Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Strategi Komunikasi Oleh Brand Presenter Dalam Memasarkan Produk Kepada Konsumen (The Communications Strategy by Brand Presenter in Marketing Products to Consumers) Anna Gustina Zainal; Yuni Septi
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.56 KB) | DOI: 10.20527/mc.v2i1.2999

Abstract

 AbstractThe purpose of this study was to describe the communication strategy undertaken by Brand Presenter at PT. Hanjaya Mandala Sampoerna in marketing the product in the region of Bandar Lampung. Discussion of the communication strategy under discussion, discussed using AIDDA theory.  The amount of competition in the tobacco industry makes every cigarette company makes its own communication strategy to attract consumers. Creating a communication strategy is to make a careful calculation of the circumstances and conditions that will be pursued and confronted in order to achieve an objective, or in other words that the use of a communication strategy means using some way of communicating a conscious effort to create change in the audience easily and quickly. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The results of this study indicate that the communication strategies used by brand presenter using the appropriate role play AIDDA theory. The conclusion of this study is to promote products using a brand presenter theories have AIDDA so that products can be sold in accordance with the desired target company. Keywords:  Strategy of communication, AIDDA Theory Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Brand Presenter pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna dalam memasarkan produk di wilayah Bandar Lampung. Pembahasan mengenai strategi komunikasi dalam pembahasan, dibahas dengan menggunakan teori AIDDA. Banyaknya persaingan dalam industri rokok membuat setiap perusahaan rokok membuat strategi komunikasi sendiri yang dapat menarik konsumen. Membuat strategi  komunikasi adalah membuat perhitungan yang cermat mengenai situasi dan kondisi yang akan ditempuh dan dihadapi guna mencapai suatu tujuan, atau dengan kata lain bahwa menggunakan strategi komunikasi berarti menggunakan beberapa cara berkomunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada khalayak dengan mudah dan cepat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh brand presenter menggunakan role play yang sesuai teori AIDDA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah brand presenter mempromosikan produknya menggunakan toeri AIDDA sehingga produk dapat terjual sesuai dengan target yang diinginkan perusahaan. Keywords:  Strategy of communication, AIDDA Theory
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PEMERINTAHAN DAERAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT PEDESAAN Anna Gustina Zainal; Sarwititi Sarwoprasodjo
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.047 KB) | DOI: 10.20527/mc.v3i1.4700

Abstract

ABSTRACT                 The purpose of this research is to know the implementation of communication strategy by government of Lampung Tengah Regency to increase knowledge and participation of rural community in socializing Bupati  RONDA program. This study uses a qualitative method. Leadership research results, local leaders have political leadership that concerns all aspects of community life in a region. A good leader is obtained from a long process, not appearing suddenly. Leadership is the ability to influence others to do what the leader voluntarily wants. A local head who has the capacity as a political official and a government leader in his or her region should have leadership in the field of organization and leadership in the social field. The leadership strategy of a local government official applied will have a significant effect on the public service that will be provided to the community. Government is an institution that has the obligation to provide public services for the welfare of its people, besides the state must serve every citizen and residents in fulfilling their basic rights and needs. The role of all stakeholders in the success of the development program is very necessary, especially how the program can be implemented in accordance with community needs. The community can enjoy the results of development in order to achieve development goals, namely the welfare of the community. Development can be achieved well when people can participate directly in all these developments. Participation is where villagers are invited to take part in decision-making in the village because they are the ones who better understand what the village needs for prosperity..Keywords:  communication strategy , Goverment, Participation, community.  ABSTRAK Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui implementasi strategi komunikasi oleh pemerintah Kabupaten Lampung Tengah untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat pedesaan dalam menyosialisasikan program Bupati RONDA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian  pemimpin daerah memiliki political leadership yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam suatu wilayah. Pemimpin yang baik diperoleh dari proses yang panjang, tidak muncul secara tiba-tiba. Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin secara sukarela. Seorang kepala daerah yang mempunyai kapasitas sebagai pejabat politik dan pemimpin pemerintahan di daerahnya, haruslah mempunyai kepemimpinan di bidang organisasi dan kepemimpinan di bidang sosial. Strategi kepemimpinan seorang pejabat pemerintah daerah yang diterapkan akan berpengaruh signifikan terhadap pelayanan publik yang akan diberikan kepada masyarakat. Pemerintah adalah institusi yang memiliki kewajiban menyediakan layanan publik bagi kesejahtraan rakyatnya, selain itu negara wajib melayani setiap warga dan penduduk dalam memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya. Peranan seluruh stakeholder dalam menyukseskan program pembangunan sangat diperlukan terutama bagaiman program tersebut dapat terlaksana sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan guna mencapai tujuan pembangunan, yaitu mensejahterakan masyarakat. Pembangunan dapat tercapai dengan baik ketika masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam semua pembangunan tersebut. Partisipasi tersebut adalah dimana warga desa diajak untuk ambil bagian dalam pengambilan keputusan di desa karena merekalah yang lebih memahami yang yang dibutuhkan desa demi kesejahteraan.Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Pemerintah, Partisipasi,  masyarakat.
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN PASCA TSUNAMI BAGI KELOMPOK SADAR WISATA MINANG RUA BAHARI SEBAGAI KEARIFAN SOLUSI PENGENTASAN KEMISKINAN DAN BANGKIT MENUJU KEMANDIRIAN Dian Kagungan; Feni Rosalia; Anna Gustina Zainal
Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.915 KB) | DOI: 10.23960/seandanan.v1i2.14

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengenalan dan pendampingan dari aspek manajerial (managerial skill) dan kemampuan teknis (techniccal skill) guna mempermudah kelembagaan kelompok sadar wisata bersama masyakarat Desa Kelawi, mengembangkan pengelolaan pariwisata berkelanjutan melalui kegiatan pemberdayaan yang akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat, mendukung program Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yakni Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan), Oleh karena itu, program-program yang dirumuskan dan diimplementasikan harus senantiasa melibatkan masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sebagai salah satu upaya percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana khusuanya di desa Kelawi yang akan menjadi lokasi kegiatan pengabdian ini. Metode yang digunakan : Focus grup discussion, pendidikan dan pelatihan, ceramah dan simulasi berupa kegiatan pemberdayaan terhadap masyarakat lokal serta evaluasi seluruh hasil kegiatan ini. Lokasi kegiatan desa Kelawi Kecamatan Bakauheni, peserta kegiatan ini berjumlah 20 orang meliputi:, Kepala Desa, beserta aparatur, ketua dan anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis), Kelompok Pemuda dan Karangtaruna, tokoh masyarakat/ BPD, dan karang taruna. Luaran yang ditargetkan (utama):: Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal Sumbangsih, Video kegiatan berdurasi 5 menit. Luaran tambahan : artikel ilmiah yang akan diseminarkan dalam forum ilmiah kegiatan pengabdian masyarakat. Hasil dan rekomendasi dari kegiatan ini adalah : Pelaksanaan kegiatan pengabdian di desa Kelawi ditempuh melalui beberapa aspek yaitu Kemampuan analisis peserta di desa Kelawi ini secara singkat dapat ditingkatkan terutama dalam aspek kognitif dan afektif. Secara kognitif rata-rata mengalami kenaikan sekitar 55% dari kemampuan dasar peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta pelatihan memiliki motivasi yang tinggi untuk mengaplikasikan hasil-hasil pelatihan pada aktifitas-aktifitas di bidang kepariwisataan,termasuk pengembangan area wisata air terjun, yang merupakan spot wisata yang sedang dikembangkan bekerjasama dengan IFTA. Kedepan untuk tetap melakukan kegiatan-kegiatan serupa secara berkala guna meningkatkan kinerja dan kontribusi anggota kelompok sadar wisata secara umum dengan mengaktifkan kelembagaan desa lainnya, atau melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi/ LSM yang concern terhadap pengembangan pariwisata yang memiliki kapasitas terkait dengan kegiatan /Pengabdian kepada masyarakat ini, serta terus melakukan evaluasi kegiatan sebagai input untuk pelaksanaan kegiatan berikutnya. Key words : pendidikan dan pelatihan, pengembangan, pariwisata, pasca tsunami
Diseminasi Sistem Akuaponik sebagai Alternatif Pendapatan Pembudi Daya Ikan Air Tawar di Kabupaten Lampung Tengah Helvi Yanfika; Herman Yulianto; Anna Gustina Zainal; Rudy Rudy; Abdul Mutolib
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 8, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v8i1.9873

Abstract

Provinsi Lampung mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai produsen ikan terbesar di Indonesia, baik perikanan air tawar, air payau (tambak udang dan bandeng), maupun air laut. Akan tetapi, angka konsumsi ikan Provinsi Lampung masih berada di bawah rata-rata nasional. Walaupun begitu, angka konsumsi yang masih terbilang rendah itu cukup menjadi bukti bahwa konsumsi ikan di Provinsi Lampung memiliki prospek yang baik dan menjanjikan bagi produsen ikan. Studi ini bertujuan untuk mengkaji proses diseminasi informasi sistem akuaponik, mengidentifikasi masyarakat sasaran kegiatan inkubasi, merumuskan metode/model sistem inkubasi melalui proses diseminasi informasi sistem akuaponik, melaksanakan sosialisasi metode/model sistem inkubasi melalui proses diseminasi, mengembangkan pabrik percontohan (pilot plant) kegiatan inkubasi melalui diseminasi, dan mengidentifikasi nilai tambah proses diseminasi informasi sistem akuaponik bagi pembudi daya ikan air tawar. Analisis data pada kajian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif, analisis SWOT, dan analisis kelayakan finansial. Waktu penelitian ini dimulai dari waktu inkubasi itu sendiri. Title: Dissemination of Aquaponics System as Freshwater Fish Cultivation Income Alternatives in Central Lampung RegencyLampung Province has enormous potential to be developed as the largest fish producer in Indonesia, both freshwater fisheries, brackish water (shrimp and milkfish ponds) and marine fisheries. However, the fish consumption rate of Lampung Province is still below the national average. However, the consumption rate which is still relatively low enough is to prove that fish consumption in Lampung Province has good and promising prospects for fish producers. This study aims to examine the process of dissemination of system information, identify the target community of incubation activities, formulate methods/models of incubation system, carry out socialization of incubation method/models through the diseemination process, develop pilot plants for incubation activitis through dissemination process and identify the added value of the aquaponic system information throuh dissemination process for freshwater fish farmers. Data analysis in this study was carried out using qualitative descriptive analysis methods, SWOT analysis and financial feasibility analysis. This study time starts from the incubation time itself.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Regulation and Communication Factors towards Farmer Independence Anna Gustina Zainal; Toni Wijaya; Selly Oktarina; Eko Wahyono; Pairulsyah Pairulsyah
Nyimak: Journal of Communication Vol 5, No 1 (2021): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3446.743 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v5i1.2871

Abstract

This study aims to determine: (1) the level of understanding of farmers about government regulations related to KUR funds in the Agriculture sector, (2) communication patterns and behavior as well as the use of farmer media types associated with KUR management in the agricultural sector (3) the relationship between communication patterns and behavior and the use of sector is aimed at educating farmers’ independence in managing their farming so that the food security program continuously improving. This research was designed as a descriptive correlational approach using the survey method. The research targets are farmer groups participating in the KUR program in the Agriculture sector covering five sub Districts, namely: Gading Rejo, Kotaa Agung, Gisting, Talang Padang, and Semaka, in Tanggamus District. Based on the results of the research, it is known that the understanding of farmers about the procedure for applying for KUR in the agricultural sector, rights and obligations and sanctions for violations, and management of KUR funds in the agricultural sector that they get on average are in the quite good category. Besides, there are significant differences in communication patterns and behavior as well as the use of types of media, causing farmers to understand different KUR programs in the Agriculture sector. Especially in the factor of communication patterns, communication behavior, and the use of the type of media that farmers choose. The relationship between communication patterns, individual farmer characteristics, behavior, communication, and the use of media types is quite varied.Keywords: Agriculture sector, communication patterns, farmer, regulation ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat pemahaman petani tentang peraturan pemerintah terkait dana KUR di sektor Pertanian, (2) pola dan perilaku komunikasi serta penggunaan jenis media petani yang terkait dengan pengelolaan KUR di bidang pertanian. sektor (3) keterkaitan antara pola komunikasi dan perilaku dengan pemanfaatan sektor bertujuan untuk mendidik kemandirian petani dalam mengelola usahataninya sehingga program ketahanan pangan terus meningkat. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan deskriptif korelasional dengan menggunakan metode survei. Sasaran penelitian adalah kelompok tani peserta program KUR bidang Pertanian yang meliputi lima kecamatan, yaitu: Gading Rejo, Kota Agung, Gisting, Talang Padang, dan Semaka, di Kabupaten Tanggamus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemahaman petani tentang tata cara pengajuan KUR di sektor pertanian, hak dan kewajiban serta sanksi atas pelanggaran, dan pengelolaan dana KUR di sektor pertanian yang mereka dapatkan rata-rata. termasuk dalam kategori cukup baik. Selain itu terdapat perbedaan pola komunikasi dan perilaku serta penggunaan jenis media yang sangat berbeda sehingga menyebabkan petani memahami berbagai program KUR di sektor Pertanian. Terutama pada faktor pola komunikasi, perilaku komunikasi, dan penggunaan jenis media yang dipilih petani. Hubungan antara pola komunikasi, karakteristik individu petani, perilaku, komunikasi, dan penggunaan jenis media cukup bervariasi.Kata Kunci: Sektor pertanian, pola komunikasi, petani, regulasi 
FENOMENA THE GLASS CEILING PHENOMENON PADA PEREMPUAN PEKERJA Selly Oktarina; Eko Wahyono; Anna Gustina Zainal; Muhammad Alif; Andri Sarifudin
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender Vol 21, No 2 (2022): MARWAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/marwah.v21i2.13986

Abstract

Perempuan mengalami ketimpangan pada berbagai proses pengembangan karir dan pekerjaanTujuan penelitian ini adalah untuk melihat perspektif multitasking peran perempuan pada fenomena the glass ceiling dan faktor penyebab terjadi fenomena the glass ceiling diberbagai kasus tempat perempuan bekerja. Selain itu juga menjelaskan peran perempuan di berbagai sektor Birokrat, anggota Eksekutif/Legislatif, CEO dan pekerja seni. Penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan berada pada posisi inferior baik karena tekanan struktur dan kultur di dalam masyarakat. Kondisi masyarakat indonesia belum memberikan dukungan sepenuhnya terhadap posisi pekerjaan perempuan baik dalam bidang pekerjaan formal dan informal. Pada kasus di Indonesia perempuan bahkan memiliki peran ganda selain pada pekerjaan utama juga pada pekerjaan rumah tangga. Hal ini yang seringkali menjadi dilematis dalam pengembangan karir seorang perempuan pekerja. Posisi ini berbeda dengan seorang pekerja laki-laki yang dapat fokus pada pekerjaan formal.
THE ROLE OF HUMAN CAPITAL AND SOCIAL CAPITAL IN AGRICULTURAL INSTITUTIONAL DEVELOPMENT IN RURAL AREAS Selly Oktarina; Anna Gustina Zainal; Ana Kuswanti; Eko Purwanto
Agricultural Socio-Economics Journal Vol. 22 No. 2 (2022): APRIL
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2022.022.2.1

Abstract

The role of human capital and social capital is very needed in the development of farmer institutions. It is intended that existing farmer institutions can function optimally. This paper is a literature study based on data and related journals. In carrying out farmer institutional management, human capital can act as planners, organizers, implementers of activities and supervisors. In addition to human capital, social capital is also very important and needed in the development of farmer institutions. The role of social capital is to maintain cohesiveness, cooperation and carry out the tradition of deliberation (the element of trust), exchange of information, the tradition of “gotong royong” and the tradition of social gathering (the element of reciprocity), carry out common goals and have an element of volunteerism (participation in the network and do it according to the rules. norm).
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PADA KOPI OGUT KAFÉ DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Eko Purwanto; Selly Oktarina; Abdul Basit; Mirza Shahreza; Anna Gustina Zainal; Ana Kuswanti; Lusiana Setianti
Metakom Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Communication Science Department at Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/metakom.v6i2.264

Abstract

This study focuses on how the marketing communication strategy for Café Ogut Cofee in attracting consumers' interest and the factors influence the marketing communication strategy for Café Ogut Cofee in attracting consumers' interest. The method used in this study is a qualitative research method using interview, observation and documentation techniques as data collection. After conducting research, it was found that the marketing communication strategy applied by Café Ogut Cofee uses the concept of the marketing mix that he uses including, produst, place, price, promotion, people, physical evidence, and process. Of the seven elements, Café Ogut Cofee uses all elements of the marketing mix including product, place, price, promotion, physical evidence and process. The driving factors that influence the marketing communication strategy of Café Ogut Cofee are the existence of board game facilities for visitors so that it becomes an attraction for Café Ogut Cofee and the inhibiting factor is the lack of space or place for events such as live music to reduce the attractiveness of Café Ogut Cofee and become obstacle to the smooth marketing mix of Café Ogut Cofee.
The Role of Hyperbolic Figures in Influencing Consumers on Social Media: A Stylistic Study on Shampoo Advertisements Zainal, Anna Gustina; Besar , Ibrahim; Fitria, Arie; Rezeki, Fri; Pratama, Prayoga Adi
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Linguistik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jr.10.3.10381.729-742

Abstract

Online media is one of the communication tools used by producers to convey messages to consumers in advertisements. This study examines the impact of using hyperbolic language style on consumer behavior in shampoo advertisements on social media through a stylistic analysis. Hyperbolic language is a type of language style that involves exaggerated statements or claims, often used in advertising to create memorable and persuasive messages. The aim of this research is to explore how this language style influences consumer perception, engagement, and ultimately, purchase decisions. By analyzing Clear and Pantene shampoo advertisements in online media, this study identifies frequently used hyperbolic techniques and evaluates their effectiveness in capturing attention and enhancing consumer engagement. This research is a descriptive qualitative study. The data in this research consists of sentences and signs, while the data sources are Clear and Pantene shampoo advertisements in online media. The method used to collect the data is the observation method without direct involvement. The researcher collects and observes Clear and Pantene shampoo advertisements in online media. The collected data is then reduced, classified, verified, and tabulated based on its type. Subsequently, the researcher conducts data analysis based on stylistic theory. Additionally, the researcher interprets the data and draws conclusions. The results of the study show that hyperbole significantly enhances the emotional appeal of advertisements, leading to higher consumer interest and interaction. Moreover, hyperbole is used to highlight the advantages of Clear and Pantene shampoo products without disparaging or belittling other shampoo products. This study underscores the importance of stylistic elements in advertising and provides insights into how marketers can strategically use hyperbolic language to optimize their social media campaigns.
Penggunaan Media Digital oleh Orang Tua Digital Native dalam Komunikasi Parenting Anak Usia Dini Zaimasuri, Zaimasuri; Zainal, Anna Gustina; Suciska, Wulan; Pratama, Prayoga Ardhi
AT-TABSYIR Vol 11, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v11i1.27049

Abstract

PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL OLEH ORANG TUA DIGITAL NATIVE DALAM KOMUNIKASI PARENTING ANAK USIA DINI. Dampak negative penggunaan media digital yang tidak tepat pada anak usia dini pun turut muncul seiring makin meluasnya penggunaan media digital di kalangan keluarga. Orang tua digital native seharusnya mengetahui bagaimana pemanfaatan media digital yang baik dalam proses komunikasi parenting untuk mendukung tercapainya proses tumbuh kembang yang optimal. Oleh karena itu, Penelitian ini mencari tahu bagaimana orang tua digital native di Kota Bandar Lampung memanfaatkan media digital dalam proses komunikasi parenting anak usia dini.Dengan menganalisis kebutuhan dan perilaku digital orang tua menggunakan teori Uses and Gratification, dan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang didukung oleh metode analisis pustaka, ditemukan bahwa Orang tua digital native di Kota Bandar Lampung menggunakan dan memanfaatkan media digital dalam proses komunikasi parenting anak usia dini. Hal ini dilakukan dalam rangka memperoleh kemudahan dalam proses parenting anak usia dini, yaitu dengan mencegah ancaman media digital dan memaksimalkan proses belajar dan bermain bagi anak usia dini agar sesuai dengan stimulasi sesuai usia anak. Pemanfaatan media digital oleh orang tua digital native di Kota Bandar Lampung dilakukan dengan menerapkan strategi digital parenting yang terdiri dari pemilihan konten, pembatasan, pengawasan dan pendampingan dalam pemanfaatan media digital bagi anak usia dini.