Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Edukasi melalui Media Audio Visual terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Overweight Meidiana, Risma; Simbolon, Demsa; Wahyudi, Anang
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 3 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.226 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i3.961

Abstract

One of the nutritional problems that occur is overweight. The level of knowledge nutrition in an adolescent is one of the factors that can affect the occurrence of obesity in adolescents. Most occurrences of nutritional problems are more or less avoidable if adolescents have sufficient knowledge and attitudes about maintaining nutrition and managing food. This research was a quasi-experimental study with a pre-post test with control group design. The subjects of this study were overweight adolescents totaling 40 people, the intervention group received education through audiovisual media while the control group with leaflets. The results showed the average value of knowledge and attitudes of adolescents after and before being given education for Leaflet groups were the average value of knowledge before 8.60 and after 9.48, attitudes value before 36.58 and after 40.38. While audiovisual media groups, the average value of knowledge before 8.83 and after 9.42, values for attitudes before 36.45 and after 39.65. There was an influence of education by using audiovisual media and leaflets to increase the knowledge and attitudes of overweight adolescents. Suggestions for schools to be able to use audiovisual media and leaflets as a medium to educate nutrition about students in schools so that they can apply daily life and remind each other to lose weight and live healthy lives.
Pendampingan Ibu Hamil Dalam Self Care Nutrition Management (SNM) Dalam Upaya Pencegahan Risiko Stunting di Kecamatan Air Periukan Seluma Elly, Nur; Asmawati, Asmawati; Annuril, Kheli Fitria; Annisa, Rahma; Simanjuntak, Betty Yosephin; Wahyudi, Anang
Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jpkmht.v3i1.551

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan meningkatkan self care dalam manajemen nutrisi kehamilan untuk mencegah risiko stunting. Metode kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan edukasi dan pendampingan. Ibu hamiil yang didampingi kader adalah ibu hamil mulai trimester dua kehamilan yang berjumlah sejumlah 11 orang. Proses pendampingan dilakukan selama 3 bulan. Pendampingan dilakukan one by one dengan kunjungan rumah, observasi serta monitoring melalui kartu pantau. Kegiatan yang dilakukan selama pendampingan kader adalah  melakukan edukasi terkait nutrisi kehamilan, melakukan pemeriksaan tanda-tanda anemia, menimbang BB setiap minggu,  monitor konsumsi tablet tambah darah (TTD) dan mencatat dalam kartu monitoring. Hasil kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan perilaku self care manajemen nutrisi kehamilan. Dari 11 orang ibu hamil, 82% mengalami peningkatan berat badan, 91 % kenaikan berat badan sesuai standar Institute of Medicine (IOM), 91 % ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD)  setiap hari. Untuk konsumsi  protein hewani, buah dan susu masih rendah. Diharapkan perlu perhatian berbagai pihak dalam meningkatan pengetahuan ibu dan pemberdayaan kader kesehatan dalam pencegahan risiko stunting.Kata Kunci: Ibu Hamil, Nutrition,  Self Care, Stunting   
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRAKONSEPSI MELALUI EDUKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN: STUDI KUASI-EKSPERIMENTAL Enhancing Knowledge and Attitude of Preconception Mother through the First Thousand Days of Life Education: a Quasi-Experimental Study Betty Yosephin Simanjuntak; Anang Wahyudi
Media Gizi Indonesia Vol. 16 No. 2 (2021): JURNAL MEDIA GIZI INDONESIA (National Nutrition Journal)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v16i2.96-105

Abstract

Stunting is one of nutritional problem in children which the manifestation started since preconception period. Sensitive intervention is a program outside the health sector that can accelerate the improvement of nutrition, especially stunting. The purpose of this study was to increase the knowledge and attitudes of the preconception period of women regarding the fi rst 1000 days of life in order to prevent stunting. This research was a quasi-experimental study with two intervention groups. The sample was registered women, consisted of 60 women who were given education on 1000 days of life using leafl et media and 60 women using pocket book. Education was carried out by offi cers at 6 Religious Aff airs Offi ce. Women knowledge in leafl et group showed no signifi cant diff erences before and after education, especially in topics of chronic energy defi ciency (p = 0.791), anemia (p = 0.503), early breastfeeding initiation (p = 0.581), exclusive breastfeeding (p = 0.832), complementary feeding (p = 1.000), and stunting in children (p = 0.327). Among pocket book group, the increament of knowledge was better compared to leafl et group, especially in the topic of anemia (p <0.001), early breastfeeding initiation (p = 0.002), exclusive breastfeeding (p = 0.021), and stunting in children (p = 0.05). Meanwhile, the increase in attitude for all educational materials using pocket books increased with p value <0.05. Conclusion of this study was the increase in knowledge and attitudes of preconception is better in the pocket book group.
PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA MENGGUNAKAN APLIKASI “ISI PIRING AMBO” SEBAGAI UPAYA PENERAPAN GIZI SEIMBANG Betty Yosephin Simanjuntak; Anang Wahyudi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.459 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.485

Abstract

Remaja adalah anak yang berusia 10-19 tahun. Pada masa ini individu mengalami perkembanganpsikologi dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Perubahan tersebutmempengaruhi kebutuhan gizi dan makanan terhadap masing-masing individu. Isi piringkumenggambarkan tentang makanan SEHAT dengan pedoman gizi seimbang. Perkembanganmedia teknologi informasi dan komunikasi pada era sekarang ini menunjukan betapasemakin banyak media komunikasi yang beredar dalam masyarakat. Oleh karena itu edukasi inidilakukan melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi. Metode yang digunakan dalampengabdian masyarakat adalah pelaksanaan edukasi dengan ceramah, diskusi, dan Tanya jawab.Hasil dari kegiatan pengabmas ini adalah pengukuran pretest dan postest menunjukkanpeningkatan rerata skor pengetahuan siswa/siswi yang dilanjutkan dengan memonitoringperkembangan transfer pengetahuan dari siswa/siswi yang telah mendapat pendidikan gizikepada siswa sebaya mengenai pengetahuan gizi seimbang isi piringku dengan aplikasismartphone. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan siswa/siswi mengalami peningkatanpengetahuan mengenai isi piringku dengan aplikasi “Isi Piring Ambo”.
Tingkat Pendapatan, Kecukupan Energi dan Hidden Hunger dengan Status Gizi Balita Yeni Reska; Arie Krisnasary; Anang Wahyudi
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 3 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.524 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i3.1019

Abstract

Nutritional status is a condition caused by the balance between nutrient intake with nutritional needs for metabolism. Several factors which affect the nutritional status of under five years old children are income, energy intake, micronutrient intake, and infection. This study was to know the relation of income, energy intake and hidden hunger with nutritional status of under five years old children in Jembatan Kecil Health Center in Bengkulu City in 2018. The research was used a cross-sectional design. The sample of research was all of under five years old children in Jembatan Kecil Health Center, and Sixty-seven respondents were obtained by simple random sampling technique. The family income was used questionnaire, the measurement of energy intake and hidden hunger have used a recall 24 hours, and the determination of nutritional status was used the WHO Anthro Standart 2005. The statistical test was used Chi-Square Test. The results showed that most of (61,2%) the family income had a high income, most of (56,7%) child had deficit intake energy and most of the child had deficit Vitamin A (67,2%), Zink (55,3%) and Iodine (74,6%) and almost all (89,6%) of a child had deficit Iron. Almost all of the child had normal nutritional status. The result of bivariate analysis showed that the family income had not a relation with nutritional status of under five years old children, and the energy intake had a significant related to nutritional status index BB/U, p-value 0,029 (p<0,05) and TB/U, p-value 0,018 (p<0,05) of under five years old children. The Hidden Hunger had not related to nutritional status of under five years old children. There was no significant relationship between income, energy intake and hidden hunger with nutritional status of under five years old children. Based on the results of this study is expected to be a consultation or counseling of balanced nutrition and active participation of parents in order to maintain and implements a balanced diet and intake of eating in children.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Susu dengan Tinggi Badan Siswa SDN 01 Kota Bengkulu Anggi Dwi Mardian; Betty Yosephin Simanjutak; Anang Wahyudi
Jurnal Dunia Gizi Vol 3, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v3i2.4675

Abstract

Latar Belakang; Anak SD usia 6-12 tahun mengalami tumbuh kembang yang sangat pesat dan dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah pemberian nutrisi. Asupan nutrisi yang adekuat dapat dilengkapi dari konsumsi susu yang dapat memengaruhi pertumbuhan tulang dan pada akhirnya memengaruhi tinggi badan serta membantu mengurangi resiko kehilangan massa tulang. Kebiasaan konsumsi susu adalah prilaku seseorang dalam mengonsumsi susu setidaknya 2 gelas sehari (setara dengan 480 mL) secara rutin.  Susu dianjurkan untuk dikonsumsi karena mengandung protein, vitamin dan mineral yang sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan  anak. Tujuan; Mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi susu dengan tinggi badan menurut usia siswa SDN 01 Kota Bengkulu. Metode; jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross-sectional dilakukan pada bulan Mei di SDN 01 Kota Bengkulu secara online  dengan populasi sebanyak 161 orang dan  besar  sampel didapatkan  sebanyak 52 orang. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil; Penelitian menunjukkan dari 52 orang siswa SDN 01 Kota Bengkulu (65,4%) sering mengonsumsi susu, serta 53,8%  mengonsumsi susu 2-3 kali sehari,  96,2% mengonsumsi susu sapi dan 78,8%  berada dalam  kategori status gizi normal. Penelitian menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi susu dengan tinggi badan menurut usia (p= 0,045), ada hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi susu dengan tinggi badan menurut usia (p= 0,036), serta tidak ada hubungan antara jenis susu dengan tinggi badan menurut usia (p= 0,308). Kesimpulan; Kebiasaan konsumsi dan frekuensi susu memiliki hubungan dengan tinggi badan menurut usia tapi jenis susu tidak mempunyai hubungan.
Optimalisasi Peran Kader Dalam Meningkatkan Self-Care Management Nutrisi Kehamilan Sebagai Upaya Pencegahan Risiko Stunting Di Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Nur Elly Nur Elly; Asmawati Asmawati; Betty Yosephin; Rahma Annisa; Khelli Fitria Annuril; Anang Wahyudi
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.4094

Abstract

ABSTRAK Pencegahan stunting merupakan program prioritas pembangunan di Indonesia sampai tahun 2024. Nutrisi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak janin berada dalam kandungan sampai usia 2 tahun kelahiran sangat penting diperhatikan sebagai upaya pencegahan resiko stunting. Kader kesehatan berperan penting dalam self-care management nutrisi ibu selama kehamilan sebagai upaya pencegahan stunting. Permasalahan yang dihadapi kader Kesehatan di Desa Talang Benuang dan Lokasi Baru Kecamatan Air Priukan sebagai desa dari 20 desa lokasi khusus (lokus) stunting di Kabupaten Seluma tahun 2020 adalah kurangnya pengetahuan tentang stunting dan 1000 HPK sehingga belum memiliki bekal yang cukup untuk melaksanakan perannya sebagai pelaku penggerak masyarakat dalam mewujudkan kesehatan termasuk dalam pencegahan dan penanganan stunting. Tujuan  PKM  adalah memberdayakan kader sebagai garda terdepan dalam meningkatkan self-care management nutrisi ibu hamil untuk  meminimalisir risiko stunting pada anak balita. Peserta pelatihan sebanyak 11 (sebelas) orang kader. Metode kegiatan adalah melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kader dalam self-care management nutrisi ibu hamil. Hasil kegiatan adalah adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan serta kemandirian kader dalam memberikan edukasi dan pendampingan pada ibu hamil dalam self-care management nutrisi. Kader diharapkan  mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang telah diperoleh untuk memberikan edukasi dan pendampingan terhadap ibu hamil di wilayahnya. Kata Kunci : Kader kesehatan, Self-care management nutrisi, Stunting  ABSTRACT Prevention of stunting is a priority development program in Indonesia until 2024. Nutrition in the first 1000 days of life (HPK), which is from the fetus is in the womb until 2 years old, is very important to consider as an effort to prevent the risk of stunting. Health cadres play an important role in the self-care management of maternal nutrition during pregnancy as an effort to prevent stunting. The problem faced by health cadres in Talang Benuang Village and Lokasi Baru Village of Air Priukan Subdistrict as a village of 20 special locations (locus) for stunting in Seluma Regency in 2020 is a lack of knowledge about stunting and 1000 HPK so that they do not have sufficient provisions to carry out their role as perpetrators driving the community in realizing health, including the prevention and management of stunting. The goal of PKM is to empower cadres as the front guard in improving nutrition self-care management for pregnant women to minimize the risk of stunting in children under five. The participants were 11 cadres. The method was to conduct socialization, training, and mentoring cadres in self-care management of nutrition for pregnant women. The result of the activity was an increase in knowledge, skills, and independence of cadres in providing education and assistance to pregnant women in nutrition management self-care. Cadres were expected to apply the knowledge and abilities they have acquired to provide education and assistance to pregnant women in their area. Keywords: Health cadres, Self-care management nutrition, Stunting
PEMBERDAYAAN MULTIGENERASI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DAN BERJEMUR SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Nur Elly; Asmawati Asmawati; Betty Yosephin Simanjuntak; Anang Wahyudi; Yuniarti Yuniarti; Sri Sumiati AB; Sugeng Wiyono
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.766 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9020

Abstract

Abstrak: Salah satu upaya pencegahan penularan COVID-19 dapat dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat melalui mencuci tangan dan menguatkan imun melalui aktifitas fisik dan berjemur. Rendahnya capaian tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada masyarakat diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Tujuan kegiatan PkM ini adalah meningkatkan perilaku CTPS dan berjemur pada masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa melalui pemberdayaan multigenerasi. Metode kegiatan dilakukan dengan sosialisasi PHBS, pelatihan kader, edukasi tentang CTPS, gerakan cuci tangan serentak di beberapa sekolah dasar, pendampingan dan pembiasaan CTPS, edukasi melalui media mural dan media stiker. Sasaran PkM ini adalah anak-anak usia sekolah 25 orang, remaja 25 orang, dan kader 23 orang. Penilaian pengetahuan dan sikap dilakukan menggunakan kuisioner dan penilaian tindakan melalui observasi. Hasil menunjukkan ada peningkatan pengetahuan pada anak (72,6%), remaja (76,2%), dewasa (69,7%), untuk sikap pada anak (84 %), remaja (66,3%) dan dewasa (71,8%) dan tindakan CTPS untuk anak (76,3%), remaja (73%) dan dewasa (74,9%) setelah diberikan edukasi. Pemberdayaan kelompok multigenerasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan perilaku masyarakat dalam CTPS dan berjemur sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.Abstract: The one of efforts of prevention of COVID-19 transmission can be applicated to healthy behaviors by hand washing, physical activity, and sunbathing. Low coverage of handwashing practice at the civilization caused low knowledge and awareness of healthy behaviors. The aim of the action is to increase the behavior of handwashing with soap on multigeneration that stared from children until adults by multigeneration empowerment. The method of action does by socialization healthy hygiene life behavior, cadres training, multigeneration education, handwashing action, and giving media education such as mural and stickers. The targets of action are children 25 people, adolescents 25 people, adult women, and cadres 23 people. For evaluation of knowledge and attitude have taken by questioner and handwashing practice by observation. The result shows there is an increase in knowledge for children (72,6%)adolescent (76,2%), adult (69,7%), for attitude for children (84%), adolescent (66,3%),adult (71,8%) and practice for children (76,3%0, adolescent (73%) and adult (74,9%) after giving education. Empowerment of level multigeneration can benefit to promote the behavior of handwashing with soap and sunbathe as the effort of COVID-19 transmission prevention.
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN DAYA TERIMA ORGANOLEPTIK YOGHURT SARI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus sp) Chairunnisaa Chairunnisaa; Anang Wahyudi; Yenni Okfrianti
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 7 No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v7i2.15

Abstract

Abstract: The higher the Red Dragon fruit juice is added then the content of vitamin C fruit yogurt will increase. This is due to the content of vitamin C on the red Dragon fruit in the fruit yogurt is not too much decreased because of the stable nature of vitamin C in acidic State. The purpose of this research is to know the analysis of vitamin C content and the receipt of organoleptic yogurt juice red dragon fruit. This research uses the complete random draft (RAL) factorial method with 2 factors. Factor I is vitamin C level. The factor II is the concentration of red dragon fruit juice (10%, 15%, 20%).Results of the highest vitamin C levels in yogurt in the dragon fruit juice yogurt with a concentration of A4 (20%) With a rate of vitamin C as much as 1, 584mg/100gram. There is a significant range of organoleptic power of gratitude for the taste of the 4 red Dragon Juice Yogurt treatment (0%, 10%, 15%, and 20%). There is no difference in the level of color, aroma, and viscosity of red dragon juice yogurt. The favorite level of color in red dragon fruit yogurt is in the treatment of A2 (10%) and A4 (20%). The favorite level of flavor in red dragon juice yogurt is on the A4 (20%) treatment. The favorite level of aroma in red dragon juice yogurt is found in A4 (20%) treatment. The favorite level of color in red dragon juice yogurt is in the A3 (15%) treatment. It is suggested in subsequent studies to identify total lactic acid bacteria in the red dragon juice yogurt. Further product development of yogurt concentration type is most liked.Keywords: Vitamin C content, organoleptic receiving power, dragon fruit juice yogurt.
Karakteristik Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Ukuran Lahir Anak pada Ibu Hamil dengan Riwayat Kurang Energi Kronik Demsa Simbolon; Agustina Setia; Anita Christina Sembiring; Anang Wahyudi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13348

Abstract

Pregnant women with chronic energy deficiency are at risk of giving birth to babies with low birth weight. This study aims to determine the differences in the proportion of pregnant women with a history of chronic energy deficiency based on family characteristics, reproductive health and child birth size in Bengkulu City and Kupang City. This study was conducted with a cross-sectional design. The research subjects were 60 breastfeeding mothers with a history of pregnancy with chronic energy deficiency who had children aged 6-12 months. Data were collected through filling out a questionnaire. Data were analyzed using Chi-square test. The characteristics of mothers in the two research locations were homogeneous according to socio-economic variables of the family, number of family members, mother's age during pregnancy, mother's education, mother's occupation, child's gender, child's birth weight and birth spacing. Different characteristics were found in the variables of family income, maternal nutritional status, parity, and infant birth weight.Keywords: pregnant women; chronic lack of energy; reproduction health; baby birth size ABSTRAK Ibu hamil dengan kekurangan energi kronik berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaaan variasi proporsi ibu hamil dengan riwayat kekurangan energi kronik berdasarkan karakteristik keluarga, kesehatan reproduksi dan ukuran lahir anak di Kota Bengkulu dan Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross-sectional. Subyek penelitian adalah 60 ibu menyusui dengan riwayat kehamilan dengan kekurangan energi kronik yang memiliki anak berusia 6-12 bulan. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Karakteristik ibu di kedua lokasi penelitian adalah homogen menurut variabel sosial ekonomi keluarga, jumlah anggota keluarga, umur ibu saat hamil, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, berat lahir anak dan jarak kelahiran. Karakteristik yang berbeda ditemukan pada variabel penghasilan keluarga, status gizi ibu, paritas, dan berat lahir bayi.Kata kunci: ibu hamil; kurang energi kronik; kesehatan reproduksi; ukuran lahir bayi