Claim Missing Document
Check
Articles

LAJU TANGKAP UNIT PUKAT PANTAI DI KABUPATEN PANGANDARAN Izza Mahdiana Apriliani; Isni Nurruhwati; Achmad Rizal
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 2 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.104 KB) | DOI: 10.29244/core.3.2.229-234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji laju tangkap dan hasil tangkapan pada perikanan pukat pantai di Kabupaten Pangandaran. Pangandaran merupakan salah satu daerah yang masih mengoperasikan unit penangkapan pukat pantai. Data yang dikumpulkan meliputi hasil tangkapan, upaya penangkapan serta waktu penangkapan dari unit perikanan pukat pantai. Data dianalisis secara kuantitatif yang menggambarkan komposisi hasil tangkapan dan nilai laju tangkap. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari dan Maret 2017 di Kabupaten Pangandaran yang masih terdapat operasi penangkapan ikan dengan pukat pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam operasi penangkapan pukat pantai memiliki target tangkapan diantaranya, ikan teri (Stolephorus sp.), ikan layur (Trichiurus sp.) dan ikan pepetek (Leiognathus sp.) dalam 2 (dua) musim penangkapannya. Pengoperasian pukat pantai dengan hasil tangkapan ikan teri memiliki nilai laju tangkap sebesar 0,7 kg/jam. Nilai laju tangkap dari pengoperasian pukat pantai sebesar 24,25 kg/hari. Perikanan pukat pantai memiliki nilai catch rate hasil tangkapan sampingan yang lebih besar dibandingkan nilai catch rate target tangkapannya. Kata kunci: hasil tangkapan, laju tangkap, Pangandaran, pukat pantai
ANALISIS TEKNIS KAPAL HIBAH YANG BERBASIS DI PANGANDARAN BERDASARKAN STANDAR BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI) Izza Mahdiana Apriliani; Lantun Paradhita Dewanti; Heti Herawati; Indah Riyantini; Malik Maulana
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.826 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.235-240

Abstract

Salah satu program KKP adalah bantuan unit kapal untuk nelayan di Pangandaran yang merupakan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB). Permasalahan yang terjadi adalah kapal hibah tidak digunakan oleh nelayan Pangandaran. Riset ini bertujuan menganalisis kesesuaian teknis kapal hibah dengan standar dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Riset ini dilaksanakan dari Agustus-September 2018, di Kabupaten Pangandaran. Metode penelitian berupa studi kasus yang analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan hasil pengukuran tinggi haluan, tebal gading, jarak antara gading dan tebal lambung kapal hibah terhadap standar BKI 1996. Hasil riset menunjukkan bahwa secara umum kapal hibah ukuran 3 GT tidak sesuai dengan standar BKI. Hal ini menyebabkan kapal tidak layak untuk dimanfaatkan. Kata kunci: BKI 1996, hibah, kapal perikanan, konstruksi, Pangandaran
KEPADATAN STOK IKAN DEMERSAL MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP DOGOL DI KABUPATEN PANGANDARAN Lantun Paradhita Dewanti; Haidar Fathurrahman; Alexander Khan; Izza Mahdiana Apriliani; Heti Herawati
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.624 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.241-248

Abstract

Keberadaan dogol dianggap berkontribusi terhadap menurunnya kondisi sumberdaya perikanan di Pangandaran, khususnya ikan demersal. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan dapat dilakukan apabila adanya ketersediaan dan distribusi sumberdaya telah diketahui dengan baik sehingga langkah kebijakan eksploitasi dapat dilakukan dengan tepat tanpa membahayakan kelestariannya. Tujuan dari riset ini adalah untuk menganalisis laju tangkap dan kepadatan stok ikan demersal berdasarkan luas area sapuan alat tangkap dogol yang dioperasikan di perairan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Riset dilaksakan mulai bulan Agustus 2018-Juli 2019 di wilayah timur perairan Pangandaran. Pengambilan sampel dilakukan di tiga stasiun (Desa Sagara Anakan, Bagolo, dan Babakan) dengan masing-masing 8 kali ulangan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan sampel ikan demersal diambil secara langsung dengan metode sapuan wilayah menggunakan alat tangkap dogol. Hasil tangkapan utama alat tangkap dogol di Pangandaran terdiri dari udang dogol (Metapenaeus ensis) dengan presentase 2%, udang rebon (Acetes indicus) dengan presentase 81%, dan udang krosok (Parapenaopsis sp.) dengan presentase 14%. Kondisi oseanografis di wilayah penelitian memiliki substrat lumpur dan lumpur berpasir dengan kedalaman berkisar antara 8-120 meter. Hasil riset menunjukkan alat tangkap dogol yang digunakan di stasiun 3 memiliki nilai laju tangkap terbesar yaitu sebesar 21,08 kg/jam, sedangkan kepadatan stok tertinggi ada pada stasiun 2 dengan nilai densitas 423,7 kg/km2. Kata kunci: dogol, ikan demersal, laju tangkap, kepadatan stok
PROPORSI HASIL TANGKAPAN TRAMMEL NET PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN INDRAMAYU Achmad Rizal; Izza Mahdiana Apriliani
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.959 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.249-261

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 di perairan Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar proporsi udang hasil tangkapan utama dan by-catch dengan menggunakan alat tangkap trammel net di perairan Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif. Data yang diamati dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa informasi yang diperoleh dari Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu. Pengambilan data primer dilaksanakan secara langsung melalui pengamatan di lapangan dengan mengamati hasil tangkapan yang diperoleh nelayan Desa Limbangan dan informasi tambahan dari nelayan setempat. Data primer diperoleh dengan mengikuti 15 kali trip (15 kali setting dan 15 kali hauling) pada kedalaman berbeda. Data yang diperoleh dicatat berdasarkan jenis hasil tangkapan, jumlah, ukuran dan bobot hasil tangkapan. Penelitian ini menggunakan kapal berukuran 5 GT dengan kekuatan mesin sebesar 16-23 PK. Hasil dari penelitian ini menyatakan dari total individu hasil tangkapan, alat tangkap trammel net masih selektif digunakan untuk menangkap udang pada kisaran kedalaman 5-16 m, karena jumlah individu hasil tangkapan lebih tinggi (57,15%) dibandingkan dengan by-catch (42,84%). Total bobot hasil tangkapan dari trammel net didominasi oleh by-catch yaitu berupa jenis ikan (82%), dibandingkan hasil tangkapan utama yaitu jenis udang (15%), dan discard (3%). Proporsi jenis individu udang pada kedalaman 5-10 m didominasi oleh udang peci, krosok, dogol dan udang kipas, sedangkan pada kedalaman 11-16 m didominasi oleh udang jerbung, udang windu dan udang ronggeng. Kata kunci: hasil tangkapan, kedalaman, perairan Indramayu, trammel net, udang
PENGARUH JUMLAH MATA PANCING LONGLINE TERHADAP LAJU PANCING DAN JUMLAH HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA Rahman Arif Firmansyah; Indah Riyantini; Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi; Izza Mahdiana Apriliani
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.496 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.263-272

Abstract

Tujuan penelitian untuk menentukan penggunaan jumlah mata pancing yang efektif terhadap laju pancing dan jumlah hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares), dengan menggunakan alat tangkap longline yang didaratkan di PPS Nizam Zachman. Penelitian telah dilaksanakan di Bagian Operasional Kantor Syahbandar PPS (PPS) Nizam Zachman, Muara Baru DKI Jakarta dengan mengumpulkan data hasil tangkapan ikan tuna yang didaratkan dari kapal longline. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey dari data sekunder yang diperoleh dari laporan armada kapal penangkapan ikan yang melakukan operasi penangkapan ikan tuna sirip kuning. Parameter yang diamati adalah jumlah mata pancing menggunakan 800 mata pancing, 1200 mata pancing dan 1592 mata pancing. Hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning pada tahun 2016 terbanyak jumlahnya adalah dengan penggunaan alat tangkap longline dengan 1592 mata pancing dan hasil tangkapan terendah dengan penggunaan 1200 mata pancing. Penggunaan 1592 mata pancing mendapatkan hasil tangkapan tertinggi dikarenakan beberapa faktor, diantaranya sifat renang migrasi ikan tuna sirip kuning secara bergerombol sehingga penggunaan jumlah mata pancing yang lebih banyak memperbesar peluang tertangkapnya ikan tuna sirip kuning dan semakin sedikit jumlah mata pancing yang digunakan akan memperkecil peluang tertangkapnya ikan tuna sirip kuning dan membuat alat tangkap tersebut kurang efisien. Kata kunci: hasil tangkapan, ikan tuna sirip kuning, jumlah mata pancing
SELEKTIVITAS GILLNET YANG MENANGKAP SUMBERDAYA IKAN LAYUR (Trichiurus lepturus) DI KABUPATEN PANGANDARAN Lantun Paradhita Dewanti; Yafi Ibnu Sienna; Alexander Khan; Izza Mahdiana Apriliani; Heti Herawati
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.899 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.273-281

Abstract

Ikan layur (Trichiurus lepturus) merupakan komoditas utama yang bernilai ekonomis tinggi di Pangandaran. Penelitian ini bertujuan menentukan perbandingan selektivitas alat tangkap gillnet dengan hasil tangkapan ikan layur berdasarkan frekuensi panjang, proporsi hasil tangkapan utama dan sampingan, serta kurva selektivitas di Kabupaten Pangandaran. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data hasil tangkapan dan panjang ukuran ikan. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data produksi perikanan tangkap di Kabupaten Pangandaran. Analisis data dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel. Ikan layur di Kabupaten Pangandaran ditangkap menggunakan alat tangkap gillnet dan pukat pantai, walaupun didominasi oleh gillnet. Hasil penelitian menunjukkan gillnet berukuran mata jaring 3 inci dengan nilai L75 = 73,2 cm dan S3l = 0,64 lebih selektif dibanding gillnet ukuran mata jaring 2 inci dengan nilai L75 = 69,2 cm dan S2l = 0,62. Alat tangkap gillnet ukuran mata jaring 3 inci lebih selektif menangkap ikan layur yang sudah layak tangkap di Kabupaten Pangandaran dibandingkan dengan gillnet ukuran mata jaring 2 inci. Kata kunci: gillnet, selektivitas, Trichiurus lepturus, Pangandaran
CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI UMPAN ALTERNATIF DAN KARAKTERISTIK KESUKAAN IKAN HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR (Hand line) DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU Fazri Saisar; Zulkarnain; Wazir Mawardi; Izza Mahdiana Apriliani
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7051.833 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.283-296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil tangkapan pancing ulur (hand line) dan karakteristik kesukaannya terhadap penggunaan jenis umpan cacing tanah (Lumbricus rubellus) dan umpan ikan tembang (Sardinella fimbriata) yang biasa digunakan oleh nelayan di Teluk Palabuhanratu sebagai kontrol. Penelitian ini menerapkan metode uji coba penangkapan (experimental fishing) dengan 19 kali ulangan (trip). Komposisi hasil tangkapan terdiri atas 6 jenis ikan dengan jumlah total berjumlah 157 ekor yang didominasi oleh ikan layang (Decapterus kurroides) sebanyak 81 ekor (51,26%), swanggi (Priacanthus tayenus) sebanyak 42 ekor (26,58%), kurisi (Nemipterus hexodon) sebanyak 21 ekor (12,29%), kuwe (Caranx sp) sebanyak 10 ekor (6,33%), petek (Leiognathus sp) sebanyak 2 ekor (1,26%) dan barakuda (Sphyraena sp) sebanyak 1 ekor (0,63%). Perbandingan hasil tangkapan pancing ulur berbeda pada setiap perlakuan dengan menggunakan kedua jenis umpan. Pancing ulur dengan menggunakan umpan ikan tembang memberikan jumlah hasil tangkapan sebanyak 93 ekor (59,2%). Sedangkan pada pancing ulur menggunakan umpan cacing tanah memberikan hasil tangkapan sebanyak 64 ekor (40,8%). Perbandingan total hasil tangkapan dari kedua jenis umpan memberikan pengaruh yang signifikan pada taraf (α) = 5%. Kata kunci: cacing tanah, komposisi hasil tangkapan, umpan, pancing ulur
POLA MUSIM PENANGKAPAN IKAN LAYUR (Trichiurus spp) DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT Widuri Putri Branenda; Zulkarnain; Retno Muninggar; Fis Purwangka; Izza Mahdiana Apriliani
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8051.204 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.297-310

Abstract

Kegiatan penangkapan ikan layur di perairan Teluk Palabuhanratu umumnya menggunakan pancing layur dan ikan layur merupakan salah satu komoditas ekspor penting dan dominan tertangkap. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan penangkapan yaitu pengetahuan mengenai musim penangkapan ikan layur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola musim penangkapan ikan layur, hubungan panjang dan berat ikan layur, mengetahui Catch Per Unit Effort (CPUE) ikan layur, dan hubungan panjang total dengan panjang mulut dan lebar bukaan mulut ikan layur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Metode analisis data yang digunakan adalah metode rata-rata bergerak, metode hubungan panjang dan berat, analisis CPUE dan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indeks musim penangkapan diketahui pola musim ikan layur terdapat pada bulan Desember, Februari, Maret, April, Oktober dan November. Hubungan panjang dan berat ikan layur bersifat alometrik negatif yang berarti pola pertumbuhan panjang ikan layur lebih cepat daripada pertumbuhan beratnya. Hubungan CPUE dengan effort merupakan hubungan yang positif dengan y = 0,0016x + 12,337. Pertambahan panjang ikan layur akan mempengaruhi panjang mulut dan lebar bukaan mulut ikan layur. Kata kunci: CPUE, musim penangkapan, Palabuhanratu, pancing layur
PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU JAKARTA Izza Mahdiana Apriliani; Mohammad Imron; Vita Rumanti Kurniawati
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.429 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.331-342

Abstract

Peningkatan jumlah kapal di PPS Nizam Zachman akan menjadi target potensial pasar bagi galangan yang ada di sekitar pelabuhan. Salah satu galangan kapal yang berperan dalam melayani kapal-kapal di sekitar PPS Nizam Zachman adalah PT. Proskuneo Kadarusman. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang meningkat, PT. Proskuneo Kadarusman harus dapat mengimbangi dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing. Upaya meningkatkan produktivitas galangan salah satunya dengan cara meningkatkan teknologi. Peningkatan teknologi perlu didahului dengan penilaian terhadap tingkat teknologi. Penilaian tingkat teknologi dilakukan dengan menghitung nilai TCC (technology contribution coefficient) dari komponen teknologi technoware, humanware, infoware dan orgaware (organisasi). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 dengan menggunakan metode studi kasus di PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. Analisis data yang digunakan adalah analisis TCC dengan menilai kontribusi komponen teknologi. Galangan PT. Proskuneo Kadarusman merupakan salah satu galangan yang aktif melayani reparasi dan produksi kapal dengan memiliki manajemen galangan yang baik yang meliputi struktur organisasi, sumberdaya manusia, pelayanan reparasi dan produksi serta sistem informasi internal dan eksternal. Nilai kontribusi komponen humanware memiliki nilai kontribusi tetinggi sedangkan komponen infoware memiliki kontribusi terendah. Nilai TCC dari galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman menunjukkan teknologi di galangan tersebut berada pada level semi-modern. Kata kunci: humanware, infoware, technoware, teknometrik, orgaware
PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP PADA OPERASI PENANGKAPAN UDANG DI KABUPATEN PANGANDARAN SELAMA TAHUN 2015-2019 Izza Mahdiana Apriliani; Herman Hamdani; Achmad Rizal
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 2 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.2.141-148

Abstract

Salah satu kabupaten penghasil udang terbesar di Jawa Barat adalah Kabupaten Pangandaran. Besarnya produksi udang di perairan Kabupaten Pangandaran tidak terlepas dari produktivitas alat tangkap yang dioperasikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui produktivitas alat tangkap penangkap udang di Kabupaten Pangandaran. Riset dilaksanakan bulan Agustus-Oktober 2019. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi udang mengalami fluktuasi kenaikan, jumlah produksi udang terbesar terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 965.877,40 kg. Terdapat beberapa alat penangkapan ikan yang dioperasikan untuk menangkap udang di Kabupaten Pangandaran yaitu jaring bernong sebanyak 459 unit, trammel net sebanyak 315 unit, pukat pantai sebanyak 27 unit dan dogol sebanyak 25 unit. Jaring bernong yang dimaksud merupakan alat tangkap bottom gillnet karena menangkap ikan demersal. Nilai produktivitas alat tangkap paling tinggi yaitu alat tangkap dogol sebesar 4,4 kg/trip dan pukat pantai 4,4 kg/trip dan nilai produktivitas terendah yaitu pada alat tangkap trammel net sebesar 1,8 kg/trip dan jaring bernong sebesar 1,4 kg/trip. Kata kunci: alat tangkap, nelayan, Pangandaran, udang
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdillah, Muhammad Faisal Achmad Rizal Achmad Rizal Ainun Apriliyani Muhyun Alexander M. A. Khan Alexander M. A. Khan Angellica, Maria Stevanie Atikah Nurhayati Aulya, Anggrila Budhi Hascaryo Iskandar Deta Oryzae Saputra Dewanti, Lantun Paraditha Emma Rochima Fazri Saisar Fis Purwangka Fitriyana, Mas Fariz Gilar Budi Pratama Gillang Fernando Haidar Fathurrahman Handaka, Asep Agus Hardhiawan, Muhammad Adrian Shidqi Herman Hamdani Herman Hamdani Heti Herawati heti herawati Heti Herawati Heti Herawati Heti Herawati Ibnu Bangkit B Suryadi Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi Ibnu Dwi Buwono Ibnu Faizal Iis Rostini Indah Riyantini Indah Riyantini Indah Riyantini Ine Maulina Ine Maulina Irfan Zidni Irvan Nur Rokhim Isni Nurruhwati Isni Nurruhwati Iwang Gumilar JUNIANTO JUNIANTO KDNY Putra, Pringgo Khan, Alexander MA Khoerunnisa, Nurani Lantun Paradhita Dewanti Lantun Paradhita Dewanti Ludfi Dwi Rahadian M Fahmi Ikmal M. Firhandy Dwipayana Malik Maulana Mandala Ekaputra Marada, Devti Wirnianti Mas Fariz Fitriyana Maulidina, Melly Mega L. Syamsudin Mia Kusmiati Mochamad Candra Wirawan Arief Mohammad Imron Muthiara Ngabito, Meriyanti Nirmalasari, Delinda Noir Primadona Purba Olii, Muhammad Yasin Umsini Putra Oliii, Muh. Yasin Umsini Putra Payu, Erik Praja, Ardan Pratama, Gilar Budi Pringgo KDNYP Putra Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi Putra Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi Putra Rahman Arif Firmansyah Rega Permana Rega Permana Retno Muninggar Ridwan Ariyo Nugroho Rokhim, Irvan Nur Roza Yusfiandayani Rukmana, Raistsa Robbaanii Sunda Rusky Intan Pratama Santi Santi Santi Santi Saputra, Deta Oryzae Shafa, Bellarisa Rahma Sugeng H. Wisudo SUNARTO sunarto sunarto Surahmat, Reanita Juhaeriah Syamsuddin, Mega Laksmini Teguh Satrio Nugraha Vadhilah Savetri Vita Rumanti Kurniawati Wazir Mawardi Widuri Putri Branenda Wirawan Arief, Mochamad Candra Yafi Ibnu Sienna Yopi Novita Yuli Andriani Yulianty Adipu Zahidah Zahidah Zahidah Zamira, Nasywa Aurellia Zarrochman Zidni, Irfan Zidni, Irfan Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain