Claim Missing Document
Check
Articles

Cox2 Inhibitor Test Of Limpasu (Baccaurea Lanceolata) Using Computation Method Samsul Hadi; Nashrul Wathan; Deni Setiawan; Pratika Viogenta; Kunti Nastiti
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 5 No. 3 (2023): September: Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/jmn.v5i3.4104

Abstract

The use of anti-inflammatory drugs with the COX-2 method is starting to develop tolerance, so that drugs circulating in the community now cause various kinds of complaints, namely inhibition of blood clotting and stomach ulcers. Therefore, the purpose of this study was to screen natural product compounds that have potential as COX-2 inhibitors. The materials used are compounds contained in B.lanceolata and COX-2 enzymes with code 3ln1 obtained from the RCSB database, the equipment used is a windows laptop with PLANT and discover studio software, the method used in this study is a computational study using docking software . The results in this study were that the docking score of B. lanceolata was higher than the native ligand, so the effectiveness was weaker than the native ligand, the docking scores obtained were as follows: Epidihydrotutin (-50.243); Sapidolide A (-51052); Melatonin (-53039); 6'-O-Vanilloylisotachioside (-60.910) and 6'-O-Vanilloyltachioside (-61.131). In conclusion, 6'-O-Vanilloyltachioside is a potential compound as a COX-2 inhibitor from B.lanceolata.
Skrining Inhibitor Antihistamin Secara In Silico dari Senyawa Melati Belanda (Quisqualis indica L.) Nashrul Wathan; Samsul Hadi; Rizki Swastika Puri
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i3.1164

Abstract

Gejala gatal-gatal, ruam kulit, hidung tersumbat, bersin-bersin, mata merah, dan anafilaksis merupakan tanda dari alergi. Penanganan penyakit alergi dilakukan dengan pemberian terapi glukokortikoid, antileukotrien dan antihistamin H1. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah skrening bahan alam dengan metode Insilico. Alur cara kerja dimulai dengan mencari senyawa dari melati belanda, kemudian dipreparasi di chem axon, tahap selanjutnya adalah docking PLANT dan yang terakhir Visualisasi dengan menggunakan Discovery studio. Hasil dari peneltian ini adalah skordocking dari masing masing ligand yaitu: asquisqualic acid (-67,0166); arachidonic acid (-114,165); linoleic acid(-109,504); rutin ( -29,15); Quisqualic acid (-69,3609); Trigonelline (-65,1792); quinoline-4-carbonitrile (-76,9548); gallic acid (-70,2333); ellagic acid (-67,0591); flavogallonic acid (-30,9294); brevifolin carboxylic acid (-74,2838); quercetin(-82.544); β-sitosterol (-67,9037); lupeol (-30,033); linalool (-75,1704). Kesimpulannya yang memiliki energi terendah yang berpotensi sebagai inhibitor antihistamin adalah asam arachidonat.
Analisis Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Ceguk (Combretum indicum L.) varr.M dengan Berbagai Lokasi Kalimantan Selatan, Indonesia Samsul Hadi; Umi Nur Hapifah; Amalia Khairunnisa
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 10, No 3 (2022): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Institute for Halal Industry and System (IHIS) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.5427

Abstract

Indicum has 2 variations, especially in terms of flowers, namely elongated and rounded types with antioxidant effects. So the aim of this research is to know the antioxidant of C. Indicum leaves, one of the varieties in Banjar, Banjarbaru and Tanah Laut areas, that variety is C. indicum varr.M. Antioxidant testing using TLC and quantitative using UV-Vis spectrophotometer. The antioxidant results qualitatively have antioxidant activity marked by a yellowish white stain. The quantitative test results of Banjar, Banjarbaru and Tanah Laut have 97.2219±0.263 ppm, 50.0832±0.078 ppm and 56.2046±0.185 ppm IC50 values. The results of One Way Anova analysis on the ethanol extract of elongated C. indicum leaves from Banjar, Banjarbaru and Tanah Laut had significant differences between each location and other locations. Based on these results Banjarbaru has the best antioxidants.
Penetapan Kadar Air Dan Kadar Protein Pada Biskuit Yang Beredar Di Pasar Banjarbaru Normilawati; Fadlilaturrahmah; Samsul Hadi; Normaidah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10 No 2 (2019): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v10i2.77

Abstract

Many biscuits circulating in the community are not labeled and do not include the value of water and protein content in accordance with SNI. Therefore, it is necessary to determine the water content and protein content in the biscuits. Determination of water content and protein content in biscuits was carried out on 2 biscuit samples taken at the Banjarbaru Market. The water content test on the sample was carried out by the gravimetric method and the protein content test was carried out by the Kjeldahl method. The results obtained were the test of water content of 2 biscuit samples respectively at 4.43% and 3.84%. While the results of the protein content test from 2 samples are 5.31% and 6.89%, respectively. According to SNI 01-2973-2011 the water content limit does not exceed 5% while the protein content limit is a minimum of 5%. The results of 2 samples showed the water content and protein content in accordance with SNI.
Kampanye DAGUSIBU Antibiotik yang Tepat di Kantor Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin Muhammad Firman Akbar; Dian Kusuma Putra; Samsul Hadi; Deni Setiawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9689

Abstract

Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama terkait resistensi. Masyarakat kerap kali keliru dalam penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan antibiotik dengan benar. Kegiatan ini bertujuan menghimbau pentingnya penggunaan obat antibiotik yang bijak, baik dari obat tersebut pertama didapatkan, kemudian obat tersebut digunakan dan disimpan, serta tahapan pembuangan obat sesuai dengan jenis dan bentuk dari obat tersebut. Metode promosi kesehatan yang digunakan yaitu ceramah dan pemberian leaflet kepada peserta. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pretest dan postest untuk menilai peningkatan pemahaman. Kegiatan diikuti oleh 30 kader Kelurahan Pemurus Dalam. Hasil post-test yang dilakukan pada 30 peserta menunjukkan adanya peningkatan dari pretest dengan rata-rata 45 menjadi 81,25. Berdasarkan data tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman setelah pemberian materi sebesar 36,25. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal penting untuk kader desa sebagai agen yang membantu menyebarluaskan DAGUSIBU Antibiotik yang tepat.Kata Kunci: Kader, Edukasi, Antibiotik, ResistenThe relatively high intensity of use of antibiotics is a global threat to health, especially related to resistance. People often make mistakes in using, storing and destroying antibiotics properly. This activity aims to encourage the importance of wise use of antibiotics, both from the first time the drug is obtained, then the drug is used and stored, as well as the stages of drug disposal according to the type and form of the drug. The health promotion methods used are lectures and giving leaflets to participants. Evaluation of activities is carried out through pretest and posttest to assess increased understanding. The activity was attended by 30 Pemurus Dalam Village cadres. The results of the post-test conducted on 30 participants showed an increase from the pretest with an average of 45 to 81.25. Based on these data, it shows that there is an increase in understanding after giving material of 36.25. It is hoped that this activity will become an important provision for village cadres as agents who help disseminate DAGUSIBU appropriate antibiotics.
Sosialisasi Batas Penggunaan Obat Atau Beyond Use Date (BUD) di Apotek Kimia Farma 188 Rafiah Anggianingrum; Rezka Fajar Ramadhan; Samsul Hadi; Deni Setiawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10362

Abstract

Beyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Menggunakan obat yang sudah melewati BUD atau ED-nya berarti menggunakan obat yang stabilitasnya tidak lagi terjamin. Penetapan waktu dan pencantuman BUD di Indonesia masih belum diatur dalam regulasi tersendiri. Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk menyampaikan Informasi terkait BUD. Kegiatan ini merupakan upaya promotive yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang batas penggunaan obat yang baik dan benar, serta masih aman untuk digunakan. Kegiatan dilaksanakan di apotek Kimia Farma 188 S Parman Banjarmasin pada periode Agustus hingga September menggunakan metode ceramah. Penyampaian informasi dilakukan kepada sekelompok atau setiap individu yang berkunjung secara langsung dengan alat bantu leaflet. Kegiatan diawali dengan menggali pengetahuan tentang BUD (Beyond Use Date) dilanjutkan dengan pemberian materi dan leaflet. Evaluasi kegiatan dilakukan menggunakan postest. Sebagian besar peserta (92,3%) tidak mengetahui definisi BUD. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan dengan rerata postest 97,7%. Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas informasi BUD dan peserta menjadi agen of change yang menyampaikan informasi kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Kata Kunci: Beyond Use Date, Promotif, Agen of Change, Leaflet Beyond Use Date (BUD) is the time limit for use of a drug after it has been formulated or prepared or after the primary packaging has been opened or damaged. Using a drug that has passed its BUD or ED means using a drug whose stability is no longer guaranteed. The timing and inclusion of BUD in Indonesia is still not regulated in a separate regulation. Pharmacists have a professional responsibility to convey information related to BUD. This activity is a promotive effort which aims to increase public knowledge and behavior regarding the limits of good and correct use of drugs, which are still safe to use. Activities were carried out at Kimia Farma 188 S Parman Banjarmasin pharmacy from August to September using the lecture method. Delivery of information is carried out to a group or each individual who visits directly using leaflets. The activity began by exploring knowledge about BUD (Beyond Use Date) followed by providing materials and leaflets. Evaluation of activities is carried out using posttest. Most participants (92.3%) did not know the definition of BUD. The educational results show a significant increase in knowledge with a posttest average of 97.7%. It is hoped that this activity can expand BUD information and participants become agents of change who convey information to families and the surrounding community.
Pembuatan Jamu yang Baik dalam Program Kosabangsa di UP2K Permata Mustika di Kabupaten Tanah Bumbu Kunti Pelita Kuranji Blok Nastiti; Noval Noval; Yusri Yusri; Samsul Hadi; Liling Triyasmono; Gunawan Gunawan
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024724

Abstract

Kalimantan Selatan merupakan daerah dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hal tersebut juga berdampak pada masyarakat yang tinggal mempunyai keanekaragaman suku dan budaya. Desa Mustika terletak di Kabupaten Tanah Bumbu yang terdiri dari berbagai suku adat antara lain Suku Banjar, Bugis, Jawa, Bali dan Madura yang meyakini warisan leluhur mengenai pengobatan tradisional terutama menggunakan tanaman obat dan meyakini bahwa obat berasal dari alam lebih aman daripada obat sintetik. Namun, Obat herbalpun tidak sepenuhnya aman bila digunakan tidak sesuai aturan dan juga proses pengolahan akan mempengaruhi mutu, kualitas dan khasiat. Diperlukan suatu pendampingan dalam penggunaan jamu yang sesuai dengan aturan, pengolahan dari bahan baku hingga proses produksi, dan pengemasan melalui pendekatan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik dalam prosenya. Sebelum kegiatan dilakukan masyarakat diberikan kuisioner dan pretes. Selanjutnya, diberikan materi sekaligus praktek penggunaan alat dan diakhiri dengan postes dan evaluasi praktek. Kuisioner dan hasil pretes menunjukkan bahwa masyarakat pada UP2K Permata ini dalam memproses pengolahan jamu masih menggunakan peralatan sederhana, dan belum terlalu memperhatikan kehigienisan seta tahapan pembuatannya tidak terstandar sehingga sangat memungkinkan hasil produksi selanjutnya mempunyai perbedaan rasa, mutu maupun khasiat. Melalui kegiatan pengabdian ini masyarakat di UPPK Permata ini mendapatkan ilmu bagaimana mengelola sekaligus praktek bagaimana memilih bahan baku, memproduksi jamu yang baik dan pengolahan kemasan yang baik serta ,ikut dalam mengedukasi penggunaan jamu yang sesuai aturan. Kesimpulan pengolahan jamu yang terstandarisasi dan mengikuti prosedur Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik dapat menghasilkan suatu produk jamu yang bermutu, berkualitas dan berkhasiat
Pendampingan Pengolahan Nira Pohon Nipah dalam Diversifikasi usaha GKN bersujud Tanahbumbu pada Program Kosabangsa Samsul Hadi; Liling tryasmono; Gunawan Gunawan; Deni Setiawan; Kunti Nastiti; Noval Noval; Yusri Yusri; Eka Setya Wijaya
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024704

Abstract

Nipah, sebuah tumbuhan yang dapat tumbuh pada daerah payau sampai dengan daerah mangrove, juga daerah pasang-surut laut. Nipah termasuk dalam genus palm yang dapat menghasilkan nira yang manis. Melihat potensi itu maka pangabdian ini dilakukan, dengan tujuan melakukan diversifikasi usaha GKN, menggunakan bahan baku nira dari sadapan tanaman nipah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah kegiatan observasi, analisis, pelatihan dan pengarahan. Hasil dari pendampingan ini adalah peningkatan ilmu pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan anggota GKN bersujud berkaitan dengan pengalahan nira dari pohon nipah untuk menjadi gula rendah kalori. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah anggota GKN bersujud mendapatkan pengeetahuan baru dan ketrampilan dalam melihat potensi yang ada disekitarnya berkaitan dengan keberadaan pohon nipah.
Edukasi Ramuan Herbal untuk Mengatasi Gejala Ispa pada Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional di Kelurahan Teluk Tiram Banjarmasin Fitri Puspitasari; Deni Setiawan; Riswandayani Savitri; Samsul Hadi; Okta Mutia Sari; Nurul Mardiati
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jnb.v2i1.314

Abstract

Air pollution has a broad impact on the people of South Kalimantan and causes the incidence of ISPA. TOGA utilization is still low due to a lack of public knowledge about plant types and their uses. The aim of this activity is to increase the knowledge of traditional independent health care groups. This activity was held on Monday, October 9 2023 at 13.30 – 15.30 WITA which was attended by 10 cadres. Activities are carried out using the lecture method and using leaflets. The leaflet material contains the definition of ISPA, general instructions regarding the processing of natural ingredients as potions, the composition of potions for coughs and colds, sore throats, shortness of breath and potions to increase body endurance. Evaluation of activities is carried out using pretest and posttest methods. The activity went well and succeeded in increasing the knowledge of the cadres.
Promosi Kesehatan Tentang Literasi Kesehatan Kepada Pengunjung Puskesmas Guntung Manggis Kota Banjarbaru Ludowika Adonita Tarong; Samsul Hadi; Fanli Yudi Anwar; Kunti Nastiti; Pertiwi Awilda; Sheila Nurrahmah; Bawaihi Bawaihi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Sejahtera Vol. 3 No. 1 (2024): Maret: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Sejahtera
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/jpmis.v3i1.1551

Abstract

Health is an optimal condition, both physical and spiritual, which enables a person to carry out all activities optimally without any obstacles. This situation can be realized by increasing health literacy. Health literacy is an individual's ability to understand health information and apply it in making appropriate health decisions. The aim of this health promotion is to provide information and knowledge to the public regarding health literacy so that the public can better understand the importance of having good health literacy in creating a healthy society. The method used is the lecture method using leaflet media. There were 11 participants in this activity, while the resource persons or presenters were PKPA students from Lambung Mangkurat University at the Guntung Manggis Health Center. Health promotion results obtained from the pretest and post-test results of 11 participating respondents showed an increase in understanding in all question items up to 100%. It is hoped that this increase in knowledge will influence people's behavior to further improve the health literacy of each individual.
Co-Authors Ag. Yuswanto Ag. Yuswanto Agustina, Ni Kadek Ayu Amalia Khairunnisa Amalia Khairunnisa Amalia Khairunnisa Ana Maulana Ana Muliana Arif Subekti Arif Subekti Bawaihi Bawaihi Buih, Putri Helena Junjung Deni Setiawan DENI SETIAWAN Desiya Ramayanti Azhara Desiya Ramayanti Azhara Diah Aulia Rosanti Diah Aulia Rosanti Dian Ekowati Dian Ekowati Dian Kusuma Putra Eko Suhartono Elvina Astria Agustin Endang Lukitaningsih Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah, Fadlilaturrahmah Fanli Yudi Anwar Farida Istiqamah Fathul Jannah, Fathul Febriani, Noor Rahmi Fery Ramadhan Fitri Puspitasari Gunawan Gunawan Gunawan Gunawan Indriani, Erika Irawati Irawati Izma, Hayatun Khadijah, Nor Khoerul Anwar Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Pelita Kuranji Blok Nastiti Liling Triyasmono Liling Triyasmono Liling tryasmono Linda Wahyuni Ludowika Adonita Tarong Lutfi Chabib, Lutfi Malahayati, Siti Melviani Melviani Mirza Maulana Ahmad Muhammad Firman Akbar Muhammad Ikhwan Rizki Muhammad Luthfi Firdaus Muhammad Syihab Setia Budi Nashrul Wathan Nastiti, Kunti Noer Komari Normaidah, Normaidah Normilawati Noval Noval Noval Noval Nugi Maulana Nur Mahdi Nurul Mardiati Nurul Mardiati Okta Muthia Sari Pertiwi Awilda Rafiah Anggianingrum Rahmadina, Nazwa Rahmawati, Nanda Hesti Ramadani, Rizka aulia Ratnapuri, Prima Happy Rezka Fajar Ramadhan Rinda, Ririn Purnama Riswandayani Savitri Risye Hendry Rizki Swastika Puri ROBIATUL ADAWIYAH RR. Endang Lukitaningsih Salma Salma Sefa Nur Khalifah Setia Budi Sheila Nurrahmah Shindi, Muhammad Riki Sintya Oktaviani Sri Oktaviana Sari Sri Oktaviana Sari Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Suci Kamelia Sukmana, M. Laily Qadry Tazkia Safarina Ulfah, Nahdiati Umi Nur Hapifah Umi Nur Hapifah Uripto Trisno Santoso Viogenta, Pratika Wijaya, Eka Setya Yusri Yusri Yusri Yusri