Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        PROGRAM PENDAYAGUNAAN DANA FILANTROPI ISLAM BERBASIS DESA 
                    
                    Hartato Rianto; 
Miftah El Fikri; 
Sakban Lubis                    
                     NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 6 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31604/jips.v9i6.2022.2404-2409                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini akan mengkaji tentang  penyaluran dana filantropi islam kepada masyarakat yang dilakukan oleh lembaga zakat yang ada di Kota Medan ke daerah pedesaan, melakukan evaluasi atas aktivitas yang di jalankan, memberikan solusi dan saran atas permasalahan yang ada serta merekomendasikan program-program yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan program penyaluran dana filantropi islam yang bersifat tepat guna dalam skup  luas dan berbasis desa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Peneliti akan melakukan observasi dan wawancara kepada lembaga zakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyaluran dana filantropi dari kota ke pedesaan sudah terjadi dalam bentuk peternakan, dan pertanian, penyaluran dana filantropi islam dalam bentuk ini dinilai sudah sangat baik namun penyaluran ini masih membutuhkan inovasi mengingat besaran potensi desa yang luar biasa
                            
                         
                     
                 
                
                            
                
                            
                
                            
                    
                        DINAMIKA LARANGAN MENGEMUDI BAGI PEREMPUAN DI ARAB SAUDI 
                    
                    Sakban Lubis; 
Rustam Ependi                    
                     Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 8 No 1 (2022): Juli - Desember 
                    
                    Publisher : Lembaga Jurnal dan Seminar Universitas Pembangunan Panca Budi 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54248/alhadi.v8i1.4469                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penerapan hukum Islam di negara-negara Islam Modern sangat dipengaruhi dengan banyak hal baik yang datangnya dari dalam ataupun dari luar negara yang bersangkutan. Penjajahan yang dialami oleh negara-negara Islam ataupun negara yang mayoritas penduduknya muslim merupakan faktor dominan yang merubah cara pandang negara-negara tersebut dalam menyikapi kebutuhan akan adanya undang-undang yang terkodifikasi. Hal ini merubah kebiasaan lama dalam penerapan hukum Islam pra penjajahan yang sifatnya sangat tradisional. Bagaimana pengaruh modernisasi hukum Islam di dunia Islam modern sekarang ini, makalah ini mencoba memaparkan secara ringkas. Tulisan ini mengkaji fatwa terbaru Saudi mengenai diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi dalam perspektif maqashid asy-syaria’ah. Uraian akan difokuskan pada hukum awal tentang larangan perempuan Saudi mengemudi hingga munculnya hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi. Dalam proses perubahan hukum ini telah terjadi dialektika antara Umara‟ (kerajaan), Ulama (lembaga fatwa) dan Ummah. Tidak hanya berhenti sampai Di situ, peristiwa ini menunjukkan bahwa dalam urusan keagamaan Umara‟ (kerajaan) tetap memiliki otoritas yang melebihi lembaga fatwa. Bagi kita sudah jamak diketahui bahwa perempuan Saudi memiliki ruang gerak yang terbatas di ruang publik. Berbagai putusan hukum Saudi dinilai banyak merugikan kaum perempuan, tetapi kemudian kehadiran fatwa baru ini menjadi angin segar bagi perempuan Saudi. Akan tetapi perlu menjadi catatan bahwa kemunculan fatwa hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi ini tetap mengacu pada maqashid as-syariah yang bertujuan untuk kemaslahatan manusia, dalam hal ini kaum perempuan Saudi di satu sisi, dan stabilitas negara di sisi lain.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        DINAMIKA LARANGAN MENGEMUDI BAGI PEREMPUAN DI ARAB SAUDI 
                    
                    Sakban Lubis; 
Rustam Ependi                    
                     Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 8 No 1 (2022): Juli-Desember 
                    
                    Publisher : Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Penerapan hukum Islam di negara-negara Islam Modern sangat dipengaruhi dengan banyak hal baik yang datangnya dari dalam ataupun dari luar negara yang bersangkutan. Penjajahan yang dialami oleh negara-negara Islam ataupun negara yang mayoritas penduduknya muslim merupakan faktor dominan yang merubah cara pandang negara-negara tersebut dalam menyikapi kebutuhan akan adanya undang-undang yang terkodifikasi. Hal ini merubah kebiasaan lama dalam penerapan hukum Islam pra penjajahan yang sifatnya sangat tradisional. Bagaimana pengaruh modernisasi hukum Islam di dunia Islam modern sekarang ini, makalah ini mencoba memaparkan secara ringkas. Tulisan ini mengkaji fatwa terbaru Saudi mengenai diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi dalam perspektif maqashid asy-syaria’ah. Uraian akan difokuskan pada hukum awal tentang larangan perempuan Saudi mengemudi hingga munculnya hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi. Dalam proses perubahan hukum ini telah terjadi dialektika antara Umara‟ (kerajaan), Ulama (lembaga fatwa) dan Ummah. Tidak hanya berhenti sampai Di situ, peristiwa ini menunjukkan bahwa dalam urusan keagamaan Umara‟ (kerajaan) tetap memiliki otoritas yang melebihi lembaga fatwa. Bagi kita sudah jamak diketahui bahwa perempuan Saudi memiliki ruang gerak yang terbatas di ruang publik. Berbagai putusan hukum Saudi dinilai banyak merugikan kaum perempuan, tetapi kemudian kehadiran fatwa baru ini menjadi angin segar bagi perempuan Saudi. Akan tetapi perlu menjadi catatan bahwa kemunculan fatwa hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi ini tetap mengacu pada maqashid as-syariah yang bertujuan untuk kemaslahatan manusia, dalam hal ini kaum perempuan Saudi di satu sisi, dan stabilitas negara di sisi lain.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The Relevance of Jamal Al-Banna's Islamic Legal Thoughts with Religious Moderation in Indonesia 
                    
                    Sakban Lubis; 
Rustam Ependi; 
Tumiran Tumiran; 
Muhammad Yunan Harahap; 
Abdul Hakim                    
                     AL-ISTINBATH : Jurnal Hukum Islam Vol 8 No 1 May (2023) 
                    
                    Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.29240/jhi.v8i1.6649                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This research aims to find out the relevance of Jamal Al-Banna's Islamic Legal Thought with Religious Moderation in Indonesia. This research is a doctrinal Islamic legal research using historical approach method (content analysis). The primary data source of this research is Jamal al-Banna's own work, namely Nahwa Fiqh Jadîd and the book Religious Moderation written by the Balitbang Team of the Indonesian Ministry of Religion. This research is also supported by secondary sources in the form of works related to the topic of study. The result of this research is that the Relevance of Jamal Al-Banna's Islamic Legal Thought with Religious Moderation in Indonesia. textually there are 2 (two), namely: justice and tolerance. As for substantially there are also 2 (two), namely: the value of the principle of "convenience" is the same as tawassuṠand compassion is the same as the principle of equality (musawah/egalitarian).
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Persepsi Siswa Kelas XII Madarasah Aliyah Tarbiyatul Islamiyah Terhadap Pernikahan Usia Dini 
                    
                    Sakban Lubis*; 
Rustam Ependi; 
M. Yunan Harahap; 
Nazrial Amin                    
                     JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2023): April, Social and Religious Aspect in History, Economic Science and Law 
                    
                    Publisher : Universitas Syiah Kuala 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24815/jimps.v8i2.24700                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pernikahan merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam kehidupan seseorang. Perkawinan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan menimbulkan akibat fisik dan emosional bagi keluarga masing-masing, masyarakat, dan juga harta benda yang diperoleh perkawinan antara mereka, sebelum dan selama-lamanya perkawinan. Setiap makhluk memiliki hak asasi manusia untuk mengejar anak melalui pernikahan, termasuk melalui budaya dengan mencapai pernikahan yang dirayakan di Indonesia. Islam menyiratkan bahwa perkawinan adalah satu-satunya bentuk kehidupan suami-istri yang diakui dan didorong untuk berkembang dalam proses pembentukan keluarga. Dalam realita di lapangan, pernikahan usia dini cukup menarik menjadi  perhatian berbagai kalangan, hal tersebut terjadi karena sebenarnya pernikahan  usia dini seperti fenomena gunung es yang kelihatan sedikit diatasnya padahal dalam dataran faktanya sangat banyak terjadi di kalangan masyarakat  Indonesia. Undang-undang No. 1 Tahun 1974, Pasal 1 tentang perkawinan  menyatakan Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang  wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah) yang  bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Pernikahan dini  bukanlah sekadar kisah sinetron.Kasus pernikahan dini itu nyata terjadi di sekitar  kita dengan kuantitas yang terbilang tinggi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The Dynamics of The Wasathiyah Curriculum on The Content of Moderatism Education In The Subject of Akidah Akhlak MAS Tarbiyah Islamiyah 
                    
                    Rustam Ependi; 
Tumiran Tumiran; 
Sakban Lubis                    
                     Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 
                    
                    Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30868/ei.v12i03.4191                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Religious education is one of the important issues because the religious education provided in schools does not bring good multicultural education to life, and even tends to be the opposite. As a result, social conflicts are often hardened by the religious legitimacy taught in religious education in schools in conflict-prone areas. This makes conflicts that have roots in fundamental religious beliefs so that social conflict and violence are increasingly difficult to overcome, because it is understood as a religious calling. The roots of various social conflicts that result in prolonged anarchy are often problems that have nothing to do with religion, but in reality religion has always been an inseparable part of various social conflicts. The potential for conflict and disintegration is because religion in its manifestation is ambivalent towards unity and integrity, meaning that although religion has the power to unite it also has the power to divide.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Peran Guru Aqidah Akhlak Dalam Menanamkan Akhlakul Karimah Siswa MAS Al-Washliyah Jl. Ismailiyah, Sumatera Utara. 
                    
                    Shaqila Andini; 
Sakban Lubis                    
                     Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research 
                    
                    Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini membahas tentang Guru Aqidah Akhlak disekolah dalam menanam akhlakul karimah siswa di MAS Al-Washliyah, Medan  Dan faktor mempengaruhi pembentukan akhlakul karimah peserta didik. Rumusan masalah, bagaimana peran guru akidah akhlak dalam pembentukan akhlakul karimah peserta didik dan faktor mempengaruhi pembentukkan akhlakul karimah peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif dengan prosedur tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah siswa MAS Al-Washliyah, Medan  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap siswa. Strategi yang ditempuh guru antara lain menasihati siswa untuk datang tepat waktu, mematuhi peraturan madrasah dan perintah guru, menjaga kebersihan madrasah dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak membawa handphone dan barang berharga, tidak membuat berantakan kelas, dan memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar. Beberapa faktor pendukung dan penghambat ditemukan di MAS Al-Washliyah, Medan, namun tujuan penanaman nilai akhlakul karimah siswa tercapai dengan baik. Usaha-usaha guru akidah akhlak dalam membentuk akhlakul karimah religius siswa sudah maksimal walau ada beberapa siswa yang masih perlu diarahkan lagi. Peran guru akidah akhlak sangat penting dalam membentuk akhlakul karimah religius siswa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The Dynamics of The Wasathiyah Curriculum on The Content of Moderatism Education In The Subject of Akidah Akhlak MAS Tarbiyah Islamiyah 
                    
                    Rustam Ependi; 
Tumiran Tumiran; 
Sakban Lubis                    
                     Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 
                    
                    Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30868/ei.v12i03.4191                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Religious education is one of the important issues because the religious education provided in schools does not bring good multicultural education to life, and even tends to be the opposite. As a result, social conflicts are often hardened by the religious legitimacy taught in religious education in schools in conflict-prone areas. This makes conflicts that have roots in fundamental religious beliefs so that social conflict and violence are increasingly difficult to overcome, because it is understood as a religious calling. The roots of various social conflicts that result in prolonged anarchy are often problems that have nothing to do with religion, but in reality religion has always been an inseparable part of various social conflicts. The potential for conflict and disintegration is because religion in its manifestation is ambivalent towards unity and integrity, meaning that although religion has the power to unite it also has the power to divide.