Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PEMETAAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2011 – 2020 UNTUK ZONASI KAWASAN PERTANIAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DESA TANJUNG BUNUT KECAMATAN TAYAN HILIR Purba, Andryan; Krisnohadi, Ari; Hazriani, Rini
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i2.67210

Abstract

Desa Tanjung bunut, terletak di Kabupaten Sanggau, yang merupakan salah desa didalam kecamatan tayan hilir. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan dari tahun 2011 – 2020, mengidentifikasi karakteristik fisik dan kimia tanah di Desa Tanjung Bunut, menentukan luasan kawasan pertanian pada tahun 2020, memberikan saran arahan untuk perkembangan zonazi kawasan pertanian Desa Tanjung Bunut. Hasil penelitian terdapat perubahan penggunaan lahan yang ada di wilayah Desa Tanjung Bunut dalam kurun waktu 10 tahun menggunakan pendekatan verifikasi kondisi lahan eksisting. Titik berjumlah 18 yang merupakan sasaran verifikasi perubahan penggunaan lahan, dari hasil verifikasi lapangan terdapat pemekaran dan perubahan lahan yang didapati dalam kurun waktu 10 tahun  meliputi titik V5, V6, V7, V8, V9, V10, V11, V12, V13, V14, V15, V16, V17, V18, sedangkan titik yang tidak berubah adalah V1, V2, V3, V4. Pada karakteristik kimia dan fisika tanah merujuk pada data pH tanah berkisar antara 3,34 sampai 5,17, C-organik berkisar antara 1,10 sampai 57,06, Kapasitas tukar kation dengan kisaran rentang antara 6,05 sampai dengan 118,44, Kejenuhan basa dengan kisaran rentang antara 3,45 sampai 44,70 dan tekstur hasil analisis tekstur tanah terdiri dari lempung liat berdebu, lempung, lempung berdebu, serta debu. Pada klasifikasi arahan kawasan pertanian didapat pada Satuan lahan (SL) I II VII masuk pada klasifikasi kriteria pertanian lahan kering, pada SL III IV V VI masuk pada klasifikasi kriteria pertanian lahan basah dan SL VIII masuk pada klasifikasi kriteria pertanian tanaman tahunan. Hasil zonasi kawasan pertanian didapat SL 1 zona kawasan pertanian lahan kering, SL 2 zona kawasan pertanian lahan kering, SL 3 zona kawasan pertanian lahan basah, SL 4 zona kawasan pertania  lahan basah, SL 5 zona kawasan pertanian lahan basah, SL 6 zona kawasan pertanian lahan basah, SL 7 zona kawasan pertanian lahan kering, SL 8 zona kawasan pertanian tanaman tahunan.
PENINGKATAN PRODUKSI JERUK MELALUI PENERAPAN BIOCHAR SEKAM PADI DI KECAMATAN TEBAS Suryadi, Urai Edi; Indrawati , Urai Suci Yulies Vitri; Hazriani, Rini
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i1.4552

Abstract

Kelompok Tani Tanjung Pandan di Kecamatan Tebas merupakan salah satu kelompok tani yang membudidayakan jeruk manis dan padi di lahan Alluvial. Lahan ini memiliki kendala kesuburan akibat rendahnya kadar unsur hara makro dan mikro, tingginya bahan organik, serta kandungan pirit dan logam berat seperti Fe dan Al yang bersifat toksik bagi tanaman. Akibatnya, produksi jeruk manis terus menurun setiap tahunnya. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mentransfer teknologi pembuatan pupuk organik berbasis biochar sekam padi sebagai amelioran tanah guna meningkatkan kesuburan lahan dan produktivitas pertanian. Kegiatan ini melibatkan 20 petani dari Kelompok Tani Tanjung Pandan dan dilaksanakan melalui metode penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan diberikan mengenai manfaat biochar sekam padi dalam meningkatkan kesuburan tanah, sedangkan pelatihan mencakup tahapan pembuatan biochar, mulai dari persiapan bahan baku, proses pembakaran menggunakan alat pirolisis sederhana, hingga pencampuran dengan kompos dan penyimpanan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebelum pelatihan, sebagian besar peserta belum memahami konsep biochar dan cara pembuatannya. Setelah program selesai, 90% peserta mampu memproduksi biochar dengan benar dan menerapkannya pada lahan pertanian mereka. Penerapan teknologi biochar ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman jeruk manis dan padi secara berkelanjutan serta menjadi model yang dapat diadopsi oleh kelompok tani lainnya.
PEMETAAN KARAKTERISTIK FISIKA TANAH PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA PAK BULU KABUPATEN MEMPAWAH Fadhly, Zafhaizar; Junaidi, Junaidi; Hazriani, Rini
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 4 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i4.4846

Abstract

This research aims to map and provide information related to the characteristics of soil physical properties on rice fields, secondary forests, and oil palm plantations in Pak Bulu Village, Mempawah Regency with a total area of 99.87ha. This research uses the geographic random system method by categorizing soil physical properties in each land unit using the ArcGIS application. The implementation of this activity was carried out by taking soil samples as many as 11 sample points on 6 land units and then analyzed in the laboratory. Stages in the research are data processing, map making and presentation of results. The results showed different characteristics in each land use, which in paddy fields have loamy soil texture, clayey loam to silty loam, low bulk density, high field capacity moisture content, porous soil total porosity and moderate to rather slow permeability. Secondary forest land use has a loamy to sandy loam soil texture, medium bulk density, medium field capacity moisture content, good to poor total soil porosity, moderately slow to fast soil permeability, and oil palm plantation land use has a sandy loam soil texture, medium to high bulk density, moderate field capacity moisture content, poor total soil porosity, and moderately slow soil permeability.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PINANG DI DESA SUNGAI BELIDAK KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Zamaludin, Zamaludin; Hazriani, Rini; Ruliyansyah, Agus; Krisnohadi, Ari; Pramulya, Muhammad
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3955

Abstract

The research was conducted in Sungai Belidak Village, Sungai Kakap District, Kubu Raya Regency, Chemistry and Soil Fertility Laboratory and Physics and Soil Conservation Laboratory, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. Soil types found in the research location consist of 3 types, namely Histic Sulfaquents with the order Entisols, Typic Haplohemists with the order Histosols and Typic Sulfaquents with the order Entisols. This study aims to determine the land suitability class and limiting factors for areca nut plant development as well as management recommendations according to land characteristics. The actual suitability of areca nut plants in SPT 1 and SPT 3 shows the unsuitable class (N) by having a limiting factor on sulfidic hazards (xs), while in SPT 2 shows a marginal suitable class (S3) by having limiting factors on oxygen availability (oa), rooting media (rc), available nutrients (na) and flood hazards (fh). Keywords: Soil Survey, Land Suitability, Areca Nut INTISARI            Penelitian dilaksanakan di Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah dan Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Jenis tanah yang terdapat di lokasi penelitian terdiri dari 3 jenis yaitu Histic Sulfaquents dengan ordo Entisols, Typic Haplohemists dengan ordo Histosols dan Typic Sulfaquents dengan ordo Entisols. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan dan faktor pembatas pengembangan tanaman pinang serta rekomendasi pengelolaan sesuai dengan karakteristik lahan. Kesesuaian aktual tanaman pinang pada SPT 1 dan SPT 3 menunjukkan kelas tidak sesuai (N) dengan memiliki faktor pembatas pada bahaya sulfidik (xs), sedangkan pada SPT 2 menunjukkan kelas sesuai marginal (S3) dengan memiliki faktor pembatas pada ketersediaan oksigen (oa), media perakaran (rc), hara tersedia (na) dan bahaya banjir (fh). Kata kunci : Survei Tanah, Kesesuaian Lahan, Pinang.
ANEKA PRODUK OLAHAN BUAH NENAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK DI DESA GALANG, KABUPATEN MEMPAWAH Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri; Hazriani, Rini
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.11520

Abstract

The application of PKM aims to empower organic pineapple farmers (Galang UKM) in an effort to innovate pineapple-based product diversification, so that people can get to know a variety of pineapple products (pineapple syrup) and know the benefits of consuming pineapple syrup in which marketing is still quite extensive, especially for the region outside Mempawah Regency. In addition, participants were given attractive labeling and packaging design technology, good and correct bookkeeping training in recording the benefits of marketing this syrup. In its activities, the lecturer team was assisted by 3 students. Activities in this service include the manufacture of hygienic pineapple syrup. Designing more hygienic and attractive packaging typical of Galang UKM, Financial bookkeeping training for UKM and at the end of the activity, an evaluation of the programs carried out by the lecturer team, which aims to find out the obstacles / difficulties encountered during the activity process, and then discussed to be completed followed by an exhibition of finished product businesses. It is expected that after this activity is completed, UKM Galang is able to produce pineapple processed products (pineapple syrup) that have good quality and help the Food Security Program in West Kalimantan Province.   Keywords: Various processed, label design, pineapple, empowerment, pineapple syrup.   ABSTRAK Penerapan PKM ini bertujuan untuk  pemberdayaan masyarakat tani nenas organik (UKM Galang)  dalam upaya melakukan inovasi diversifikasi produk berbasis nenas , sehingga masyarakat dapat mengenal beraneka produk nenas (sirup nenas) dan mengetahui manfaat apabila mengkonsumsi sirup nenas yang mana pemasarannya masih cukup luas terutama untuk wilayah di luar Kabupaten Mempawah. Selain itu kepada peserta di berikan teknologi mendesign label dan kemasan yang menarik, pelatihan pembukuan yang baik dan benar dalam mencatat keuntungan dari pemasaran sirup ini. Dalam kegiatannya, tim dosen dibantu oleh 3 orang mahasiswa. Kegiatan dalam pengabdian ini  yaitu pembuatan sirup nenas yang hygienis,. Mendesign  kemasan yang lebih hygienis dan menarik khas UKM Galang, Pelatihan pembukuan finansial kepada UKM dan pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilakukan oleh tim dosen, yang bertujuan untuk mengetahui hambatan/kesulitan yang dihadapi selama proses kegiatan, dan kemudian didiskusikan untuk diselesaikan dilanjutkan dengan pameran usaha produk yang telah jadi. Diharapkan setelah kegiatan ini selesai, UKM Galang  mampu menghasilkan produk olahan nenas (sirup nenas) yang mempunyai kualitas yang baik dan membantu Program Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Barat.   Kata kunci: Aneka olahan, disain label, nenas, pemberdayaan, sirup nenas.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PARIT KELADI II DENGAN PEMBUATAN BIOCHAR BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Hazriani, Rini; Manurung, Rinto
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i2.13497

Abstract

ABSTRAK Program PKM ini bertujuan untuk mentransfer teknologi pembuatan biochar berbasis limbah pertanian dengan alat pirolisis sederhana, sebagai solusi bagi para petani di Desa Parit Keladi II, Kecamatan Sei Kakap yang mengalami permasalahan berkurangnya produksi hasil pertanian dan pemanfaatan limbah pertanian.  PKM dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dimulai dari kegiatan persiapan, sosialisasi ke Kelompok Tani (Poktan) Bersatu Karya Tani dan dilanjutkan dengan pelaksanaan program inti yaitu penyampaian materi dan praktek pembuatan biochar  dan  diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan. Khalayak yang dituju adalah petani padi dan hortikultura yang bergabung dalam Poktan Bersatu Karya Tani. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, ceramah, diskusi, tanya jawab dan evaluasi. Pada prinsipnya bentuk kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang manfaat biochar untuk budidaya di lahan Alluvial.  Pelaksanaan kegiatan berupa penyampaian materi dan praktek pembuatan biochar dari sekam padi, dan diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan. Pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan biochar dari sekam merupakan kunci agar masyarakat tani dapat melaksanakannya dengan hasil yang baik. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah masyarakat sangat antusias terhadap materi yang disampaikan karena mereka belum mengetahui hal ini sebelumnya. Pasca kegiatan ini disarankan agar pembinaan kegiatan ini terus dilakukan di bawah naungan PPL dari Kelurahan. Kata kunci: Alluvial, biochar, limbah pertanian, pirolisis sederhana, sekam padi.   ABSTRACT This Community Service Program aims to transfer the technology of making biochar based on agricultural waste with simple pyrolysis tools, as a solution for farmers in Parit Keladi II Village, Sei Kakap District who experience problems with reduced agricultural production and utilization of agricultural waste. The service was carried out for 6 (six) months starting from preparation activities, socialization to the Bersatu Karya Tani  Farmers Group and continued with the implementation of the core program, namely the delivery of materials and practice of making biochar and ending with evaluation and reporting. The target audience is rice and horticultural farmers who join the Bersatu Karya Tani Farmers Group. The methods used are counseling, lectures, discussions, questions and answers, practice and evaluation. In principle, this form of activity includes counseling on the benefits of biochar for cultivation in Alluvial land. Implementation of activities in the form of delivering material and practice of making biochar from rice husks, and ending with evaluation and reporting. Knowledge and skills in making biochar from husks are the key so that the farming community can carry it out with good results. The conclusion that can be drawn from this activity is that the community is very enthusiastic about the material presented as the technology is a new knowledge. After this activity, it is suggested that the coaching of this activity be carried out under the supervision of the agricultural extension officer (PPL) from the local government at sub-district level. Keywords: Alluvial, biochar, agricultural waste, simple pyrolysis, rice husk.
KAJIAN PENGARUH JARAK SALURAN AIR TERHADAP STATUS KESUBURAN TANAH SAWAH PASANG SURUT DI DESA PARIT KELADI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Zulshifa, Adilla; Sulakhudin, Sulakhudin; Hazriani, Rini
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 4: In Press
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i4.93484

Abstract

Lahan pasang surut adalah lahan yang dipengaruhi oleh pasang (naik) dan surutnya (turun) air laut atau sungai, lahan pasang surut termasuk salah satu tipe ekosistem lahan basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesuburan tanah dari jarak saluran air yang berbeda pada sawah pasang surut di Desa Parit Keladi Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey di lapangan yang dilaksanakan pada lahan sawah pasang surut di Desa Parit Keladi Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian dilakukan dengan pengambilan 4 titik sampel dengan metode diagonal diambil pada 5 titik utama, masing-masing titik akan dikompositkan menjadi satu sampel. Sampel tanah kemudian dianalisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan Status kesuburan pada lokasi penelitian di sawah pasang surut dari ke-4 titik pengamatan tergolong dalam status kesuburan tanah rendah. Rendahnya kesuburan tanah disebabkan karena KB dan K-total tanah termasuk dalam kriteria rendah. Semakin jauh jarak dari saluran air menunjukkan adanya peningkatan dari KTK, KB dan P-total, sedangkan K-total dan C-organik menurun semakin jauh jaraknya.
KORELASI JARAK SALURAN SEKUNDER DAN SIFAT FISIKA TANAH PADA LAHAN SAWAH PASANG SURUT DI DESA PARIT KELADI KABUPATEN KUBU RAYA Zaen, Fani Afifa; Hazriani, Rini; Romiyanto, Romiyanto
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.91944

Abstract

Lahan pasang surut merupakan lahan yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut atau sungai sebagai sumber pengairannya. Lahan sawah pasang surut memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan terkait dengan kondisi kesuburan tanahnya. Sifat fisika tanah merupakan unsur lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tersedianya air, udara tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak saluran sekunder terhadap sifat fisika tanah pada lahan sawah pasang surut di Desa Parit Keladi Kabupaten Kubu Raya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek dengan menentukan 4 titik pengambilan sampel tanah utuh, masing-masing titik diambil dengan kedalaman 0–20 cm dan 20–40 cm. Hasil analisis korelasi menunjukkan jarak saluran memiliki hubungan keeratan korelasi yang sangat kuat terhadap tinggi genangan. Hasil analisis laboratorium pada lokasi penelitian menunjukan bahwa tanah sawah pada lokasi penenlitian memiliki tekstur lempung berdebu dan lempung liat berdebu, memiliki bobot isi dengan kriteria sedang, porositas dengan kriteria baik dan porous, kadar air kapasitas lapangan dengan kriteria tinggi, permeabilitas dengan kriteria lambat, dan kemantapan agregat yang sangat mantap.
EVALUASI KESUBURAN TANAH UNTUK REPLANTING KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ) DI DESA BELONSAT, KECAMATAN BELIMBING, KABUPATEN MELAWI Pradana, Fahmi Galih; Hazriani, Rini; Manurung, Rinto
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 4: In Press
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i4.96074

Abstract

Tanah Ultisol banyak digunakan untuk budidaya kelapa sawit. Tanah ini memiliki karakteristik akumulasi liat yang mengurangi daya resap air dan meningkatkan erosi, berdampak negatif pada kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status kesuburan tanah di lahan kelapa sawit di Desa Belonsat, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, serta memberikan saran pemupukan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas. Metode penelitian dilakulan ditiga lahan penelitian, satu lahan diambil 3 sampel menggunakan sistem diagonal lima titik untuk pengambilan sampel tanah, yang kemudian dianalisis di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah dengan parameter analisis sifat kimia tanah yaitu reaksi tanah (pH), C-organik, N-Total, P-Tersedia, Kalium Dapat Ditukar (Kdd), Kapasitas Tukar Kation (KTK), dan Kejenuhan Basa (KB). Analisis parameter sifat fisika yaitu Tekstur dan Bobot Isi (BI). Hasil analisis menunjukkan bahwa di lokasi penelitian memiliki status kesuburan yang rendah, dengan faktor pembatas kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basa (KB) yang tergolong rendah. Evaluasi kesuburan tanah menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan budidaya kelapa sawit di masa depan.
Mapping the Potential Use of Peat Land to Formulate a Management Strategy for Smallholder Palm Oil Plantations Hazriani, Rini; Oktoriana, Shenny; Romiyanto
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

By 2030, smallholder plantations will account for 60% of the total oil palm plantation cover. Currently, 40% of smallholder oil palm farms in Indonesia have low productivity and are located in peatlands. The result is that increasing land productivity requires taking into account the maturity, thickness, and depth of the groundwater table. The study's goals were to identify many characteristics of peatlands in smallholder plantations, to create a map of potential peatland use, and to build a strategy for smallholder oil palm farms based on peat potential maps. The peatland mapping units was determined on a combination of soil type maps, peat maturity maps, and peat thickness maps. Observations and extra sampling at each land mapping unit (LMU) were conducted using a random survey method to stratify 20 observation sites and soil physical property samples. The strategy formulation technique employed a SWOT analysis, which was evaluated by key informants. The study found that (1) the characteristics of peat in each LMU show relatively similar properties, namely having low bulk density, high groundwater content, and porous porosity, (2) there were 5 LMUs based on maturity, thickness, and groundwater level, and (3) the strategy consists of efforts to improve the quality of the water management system to overcome the depth of the groundwater level that exceeds the required limit, overcome the depth of irrigation channels that exceed the maximum depth, increase the use of fertilizer according to the recommended dose to increase oil palm production.