Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI IKAN NILA (Oreochromis niloicus) YANG DIBERI CEKAMAN PANAS DAN TEPUNG DAUN JALOH (Salix tetrasperma Roxb) Yakin Ikhwan; Nazaruddin -; Dwinna Aliza
Jurnal Medika Veterinaria Vol 7, No 2 (2013): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v7i2.2950

Abstract

Penelitian  ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pakan komersil yang disuplementasi tepung daun jaloh (Salix tetrasperma Roxb)  dengan dosis 0, 5, 10, dan 15% terhadap gambaran histopatologi hati ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi cekaman panas. Hewan percobaan yang digunakan adalah ikan nila gesit dengan berat badan berkisar 35-40 g dan sampel yang digunakan adalah hati ikan nila. Penelitian ini dirancang dengan  rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan nila pada setiap perlakuan diberi cekaman panas pada suhu 35±1° C selama 4 jam setiap hari. Kelompok kontrol negaif  (K-) tidak diberi cekaman panas  dan tanpa tepung daun jaloh, sedangkan kelompok kontrol positif (K+) diberi cekaman panas saja. Kelompok perlakuan I, II, III (PI, PII, PIII) diberi cekaman panas dan tepung daun jaloh dengan konsentrasi masing-masing   5, 10, dan 15%. Perlakuan dilakukan selama 30 hari secara berturut-turut. Pada hari ke-31 dilakukan pengambilan hati ikan nila untuk pembuatan dan pemeriksaan histopatologi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian. Rata-rata jumlah nekrosis pada perlakuan K-; K+; PI; PII; dan PIII secara berturut-turut adalah 10,5; 30,2;20,2;25,6; dan 26,0. Rata-ratajumlah melanomakrofag secara berturut-turut adalah 0; 387,7; 363,7; 381,7; dan 383,0, sedangkan rata-rata jumlah infiltrasi sel radang  secara berturut-turut adalah 78,3; 267,7; 255,0; 264,0; dan 271,0. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jaloh berbeda nyata (P0,05) terhadap tingkat  nekrosis hati ikan nila yang diberi cekaman panas pada suhu 35±1° C, namun tidak berbeda nyata (P0,05)  terhadap jumlah melanomakrofag dan infiltrasi sel radang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tepung daun j aloh yang disuplementasikan pada pakan komersil dengan dosis 5% (PI), dapat menurunkan tingkat nekrosis, melanomakrofag dan infiltrasi sel radangjaringgan hati ikan nila
IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI IRIGASI BARABUNG KECAMATAN DARUSSALAM ACEH BESAR (Identification of Parasites on Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Fish Collected from Barabung Irigation Darussalam Aceh Besar) Nova Lianda; Yudha Fahrimal; Razali Daud; Rusli Rusli; Dwinna Aliza; Mulyadi Adam
Jurnal Medika Veterinaria Vol 9, No 2 (2015): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v9i2.3807

Abstract

This study was aimed to identify parasite types that infected Nile tilapia (Oreochromis niloticus) fish collected from Barabung irigation Darussalam, Aceh Besar. A total of 26 Nile tilapia fish were collected from Barabung irigation then examined for the presence of ectoparasite and endoparasite at Parasitology Laboratory, Veterinary Medicine Faculty, Syiah Kuala University Banda Aceh. The ectoparasite examination was conducted by observed the external body part of fish macroscopically and microscopically. While endoparasite examination was conducted by observed the inner surface of digestive track. The results showed that four types of parasites were found namely Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Camallanus sp., and P. nagpurensis. Overall,73.1% Nile tilapia fish was infested by Dactylogyrus sp., 11.3% was infested by Gyrodactylus , 10 % was infested by Camallanus, and 5% was infested with P. nagpurensis.Key words: endoparasite, ectoparasite, tilapia fish
EFEK PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARANHISTOPATOLOGIS HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Siti Aisyah; Hamdani Budiman; Dessy Florenstina BR. G; Dwinna Aliza; M Nur Salim; Ummu Balqis; T. Armansyah
Jurnal Medika Veterinaria Vol 9, No 1 (2015): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v9i1.2989

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari gambaran histopatologi hati tikus putih (Rattus norvegicus) akibat mengonsumsi minyak jelantah.  Duapuluh ekor tikus berumur 3 bulan dengan bobot badan ±250 g dibagi atas 4 kelompok perlakuan dan setiap kelompok terdiri at as 5 ekor. Perlakuan K1 (minyak goreng curah), K2, K3, dan K4 (minyak jelantah 3x, 6x, dan 9x pemakaian). Perlakuan dilakukan selama 60 hari, dan pada hari ke 61 dilakukan eutanasia yang dilanjutkan dengan nekropsi. Hati tikus diambil dan difiksasi dalam larutan buffered neutral formaline 10%untuk diproses sediaan histopatologis dan diwarnai dengan hematoksilin dan eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hati berwarna coklat kehitaman, bengkak, dan ditemukan nodul multi fokal dengan konsistensi padat. Secara histopatologi terjadi peningkatan kongesti, degenerasi cloudy swelling, dan nekrosis sel