Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pemberdayaan Kelompok Dasawisma Pada Deteksi Dini Pertumbuhan Balita Dalam Pencegahan Stunting di Desa Panca Mukti Kabupaten Bengkulu Tengah Jumiyati, Jumiyati; Krisnasary, Arie; Kusdalinah, Kusdalinah; Yunita, Yunita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.15086

Abstract

ABSTRAK Stunting salah satu masalah kesehatan nasional yang memerlukan penanganan secara dini terutama dalam memantau pertumbuhan balita, untuk mengatasi atau pencegahan stunting dapat melibatkan kelompok masyarakat diantaranya kelompok Dasawisma. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan kelompok dasawisma mendeteksi dini pertumbuhan balita dalam pencegahan stunting. Kelompok Dasawisma melakukan secara mandiri dalam mendeteksi dini pertumbuhan balita. Kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan dengan metode cara ceramah, diskusi dan simulasi. Pengetahuan dan keterampilan dalam deteksi dini pertumbuhan balita diukur sebelum dan sesudah pelatihan kelompok dasawisma selama 2 hari. Memonitoring dan evaluasi hasil pelatihan dengan melihat pengukuran status gizi terhadap ibu yang mempunyai balita. Ada perbedaan pengetahuan, keterampilan kelompok dasawisma dalam mendeteksi dini pertumbuhan balita sebelum dan sesudah diberikan pelatihan dengan nilai p 0.01. Hasil dari deteksi dini pertumbuhan dalam pengukuran status gizi balita pada 68 orang balita diperoleh hasil hampir seluruh balita memiliki status gizi normal 82,4%, pendek 11,8% dan sangat pendek 5,8% yang dilakukan oleh kader dasawisma. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader mengenai deteksi dini stunting. Saran untuk dilakukan pemantauan status gizi secara berkala agar terlacak stunting secara dini sehingga dapat ditanggulangi secara cepat. Kata Kunci: Dasawisma, Deteksi Dini, Pemberdayaan, Stunting  ABSTRACT Stunting is a national health problem that requires early treatment, especially in monitoring the growth of toddlers. To overcome or prevent stunting, community groups can be involved, including the Dasawisma group. This activity aims to increase the knowledge and skills of the dasawisma group in detecting early growth in toddlers in preventing stunting. The Dasawisma group independently detects early growth in toddlers. Community service activities were carried out using lecture, discussion and simulation methods. Knowledge and skills in early detection of toddler growth were measured before and after the dasawisma group training for 2 days. Monitoring and evaluating training results by looking at measuring the nutritional status of mothers with toddlers. There were differences in the knowledge and skills of the dasawisma group in detecting early growth in toddlers before and after being given training with a p value of 0.01. The results of early growth detection in measuring the nutritional status of 68 toddlers showed that almost all toddlers had a normal nutritional status of 82.4%, 11.8% short and 5.8% very short, which was carried out by dasawisma cadres. This service activity was successful in increasing cadres' knowledge and skills regarding early detection of stunting. Suggestions are to monitor nutritional status regularly so that stunting can be tracked early so that it can be overcome quickly. Keywords: Dasawisma, Early Detection, Empowerment, Stunting
HUBUNGAN STATUS GIZI, KONSUMSI VITAMIN A DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS BETUNGAN KOTA BENGKULU Jumiyati, Jumiyati; yolanda, leony mayang; Krisnasary, Arie
JURNAL SVASTA HARENA RAFFLESIA Vol 3 No 1 (2024): Juni
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/shr.v3i1.626

Abstract

ISPA merupakan Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang Berlangsung 14 hari. Saluran Nafas yang dimaksud adalah Organ mulai dari Hidung sampai Alveoli paru beserta Organ adneksanya. Selain dari status gizi, vitamin A juga tidak kalah pentingnya terhadap sistem imunitas.. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi, konsumsi vitamin A dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Betungan, Kota Bengkulu, pada tahun 2022.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional yaitu penelitian pada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama, untuk mengetahui status gizi balita yang terkena penyakit ISPA. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (96.6%) balita yang memiliki status gizi normal. Konsumsi Vitamin A sebagian besar (75.9%) kurang bila dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi. Sebagian besar (69%) balita terkena ISPA. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,093 antara status gizi dengan kejadian ISPA. Dapat disimpulkan tidak adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA. Sedangkan hasil uji statistik antara konsumsi vitamin A dengan kejadian ISPA diperoleh nilai p = 0,000, maka dapat disimpulkan adanya hubungan antara konsumsi vitamin A dengan Kejadian ISPA pada balita
GAMBARAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA GIZI POLTEKKES KEMENKES BENGKULU Azarni, Lasnita; Krisnasary, Arie; Kusdalinah, Kusdalinah
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 10, No 2 (2024): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v10i2.1172

Abstract

Nuitritional statuis is a meiasuirei of a peirsons body condition which can bei seiein from thei food consuimeid and thei uisei of nuitrieints in thei body. Good nuitrition is an important factor in achieiving optimal heialth. Thei aim of thei reiseiarch was to deiscribei thei nuitritional statuis of nuitrition stuideints. The reiseiarch was a deiscriptivei obseirvational stuidy with a suirveiy approach. Data analysis in this stuidy uiseid SPSS with uinivariatei teists. Thei samplei in this stuidy was 189 stuideints majoring in nuitrition at thei Heialth Polyteichnic, Ministry of Heialth, Beingkuilui, takein uising thei total sampling meithod. Thei reiseiarch reisuilts showeid that thei majority of reispondeints weirei feimalei (91%), and ageid 20 yeiars. Thei aveiragei heiight of stuideints was 156 cm and thei aveiragei weiight of stuideints was 53 kg. The nutritional status of students based on body mass index (BMI) in underweight category was 22.2%, with good nutritional status 59.3%, overweight 8.5%, and obesity 10%. Most of thei stuideints nuitritional statuis based on body mass index was normal. Stuideints with oveirweiight and obeisei nuitritional statuis shouild pay morei atteintion to theiir dieit and thei amouint of food consuimei to maintain an ideial body weiight and maintain normal nuitritional statuis. Statuis gizi adalah suiatui uikuiran meingeinai kondisi tuibuih seiseiorang yang menunjukkan gambaran asupan makanan yang dikonsuimsi dan peingguinaan zat zat gizi di dalam tuibuih. Keiadaan gizi yang baik meiruipakan salah satui faktor peinting dalam uipaya meincapai deirajat keiseihatan yang optimal. Tuijuian peineilitian yaitui untuk mengetahui gambaran statuis gizi pada mahasiswa. Peineilitian ini meiruipakan peineilitian deiskriptif obseirvasional deingan peindeikatan suirveiy. Analisis data dalam peineilitian ini meingguinakan SPSS deingan analisis uinivariat. Sampeil pada peineilitian ini meiruipakan mahasiswa juiruisan gizi Polteikkeis Keimeinkeis Beingkuilui seibanyak 189 mahasiswa tingkat II yang diambil deingan meitodei total sampling. Hasil peineilitian meinuinjuikkan seibagian beisar reispondein beirjeinis keilamin peireimpuian (91%) dan beiruisia 20 tahuin. Rata-rata tinggi badan mahasiswa yaitui 156 cm dan rata-rata beirat badan mahasiswa yaitui 53 kg. Status gizi mahasiswa berdasarkan indeks massa tubuh dengan kategori kurus atau underweight sebesar 22,2%, dengan kategori status gizi baik sebesar 59,3%, kategori status gizi overweight sebesar 8,5%, dan status gizi obesitas sebesar 10%. Seibagian beisar statuis gizi mahasiswa berdasarkan indeks massa tubuh berada pada kategori normal. Pada mahasiswa deingan statuis gizi geimuik dan obeisitas agar leibih meimpeirhatikan pola makan dan juimlah makanan yang dikonsuimsi agar teitap dapat meinjaga beirat badan yang ideial dan meimpeirtahankan statuis gizi normal.
Pendampingan Kader Menggunakan Cakram Gizi dan Interpretasi Status Gizi Balita 24-59 bulan Simanjuntak, Betty Yosephin; Rizal, Ahmad; Krisnasary, Arie
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 2 No 3 (2023): Vol 2 No 3 (2023): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v2i3.780

Abstract

Pemantauan berat badan balita akan berhasil dengan baik apabila ada partisipasi aktif masyarakat melalui kehadiran/kunjungan ibu menimbangkan anaknya di posyandu. Upaya meningkatkan cakupan partisipasi masyarakat (D/S) dapat dimulai keaktifan kader posyandu dan pendekatan yang dilakukan. Salah satu alternatif melalui kegiatan pemberdayaan kader dengan peningkatan pemahaman menggunakan media cakram. Kegiatan “Pendampingan Kader Menggunakan Cakram Gizi dan Interpretasi Status Gizi Balita 24-59 bulan” dilakukan di empat posyandu wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar yakni Posyandu Berkat, Tunas Muda, Cendana dan Sepakat, Kota Bengkulu. Tujuan kegiatan pengadian kepada masyarakat adalah mendampingi kader dalam penggunaan cakram dan menginterpretasikan status gizi balita 24-59 bulan dengan benar. Kegiatan dilaksanakan secara luring di 4 lokasi dan waktu yang berbeda. Sasaran pendampingan adalah sebanyak 14 orang kader aktif yang telah mendapatkan penjelasan mengenai cara penggunaan media cakram yang berisikan berat dan tinggi badan menurut usia balita. Hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan diinterprestasikan dengan benar oleh kader yang dibedakan atas warna merah, hijau dan kuning. Cakram dua sisi panjang badan dan tinggi badan balita usia 24-59 bulan merupakan media yang mudah dan sederhana digunakan untuk memantau pertumbuhan khususnya berat badan dan tinggi badan balita, sehingga deteksi dini status gizi balita dapat langsung dilakukan saat bersamaan dengan penimbangan di posyandu
Differences in the Consumption of Macro and Micro Nutrients among Stunted Toddlers in Bengkulu City Suryani, Desri; Krisnasary, Arie; Pratiwi, Bintang Agustina; Yandrizal, Yandrizal
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 6 No. 3 (2024)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v6i3.3483

Abstract

Introduction: Stunting remains a significant public health concern in Indonesia, with Bengkulu City reporting a prevalence of 12.9% in 2022. Consumption of macro and micronutrients is a factor directly related to toddlers' nutritional status. Objective: This study aimed to investigate the differences in macro and micronutrient consumption among stunted toddlers in Bengkulu City. Methods: A mixed-method approach with a sequential explanatory design was employed, involving 50 stunted toddlers and their mothers. Quantitative data were collected using a Food Frequency Questionnaire (FFQ), while qualitative data were obtained through interviews with six mothers. Results: The results showed no significant differences in the consumption of energy, carbohydrates, protein, fat, and zinc between toddlers with severe stunting and stunting. However, a significant difference was found in iron consumption (p=0.048), with severely stunted toddlers consuming less iron compared to stunted toddlers. Interviews revealed similar dietary patterns among mothers of both groups, with rice as the staple food and limited fish consumption.  Conclusion: The findings suggest monitoring iron-rich food consumption in stunted children is essential. Strengthening family empowerment programs, expanding educational initiatives on iron consumption, and regular nutritional monitoring are recommended to address stunting. Promotion of affordable, iron-rich foods and monitoring of iron intake by mothers and health workers are crucial in the treatment of stunting.
Pengaruh Peningkatan Pengetahuan tentang Gizi Ibu Hamil terhadap Outcome Kehamilan di Kota Bengkulu, Indonesia: The Influence of Maternal Knowledge Increase about Pregnant Women's Nutrition on Pregnancy Outcomes in Bengkulu City Suryani, Desri; Krisnasary, Arie; Pratiwi, Bintang Agustina; Yandrizal, Yandrizal
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 3SP (2024): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 4th Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i3SP.2024.17-23

Abstract

Background: Poor maternal health knowledge indirectly affects pregnancy outcomes. According to previous research, as many as 65% of mothers with poor or below average understanding give birth to children with low birth weight (LBW). Maternal and infant health information is needed. Objectives: To determine the effect of increased maternal knowledge on pregnancy outcomes. Methods: This study used a non-randomized quasi-experimental methodology. The study was conducted in Bengkulu City from August 2023 to January 2024. This study involved pregnant women who lived in the working area of ​​Bengkulu City health centers (five health centers). This study examined education, knowledge, and pregnancy outcomes. Validity and reliability were verified using a questionnaire (0.969 Cronbach's Alpha). Pre- and post-tests were conducted before and one month after school. The dependent t-test assessed the impact of the intervention and the correlation test assessed pregnancy outcomes. Results: The average maternal knowledge before and after the intervention was 16.58 and 18.08. Pregnant women's understanding changed after the intervention (p-value=0.000). Increased maternal knowledge did not affect pregnancy outcomes (p-value=0.301). Conclusions: There was an increase knowledge of pregnant women after education provision, but this did not have an impact on pregnancy outcomes. Education about pregnancy nutrition is very necessary so that mothers have good knowledge and maintain their intake.
Analisis Asupan Makronutrien dan Pendapatan Keluarga dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Lokus Stunting Kecamatan Argamakmur Bengkulu Utara Yunita Yunita; Arie Krisnasary; Desri Suryani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 04 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i04.3338

Abstract

Ibu hamil adalah sasaran intervensi paling penting dalam gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Ibu hamil yang tidak dapat memenuhi kebutuhan gizinya berisiko memiliki masalah status gizi dan berdampak buruk pada bayi dan ibu. Ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) berisiko melahirkan bayi prematur, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan panjang badan lahir yang pendek dapat berisiko mengalami stunting pada masa balita. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis asupan makronutrien dan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Adanya penelitian ini ditujukan untuk menganalisis asupan zat gizi makro dan pendapatan keluarga terhadap kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di lokus Stunting Kecamatan Argamakmur Bengkulu Utara Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang ibu hamil dengan menggunakan metode cluster sampling. Pengumpulan data asupan gizi ibu hamil melalui Form Food Recall 3 x 24 jam analisis dan bivariat. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat, protein dan lemak dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kecamatan Argamakmur Bengkulu Utara dengan p-value diperoleh ≤ 0,05. Nilai OR sebesar 0.647, 0.600 dan 11 artinya ibu yang asupan karbohidrat, protein, dan lemaknya sedikit, lebih berisiko mengalami KEK.
Hubungan Konsumsi Natrium, Lemak, Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP) Dengan Tekanan Darah Pada Dewasa Rizal, Ahmad; Anggraini, Septi Dwi; Krisnasary, Arie
Health Publica Vol 5, No 2 (2024): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v5i2.8217

Abstract

-
Gambaran Pola Konsumsi Energi, Protein dan Ukuran Lingkar Lengan Atas pada Remaja Putri di SMPN 04 Kota Bengkulu Sari, Ice Permata; Krisnasary, Arie; Jumiyati, Jumiyati
Jurnal Sains Kesehatan Vol 32, No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.32.1.158-166

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan keadaan dimana seseorang menderita kurangnya asupan energi dan protein yang berlangsung lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi energi, protein dan ukuran lingkar lengan atas pada remaja putri di SMPN 04 Kota Bengkulu. Sampel penelitian ini adalah remaja putri di SMPN 04 Kota Bengkulu sebanyak 66 siswi kelas 7 dan 8 yang diambil dengan metode random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pola konsumsi energi, protein yaitu mengunakan formulir FFQ, sedangkan untuk variable ukuran lingkar lengan atas diambil dengan cara pengukuran antropometri, dengan mengukur lingkar lengan atas mengunakan pita lila dan Hasil  penelitian ini menunjukkan setengah dari (50%) remaja putri memiliki pola konsumsi energi dengan kategori jarang, sebagian besar (51,5%) remaja putri memiliki pola konsumsi protein dikategorikan jarang, dan sebagian besar (57,6%) remaja putri memiliki ukuran lingkar lengan dikategorikan KEK. Kesimpulan pola konsumi energi pada remaja putri SMPN 04 Kota Bengkulu menunjukan setengah dari remaja putri memiliki pola konsumsi protein dikategorikan jarang, pola konsumi protein pada remaja putri SMPN 04 Kota Bengkulu menunjukan sebagian besar remaja putri memiliki pola konsumsi protein dikategorikan jarang, dan ukuran LILA sebagian besar remaja putri memiliki ukuran lingkar lengan dikatogorikan KEK.Kata Kunci: energi, lingkar lengan atas, pola konsumsi, protein 
Survei Konsumsi Lemak Tak Jenuh dan Serat pada Penderita Penyakit Jantung Koroner di Poli Rawat Jalan RSUD dr. M. Yunus Kota Bengkulu Aprilia, Sabilla; W., Tetes Wahyu; Krisnasary, Arie
Jurnal Sains Kesehatan Vol 32, No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.32.1.101-108

Abstract

Konsumsi asam lemak tak jenuh dan serat merupakan faktor protektif dalam mencegah terjadinya penyakit jantung koroner melalui peranannya dalam mencegah penggumpalan darah, kegemukan dan aterosklerosis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran konsumsi lemak tak jenuh dan serat pada penderita penyakit jantung koroner (PJK) rawat jalan di RSUD dr. M. Yunus Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (45%) diagnosa penyakit jantung koroner di RSUD dr. M. Yunus Kota Bengkulu memiliki klasifikasi paling banyak yaitu diagnosa Atheroscleratic Heart Disease. Sebagian besar (60%) penderita penyakit jantung koroner di RSUD dr. M. Yunus Kota Bengkulu memiliki konsumsi lemak tak jenuh dikategorikan sering dan setengah dari (50%) penderita penyakit jantung koroner di RSUD dr. M. Yunus Kota Bengkulu memiliki konsumsi serat jarang. Kesimpulan konsumsi lemak tak jenuh sebagian besar sering dan paling sering dikonsumsi adalah ikan tuna dan alpukat. Konsumsi serat pada penderita penyakit jantung koroner rawat jalan di RSUD. dr. M. Yunus Kota Bengkulu menunjukan sama-sama kategori sering dan jarang, sedangkan diagnosa terbanyak adalah Atheroscleratic Heart Disease. Disarankan pasien dapat mengatur pola makan, mencukupi kebutuhan zat gizi dengan memperbanyak makan-makanan sumber lemak tak jenuh dan serat untuk mencegah komplikasih yang muncul. Kata Kunci: konsumsi lemak tak jenuh, serat, penyakit jantung koroner