Claim Missing Document
Check
Articles

Allium spp. as a Source of Bioactive Antibacterials: A Review of Compounds, Mechanisms, and Effectiveness Hasibuan, Febry Rahmadhani; Pujiyanti, Aloysia Sri; Ilmi, Annisa Nurul; Hariani, Nova
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 10, No 2 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v10i2.10858

Abstract

Allium spp. has long been recognized for its diverse therapeutic benefits, particularly as a natural source of antibacterial agents. Various bioactive compounds found in Allium spp., such as allicin, diallyl disulfide, ajoene, and quercetin, have demonstrated significant antimicrobial activity against both gram-positive and gram-negative bacterial pathogens. Research on the mechanisms of antibacterial action of these compounds reveals that they work by disrupting bacterial cell membranes, inhibiting protein synthesis, and interfering with bacterial metabolism. This literature review aims to examine existing studies on the antibacterial potential of Allium spp., reviewing the bioactive compounds involved, their mechanisms of action, and their effectiveness in inhibiting bacterial growth, including antibiotic-resistant pathogens such as methicillin- resistant Staphylococcus aureus (MRSA) and Escherichia coli. The findings of this review indicate that while their effectiveness may vary depending on the specific compound and form of application, Allium spp. shows considerable promise as a natural alternative for combating bacterial infections and addressing the growing issue of antibiotic resistance. This article provides deeper insights into the relevance and potential of Allium spp. in the development of antimicrobial therapies based on natural sources through a literature-based approach.
Uji Potensi Bee Pollen Trigona incisa Menurunkan Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus) yang Dibebani Glukosa Kurniati, Reni; Fatmawati Patang; Desy Rara Bulaan; Nova Hariani
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 9 No. 1 (2024): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/biosfer.v9i1.14271

Abstract

Bee polen lebah kelulut (Trigona incisa ) secara empiris dipercaya dapat menurunkan gula darah. Namun sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa bee pollen ini berkhasiat sebagai penurun kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi bee pollen Trigona incisa dalam menurunkan kadar gula darah mencit (Mus musculus) yang dibebani glukosa. Mencit 25 ekor akan dibagi 5 kelompok perlakuan. Perlakuan I adalah kelompok kontrol negatif diberi 1mL CMC 1%, Perlakuan II adalah kontrol posistif diberi  glibenklamid 0,65 mg/bb dalam 1mL CMC 1%. Perlakuan III, IV dan V diberi bee pollen dengan dosis 0,125 mg, 0,25 mg dan 0,50 mg masing dalam 1mL CMC 1%.  Mencit dipuasakan selama 16 jam sebelumnya  dan diukur kadar gula darah puasanya. Menit ke-30 , semua mencit diberi glukosa 50% sebanyak 3 g/kgbb. Pengukuran kadar gula darah mencit selanjutnya setelah menit ke 30, 60,90,120, 150 dan 180 dengan alat glukometer. Data dianalisis dengan ANOVA dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bee polen Trigona incisa pada dosis 0,125 - 0,50 mg terbukti dapat menurunkan kadar gula darah sebanding bahkan lebih baik dibandingkan kontrol positif. Bee pollen dapat menurunkan kadar gula darah mencit 12,50- 24,30 %
EFFECTIVENESS TESTS OF VEGETABLE INSECTICIDES ESSENTIAL OILS OF MUTMET SEED (Myristica fragrans Houtt.) AND CLOVE FLOWER (Syzygium aromaticum L.) ON RICE BEETLE MORTALITY AND DEVELOPMENT Sitophilus oryzae (Linnaeus, 1763) Fadhila, Fasya; Hariani, Nova; Patang, Fatmawati
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol 14, No 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpmipa.v14i2.65300

Abstract

This study aims to analyze the inhibition of the development of the F1 generation of rice beetles by nutmeg and clove flower essential oils, and to determine the mortality of rice beetles against nutmeg and clove flower essential oils. The stages of the research started from rearing the rice beetle, preparing test insects, making variations in doses, treatments, and analysis. Two tests were conducted in the study, the first for inhibition of F1 generation activity and the percentage of mortality using the contact method (filter paper). The results showed that nutmeg and clove oil had an effect on the inhibition of the rice beetle F1 generation. Nutmeg oil has the best inhibition power with the percentage of F1 generation inhibition up to 100%. The mortality test using the filter paper method showed that for 48 hours nutmeg essential oil was able to kill rice beetles at all concentrations, namely 5-20% to 100%, while the percentage of 100% mortality was only found in the treatment with clove oil at the highest concentration (20%). The results showed that nutmeg oil showed better results than clove oil for controlling S. oryzae warehouse pests.  
Decrease in the resistance level of Blattella germanica (Linnaeus) (Blattodea: Ectobiidae) to insecticides after being reared without selection pressure for ten years: Penurunan tingkat resistensi Blattella germanica (Linnaeus) (Blattodea: Ectobiidae) terhadap insektisida setelah dipelihara tanpa tekanan seleksi selama sepuluh tahun Dini, Putik Van; Hariani, Nova; Yusmalinar, Sri; Jane, Erfanus; Ahmad, Intan
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 20 No 1 (2023): March
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.20.1.40

Abstract

This study aims to investigate changes in resistance to insecticides over a ten-year period in five strains of German cockroaches, Blattella germanica (Linnaeus), which had previously shown resistance to deltamethrin, propoxur, and fipronil in 2012. The five strains were reared in a laboratory without exposure to insecticides for ten years. In 2022, they were tested for resistance to the same insecticides using a topical application method. The resistance ratio (RR50) was calculated for each strain to determine the level of resistance to each insecticide. The study found that German cockroaches, initially resistant, became less resistant or even susceptible after being reared in a laboratory without insecticide exposure for over ten years. This decrease in resistance was observed in all strains, but the reduction pattern varied, apparently influenced by the type of insecticide.  For instance, the MDN2 strain, which initially had a very high level of resistance (RR50: 1019.74 -fold) to deltamethrin, became susceptible (RR50: 1 -fold). Similarly, the ACH2 strain, initially classified as highly resistant to propoxur (RR50: 48.64 -fold), and the strain with high resistance (RR50: 12.21 -fold) to fipronil, both became susceptible. The study also discussed potential mechanisms for the decrease in resistance, including reduced frequency of resistance genes and fitness costs. The findings suggest that rearing German cockroaches in a laboratory without insecticide treatment can lead to a decrease in resistance to commonly used insecticides. These findings can be used to develop more effective methods for controlling German cockroaches.
KEANEKARAGAMAN DAN STATUS KONSERVASI IKTIOFAUNA DI SUNGAI MAHAKAM, KECAMATAN LONG IRAM, KALIMANTAN TIMUR Jusmaldi, Jusmaldi; Savira, Hernanda; Hariani, Nova
Berita Biologi Vol 24 No 1 (2025): Berita Biologi
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/berita_biologi.2025.3615

Abstract

Keanekaragaman dan status konservasi iktiofauna di aliran Sungai Mahakam, Kecamatan Long Iram, Kalimantan Timur, belum pernah diinformasikan, sementara banyak spesies ikan di perairan tersebut telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai ikan konsumsi dan diperdagangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keanekaragaman spesies dan status konservasi iktiofauna di aliran Sungai Mahakam. Penelitian dilaksanakan dari November sampai Desember 2022 pada empat stasiun yang ditentukan. Sampel ikan dikoleksi menggunakan metode purposive sampling dengan alat tangkap utama berupa jaring insang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 1.263 individu ikan yang terdiri atas 28 spesies, 15 famili, dan 8 ordo didapat. Ordo Cypriniformes (42,85%) dan Siluriformes (32,14%) ditemukan paling dominan. Indeks keanekaragaman spesies berkisar antara 2,33–2,71 dan tertinggi di stasiun 2. Indeks kesamaan spesies seluruh stasiun berkisar antara 0,73–0,94. Status konservasi Anguilla bicolor dalam daftar merah IUCN diidentifikasi sebagai spesies hampir terancam (NT), 24 spesies beresiko rendah (LC), dua spesies kurang data (DD), dan satu spesies tidak ditemukan dalam daftar. Hypostomus plecostomus diidentifikasi sebagai spesies asing. Ketidakhadiran vegetasi di sepanjang pinggir sungai dan aktivitas manusia dapat memengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan ikan di perairan ini. Secara umum, kualitas air di Sungai Mahakam dalam kondisi baik untuk mendukung kehidupan ikan.
Co-Authors Aditya Setiawan Aditya, Zahwa Adela Ahmad Fudhail  Majid An Nissa falaq Qurrahmah Anggraeni, Dwi Ayu Annisa, Sajidah Salsabila Ardana Reswari Dianingrum Arum, Elis Seftia Aryani, Retno Aura Nur Kholifah Az, Syadza Zahratun Nufus B, Dian Aspiyani Berty Veibrita Sinaga Budima, Budima Budiman Budiman Budiman Dahelmi Dahelmi Dahlia Dahlia Daryadi A, Muhammad Desy Rara Bulaan Dharma, Bodhi Dijan Sunar Rukmi Dina Hayati Putri Dini, Putik Van Eka Kurnia Pratiwi Eka Wulandari Ekawati, Sri Nadyar Eko Kusumawati Erna Pali Fadhila, Fasya Fatmawati Patang Fatmawati Patang Febriana Nincy Lediana Gurning Febritasari, Tya Febry Rahmadhani Hasibuan Fudiantoro, Aldi Gusthi Permatasari Hazmi, Nubli Hetty Manurung Hidayatullah, Achmad Rivaldy Ilmi, Annisa Nurul Imam Rosadi Ingga Lies Dastin Intan Ahmad Intan Ahmad Jamun, Rosalia Jane, Erfanus Jumartang, Jumartang Jusmaldi Jusmaldi Karisma Dewi Kurniati, Reni Kustiati Kustiati Lariman Lariman Linda Oktavianingsih Lonita Lonita Magfirah, Andi Medi Hendra, Medi Meilinda, Fanellya Muhammad Basrowi Muhammad Fauzi Arif Muhammad Fauzi Arif Muhammad Gunawan Mukhlis Mukhlis Nasution, Annio Indah Lestari Nikmahtulhaniah Ayu Wulandari Nikmahtulhaniah Ayu Wulandari Norbeta Doq Nur Aini Nur Ulmi Nurmianti, Nurmianti Nurmianti, Nurmianti Nurriska Dwi Artie Nurul Wahidah Nurul Wahidah Olivia Yolanda Lawono Palupi, Elok Pamela Patang, Nurfadilah A. Pratama, Rynaldo Pratiwi, Anggita Endar Pujiyanti, Aloysia Sri Purwasih Purwasih Putranto, Aldo Ferio Ramadhanty, Mutiara Desma Auliya Ratna Kusuma, Ratna Ratnasari, Tiara Halidah Ratri Arbia Nisita Ratri Arbia Nisita Resti Rahayu Resti Rahayu Retno Aryani Retno Aryani Rina Lestari Risqa, Siti Rizka Shofiyya Ramadhani Rizky Rahman Rudianto Rudianto Rudy Agung Nugroho Samsurianto Samsurianto Sarah Sarah Savira, Hernanda Setiawan, Aditya Silvi Susanti Simanjuntak, Imilia Sita Astari Siti Hadijah Siti Rahma Sri Yusmalinar Sudiastuti Sudiastuti Sudiastuti, Sudiastuti Sudiastuti2, Sudiastuti Sudrajat Sudrajat Suryani, A.Irma Sus Trimurti Sus Trimurti Sutra, Anang Syafrizal Fachmy Syafrizal Syafrizal Syafrizal Syafrizal Syaidah, Eka Rahmawati Trimurti, Sus Trimurti, Sus Wafif Azizah Weny Bestari Wesley, Sitohang Wulan Rahfi Madona Yuliana, Titin Yuliatin, Ervinda Yusmalinar, Sri Zulfitri, Apriwi