Claim Missing Document
Check
Articles

Child's Income Obligation after Divorce According to Shafi'i Sect Lubis, Sakban
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2204

Abstract

The purpose of marriage is to get offspring;the parents are burdened to finance the life of their children. Phenomenon that occurs in some societies,this precious purpose is ignored when the marriage bond is disrupted or even severed, children are no longer properly care the education and life sustenance was ignored, as if this is not a responsibility or obligatory,from this phenomenon the writer wanted to know more the view of fiqh Syafi’iyyah towards child sustenance after divorce.This is a qualitative research with the data analysis the researcher using analysis of content,the research results show that child sustenance who have no property or sufficient after divorce, in the view of fiqh al-Syafi’iyyah the sustenance still charged to the parents. But in the implementation the father and grandfather come first if they are not capable so the child sustenance which covers all life necessities is burden into mother.
AKAL MENURUT CENDEKIAWAN MUSLIM KLASIK DAN KONTEMPORER Sakban Lubis
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 4 No 1 (2018): JURNAL Ilmiah AL-HADI
Publisher : Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The word al-‘aql etimologically has various meanings, they are the persistence of something (al-tatsabbut fi al-umur), restraint and trying to hold back (al-imsāk wa al-imtisāk), or preventing (al-man'u) as in the saying: "I prevent the camel from running away ". This paper will reveal the nature of ‘aql according to classical, modern and contemporary Muslim scholars. From this, it can be concluded that the reason for Muslim scholars both classical and contemporary has a high position in religion. The only difference lies in the emphasis on meaning only in accordance with their respective scientific backgrounds. In this context, reason is not against religion, and vice versa. Like a person who walks in darkness, reason is an eye while religion functions as an illumination. Both are two things that cannot be separated in judging something.
NAFKAH ANAK SETELAH TERJADI PERCERAIAN DALAM FIKIH MAZHAB SYAFI`I DAN HUKUM POSITIF Sakban Lubis
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 6 No 1 (2020): Juli - Desember
Publisher : Lembaga Jurnal dan Seminar Universitas Pembangunan Panca Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54248/alhadi.v6i1.1106

Abstract

Syari`ah bermaksudamembentuk suatuaunit keluarga yangasejahtera amelalui perkawinan, namunakalau karena beberapaaalasan tujuan iniagagal, makaatidak aperlu lagiamemperpanjang harapanahampa tersebut sebagaimanaayang dipraktekkanadan diajarkanaoleh beberapa agamaalain bahwa perceraianaitu tidak adiperbolehkan. Islam menganjurkana perdamaiana di antara kedua suami istri dari pada memutuskanamereka. Namun jikaahubungan baikadiantara pasanganatak mungkin terusadilangsungkan, maka Islamapun tidak membelengguadengan suatu rantaiayang amemuakkan. Maka diizinkanlahaperceraian. Begituaantara suami istriaperbedaan gawatayangaakan membahayakana keutuhan kekeluargaana mereka, maka hendaklahaditunjukapenengah guna mempertemukan atau menghilangkan perbedaan-perbedaan tersebut mendamaikan mereka. Tidak diragukan lagi, bahwa Islam telah mengatur kehidupan keluarga. Rumahadipandang sebagaiatempat tinggal diadalamnya jiwa-jiwa manusia bertemu, berinteraksiadengan dasarakecintaan, kasih sayang, menutupakekurangan, keindahan, pemeliharaan, dan kesucian, tapi sering terbentur dengan perceraian suami istri yang akan melahirkan tanggung jawab baru yaitu nafkah terhadap pasangan juga terhadap anak yang dilahirkan dari pasangan itu. Tanggungajawab nafkahapada suami tidakahanya sewaktuadia masihamenjadi sahnyaadan terhadapaanak-anak yang dilahirkanasi istri, tetapiasuami punatetapawajib menafkahinyaabahkan padaasaat perceraian. Adaabeberapa orangayang egoisayang mungkinasalah memperlakukan istrinya dan amenyengsarakan hidupnyaaselama masa `iddah-nya. Implementasi Pemberian NafkahaAnak Dalam FikihaSyāfi`ī danaJaminan KepastianaHukum Terlaksana Dengan baik Dalamafikih Syāfi`ī aapabila seorangaperempuan ditalak suaminya bada` ad-dukhūladengan talak raj`īamaka adia berhak (wajib) amendapatkan suknāa (nafkah maskan) dananafkah `iddah, karena pada dasarnya statusnya sebagai istri (baqiyah) dan tamkīn minalaistimtā` (kemungkinan untuk bersenang-senangaatau satu rumah) masih berlanjut.
Tharekat Naqsabandiyah Kholidiyah Saidi Syekh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, MA di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Sakban Lubis
Almufida : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 3, No 1 (2018): Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.052 KB)

Abstract

PENGUATAN AKIDAH DAN PERLUNYA MAKANAN HALAL DALAM PENGAMALAN BERAGAMA PADA MASYARAKAT MUSLIM DESA LAU GUMBA KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO Hadi Saputra Panggabean; Sakban Lubis; Rustam Ependi
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 6 No 1 (2022): JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cermin_unars.v6i1.1707

Abstract

Untuk mewujudkan insan yang beriman dan taat pada ajaran agama, maka perlu dibangun landasan keagamaannya berupa penguatan aqidah. Akidah merupakan Iman atau keyakinan yang teguh dan pasti, serta tidak ada keraguan sedikitpun terhadap orang yang meyakininya. Dalam Islam, dalam suatu kaidah telah diatur sedemikian rupa dalam setiap kegiatan yang dilakukan umatnya yaitu Akidah. Tujuan penanaman akidah terhadap untuk membentuk pondasi dasar mereka sebagai orang Muslim dalam menjalankan ajaran Islam seutuhnya. Tujuan pendidikan tercantum dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Pendekatan fenomenologis, yaitu memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif, yaitu berupa data-data tertulis maupun lisan dari orang-orang dan objek penelitian yang diamati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akidah masyarakat masih tergolong rendah, dikarenakan masyarakat masih sangat kuat memegang budaya atau adat Karo, baik dalam bentuk kepercayaan, tingkah laku, sampai ritual-ritual tertentu.
PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PEREDARAN NARKOBA PADA MASYARAKAT DESA KLAMBIR LIMA KEBUN KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG M. Arif Sahlefi Lubis; Ismaidar Ismaidar; Sakban Lubis
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 6 No 1 (2022): JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cermin_unars.v6i1.1712

Abstract

Maraknya narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkotika yang disalahgunakan oleh setiap individu dapat membawa efek-efek negatif terhadap tubuh pemakai itu sendiri baik fisik, psikis, maupun sosial. Karakteristik psikologis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan terjadinya tindakan penyalahgunaan zat. Namun demikian, untuk terjadinya hal tersebut diduga karena ada faktor keluarga dan faktor lingkungan sosial, yang memberikan pengaruh pada remaja serta yang memainkan peran penting, yaitu faktor lingkungan si pemakai narkoba. Faktor lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan timbulnya motivasi untuk menyalahgunakan narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan pemerintah dalam upaya pencegahan peredaran narkoba pada masyarakat Desa Klambir Lima Kebun Kecamatan Hamparan Perak Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilaksanakan bukan saja tanggung jawab masyarakat, melainkan harus ikut andil pemerintah dan berupaya keras untuk mencegah peredaran narkoba yang telah banyak meresahkan masyarakat, meliputi upaya preventif, refresif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
CAUSES AND BARRIERS TO INHERITANCE IN ISLAMIC LAW Sakban Lubis
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 2 (January 2021)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.543 KB)

Abstract

Islamic law is the law of Allah Almighty, and as the law of God he demands obedience from the Muslim ummah to carry it out as a continuation of faith in Allah, one of the rulings to be implemented is the ruling of the Islamic heirs. In the inheritance there is one very important point about who is entitled to inherit and anyone who is not entitled to receive an inheritance from al-marhum. The obstacle to receiving inheritance (mawani' al-irts) is one of the important sub-languages in the discourse of Islamic inheritance law. It is closely related to other sub-languages which are the stages of selection of beneficiaries before the calculation and division is carried out, namely selection based on family relationships that rest on two lines of relationship, namely: blood relations and legitimate marital relationships. At this stage, families who do not pass the selection, such as brother-in-law and son-in-law, are eliminated by themselves. The next selection is not entitled to receive inheritance some things, At this stage, prospective beneficiaries who do not pass the sekeksi, such as taking a life, or different religions with people who would bequeath property to him (muwarrits) become eliminated by itself, and slavery causes no inheritance.Keywords: Causes, Barriers, Heritage, Law, Islam
MAKANAN HALAL DAN MAKANAN HARAM DALAM PERSPEKTIF FIQIH ISLAM Sakban Lubis
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 7 No 2 (2022): Januari - Juni
Publisher : Lembaga Jurnal dan Seminar Universitas Pembangunan Panca Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54248/alhadi.v7i2.4244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam konsep makanan halal dan haram dalam persepektif fiqih Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penafsiran tematik. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa makanan yang halal dan haram dan baik disebutkan dalam al-Baqarah ayat 168 dan al-Maidah ayat 88 mengandung dua aspek yaitu pertama, hendaklah makanan itu adalah makanan yang dzatnya dihalalkan oleh Allah artinya tidak diharamkan, selain itu didapatkan dengan cara yang halal sesuai dengan ketentuan syariat Islam, tidak memperolehnya dengan cara yang diharamkan oleh syariat Islam, seperti dengan cara paksa, tipu, curi, korupsi dan lain-lain. Kedua, makanan yang dikonsumsi hendaklah baik, tidak menjijikkan dan kotor serta mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, secara jumlah takaran, mutu kualitasnya serta kandungan gizinya. Dari hasil penelitian penulis menguraikan unsur-unsur yang terdapat dalam QS. al-Baqarah/2: 168 yakni jenis makanan yang halal dan tayyib. Dari sini makanan halal merupakan sesuatu yang dibolehkan menurut syara’, selain itu makanan halal bukan hanya didapat begitu saja melainkan harus dilihat dari segi halalnya yakni: makanan halal secara zatnya, cara memperolehnya, cara prosesnya, serta minuman yang tidak halal. Sedangkan makanan haram sesuatu yang telah ditetapkan dalam al-Quran.
PRAKTIK ZAKAT PERTANIAN MASYARAKAT MUSLIM DESA LAU GUMBA Hartato Rianto; Syahrial Hasanuddin Pohan; Sakban Lubis
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1964-1969

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik zakat infak sedekah masyarakat muslim di Desa Lau Gumba. Merumuskan kekurangan dan kelebihan atas pemahaman dan implementasi zakat yang dilakukan masyarakat, sehingga penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan dalam mengevaluasi diri masyarakat dengan menyesuaikan dengan syariat islam, serta dapat menjadi rujukan bagi peneliti lain dalam penelitian tentang perkembangan filantropi islam. Peneliti ini merupakan penelitian empiris yang datanya didapatkan dilapangan dengan melakukan wawancara, observasi dan menyebar Kuisioner yang tersedia. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman petani muslim di Desa Lau Gumba mengenai zakat pertanian masih bersifat umum, para petani muslim belum mampu menghitung zakat pertanian sesuai dengan syariat islam. Implementasi penyaluran dana filantropi islam juga dilakukan secara tradisional.
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS )SEBAGAI BASIS PROGRAM PENYALURAN ZAKAT Syahrial Hasanudin Pohan; Hartato Rianto; Sakban Lubis
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 3 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i3.2022.970-976

Abstract

Penelitian ini merupakan studi komparasi antara program penyaluran zakat yang telah dilakukan oleh lembaga amil zakat di Kote Medan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program penyaluran zakat di kota medan sudah relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif model komparasi dimana penelitiakan membandingkan program penyaluran dana filantropi islam dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi penyaluran dana filantropi islam yang dilakukan oleh IZI dan Dompet Duafa Kota Medan selaras dengan delapan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Tanpa Kemiskinan; Tanpa Kelaparan; Kehidupan Sehat dan Sejahtera; Pendidikan Berkualitas; Air Bersih dan Sanitasi Layak; Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; Berkurangnya Kesenjangan; Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.