Articles
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS ROTI DI HOME INDUSTRI MAHABAH GARUT
Muhamad Faisal;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 14 No 1 (2016): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1276.898 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.14-1.329
Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor penyebab kecacatan serta menetapkan prioritas perbaikan dalam proses pembautan roti mahabah. Dalam pelaksanaan perbaikan yang dilakukan mengacu pada delapan langkah perbaikan dan penggunaan seven tools untuk mempermudah pada setiap langkah yang dilakukan. Adapun dari empat jenis kecacatan yang timbul pada saat proses produksi dilakukan, kecacatan jenis bantatlah yang menjadi fokus perbaikan dengan faktor penyebab kecacatan jenis bantat yang paling dominan yaitu faktor bahan terutama bahan dasar pembuatan roti yaitu terigu. Dengan didapatkannya prioritas perbaikan utama yang harus laksanakan, maka dilakukan analisis yang dilihat dari segi produktivitas parsial bahan baku jenis terigu mana yang baik untuk produksi mahabah. setelah dilakukan perhitungan dari empat jenis terigu yang digunakan, maka dihasilkan jenis terigu yang memiliki produktivitas terbesar yaitu terigu jenis tipe A, yang menghasilkan tingkat keuntungan paling tinggi.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PECI JENIS OVERSET YANG CACAT DI PD. PANDUAN ILLAHI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)”
Yadi Ahmad Fauzi;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 14 No 1 (2016): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (180.029 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.14-1.331
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan produk menjadi cacat, mengetahui jenis kecacatan yang paling sering muncul berikut faktor-faktor penyebabnya dan memberikan usulan perbaikan mengenai cara untuk mereduksi kegagalan pada proses pembuatan produk peci. Pendekatan masalah yang digunakan yaitu menggunakan metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis. Dari hasil analisis dengan metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis yang menjadi prioritas perbaikan yaitu pada proses perajutan, penjahitan, dan penyelutan dengan faktor penyebabnya yaitu faktor manusia, lingkungan, dan peralatan. Prioritas perbaikan yang diberikan berupa infrastruktur penunjang untuk penurunan tingkat kecacatan produk.
ANALISIS IDENTIFIKASI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK RUBBER RING DI CV. MANDALA LOGAM
Imat Sutarman;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 14 No 1 (2016): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (420.218 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.14-1.332
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis terjadinya kecacatan dari setiap pembuatan produk bantalan karet pipa paralon, dengan melihat faktor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya kecacatan pada produk. Dalam menanggulangi cacat pada produk langkah-langkah perbaikan yang digunakan dalam pengendalian kualitas dengan menggunakan metoda delapan langkah dan tujuh alat proses QCC (Quality Control Cycle) dalam menentukan kualitas produk, sehingga bisa dilihat manakah jenis-jenis cacat yang sering terjadi untuk diprioritaskan dalam hal perbaikan terhadap produk rubber ring. Sehingga hasil dari perhitugan menunjukan bahwa prioritas utama dalam perbaikan terhadap gelembung udara dengan menggunakan metode ranging dalam perbaikan produk yang cacat.
IDENTIFIKASI PENYEBAB KECACATAN PADA PROSES PEMBUATAN ALAS SANDAL DI. PT MANDALA LOGAM
Abdu Syobir;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 14 No 1 (2016): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (813.508 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.14-1.394
Penelitian ini ditunjukan untuk menganalisis cacat dikarenakan karena proses pembuatan Alas Sandal Karet Eiger, Pendekatan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan Alat Yang digunakan menggunakan Gugus Kendali Mutu (GKM) / QCC (Quality Control Circle) yang menggunakan seven tools (diagram pareto dan diagram sebab akibat (Fishbone Diagram). Dimana diagram pareto digunakan untuk mengetahui grafik jumlah cacat, serta diagram sebab akibat digunakan untuk menjabarkan faktor-faktor terjadinya cacat sehingga memudahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Studi Kelayakan Pendirian Usaha Budidaya Jamur Tiram di Kabupaten Garut
Hatta Jayawardhana;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 15 No 2 (2017): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (847.077 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.15-2.520
Budidaya jamur tiram merupakan usaha kehutanan yang tidak terlalu sulit dilakukan.Pemanfaatan lahan atau bangunan yang belum difungsikan dapat dijadikan sebagai alternatif lokasimelakukan budidaya jamur tiram. Studi Kelayakan Bisnis (SKB) dilakukan untuk menganalisisseberapa besar keuntungan atau kerugian yang diperoleh dalam berwirausaha budidaya jamur tiram.Studi kelayakan pada budidaya jamur tiram memperhatikan beberapa aspek yang dijadikan sebagaiparameter mengevaluasi usaha. Aspek – aspek yang diperhatikan meliputi: aspek pasar, aspek teknis& operasional, aspek manajemen, aspek finansial, dan aspek lingkungan. Berdasarkan aspek pasarKabupaten Garut masih memiliki sekitar 60% peluang pasar untuk mendirikan usaha budidaya jamurtiram. Berdasarkan aspek teknis operasional budidaya jamur dapat dilakukan dengan memanfaatkanruangan di sekitar rumah. Berdasarkan aspek manajemen, pengelolaan budidaya jamur dapatdilakukan dengan tidak melibatkan banyak pihak. Berdasarkan aspek finansial, budidaya jamur tiramdapat menhasilkan keuntungan hingga 23% dari modal yang dikeluarkan. Berdasarkan aspeklingkungan,budidaya jamur tiram berdampak baik bagi lingkungan sekitar.
Pengaruh Knowledge Sharing Pada Organisasi Kemahasiswaan Dalam Meningkatkan Kemampuan Menyerap Pengetahuan Mahasiswa
Dini Riska Anggraeni;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 16 No 1 (2018): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (270.515 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.16-1.525
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari aktifitas knowledge sharing yang dilakukan pada organisasi kemahasiswaan dalam meningkatkan kemampuan menyerap pengetahuan para anggotanya di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mix methods concurrent embedded dan menggunakan alat statistika metode regresi linier untuk mengetahui tingkat hubungan diantara kedua variabel. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa aktifitas knowledge sharing yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswaanya atau anggotanya dalam meningkatkan kemampuan menyerap pengetahuanya yaitu dengan adanya berbagi pengalaman dan hasil pengujian menggunakan regresi linier menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara knowledge sharing dalam meningkatkan kemampuan menyerap pengetahuan dengan tingkat hubungan yang kuat.
Perancangan Kemasan Kerupuk Ranginang di PD. DANIAH
Yusep Senjani;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 16 No 1 (2018): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (706.214 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.16-1.526
Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan sebuah PD.Daniah yang bergerak di bidang produksi kerupuk ranginang dalam menyaingiperusahaan-perusahan yang sejenis, terdapat sembilan pesaing yang menjadi bahan acuan oleh PD.Daniah untuk mempertahankan perusahaan dan mengembangkan produknya sehingga konsumen menjadi puas. Analisis yang dilakukan yaitu merancang desain kemasan PD.Daniah agar lebih menarik terhadap produk yang di hasilkan dan konsumen menjadi puas yang pada dasarnya PD.Daniah masih menggunakan kemasan sederhana . Model analisis yang dilakukan yaitu menggunakan model Quality Function Deployment yaitu dengan cara melakukan bainstrongming, pembobotan, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif dan perancangan desain. Pengumpulan data yang dilakukan dengan kuesioner yang disebarkan langsung ke 100 responden (pelanggan tetap) untuk mengetahui kebutuhan dan kepuasan konsumen terhadap kemasan yang akan dirancang, pengumpulan data ini diolah mengunakan uji statistik dimulai dari kecukupan data responden, pengujian validitas data terhadap kuesioner yang telah dilakukan, pengujian reabilitas dan normalitas kuesioner. Hasil penelitian ini untuk melihat penilaian konsumen terhadap kemasan yang ada di PD.Daniah dan merancang kemasan baru berdasarkan keinginan konsumen untuk meningkatkan nilai jual suatu produk yang mengutamakan kepuasan pelanggan dari segi kemasan.
Analisis Beban Kerja Untuk Menetukan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Divisi Administrasi Umum di PT.Indonesia Power Unit PLTP Darajat
Yogi Teguh Herdiansyah;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 16 No 2 (2018): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (869.552 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.16-2.528
Analisis beban kerja merupakan suatu proses yang begitu penting dalam menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja. Berdasarkan hal tersebut maka jumlah tenaga kerja tentunya perlu sesuai dengan beban kerja yang dimiliki oleh suatu divisi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerja yang dimiliki oleh divisi administrasi umum PT.Indonesia Power Unit PLTP Darajat. Penelitian dilakukan menggunakan metode work sampling untuk mengetahui pola kegiatan pemakaian waktu kerja, selanjutnya menggunakan metode WISN (Worload Indicator Staff Need) untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerja. Penelitian dilakukan pada karyawan divisi administrasi umum PT.IndonesiaPower Unit PLTP Darajat selama 5 hari kerja dengan interval waktu pengamatan 1 menit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dengan cara observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Hasil penelitian berdasarkan work sampling menujukkan bahwa pemakaian waktu kerja untuk produktivitas tetinggi terjadi pada pengamatan hari kerja kedua dan ketiga senilai 92,7%. Rata-rata presentase waktu produkif tersebut adalah 92,4%, yang berarti jika kisaran pekerja kantoran 20% maka karyawan divisi tersebut telah bekerja dengan baik karena sudah memanfaatkan waktu aktivitas produktifnya diatas 80%. Hasil perhitunganberdasarkan WISN (Workload Indicator Staff Need) diketahui jumlah kebutuhan tenaga kerja divisi tersebut adalah 1 orang, jumlah tersebut sama dengan jumlah karyawan yang ada saat ini, hal tersebut berarti jumlah tenaga kerja saat ini telah sesuai dengan beban kerja yang dimiliki divisi tersebut.
Pengembangan Usaha Di Rumah Konveksi Garut (RKG)
Rinrin Rubianti;
Hilmi Aulawi
Jurnal Kalibrasi Vol 16 No 2 (2018): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (223.564 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.16-2.530
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi alternatif dalam pengembangan usaha Rumah Konveksi Garut (RKG). Metode yang digunakan survey dengan analisis SWOT dan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks). Hasil menunjukan bahwa total nilai yang diperoleh dari tabel IFAS adalah 3,62 (rata- rata 0.91) dengan skor kekuatan 2,86 dan skor kelemahan sebesar 0,76, ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan usaha Rumah Konveksi Garut (RKG) lebih besar dari faktor kelemahan, sedangkan total nilai EFAS yaitu sebesar 3,55 (rata- rata 0.70). Skor peluang 2,80 dan skor ancaman sebesar 0,75. Artinya faktor peluang yang dimiliki lebih besar dari faktor ancaman. Strategi alternatif yang tepat adalah strategi SO. Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Hasil dari enam strategi yang diperoleh, maka dipilih satu strategi yang paling diprioritaskan dengan menggunakan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks), berdasarkan dari total nilai daya tarik (TAS) yang nilainya paling besar yaitu meningkatkan promosi dengan memiliki nilai total daya tarik (TAS) sebesar 5,71.
Pengendalian Kualitas Produksi Dengan Menggunakan Metode Six Sigma
Hilmi Aulawi;
Iqbal Try Maulana
Jurnal Kalibrasi Vol 17 No 2 (2019): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (462.24 KB)
|
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.17-2.696
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis produk cacat yang paling dominan, faktor-faktor yang menyebabkan produk menjadi cacat serta mengetahui jenis kecacatan yang paling dominan pada proses produksi sehingga dapat dilakukan pengendalian kualitas dengan memberikan usulan perbaikan mengenai cara untuk mereduksi kegagalan pada proses produksi OutSool. Pendekatan masalah yang digunakan yaitu menggunakan metode Six Sigma dengan melalui lima tahapan analisis yaitu Define, Measure, Analyse, Improve, dan Control (DMAIC). Hasil penelitian menunjukan teridentifikasi 3 jenis kecacatan yang terjadi pada proses produksi OutSool yaitu produk reject, cacat ketebalan dan cacat scrapt. Berdasarkan metode borda di dapatkan faktor penyebab yang paling berpengaruh dalam terjadinya kecacatan di sebabkan oleh faktor dari mesin dan faktor dari manusia. Sehingga dapat dilakukan prioritas penyebab kecacatan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). FMEA berfungsi untuk menentukan nilai RPN (Risk Priority Number) berdasarkan terjadinya kecacatan, pengaruh dari kecacatan dan tingkat terdeteksinya kecacatan. Dari hasil akar permasalahan tersebut dapat ditentukan usulan perbaikan dan pengendalian agar dapat membantu perusahaan untuk mengurangi resiko kecacatan proses produksi.