Claim Missing Document
Check
Articles

Peramalan Daerah Fishing Ground di Perairan Pulau Weh, Kota Sabang Menggunakan Indikator Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Serta Hubungannya Dengan Kelimpahan Ikan Tongkol Teuku Fauzan Zul Aufar; Kunarso Kunarso; Lilik Maslukah; Dwi Haryo Ismunarti; Anindya Wirasatriya
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1480.437 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i2.11221

Abstract

Fishing ground atau zona penangkapan ikan adalah suatu kawasan perairan yang menjadi sasaran penangkapan ikan. Prediksi zona tangkapan ikan dapat dilakukan dengan cara mendeteksi sebaran klorofil-a dan sebaran suhu permukaan laut (SPL) dari citra Aqua MODIS. Penelitian ini bertujuan mempelajari perkiraan potensi daerah fishing ground pada variasi monsun di perairan  Pulau Weh Kota Sabang dan hubungannya dengan kelimpahan ikan tongkol. Data SPL dan klorofil-a yang digunakan didapatkan dari citra MODIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada monsun Barat-Peralihan I yang terjadi pada Bulan Desember, Januari, Februari, Maret, April, dan Mei merupakan musim dengan jumlah tangkapan ikan tinggi. Bulan Februari merupakan puncak tertinggi hasil tangkapan, dengan luas area tangkapan diprediksi mencapai 455,89 km2. Jumlah hasil tangkapan tongkol tertinggi ditemukan pada musim Barat dan kondisi ini bersamaan dengan tingginya konsentrasi klorofil-a dan rendahnya nilai SPL. Musim Timur-peralihan II yang terjadi pada Bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan November merupakan musim dengan tangkapan tongkol rendah. Bulan Juni memiliki hasil tangkapan ikan tongkol paling rendah, dan dari hasil prediksi penentuan daerah potensi fishing ground diperkirakan hanya mencapai 190,19 km2.. Lokasi prediksi fishing ground pada musim Barat-peralihan I dominan disebelah timur Pulau Weh, Provinsi Aceh dan sebaliknya pada musim Timur sampai peralihan II, lokasi fishing ground dominan di sebelah Barat Pulau Weh.
Distribusi Kandungan Karbon Total Sedimen Dasar Di Perairan Muara Sungai Kaliboyo, Batang Asri Wahyuningsih; Warsito Atmodjo; Sri Yulina Wulandari; Lilik Maslukah; Muslim Muslim
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.215 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i1.7177

Abstract

 Perairan muara Sungai Kaliboyo terletak di sebelah timur Kabupaten Batang, tepatnya di Desa Roban. Daerah sekitar perairan muara Sungai Kaliboyo digunakan berbagai kegiatan masyarakat seperti pemukiman, tempat pelelangan ikan, pertambakan dan tempat keluar masuk perahu nelayan. Tingginya aktivitas di sekitar perairan menjadi jalur masukan limbah domestik ke perairan, yang mengandung bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan karbon total dalam sedimen dan mengetahui distribusi karbon total dalam sedimen. Pengambilan data dilakukan pada bulan September 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisa deskriptif eksploratif. Metode analisis pengukuran karbon total dalam sedimen menggunakan metode Loss on Ignation (LOI%), sedangkan metode ukuran butir menggunakan metode pengayakan dan pemipetan. Hasil penelitian ini adalah kandungan karbon total pada fraksi pasir berkisar antara 5,89% - 18,53%, sedangkan kandungan karbon total pada fraksi lanau lempungan berkisar antara 15,74 % - 53,33%. Kandungan karbon total lebih tinggi pada fraksi lanau lempungan dibandingkan dengan fraksi pasir. Distribusi kandungan karbon total lebih dipengaruhi jauh dekatnya dari sumber masukan bahan organik, lebih tinggi didaerah muara dan semakin menurun ke arah lepas pantai.Kaliboyo waters is located in the eastern part of the Batang precisely Roban village. The area around the waters of the Kaliboyo waters is used by various community activities such as settlements, fish auction, aquaculture and fishing boats exit. The high activity around the waters becomes the input path for domestic waste into the waters, which contains organic matter. This study was aimed to determine the total carbon content in sediments and determine the distribution of total carbon in sediments. The data were taken on September. The method used in this research is explorative descriptive analysis method. Measuring total carbon in the sediment used loss on ignition (LOI%) method, while sediment particle size analysis used dry sieving and wet sieving method. The result showed concentration of total carbon in sand ranged between 5,89%- 18,53%, while concentration of total carbon in clay silt ranged between 15,74%- 53,33%. The total carbon content was higher in the clay silt fraction compared to the sand fraction. The distribution of total carbon content was influenced more closely by the source of input of matter, higher in the estuary area and lower towards offshore.
Validasi Pengukuran Turbiditas dan Material Padatan Tersuspensi di Banjir Kanal Barat, Semarang dengan Menggunakan Smartphone Irsyad Abdi Pratama; Hariyadi Hariyadi; Anindya Wirasatriya; Lilik Maslukah; Muh Yusuf
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.874 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i2.11158

Abstract

Muara sungai merupakan perairan pantai dimana terjadi tempat pertemuan antara air tawar yang berasal dari daratan dan air laut yang dipengaruhi oleh pasang surut dan gelombang .Aliran sungai yang bermuara di laut membawa material padatan tersuspensi (MPT).Sepanjang aliran sungai Banjir Kanal Barat terdapat kegiatan pemanfaatan ruang seperti industri dan aktifitas pemukiman yang berperan besar sebagai pemasok material padatan tersuspensi di muara sungai Banjir Kanal Barat.Hydrocolor merupakan aplikasi ponsel dengan menggunakan kamera digital ponsel sebagai radiometer 3-band dan sensor auxilary ponsel digunakan untuk mengukur reflektansi pengindraan jauh dari kolom perairan.Data primer meliputi data turbiditas dan data sedimen tersuspensi sebanyak 105 stasiun dan data hydrocolor. Data pendukung yang digunakan yaitu data peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25.000 Tahun 2018 yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode ekploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan data turbiditas lapangan dengan data hydrocolor ditunjukkan oleh nilai bias dan RMSE pada musim sebesar 1,99 NTU dan 5,618 NTU dan musim barat nilai bias dan RMSE sebesar 2,23 NTU dan 3,968 NTU. Algoritma baru dibangun dengan rumus Turbiditas (NTU)= 0.786ln(x) + 1.5674 dimana x adalah nilai turbiditas orisinil dari pengukuran hydrocolor. Turbiditas dengan algoritma baru ini memilki nilai bias dan RMSE sebesar 0,005 NTU dan 0,2957 NTU. Hasil pengolahan data MPT lapangan dengan data hydrocolor, nilai bias dan RMSE pada musim timur sebesar -38,1 mg/l dan 39,103 mg/l dan musim barat nilai bias dan RMSE sebesar -46,54 mg/l dan 48,581 mg/l.
Distribusi Material Padatan Tersuspensi di Perairan Semarang dengan Penginderaan Jauh Adzkia Pincta Milenia; Anindya Wirasatriya; Lilik Maslukah; Muh Yusuf; Muhammad Helmi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.833 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i3.11704

Abstract

Muara sungai Banjir Kanal Barat merupakan tempat pertemuan antara sungai dan wilayah pesisir, dimana sungai Banjir Kanal Barat berpotensi sebagai media pembawa limbah, mulai dari limbah rumah tangga, hingga kegiatan-kegiatan industri. Limbah tersebut menyebabkan perairan sekitar menjadi keruh yang berkaitan pada peningkatan sedimen tersuspensi di daerah tersebut. Pendekatan citra penginderaan jauh merupakan alternatif untuk mengetahui sebaran material padatan tersuspensi (MPT). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nilai sebaran MPT di muara Banjir Kanal Barat Semarang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2020 di muara Sungai Banjir Kanal Barat, Kota Semarang. Pengambilan sampel  MPT di lapangan dilakukan pada 100 stasiun dengan kedalaman 1 meter. Data MPT dan reflectance remote sensing (Rrs) diperoleh dari situs sentinel copernicus rekaman pada tanggal 11 Agustus 2020 yang merupakan data citra satelit Sentinel-2 dengan resolusi 10 m. Data citra satelit Sentinel-2 diolah dengan pendekatan algoritma Syarif Budhiman (2004). Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi MPT hasil observasi lapangan didapat rentang nilai antara 32,72 – 75,46 mg/L, sedangkan berdasarkan analisis MPT dengan citra satelit sebesar 22,51 – 35,48 mg/L. Nilai akurasi bias parameter MPT sebesar  -20,43. Nilai RMSE parameter MPT sebesar 21,53.
Studi Kandungan Bahan Organik di Perairan Muara Sungai Jajar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Siti Jubaedah; Sri Yulina Wulandari; Muhammad Zainuri; Lilik Maslukah; Dwi Haryo Ismunarti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.642 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i3.11442

Abstract

  Sungai Jajar merupakan salah satu sungai besar yang aliran sungainya banyak dimanfaatkan penduduk sekitar. Kegiatan rumah tangga, pertambakan serta ekosistem mangrove diduga menyumbangkan bahan organik ke perairan sungai tersebut mengalir di sekitar pemukiman warga, serta ekosistem mangrove di sekitar muara. Aktivitas rumah tangga, pertambakan serta ekosistem mangrove diduga menyumbangkan bahan organik yang masuk ke badan sungai sehingga dapat membuat sungai tersebut tercemar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bahan organik dan tingkat pencemaran yang ada di perairan Sungai Jajar dengan membandingkan kandungan parameter bahan organik (BOD5, dan COD) dan parameter kualitas perairan ( Suhu, Salinitas, pH, dan kecerahan ). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sampel dari perairan Muara Sungai Jajar yang diambil pada tanggal 19 Agustus 2020, bersamaan dengan parameter kualitas perairan seperti suhu, salinitas, ph, DO, kecepatan arus dan kecerahan sebagai parameter pendukung. Hasil dari pengolahan sampel menunjukkan Kandungan BOD5 sebesar 1,33-5,89 mg/L, COD sebesar 85,97 177,00 mg/L, serta bahan organik sebesar 92,23 mg/L-170,56  mg/L. Sebaran konsentrasi bahan organik menunjukan bahwa nilainya tinggi diwilayah mulut muara dan semakin rendah menuju laut lepas. 
Sebaran Horizontal Konsentrasi Nitrat Dan Fosfat Anorganik Di Perairan Muara Sungai Kendal Kabupaten Kendal Dwi Nur Hanifah; Sri Yulina Wulandari; Lilik Maslukah; Endang Supriyantini
Journal of Tropical Marine Science Vol 1 No 1 (2018): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.501 KB) | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v1i1.654

Abstract

Muara sungai Kendal banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas masyarakat seperti pemukiman penduduk, industri, pertambakan dan Tempat Pelelangan Ikan. Aktivitas masyarat di sekitar sungai Kendal akan mempengaruhi kondisi perairan di muara sungai Kendal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran konsentrasi nitrat dan fosfat anorganik secara horizontal di permukaan perairan muara sungai Kendal. Pengambilan sampel dilakukan pada 12 stasiun menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan dapat mewakili wilayah muara sungai, dekat pantai, wilayah transisi dan laut. Data utama meliputi konsentrasi nitrat dan fosfat. Data pendukung meliputi suhu, salinitas, DO, pH dan kecerahan yang diukur secara langsung di lapangan, serta data yang diperoleh dari berbagai instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat dan fosfat semakin menurun menuju laut. Konsentrasi nitrat berkisar 2,1172 – 3,2459 µmol/l dan konsentrasi fosfat berkisar 0,1699 – 1,0437 µmol/l. Pola sebaran konsentrasi nitrat dan fosfat tidak mengikuti pola arus. The estuary of Kendal is widely used for various activities such as residential, industrial, fishpond and fish auction places. Activity around the Kendal river will affect the conditions at the estuary of Kendal. This research was conducted in November 2017. The purpose of this research was to know the distribution of nitrate and inorganic phosphate concentration horizontally at surface of estuary Kendal. Sampling was conducted on 12 stations used purposive sampling method with consideration to represent the estuary, near shore, transition area and the sea. The Primary data included nitrate and phosphate concentrations. Supporting data included temperature, salinity, DO, pH and brightness measured directly in the field, as well as data obtained from various related agencies. The results showed that the concentration of nitrate and phosphate decreased toward the sea. Nitrate concentrations ranged from 2.1172 – 3.2459 µmol/l and phosphate concentrations ranged from 0.1699 – 1.0437 µmol/l. The distribution pattern of nitrate and phospate concentration did not follow the current pattern.
Kualitas Air dan Sedimen di Pusat Informasi Mangrove (PIM), Pekalongan Fransiska Krisna Wahyu Nanda Pratiwi; Lilik Maslukah; Denny Nugroho Sugianto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 3 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i3.14141

Abstract

Kualitas perairan berkaitan dengan kondisi lingkungan setempat ditambah adanya peranan dari ekosistem mangrove di Pusat Informasi Mangrove (PIM), Pekalongan yang mampu menyimpan karbon lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan uji parameter kualitas perairan dan uji sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai dari kualitas perairan berupa salinitas, suhu, pH, DO, TSS, total fosfat, dan nitrat dengan nilai baku mutu, serta menghitung kandungan Karbon Organik Total (KOT) dan ukuran butir sedimennya. Titik sampel ditentukan secara purposive. Pengujian total fosfat menggunakan metode SNI 06.6989.31.2005, nitrat menggunakan metode SNI 06.2480.1991, TSS menggunakan metode SNI 06.6989.3.2004, dan parameter lainnya merupakan parameter sedangkan KOT sedimen menggunakan metode %LOI dan ukuran butir sedimen menggunakan metode dry sieving dan wet sieving. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai-nilai dari kualitas perairan masih batas aman untuk kawasan mangrove, sedangkan untuk KOT berkisar antara 2,8% - 10,5% dengan ukuran butir sedimen dominan berupa pasir dan lanau. Kata kunci : Kualitas air; Sedimen, Karbon Organik Total, Pusat Informasi Mangrove, Pekalongan AbstractWater quality is related to the surrounding environmental condition. The role of the mangrove ecosystem in Pusat Informasi Mangrove (PIM), Pekalongan, is to store carbon in high numbers. Thus, a water quality parameter and sediment examination are necessary.This research aims to compare  water quality values in terms of salinity, temperature, pH, DO, TSS, total phosphate, nitrate, with existing quality standards and calculate Total Organic Carbon (TOC) content and grain size of the sedimentThe sample point was determined purposively. The total phosphate examination applied SNI 06.6989.31.2005 method, nitrate examination applied SNI 06.2480.1991 method, and TSS examination applied SNI 06.6989.3.2004 method.  The other parameters are located in-site, while TOC used the %LOI method and grain size of sediment used dry sieving and wet sieving method. The result confirmed that the water quality values in the mangrove area are still within the safe limits, while the TOC ranged from 2,8% to 10,5%, with the dominant sediment grain size in the form of sand and silt.Keywords : Water quality; sediment, Total Organic Carbon, Mangrove Information Center, Pekalongan
Analisis Mekanisme Pengaruh IOD, ENSO dan Monsun terhadap Suhu Permukaan Laut dan Curah Hujan di Perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Yustina Wulan Millenia; Muhammad Helmi; Lilik Maslukah
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 4 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i4.14414

Abstract

Fenomena El-Niño Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) berkaitan erat dengan suhu permukaan laut dan variabilitas curah hujan. Monsun Asia sering menyebabkan hujan lebat termasuk di Sumatera bagian utara sedangkan monsun Australia umumnya menyebabkan kemarau. Perairan Kepulauan Mentawai berada di dekat Samudra Hindia dan dilalui oleh garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan kondisi iklim curah hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu muka laut, dipole mode, angin dan Niño 3.4. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data curah hujan (GSMaP), data suhu permukaan laut MUR Level 4 (GHRSST), data angin (ASCAT) yang diolah menggunakan metode komposit serta analisa koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Saat fenomena IOD positif, sebesar 60,6% indeks IOD mempengaruhi suhu permukaan laut, sedangkan curah hujan sebesar 21,8%. Saat fenomena ENSO terutama saat La-Niña, indeks ENSO mempengaruhi SPL sebesar 15,8% dan mempengaruhi curah hujan sebesar 6,1%. Monsun asia mempengaruhi SPL sebesar 50,2% sedangkan monsun Australia sebesar 36,7%. Fenomena IOD lebih berpengaruh terhadap SPL dan curah hujan di Perairan Kepulauan Mentawai dibandingkan dengan fenomena ENSO. Saat fenomena El-Niño dan IOD positif suhu permukaan laut menurun diikuti dengan curah hujan rendah. Saat La-Niña dan IOD negatif SPL meningkat diikuti dengan curah hujan yang meningkat. Kecepatan angin yang tinggi menyebabkan SPL merendah.Kata kunci: Curah Hujan, ENSO, IOD, Monsun, SPL Abstract Analysis of Mechanisms of Influence of IOD, ENSO and Monsoon on Sea Surface Temperature and Rainfall in Mentawai Islands Waters, West Sumatra The El-Niño Southern Oscillation (ENSO) and Indian Ocean Dipole (IOD) are closely related to sea surface temperature and rainfall variability. The Asian monsoon often causes heavy rains, including in northern Sumatra, while the Australian monsoon generally causes dryness. The sea of the Mentawai Islands are near the Indian Ocean and are traversed by the equator. This causes the climatic conditions of rainfall to be influenced by several factors such as sea surface temperature, dipole mode, wind and Niño 3.4. This research uses rainfall data (GSMaP), sea surface temperature data from MUR Level 4 (GHRSST), wind data (ASCAT) which is processed using the composite method and analysis of correlation coefficients and coefficients of determination. When the IOD is positive, 60.6% of the IOD index affects sea surface temperature, while rainfall is 21.8%. During the ENSO phenomenon, especially during La-Niña, the ENSO index affects SST by 15.8% and affects rainfall by 6.1%. The Asian monsoon affects SST by 50.2% while the Australian monsoon affects 36.7%. The IOD phenomenon has more influence on SST and rainfall in the Mentawai Islands waters compared to the ENSO phenomenon. When the El-Niño and IOD are positive, the sea surface temperature decreases, followed by low rainfall. When La-Niña and IOD are negative the SST increases followed by an increase in rainfall. The high wind speed causes the SST to decrease.Keywords: Rainfall, ENSO, IOD, Monsoon, SST
Estimasi Karbon Organik Partikel di Perairan Pantai Banjir Kanal Timur Semarang Lilik Maslukah; Muhammad Zainuri; Anindya Wirasatriya; Kevifa Satria Widjaya; Indra Budi Prasetyawan
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i2.51440

Abstract

Muara sungai berperan sebagai agen transfer dan penyimpanan bahan organik sebagai bagian proses ketersediaan zat hara di perairan. Sungai Banjir Kanal Timur merupakan salah satu sungai di Kota Semarang yang melintasi daerah padat pemukiman dan aktivitas industri sehingga memiliki kondisi dinamis akibat inputan limbah dari hasil aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Particulate Organik Carbon (POC) dan konsentrasi klorofil-a serta menentukan jumlah karbon yang terkandung dalam fitoplankton sebagai hasil sekuestrasi karbon di daerah muara sungai. Analisis klorofil-a dilakukan dengan metode spektrofotometri dan analisis POC dilakukan dengan metode LOI (loss of ignition) pada sampel MPT. Nilai klorofil-a hasil pengukuran lapangan berkisar antara 2,15 –20,44 μg/L dan POC berkisar 0,0273–0,1894 μg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuestrasi karbon terjadi melalui proses fotosintesis oleh fitoplankton dan berjalan maksimal di daerah dekat muara (pantai). Konsentrasi klorofil-a yang tinggi menunjukkan tingginya biomassa fitoplankton yang sekaligus menjelaskan banyaknya carbon yang terserap. Estuaries act as agents for the transfer and storage of organic matter as part of the nutrient availability process in the waters. The Banjir Kanal Timur (BKT) Estuary is a waters and river mouth that crosses dense residential areas and industrial activities so that it has dynamic water conditions as a result of waste resulting from human activities. This study aimed to determine the concentration of Particulate Organik Carbon (POC) and the concentration of chlorophyll-a and to determine the amount of carbon contained in phytoplankton as a result of carbon sequestration in the estuary area of the river. Chlorophyll-a analysis was carried out by spectrophotometric method and POC analysis was carried out by LOI (loss of weight on ignition) method on MPT samples. The chlorophyll-a values from field measurements ranged from 2.1456 – 20.6424 μg/L and the POC ranged from 0.0273 – 0.1894 μg/L. The results showed that carbon sequestration occurs through the process of photosynthesis by phytoplankton and runs optimally in areas near estuaries (beaches). A high concentration of chlorophyll-a indicates a high phytoplankton biomass which also explains the amount of carbon absorbed.
Nilai Indeks Trophic Selat Sunda Berdasarkan Global Model Biogeokimia PISCES Heru Nur Krisna; Lilik Maslukah; Sri Yuliana Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i3.53306

Abstract

Eutrofikasi perairan dapat memicu peningkatan proses biologis dan pertumbuhan alga yang meningkatkan potensi alga-blooming maupun HBAs pada suatu perairan. Faktor pemicunya antara lain nutrien, arus, dan intensitas penyinaran matahari pada suatu perairan. Nutrien di perairan dapat diklasifikasikan berdasarkan Trophic Index (TRIX). Penggunaan data Global Model Ocean PISCES Biogeochemistry dapat menjadi solusi efektif, cepat, dan luas dalam memonitoring nutrien perairan. Selat Sunda dipilih sebagai area penelitian karena pada penelitian sebelumnya telah mengkonfirmasi area-area yang kaya akan nutrien. Multi korelasi Pearson digunakan pada penelitian ini untuk menentukan parameter yang paling signifikan dan berpengaruh satu sama lain. Verifikasi data nilai klorofil-a menunjukan nilai yang cukup valid dengan rata-rata RMSE (0,31) dan BIAS (-0,09). Nilai tertinggi TRIX secara klimatologi pada wilayah mulut selat merupakan wilayah eutrofik dengan nilai 6, wilayah badan selat dan dekat selatan Pulau Jawa merupakan mesotrofik dengan nilai 4,5 serta area dekat Samudra Hinda merupakan oligotrofik dengan nilai kisaran antara 0,6-2,5. Nilai TRIX area mulut Selat Sunda secara signifikan dibatasi oleh nutrien phosphat dengan korelasi Pearson (0,69) dibandingkan unsur N (-0,55). Sedangkan, pada wilayah badan selat dan selatan selat berkorelasi kuat terhadap seluruh komponen TRIX dan cenderung mengikuti pola monsun. Penelitian ini dapat sebagai pertimbangan dalam pemanfaatan model biogeokimia PISCES untuk pemetaan nilai TRIX seluruh perairan, termasuk perairan Indonesia.   Eutrophication can trigger increased biological processes and increase the potential for algal blooms and HBAs in the water column. Triggering factors include nutrients, currents, and sunlight intensity in a column of water. Nutrients in column water can be classified according to the Trophic Index (TRIX). The use of Global Model Ocean PISCES Biogeochemistry model data can be an effective, fast, and effective solution in monitoring nutrients. The Sunda Strait was chosen as the research area because previous studies have confirmed nutrient-rich areas. Pearson's multi-correlation was used in this study to determine the most significant parameters that influence each other. Verification of chlorophyll-a values showed validity with an average RMSE (0.31) and BIAS (-0.09). The highest climatological TRIX value in the mouth of the strait is eutrophic with a value of 6, the area of the strait and near the south of Java Island is mesotrophic with a value of 4.5 and the nearby Hinda Ocean area is oligotrophic with a value range between 0.6-2.5. The TRIX value of the mouth of the Sunda Strait is significantly limited by the nutrient phosphate with a Pearson correlation (0.69) compared to the element N (-0.55). Meanwhile, in the region of the strait channel and south of the strait, all TRIX components are strongly correlated and tend to follow the monsoon pattern. This research can be considered in the use of the PISCES biogeochemical model for mapping TRIX values throughout Indonesian waters.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adiprabowo, Samuel Radityo Aditya Gandhi Pratama Aditya Gandhi Pratama Adzkia Pincta Milenia Afidyah Vicky Antari Afriza Aziz Agus Trianto Ahmad Romdhoni Fauzan Karil Alfi Satriadi Ali Ridlo Alif Maulida Amna Amaliana Yuniarti Amalya, Afroh Ameylia Ayu Puspitasari Andhita, Laviola Reycha Fitri Andita Agung Anggraeni, Nimas Ratri Kirana Anindito Leksono Anindya Wirasatriya Anisa Dewi Nugraheni Anisa Oktaviani Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Annisa Afifah Nugroho Arif Mustofa Aris Ismanto Arya Muhammad Aryani Yasrida Asri Wahyuningsih Attaqwa, Rizal Aulia Akbar Aulia Septine Herlintang Azis Rifai Aziz Rifai Azizah T.N., Ria Baskoro Rochaddi Bella Shabrina Christina Megawati Dany Hertanti Putri Denny Nugroho Sugianto Desyandri Desyandri Devi Yuni Sari Sihombing Didi Adisaputro Dierrisska, Pudja Handjanny Nastitie Dina Apriany Tarigan Diyah Putri Ambarwati Dwi Haryo Ismunarti Dwi Nur Hanifah Elis Indrayanti Endang Supriyantini Ervia Yudiati Fajar Hudoyo Faradian Nurul Hapsari Fauziyah Febrina Yolanda Fernandito Suryo Hutomo Firman Ramadhan Fitri Agustriani Fitroh, Indah Syahiddah Fransiska Krisna Wahyu Nanda Pratiwi Ganis T.K, Ganis Gentur Handoyo Gunady, Stephanie Michelle Hadi Endrawati Hariyadi Hariyadi Hasana Kushadi Ratnasari Hastuti Hastuti Herlintang, Aulia Septine Heru Nur Krisna Heryoso Setiyono Hidayat, Ryan Akhmal I Made Rifaldy Puja Utama I Wayan Eka Dharmawan Ika Putri Hindaryani Indra Budi Prasetyawan Indra Budi Prasetyawan Irene Ulsadriatny Irsyad Abdi Pratama Ita Riniatsih Jarot Marwoto Jihadi, Muhammad Shulhan Kevifa Satria Widjaya Kharis Setiawan Khoirunnisa Azzahra Putri Krisna, Heru Nur Kunarso Kunarso Kurnia Kurnia Luis Figo Sagita Desario Akbar M Husni Maulana Mangkoewijoto, Dipa Yudhayana Maulana Al Faridzie Mohamad Alimudin Habibi Muh Yusuf Muh Yusuf Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Azizi Dirgantara Buana Nata Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Yusuf Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Mumtaz, Fathiyah Muslim Muslim Muthia, Naura Shobihatul Nabilah Rizki Natalia Jelita Tarigan Noor Syafaat Damardjati Novi Susetyo Adi Nugroho Agus D Nur, Syukria Illyana Nurindahsari Niken Larasati Nurul Hickmah Petrus Subardjo Prastiwi, Fatiha Hening Pratama Andika Rondi Purwanto Purwanto Raharjo, Mada Resy Sekar Sari Retno Hartati Ridarto, Arij Kemala Yasmin Rikha Widiaratih Rizky Aditya Rizqi Ayu Farihah, Rizqi Ayu Rudhi Pribadi Sabila, Anis Yasmin Sadewo, M. Firouz Dimas Safira Dwijayanti Hastari, Safira Dwijayanti Sarjito - Sarjito . Siddhi Saputro Simangunsong, Felix Gok Asi Simatupang, Ariel Oscar Paskario Siti Jubaedah Sri Redjeki Sri Sedjati Sri Yuliana Wulandari Sri Yulina Sri Yulina Wulandari Sri Yulina Wulandari Stephanus Budiono Sugeng Widada Suwignyo, Tyo Talitha Rahma Damayanti Tarigan, Natalia Jelita Teuku Fauzan Zul Aufar Thesyandra Mira Anissabela Rigitta Tri Mita Restu Utami Trianne, Sarah Triyanti Nurhidayah Ulung Jantama Wisha Ulung Jantama Wisha Ulung Jantama Wisha Utama, I Made Rifaldy Puja Valentine Kumbara Paramitha, Valentine Kumbara Warsito Atmodjo Widiaratih, Rikha Widodo Setiyo Pranowo Widyani, Afidhah Puspita Wike Ayu Eka Putri Yaya Ihya Ulumuddin Yulianto Suteja Yundari, Yundari Yustina Wulan Millenia Zaenab Listiarani Putri