Claim Missing Document
Check
Articles

Alternatif Pewarnaan Benang Tenun Menggunakan Daun Tudung Laut (Aegiceras corniculatum) Hadi, Samsul; Ramadani, Rizka aulia; Rahmadina, nazwa; Nastiti, Kunti
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v2i1.378

Abstract

Tudung laut mengandung zat warna yang dapat digunakan sebagai sumber bahan pewarna yang dapat diekstraksi dengan metode ekstraksi padat-cair, dengan menggunakan air sebagai pelarut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu ekstraksi dengan warna yang dihasilkan. Metode yang digunakan secara experimental yaitu penyiapan bahan baku, tahap ekstraksi dan penguapan, dan tahapan warna. Variabel yang digunakan adalah suhu 25°C, 50°C, 75°C dan 100°C serta waktu ekstraksi 1,5; 2.5; 3,5 dan 4,5 jam, ukuran serbuk 40 mesh. Perbandingan pelarut dengan air adalah 1:10. Untuk membentuk bubuk pewarna, larutan hasil ekstraksi dikeringkan dalam oven pada suhu 105˚°C selama 3 jam. Kadar zat warna maksimum diperoleh pada kondisi proses dengan suhu ekstraksi 100°C dan waktu ekstraksi 4 jam yaitu 1,85 gram. Warna yang dihasilkan adalah hijau muda-hijau tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu ekstraksi berpengaruh terhadap peningkatan zat warna yang dihasilkan. Simpulan pewarna terbanyak diperoleh pada suhu 100°C dengan waktu ekstraksi 4 jam pada mesh 30 dengan berat endapan zat warna 1,85 gram.
Antioxidant Activities of Various Fraction Levels of Kaik Kaik (Uruparia Multiflora K.Schum. & Lauterb): indonesia Hadi, Samsul; Setiawan, Deni; Nastiti, Kunti
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 9 No. 3 (2024): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v9i3.291

Abstract

Borneo has abundant biodiversity, especially regarding medicinal plants. One of the plants used in traditional medicine by the Dayak tribe in Kalimantan is kaik-kaik (Uncaria cordata (Lour.) Merr.), so research is needed to evaluate the activity of this plant. One of the methods used to assess its medicinal properties is through its antioxidant activity. This research aimed to test the antioxidant activity of various fractions derived from U. cordata stems. The study began with ethanol extraction followed by fractionation using n-hexane, ethyl acetate, and distilled water. The extracts and fractions obtained were then tested for antioxidant activity using the DPPH radical capture method. The results indicated that the n-hexane fraction, with a yield of 0.69%, contains terpenoids/steroids, alkaloids, and flavonoids; the ethyl acetate fraction, with a yield of 1.453%, contains alkaloids and flavonoids; and the distilled water fraction, with a yield of 4.832%, contains saponins, tannins, alkaloids, phenols, and flavonoids. The n-hexane, ethyl acetate, and distilled water fractions exhibited antioxidant capacity with IC₅₀ values of 138.39 ± 0.3777 ppm, 48.51 ± 0.056 ppm, and 36.31 ± 0.111 ppm, respectively. This research concluded that the distilled water fraction was the most active and is classified as a very strong antioxidant.
Pemberdayaan Desa Manurung Sebagai Sentra Tenun Kaliman Selatan menggunakan ATBM Hadi, Samsul; Setiawan, Deni; Ramadani, Rizka Aulia; Rahmadina, Nazwa; Febriani, Noor Rahmi; Khadijah, Nor; Sukma, M. Laily Qadry; Yusri, Yusri
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024946

Abstract

Tenun merupakan karya manusia bernilai estetika dan memuat simbol dengan berbagai makna yang dituangkan ke dalam bentuk helaian kain berbahan dasar benang, dibuat dengan proses yang lama melalui cara menyatukan benang pakan melintang secara berulang-ulang. Salah satu sentra desa tenun di Kalimantan Selatan adalah Desa Manurung. Tehnik tenun yang dilakukan di Desa ini menggunakan tehnik gedog. Salah satu kelemahan tehnik gedog yaitu untuk memproduksi 1 kain dengan ukuran 2 meter diperlukan waktu satu bulan. Sehingga diperlukan tehnik lain untuk mempercepat produksi kain tenun. Salah satu tehnik tenun yang sederhana adalah menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin.  Metode pengabdian yang dilakukan dimulai dengan Identifikasi Kebutuhan dan Potensi Masyarakat; Perencanaan Program Pelatihan ATBM; Pelaksanaan Pelatihan; Pelatihan Managerial. Hasil dari kegiatan ini adalah ketertarikan generasi muda berjumlah dua belas orang untuk mempelajari menenun menggunakan ATBM, dari dua belas orang yang terampil menggunakan ATBM lima orang, sehingga di Desa manurung yang terampil menggunakan ATBM delapan orang. Berdasarkan pelatihan managerial terdata aset Mitra 1 sebesar Rp 159.500.000,- dan Mitra II sebesar Rp 15.900.000,-. Kesimpulan Kegiatan Pengabdian berupa pelatihan penggunaan Alat Tenun Bukan Mesin dan managerial terhadap Mitra 1 dan Mitra 2 dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam hal tehnik menenun dan managerial dapat menjadi peluang pekerjaanAbstract. Tenun is a human work that has aesthetic value and contains symbols with various meanings that are poured into the form of strands of cloth made from yarn, made with a long process by repeatedly uniting the weft threads across. One of the centers of weaving villages in South Kalimantan is Manurung Village. The Tenun technique used in this village uses the gedog technique. One of the weaknesses of the gedog technique is that it takes one month to produce 1 cloth measuring 2 meters. So other techniques are needed to speed up the production of woven fabrics. One of the simple Tenun techniques is using Alat Tenun Bukan Mesin. The community service method used begins with Identifying Community Needs and Potential; ATBM Training Program Planning; Training Implementation; Managerial Training. The result of this activity is the interest of the young generation totaling twelve people to learn to weave using ATBM, of the twelve people who are skilled at using ATBM five people, so that in Manurung Village eight people are skilled at using ATBM. Based on the managerial training, the assets of Partner 1 were recorded at IDR 159,500,000 and Partner II at IDR 15,900,000. Conclusion Community Service Activities in the form of training on the use of Alat Tenun Bukan Mesin and managerial for Partners 1 and 2 can improve the knowledge and skills of partners in terms of tenun techniques and managerial can be a job opportunity
Skrening Kandungan Kimia Macaranga gigantea Reichb.f. & Zoll Interaksi terhadap GSTs : Chemical Compound Screening Macaranga gigantea Reichb.f. & Zoll Interaction against GSTs Samsul Hadi; Kunti Nastiti; Dian Ekowati; Ana Muliana; Arif Subekti
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i5.576

Abstract

Penelitian Macaranga gigantea sebagai antioksidan sudah banyak dilakukan, Metode yang dipakai yaitu penangkap radikal DPPH dan Lipidperoksidasi. Metode isolasi senyawa dari Macaranga gigantea juga sudah dilakukan dan menghasilkan berbagai macam kandungan. Sehingga penelitian ini bertujuan mencari senyawa yang mempunyai interaksi paling stabil terhadap reseptor GSTs, karena GSTs adalah salah satu enzim yang berperan dalam antioksidan secara alami di dalam tubuh. Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah docking dengan metode PLANTS, persiapan ligand dengan Marvin Beans, dan visualisasi dengan Discovery studio. Dari penelitian ini diperoleh skor docking yang lebih baik dari ligand original pada 1TDI yaitu corilagin (-94,764), glyasperin A (-86,784), macagigantin (-104,752), musennin (-82,217), skor docking yang terbaik ketika berikatan dengan 3LJR adalah macagigantin (-110,028) dan dengan 18GS adalah macagigantin (-83,675). Kesimpulan dari penelitian ini adalah macagigantin dari Macaranga gigantea merupakan ligand potensial dalam hal stabilasi interaksi dengan reseptor.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Permasalahan Penyakit Hipertensi di Desa Tambak Baru Ilir Kabupaten Banjar Rizki, Muhammad Ikhwan; Triyasmono, Liling; Hadi, Samsul; Normaidah, Normaidah; Ratnapuri, Prima Happy; Izma, Hayatun; Mahdi, Nur; Malahayati, Siti; Buih, Putri Helena Junjung; Agustina, Ni Kadek Ayu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i4.13964

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan suatu penyakit yang tidak bisa menular dari satu orang ke orang lainnya. Salah satu PTM yang cukup banyak diderita oleh masyarakat adalah hipertensi. PTM dapat disebabkan pola hidup maupun pola makan yang tidak berimbang menyebabkan angka kejadian penyakit ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Tingkat penyakit hipertensi pada masyarakat Desa Tambak Baru Ilir masih tinggi dan diketahui masyarakat desa ini masih memiliki pengetahuan yang minim termasuk keterampilan pengelolaan manajemen hipertensi. Tujuan pengabdian yang telah dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan penyakit hipertensi di Desa Tambak Baru Ilir. Kegiatan pengabdian dilakukan pada bulan agustus 2024. Secara umum kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi kegiatan pada kepala desa. Selanjutnya tim pengbadian masyarakat membuat media edukasi berupa leaflet tentang hipertensiMasyarakat yang akan diberikan edukasi sebelumnya diminta mengisi pretest, selanjutnya diakhir kegiatan mengerjakan posttest. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan pengabdian masyakat diikuti oleh 13 orang yang terdiri atas perempuan, usia 38-70 tahun, dan pekerjaan didominasi ibu rumah tangga. Nilai pretest dari skala 0-10 yang didapatkan rata-rata 7,08 dan nilai posttest rata-rata 9,23. Kesimpulannya yaitu terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hiprtensi secara signifikan sebelum dan sesudah edukasi pada kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tambak Baru Ilir. Kata Kunci: Edukasi, Hipetensi, Masyarakat, Pengetahuan, Banjar Non-communicable diseases (NCDs) cannot be transmitted from one person to another. One of the NCDs that is quite common in the community is hypertension. NCDs can be caused by an unbalanced lifestyle or diet, causing the incidence of this disease to continue to increase over time. The level of hypertension in the Tambak Baru Ilir village community is still high and it is known that the people of this village still have minimal knowledge, including hypertension management skills. The purpose of the community service that has been carried out is to increase public knowledge about hypertension in Tambak Baru Ilir village. Community service activities were carried out in August 2024. In general, community service activities began with the socialization of activities to the village head. Furthermore, the community service team made educational media through leaflets about hypertension. The community who would be given education were previously asked to fill out a pretest, then at the end of the activity, they did a posttest. The results of community service activities showed that community service was attended by 13 people consisting of women, aged 38-70 years, and jobs dominated by housewives. The pretest score on a scale of 0-10 obtained an average of 7.08 and the average posttest score was 9.23. The conclusion is that there was a significant increase in public knowledge about hypertension before and after education in community service activities in Tambak Baru Ilir village.
EFFECTIVENESS TEST OF OIL PALM LEAF EXTRACT (Elaeis guineensis Jacq.) AS A MOSQUITO BIOLARVACIDE Aedes aegypti Setiawan, Deni; Hadi, Samsul; Shindi, Muhammad Riki; Mahdi, Nur; Rinda, Ririn Purnama
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 11 No 1 (January-April 2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v11i1.10275

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is transmitted by female mosquito species Aedes aegypti which has spread all over the world. Efforts to control the Aedes aegypti mosquito vector by using natural biolarvicides using oil palm leaf extract. The purpose of this study was to determine the effectiveness of oil palm leaf extract (Elaeis guineensis Jacq.) as a biolarvicide for the Aedes aegypti mosquito. This study employs 600 Aedes aegypti larvae in an experimental post-test only control group design. Concentrations of oil palm leaf extract (OPLE) ranging from 1000 to 4000 ppm, using temephos as a positive control and aquadest as a negative control. The mortality of Aedes aegypti larvae was calculated every 1 hour during the 48-hour observation period. SPSS was used to analyse data to determine the concentrations of LC90 and LT50. The results of this study indicate the probit analysis value (LC90) of Aedes aegypti larvae is 2190 ppm with time (LT50) the fastest concentration of killing 4000 ppm with a time of 37,183 hours. Based on the results of research, oil palm leaf extract (Elaeis guineensis Jacq.) has a biolarvicidal effect on the larvae of the third instar Aedes aegypti mosquito.
Kegiatan Pengabdian Di Desa Manurung Kalimantan Selatan Sebagai Desa Tenun dan Hilirisasi Produknya [Community Service Activities in Manurung Village, South Kalimantan, as a Weaving Village and Its Product Downstreaming] Hadi, Samsul; Setiawan, Deni; Sukmana, M. Laily Qadry; Yusri, Yusri; Febriani, Noor Rahmi; Khadijah, Nor; Ulfah, Nahdiati; Indriani, Erika; Rahmawati, Nanda Hesti; Jannah, Fathul
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251291

Abstract

Abstract. This community service activity was conducted in Manurung Village, Kusan Tengah District, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan, known as a traditional weaving village. The main challenges faced by the community are limited skills in producing value-added derivative products and a lack of understanding of Intellectual Property Rights (IPR). The objective of this activity was to improve sewing skills for woven-based products, strengthen innovative designs with an IPR orientation, and encourage downstream product processing to increase economic value. The activity employed a participatory approach through training, mentoring, and evaluation involving two partner groups: the Mandiri Weaving Group and the Pagatan Weaving Generation Group. The results of the activity showed a significant increase in assets, skills, and income. The Mandiri Weaving Group recorded a 250% increase in sewing skills and a 97.1% increase in income, while the Pagatan Weaving Generation Group experienced a 62.6% increase in assets and a 132% increase in income. Other visible impacts included increased motivation, cross-generational involvement, and awareness of the importance of IPR protection. In conclusion, this community service activity successfully strengthened Manurung Village's position as a weaving village by combining cultural preservation and sustainable creative economic development. Abstrak. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Manurung, Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang dikenal sebagai desa penghasil tenun tradisional. Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat adalah keterbatasan keterampilan dalam menghasilkan produk turunan bernilai tambah serta minimnya pemahaman terkait Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan menjahit produk berbasis tenun, memperkuat desain inovatif dengan orientasi HKI, serta mendorong hilirisasi produk untuk memperbesar nilai ekonomi. Metode kegiatan menggunakan pendekatan partisipatif melalui pelatihan, pendampingan, dan evaluasi yang melibatkan dua kelompok mitra, yakni Kelompok Tenun Mandiri dan Kelompok Generasi Tenun Pagatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan aset, keterampilan, dan pendapatan secara signifikan. Kelompok Tenun Mandiri mencatat peningkatan keterampilan menjahit hingga 250% dan pendapatan 97,1%, sedangkan Kelompok Generasi Tenun Pagatan mengalami kenaikan aset sebesar 62,6% dan pendapatan hingga 132%. Dampak lain yang terlihat adalah meningkatnya motivasi, keterlibatan lintas generasi, serta kesadaran akan pentingnya perlindungan HKI. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian ini berhasil memperkuat posisi Desa Manurung sebagai desa tenun dengan menggabungkan aspek pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Co-Authors Ag. Yuswanto Ag. Yuswanto Agustina, Ni Kadek Ayu Amalia Khairunnisa Amalia Khairunnisa Amalia Khairunnisa Ana Maulana Ana Muliana Arif Subekti Arif Subekti Bawaihi Bawaihi Buih, Putri Helena Junjung DENI SETIAWAN Deni Setiawan Desiya Ramayanti Azhara Desiya Ramayanti Azhara Diah Aulia Rosanti Diah Aulia Rosanti Dian Ekowati Dian Ekowati Dian Kusuma Putra Eko Suhartono Elvina Astria Agustin Endang Lukitaningsih Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah, Fadlilaturrahmah Fanli Yudi Anwar Farida Istiqamah Fathul Jannah, Fathul Febriani, Noor Rahmi Fery Ramadhan Fitri Puspitasari Gunawan Gunawan Gunawan Gunawan Indriani, Erika Irawati Irawati Izma, Hayatun Khadijah, Nor Khoerul Anwar Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Nastiti Kunti Pelita Kuranji Blok Nastiti Liling Triyasmono Liling Triyasmono Liling tryasmono Linda Wahyuni Ludowika Adonita Tarong Lutfi Chabib, Lutfi Malahayati, Siti Melviani Melviani Mirza Maulana Ahmad Muhammad Firman Akbar Muhammad Ikhwan Rizki Muhammad Luthfi Firdaus Muhammad Syihab Setia Budi Nashrul Wathan Nastiti, Kunti Noer Komari Normaidah, Normaidah Normilawati Noval Noval Noval Noval Nugi Maulana Nur Mahdi Nurul Mardiati Nurul Mardiati Okta Muthia Sari Pertiwi Awilda Rafiah Anggianingrum Rahmadina, Nazwa Rahmawati, Nanda Hesti Ramadani, Rizka aulia Ratnapuri, Prima Happy Rezka Fajar Ramadhan Rinda, Ririn Purnama Riswandayani Savitri Risye Hendry Rizki Swastika Puri ROBIATUL ADAWIYAH RR. Endang Lukitaningsih Salma Salma Sefa Nur Khalifah Setia Budi Sheila Nurrahmah Shindi, Muhammad Riki Sintya Oktaviani Sri Oktaviana Sari Sri Oktaviana Sari Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Suci Kamelia Sukmana, M. Laily Qadry Tazkia Safarina Ulfah, Nahdiati Umi Nur Hapifah Umi Nur Hapifah Uripto Trisno Santoso Viogenta, Pratika Wijaya, Eka Setya Yusri Yusri Yusri Yusri