pentingnya menggunakan kulit manggis sebagai alternatif tanaman herbal untuk meningkatkan status gizi. Diharapkan, santri akan memberdayakan dan meningkatkan keterampilan dalam menilai status gizi dan menerapkan penggunaan kulit manggis sebagai bahan alami untuk mencegah masalah kesehatan lebih lanjut
EDUKASI KESEHATAN TENTANG MASALAH GIZI DAN STRES DI PESANTREN BURHANUL HIDAYAH SIDOARJO Maki Zamzam; Novera Herdiani; Hafid Algristian; Yulia Anggraeni; Maulani Putri Ramadhani; Qilmi Faradila Radiani; Amelia Citra Wardani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37411

Abstract

Pondok pesantren Burhanul Hidayah memiliki hampir 700 santri aktif dari tingkat SD, SMP, dan SMA yang tinggal di asrama. Santri menghadapi berbagai stressor karena latar belakang yang berbeda dari lingkungan sekolah lain. Status gizi santri dipengaruhi oleh kecukupan asupan gizi harian. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran santri tentang masalah gizi dan stres melalui penyuluhan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 dengan peserta santri putra dan putri. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman masalah gizi dan stres pada santri. Kesimpulannya, pendidikan kesehatan berdampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan kesehatan santri. Penyuluhan kesehatan harus rutin dilakukan untuk menjaga kesehatan para santri.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN VERTIKULTUR UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI RW 07 KELURAHAN KETABANG KECAMATAN GENTENG SURABAYA Novera Herdiani; Satriya Wijaya; Edza Aria Wikurendra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24254

Abstract

Bertambahnya jumlah penduduk memiliki konsekuensi terhadap peningkatan kebutuhan pangan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan ketahanan pangan adalah melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Di wilayah RW 07 Kelurahan Ketabang Kecamatan Genteng Surabaya letak pemukiman warga berdekatan sehingga tidak banyak lahan kosong yang bisa dijadikan untuk tempat bercocok tanam, untuk menyiasati lahan sempit tersebut digunakanlah teknik vertikultur. Sarana untuk melakukan distribusi pangan menjadi sangat terbatas sehingga terjadi kurangnya produktivitas pangan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberdayakan masyarakat melalui pendampingan pembuatan tanaman vertikultur sebagai bentuk ketahanan pangan berbasis masyarakat di masa pandemi di RW 07 Kelurahan Ketabang Kecamatan Genteng Surabaya. Metode pelaksanaan yaitu tahap perencanaan melakukan survey lokasi, sosialisasi kegiatan dengan metode penyuluhan, metode praktek yaitu pelatihan pembuatan pot dan tanaman vertikultur serta menayangkan media video vertikultur yang dapat dicontoh untuk dibuat secara mandiri, metode evaluasi penilaian pretest dan posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan edukasi. Sasaran kegiatan adalah masyarakat RW 07 Kelurahan Ketabang Kecamatan Genteng Surabaya. Hasilnya adalah terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan pengenalan teknik budidaya vertikultur yang dilihat dari nilai p-value dengan nilai 0,000 (<0,05). Penyuluhan yang diberikan memberikan respon yang positif, hal ini diketahui dari nilai rata-rata posttest yang lebih tinggi dari pada pretest. Hasil persentase pretest dan posttest tentang penyuluhan pengenalan teknik budidaya vertikultur menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yaitu sebanyak 18% dari hasil pretest (75%) menjadi hasil posttest (93%). Terlihat para warga yang terlibat sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini dengan aktif bertanya dan berdiskusi. Sebagian besar warga (85%) menyukai metode praktik langsung, karena lebih mudah untuk langsung dipahami dan mereka juga sangat berkeinginan mencoba secara mandiri dipekarangan rumah. Kesimpulan yaitu pendampingan pembuatan vertikultur untuk meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri ini menunjukkan antusias warga sangat baik. Penyuluhan pengenalan teknik budidaya vertikultur menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan evaluasi. Saran dengan adanya program vertikultur diharapkan berkelanjutan sehingga dakan menjadi alternatif sumber bahan pangan untuk mengatasi masalah ketahanan pangan masyarakat khususnya di masa pandemi.