Johan Andriesgo
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, STAIN Bengkalis, Riau, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI NEGERI MULLAH REPUBLIK ISLAM IRAN Haris Riadi; Johan Andriesgo
Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

After the 1979 Islamic Revolution, Iran was a country that declared itself as an authoritative Islamic Republic. Long before, Iran became the heir to the tradition of Islamic philosophy. Iran is also the center of Shia, a group that claims to base its Ahlul Bayt tradition. No wonder that eventually Iran became an important center of world Islamic civilization. Various acts of this country in the religion of Islam, many are used as references for Muslims in other parts of the world. In this article, we discuss how Iran manages Islamic education. In addition to describing many things about education, such as the education system, education gap, and education funding, the author also compares Islamic education in the Gulf state with Islamic education in Indonesia. Today, after the revolution led by Ayatullah Khomaini on 11 February 1979, which was not only limited in terms of governance but also in the field of Islamic education, the Iranian nation has gained much progress in various fields, especially in the fields of science and technology.Pasca-Revolusi Islam tahun 1979, Iran adalah negera yang mendeklarasikan diri sebagai Negara Republik Islam yang otoritatif. Jauh sebelumnya, Iran menjadi pewaris tradisi filsafat Islam. Iran juga merupakan pusat Syiah, sebuah kelompok yang mengaku mendasarkan pada tradisi ahlul bayt. Tak heran jika akhirnya Iran menjadi pusat peradaban Islam dunia yang penting. Berbagai kiprah negara ini dalam beragama Islam, banyak dijadikan referensi bagi umat Islam di belahan dunia lain. Dalam artikel ini, didiskusikan bagaimana Iran mengelola pendidikan Islam. Selain memaparkan banyak hal tentang pendidikan, seperti sistem pendidikan, perjenjangan pendidikan, dan pembiayaan pendidikan, penulis juga membandingkan antara pendidikan Islam di negara Teluk tersebut dengan pendidikan Islam di Indonesia. Dewasa ini, setelah revolusi yang dipimpin oleh Ayatullah Khomaini pada 11 Pebruari 1979, yang tidak hanya terbatas dalam aspek pemerintahan tetapi juga dalam bidang pendidikan Islam, bangsa Iran telah memperoleh banyak kemajuan dalam berbagai bidang, terutama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.___________________Keywords: Pendidikan Islam, Iran, Kurikulum.
Penerapan Metode Metafora Berbantu Media Gambar pada Pelajaran PAI untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 013 Pulau Kalimanting Putra Hendri; Johan Andriesgo; Andrizal Andrizal
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.689 KB) | DOI: 10.30599/jpia.v6i1.506

Abstract

Keberhasilan seorang siswa juga merupakan keberhasilan seorang guru. Hal itu dikarenakan guru memiliki sebuah tanggung jawab atas keberhasilan anak didiknya. Keberhasilan siswa dapat dilihat dari keaktifannya dalam proses belajar mengajar. Sehubungan dengan mata pelajaran PAI yang lebih memerlukan penjelasan agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru, metode metafora menjadi salah satu solusinya. Metode pembelajaran ini menjelaskan sesuatu dengan mengungkapan sesuatu yang lain dimana masih memiliki kedekatan sifat atau sesuatu yang ingin ditonjolkan. Selain untuk mendekatkan makna satu kata dengan kata yang lain, dengan menggunakan metode metafora akan dapat memberikan proyeksi animistis. Dengan memberikan proyeksi ini sesuatu yang mungkin tidak dapat dijelaskan atau sesuatu yang abstrak, akan menjadi lebih jelas dan konkret. Dari hasil penelitian terdapat peningkatan keaktifan belajar mata pelajaran PAI pada siswa kelas V melalui penerapan metode metafora berbantu media gambar. Hal ini dibuktikan sejak Pra Siklus nilai rata-rata keaktifan belajar siswa hanya 41,25%. Pada Siklus I nilai rata-rata keaktifan belajar siswa 61,25%. Pada Siklus II nilai rata-rata keaktifan belajar siswa naik menjadi 82,50%. Pada Siklus III nilai rata-rata keaktifan belajar siswa naik menjadi 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran metafora dapat meningkatkan keaktidan siswa Kelas V SD Negeri 013 Pulau Kalimanting Kecamatan Benai.
Analysis of Teacher Knowledge on The Implementation of School or Madrasah Accreditation Johan Andriesgo; Syarifah Ivonesti; Muhammad Aufa Muis
At-Tarbiyat Vol 5 No 1 (2022): Islamic Education In Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37758/jat.v5i1.389

Abstract

This study aims to describe the teacher's knowledge of school or madrasa accreditation implementation. The research method that the author uses in this research is descriptive quantitative using documentation, interviews, and observations. The location of this research is in SD/MI in Kuantan Singingi Regency. The study results obtained that teachers' knowledge of school or madrasah accreditation was still minimal, namely around 42% of teachers had moderate knowledge of accreditation, 8% of teachers who had insufficient knowledge of accreditation, 50% of teachers who had high category knowledge.
ANALISIS PROBLEMATIKA MUTU PENDIDIKAN TINGKAT DASAR BERDASARKAN HASIL AKREDITASI DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Johan Andriesgo; Haris Riadi; Joni Hendra K
JURNAL AL-TANZIM Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.817 KB) | DOI: 10.33650/al-tanzim.v4i2.1099

Abstract

This research aims to find out about the problems of education quality faced by SD / MI in Kuantan Singingi Regency based on the results of the 2019 accreditation. The research was revealed in 97 schools/madrasah at SD/MI.  It was designed as a qualitative descriptive research. Data were collected through interview, observation, and documentation. The findings show that the problems faced by schools/madrasah based on the achievements of the accreditation results in 2019 are on fulfilling the standards of educators, education personnel, educational facilities and infrastructure standards. Fulfillment of the standards of educators and educational staff including those related to academic qualifications of educators, educators’ certificates ownership, teachers’ educational suitability background and their teaching staff adequacy. Whereas the standard of facilities and infrastructure are related to the completeness of facilities and infrastructure such as: teacher's room, library, UKS, circulation, canteen ownership, and learning aids.
Manajemen Pemasaran Pendidikan Sekolah Luar Biasa Johan Andriesgo; Syarifah Ivonesti
Jurnal Kependidikan Islam Vol. 13 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jkpi.2023.13.2.1-9

Abstract

Peningkatan jumlah anak disaability semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga kebutuhan Sekolah Luar Biasa diperlukan Lembaga sekolah yang mendukung hal ini. Bukan hal yang mudah untuk mengajak masyarakat agar mau menyekolahkan anak untuk bersekolah di Sekolah Luar Biasa. Terlihat dari jumlah disabilitas yang ada di Bengkalis ± 50% yang sekolah di Sekolah Luar Biasa. Oleh karena, itu dibutuhkan suatu strategi atau teknik tertentu dalam menarik minat masyarakat untuk memasukan atau menyekolahkan anak yang berkebutuhan khusus. Diantara berbagai macam strategi yang bisa digunakan oleh pihak pengelola adalah dengan melibatkan berbagai unsur yang menjadi acuan didalam melakukan strategi pemasaran yaitu product, price, place, promotion, people, pshycal evidence, process. Penelitian ini berbentuk library research dengan mengumpulkan data-data dari buku-buku, jurnal dan kamus-kamus, arsip terkait dengan permasalahan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI NEGERI MULLAH REPUBLIK ISLAM IRAN Haris Riadi; Johan Andriesgo
Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan Vol. 15 No. 2 (2019): Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan | Desember 2019
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/jkp.v15i2.81

Abstract

After the 1979 Islamic Revolution, Iran was a country that declared itself as an authoritative Islamic Republic. Long before, Iran became the heir to the tradition of Islamic philosophy. Iran is also the center of Shia, a group that claims to base its Ahlul Bayt tradition. No wonder that eventually Iran became an important center of world Islamic civilization. Various acts of this country in the religion of Islam, many are used as references for Muslims in other parts of the world. In this article, we discuss how Iran manages Islamic education. In addition to describing many things about education, such as the education system, education gap, and education funding, the author also compares Islamic education in the Gulf state with Islamic education in Indonesia. Today, after the revolution led by Ayatullah Khomaini on 11 February 1979, which was not only limited in terms of governance but also in the field of Islamic education, the Iranian nation has gained much progress in various fields, especially in the fields of science and technology.Pasca-Revolusi Islam tahun 1979, Iran adalah negera yang mendeklarasikan diri sebagai Negara Republik Islam yang otoritatif. Jauh sebelumnya, Iran menjadi pewaris tradisi filsafat Islam. Iran juga merupakan pusat Syiah, sebuah kelompok yang mengaku mendasarkan pada tradisi ahlul bayt. Tak heran jika akhirnya Iran menjadi pusat peradaban Islam dunia yang penting. Berbagai kiprah negara ini dalam beragama Islam, banyak dijadikan referensi bagi umat Islam di belahan dunia lain. Dalam artikel ini, didiskusikan bagaimana Iran mengelola pendidikan Islam. Selain memaparkan banyak hal tentang pendidikan, seperti sistem pendidikan, perjenjangan pendidikan, dan pembiayaan pendidikan, penulis juga membandingkan antara pendidikan Islam di negara Teluk tersebut dengan pendidikan Islam di Indonesia. Dewasa ini, setelah revolusi yang dipimpin oleh Ayatullah Khomaini pada 11 Pebruari 1979, yang tidak hanya terbatas dalam aspek pemerintahan tetapi juga dalam bidang pendidikan Islam, bangsa Iran telah memperoleh banyak kemajuan dalam berbagai bidang, terutama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.___________________Keywords: Pendidikan Islam, Iran, Kurikulum.
Teachers' Perceptions Of The Implementation Of Accreditation And Its Relationship With The Quality Of Madrasah Education Johan Andriesgo; Indra Indra; Manisha Anggela
At-Tarbiyat Vol 7 No 1 (2024): Islamic Education In Indonesia
Publisher : Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37758/jat.v7i1.908

Abstract

This study aims to analyze teacher perceptions of the implementation of accreditation and pit it against the quality of madrasah education. The quality of madrasah education is inseparable from the participation of teachers, who are the prominent individuals to guarantee the quality of a school/madrasah. This study uses a quantitative approach to the type of field research. The data collection technique was carried out by distributing questionnaires to State Madrasah teachers in Bengkalis. Data analysis in this study used simple linear regression analysis with Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 25.0 For Windows. The analysis and processing of research data show that: 1) When teachers' perceptions of the implementation of S/M accreditation are very good (positive), it will also have a positive effect on the quality of education of a madrasah. Because there is a significant relationship between teachers' perceptions of the implementation of S/M accreditation and the quality of madrasahs, 2) Internal education customers (especially principals/madrasahs, teachers and education personnel) should not assume that school/madrasah accreditation is only limited to five-year activities prepared by several months before the visitation. Moreover, the results of accreditation must be used as a reference and motivation to always improve the quality of education in schools / madrasah.
Penerapan Metode Metafora Berbantu Media Gambar pada Pelajaran PAI untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 013 Pulau Kalimanting Putra Hendri; Johan Andriesgo; Andrizal Andrizal
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v6i1.506

Abstract

Keberhasilan seorang siswa juga merupakan keberhasilan seorang guru. Hal itu dikarenakan guru memiliki sebuah tanggung jawab atas keberhasilan anak didiknya. Keberhasilan siswa dapat dilihat dari keaktifannya dalam proses belajar mengajar. Sehubungan dengan mata pelajaran PAI yang lebih memerlukan penjelasan agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru, metode metafora menjadi salah satu solusinya. Metode pembelajaran ini menjelaskan sesuatu dengan mengungkapan sesuatu yang lain dimana masih memiliki kedekatan sifat atau sesuatu yang ingin ditonjolkan. Selain untuk mendekatkan makna satu kata dengan kata yang lain, dengan menggunakan metode metafora akan dapat memberikan proyeksi animistis. Dengan memberikan proyeksi ini sesuatu yang mungkin tidak dapat dijelaskan atau sesuatu yang abstrak, akan menjadi lebih jelas dan konkret. Dari hasil penelitian terdapat peningkatan keaktifan belajar mata pelajaran PAI pada siswa kelas V melalui penerapan metode metafora berbantu media gambar. Hal ini dibuktikan sejak Pra Siklus nilai rata-rata keaktifan belajar siswa hanya 41,25%. Pada Siklus I nilai rata-rata keaktifan belajar siswa 61,25%. Pada Siklus II nilai rata-rata keaktifan belajar siswa naik menjadi 82,50%. Pada Siklus III nilai rata-rata keaktifan belajar siswa naik menjadi 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran metafora dapat meningkatkan keaktidan siswa Kelas V SD Negeri 013 Pulau Kalimanting Kecamatan Benai.