Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS ., MADE KARTIKA DEWI; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.456 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v4i1.1074

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan perbedaan pemahaman konsep fisika dan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas PBL dengan kelas konvensional, (2) mendeskripsikan perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa kelas PBL dengan kelas konvensional, (3) mendeskripsikan perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas PBL dengan kelas konvensional. Penelitian dilakukan pada sejumlah siswa kelas X SMK Negeri 1 Denpasar dengan 2 kelas sampel. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling. Penelitian menggunakan rancangan Non Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Pengumpulan data menggunakan 2 jenis tes, yaitu tes pemahaman konsep fisika dan tes keterampilan berpikir kritis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis MANCOVA dengan skor pre-tes pemahaman konsep dan skor pre-test keterampilan berpikir kritis sebagai kovariat. Pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika dan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas PBL dengan kelas konvensional (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa kelas PBL dengan kelas konvensional (3) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas PBL dengan kelas konvensional. PBL selalu lebih unggul dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, baik dalam pencapaian pemahaman konsep maupun keterampilan berpikir kritis.Kata Kunci : kovariat, model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran konvensional, pemahaman konsep fisika, keterampilan berpikir kritis. This study was aimed at (1) describing the difference in comprehension of physics concepts and critical thinking skill between PBL Class and Conventional class, (2) describing the difference in physics concepts between PBL class and Conventional class, (3) describing the difference in critical thinking skill between PBL class and Conventional class. This study was conducted with some tenth grade students of SMK Negeri 1 Denpasar using two samples. The sample was selected by Simple Random Sampling technique. This study used Non Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The data collection was done by administering two tests, i.e, physics concept comprehension test and critical thinking skill test. The data were analyzed by MANCOVA analysis with concepts comprehension pretest score and critical thinking skill pretest score as covariates. The null hypothesis was tested at 5% level of significance. The results showed that (1) there was a difference in physics concepts comprehension and critical thinking skill between PBL class and Conventional class, (2) there was a difference in physics concepts comprehension between PBL class and Conventional class, and (3) there was a difference in critical thinking skill between PBL class and Conventional class. PBL classas was always better compared to the Conventional Learning, both in terms of achievement of concepts comprehension and critical thinking skill. keyword : covariate, problem based learning model, conventional learning model, physcis concepts comprehension, critical thinking skill
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENYIAPKAN KAMAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 NUSA PENIDA ., I WAYAN MUDAYANTA; ., Prof. Dr. Naswan Suharsono, M.Pd; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.274 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v4i1.1087

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar terhadap keterampilan Menyiapkan Kamar. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan desain Post Test Only Control Group Design dengan rancangan factorial 2×2. Instrumen berupa kuesioner digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dan asesmen kinerja digunakan untuk mengukur keterampilan operasional. Sampel penelitian berjumlah 80 siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan yang diambil menggunakan teknik random sampling yang menghasilkan empat kelas sampel dimana dua kelas sebagai sampel kelas eksperimen dan dua sebagai kelas kontrol yang ditentukan melalui undian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian (anava) dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung (F = 26.394 p
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN ANIMASI STOP MOTION UNTUK SISWA SMK ., MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.556 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v4i1.1394

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk pembelajaran berupa bahan ajar interaktif berbasis pendidikan karakter untuk siswa kelas XI semester genap mata pelajaran animasi stop motion di SMK TI Bali Global Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Metode pengembangan model pembelajaran yang digunakan adalah Component Display Theory (CDT). Sedangkan metodologi pengembangan produk mempergunakan model Multimedia Pathways. Tahapan-tahapan dari model ini terdiri dari, 1) inisiasi, 2) spesifikasi, 3) desain, 4) produksi, 5) review & evaluasi, dan 6) delivery & implementasi. Aspek pendidikan karakter merujuk pada 10 pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu, (1) cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran/amanah, (4) diplomatis, (5) hormat dan santun, (6) dermawan, (7) percaya diri dan pekerja keras, (8) kepemimpinan dan keadilan, (9) baik dan rendah hati, (10) toleransi, kedamaian, dan kesatuan. Upaya penanaman nilai karakter melalui bahan ajar didukung dengan implementasi model self regulated learning (SLR). Teknik evaluasi bahan ajar interaktif sampai pada tahap evaluasi formatif. Jumlah responden yang me-review bahan ajar adalah satu orang ahli isi, satu orang ahli media isi, satu orang ahli media komputer, satu orang ahli desain pembelajaran, tiga siswa dalam uji perorangan, 12 siswa dalam uji kelompok kecil, 20 siswa dalam uji lapangan, dan seorang guru mata pelajaran. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner dan tes hasil belajar. Data pretest dan posttest dianalisis menggunakan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas bahan ajar ditinjau dari: (1) aspek isi adalah baik. (2) Aspek media isi adalah sangat baik. (2) Aspek media komputer dan desain pembelajaran adalah sangat baik. (3) Aspek uji perorangan, kelompok kecil, lapangan, dan guru mata pelajaran adalah sangat baik. Hasil analisis karakter siswa menunjukkan kualitas karakter bergerak dari kualifikasi baik menuju sangat baik. Uji perbedaan (uji-t) skor-skor pretest dan posttest menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah belajar menggunakan bahan ajar interaktif berbasis pendidikan karakter. Ini artinya bahan ajar interaktif meningkatkan hasil belajar dan kualitas karakter siswa. Kata Kunci : bahan ajar interaktif, pendidikan karakter, animasi stop motion, hasil belajar siswa This research has a purpose to develop learning product in the form of interactive learning materials with character education based for IX grade students in second semester for Subject stop motion animation in SMK TI Bali Global Denpasar. This was a research and development research (R&D Reaserach). The method in developing learning materials was Component Display Theory (CDT). Whereas the methodology of developing product used model of Multimedia Pathways The steps of this model consisted of 1) initiation, 2) specification, 3) design, 4) production, 5) review and evaluation, and 6) the delivery and implementation. Aspects of character education referred to the 10 pillars of character that came from universal noble values, namely, (1) the love of God and all His creation, (2) self-reliance and responsibility, (3) honesty/trust, (4) a diplomatic, (5) respectful and polite, (6) generous, (7) confident and hardworking, (8) leadership and fairness, (9) a good and humble, (10) tolerance, peace, and unity. Efforts to instill character values, through teaching materials supported by the implementation model of self-regulated learning (SLR). The technique in evaluating learning materials was done until formative evaluation step. Total respondents who had reviewed learning material were an expert in content, an expert in media content, an expert in computer media, an expert in designing learning, three students in self evaluation, 12 students in small group evaluation, 20 students in field evaluation, and a subject related teacher. This research used one group pretest-postest design. The instruments of collecting data were questionnaire and result of learning evaluation. Data of pretest and posttest were analyzed by using T-Test The result of this research showed that the validity of learning material in terms of: (1) Content aspect was good (2) Media Content was very good (3) Computer media and learning design aspects were very good (4) aspects of Self evaluation, small group evaluation, field evaluation, and teacher of related subject were very good. Analysis results of students? character showed the character?s quality moved from good qualification into very good qualification Test of differences (T-Test), Scores of pretest and posttest showed that there were significant differences of student learning outcomes before and after learning which used interactive teaching materials for character education based. It means that interactive learning materials develop of the result and character?s quality of the students. keyword : Interactive Learning Materials, Character Education, Stop Motion Animation, student learning outcomes
PENGEMBANGAN KONTEN E-LEARNING KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VIII DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA ., NI WAYAN WINASIH; ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si.; ., DR. I WAYAN SUKRA WARPALA, S.PD.,M.Sc
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.255 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v8i3.2575

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena permasalahan keterbatasan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun pengembangan konten e-learning kontekstual, (2) menguji validitas hasil pengembangan konten e-learning kontekstual PKn untuk siswa kelas VIII, dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan konten e-learning kontekstual terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model yang digunakan adalah model pengembangan AM3PU3 (Santyasa, 2015) yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) menentukan mata pelajaran yang menjadi objek pengembangan, (2) melakukan analisis kebutuhan, (3) mengembangkan draft (analisis tujuan dan karakteristik isi bidang studi, analisis sumber belajar, analisis karakteristik pebelajar, menetapkan indikator dan isi pembelajaran, menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran), (4) menyusun draft penegmbangan konten e-learning kontekstual, (5) melakukan uji ahli dan uji coba pengguna. Uji coba pengguna dalam penelitian pengembangan ini meliputi: 1) uji coba perorangan yang terdiri dari 3 (tiga) orang siswa, 2) uji coba kelompok kecil terdiri dari 9 (sembilan) orang, dan uji coba lapangan yang terdiri dari 30 (tiga puluh) siswa dan 1 (satu) orang pendidik. Hasil review dari ahli isi dan ahli media menyatakan bahwa konten e-learning kontekstual yang dikembangkan sudah sesuai. Kelayakan kualitas hasil validasi pengembangan konten e-learning kontekstual terdiri dari: ahli isi mata pelajaran dengan kualifikasi sangat baik (95,17%), ahli desain pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik (90,76%), ahli media pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik (91,11%), uji perorangan dengan kualifikasi sangat baik (91,54%), uji kelompok kecil dengan kualifikasi baik (94.05%), dan uji coba lapangan dengan kualifikasi sangat baik (98,11%) dilihat dari guru mata pelajaran dan predikat baik (88,83%) dilihat dari 30 (tiga puluh) siswa. Efektivitas penggunaan konten e-learning kontekstual menunjukkan bahwa terdapatnya perbedaan yang signifikan dalam penerapan konten e-learning kontekstual terhadap hasil belajar PKn. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t memberikan hasil signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik sebelum belajar dengan bahan ajar konten e-learning kontekstual dan setelah belajar dengan bahan ajar konten e-learning kontekstual. Hasil belajar berdasarkan pencapaian nilai rata-rata posttest (M= 89,2000) (SD=5.67147) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pretest kategori rendah (M=43,0667) (SD=9,28823). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten e-learning kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar siswaKata Kunci : pengembangan, konten e-learning, kontekstual, mata pelajaran PKn This research is done because of the problem of media limitations used in the learning process. This study aims to (1) describe the design of content contextual e-learning development, (2) to examine the validity of the content development of the contextual e-learning content of VIII students, and (3) to know the effectiveness of the use of contextual e-learning content development on the results learn PKN students of class VIII. This type of research is development research. The model used is a model of development AM3PU3 (Santyasa, 2015) which consists of five stages, namely (1) determine the subjects that become the object of development, (2) conduct a needs analysis, (3) develop draft (analysis of the purpose and characteristics of the contents of a field of study , analysis of learning resources, analysis of the characteristics of learners, establish indicators and learning content, define the strategy of organizing learning content, define the strategy of delivering learning content), (4) drafting penegmbangan e-learning content contextual, (5) perform expert testing and trial users . The user trials in this development study include: 1) individual trials of 3 (three) students, 2) small group trials consisting of 9 (nine) persons, and field trials of 30 (thirty) students and 1 (one) educator. The results of a review of content experts and media experts stated that content of contextual e-learning developed is appropriate. The quality of validation result of contextual e-learning content development consists of: highly qualified subject matter expert (95.17%), highly qualified learning design expert (90.76%), highly qualified instructional media ( 91,11%), individual test with excellent qualification (91,54%), small group test with good qualification (94.05%), and very good qualified field trial (98,11%) seen from subject teacher and good predicate (88.83%) seen from 30 (thirty) students. The effectiveness of the use of contextual e-learning content indicates that there is a significant difference in the application of contextual e-learning content to the learning outcomes of the PKn. The result of calculation by using t-test gives result of significance equal to 0,001 less than 0,05. This means that there is a significant difference between the learners' learning outcomes before learning with the content of contextual e-learning content and after learning with the content of contextual e-learning content. The learning outcomes based on the achievement of posttest mean (M = 89,2000) (SD = 5.67147) were higher than the low average pretest category (M = 43,0667) (SD = 9.28823). The results show that contextual e-learning content can improve student learning outcomes.keyword : development, e-learning content, contextual, subjects PKn
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Self Regulated Learning untuk Mata Kuliah Videography dan Broadcasting di STMIK STIKOM Indonesia ., I NYOMAN WIDHI ADNYANA; ., PROF.DR. NASWAN SUHARSONO, M.Pd.; ., DR. I WAYAN SUKRA WARPALA, S.PD.,M.Sc
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.189 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v7i3.2241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk pembelajaran berupa multimedia interaktif berbasis self regulated learning (SRL) untuk mata kuliah Videography dan Broadcasting di STMIK STIKOM Indonesia. Penelitian pengembangan ini didasari oleh belum tersedianya bahan ajar inovatif yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum serta untuk mengembangan kemampuan self regulated learing pada mata kuliah Videography dan Broadcasting yang dapat digunakan secara mandiri di dalam maupun di luar lingkungan kampus baik secara mandiri maupun kolaboratif. Prosedur pengembangan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu: analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi) dan evaluation (evaluasi). Subjek uji coba terdiri dari satu orang ahli isi, satu ahli media sekaligus sebagai ahli desain pembelajaran, satu dosen pengampu mata kuliah, 3 mahasiswa dalam uji perorangan, 6 mahasiswa dalam uji kelompok kecil, dan 25 mahasiswa dalam uji lapangan terbatas. Data-data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ahli isi pembelajaran memberikan tanggapan bahwa multimedia interaktif dan buku petunjuk penggunaan sudah sesuai dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran, (2) ahli desain dan media pembelajaran memberikan tanggapan bahwa multimedia interaktif dan buku petunjuk penggunaan sangat baik serta layak untuk digunakan dalam pembelajaran, (3) Uji lapangan untuk dosen pengampu memberikan tanggapan bahwa multimedia interaktif buku petunjuk penggunaan baik. (4) mahasiswa dalam uji perorangan memberikan tanggapan bahwa multimedia interaktif sangat baik, (5) mahasiswa dalam uji kelompok kecil memberikan tanggapan bahwa multimedia interaktif baik, (6) berdasarkan uji lapangan untuk mahasiswa memberikan tanggapan bahwa multimedia interaktif sangat baik. Hasil akhir produk pengembangan selanjutnya dilakukan uji keefektifan. Keefektifan produk diketahui dengan cara membandingkan nilai pretest dan posttest menggunakan analisis inferensial uji-t. Sampel penelitian sebanyak 25 orang mahasiswa yang menempuh mata kuliah Videography dan Broadcasting. Uji perbedaan (uji-t) skor pretest dan posttest menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif berbasis SRL. Hal ini membuktikan bahwa, multimedia interaktif berbasis SRL efektif meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Kata Kunci : multimedia interaktif, self regulted learning, model ADDIE. This research aimed to develop learning product of interactive multimedia based on Self-Regulated Learning (SRL) especially in the videography and broadcasting subject at STMIK STIKOM Indonesia. The Background of this research are caused by needs of innovative module refers to curriculum requirement, further to develop the ability of SRL individually and collaboratively. The procedure of development research implements ADDIE models, that consist of five steps, are: analysis, design, development, implementation and evaluation. Trial Research subject include of one content expert, media expert and design learning expert, 1 lecturer, 3 students of personal test, 6 students of small group test, and 25 student of limited field test. The data of development product quality are collected by questioners and are analyzed by descriptive qualitative. Result of this research are: (1) content expert stated that interactive multimedia and manual book have been referred to the learning, (2) design and learning media expert argued that interactive multimedia and manual book are very appropriate and recommended for the learning, (3) Field test of lecturer argued that interactive multimedia and manual book are good, (4) students in personal test argued that interactive multimedia are very appropriate, (5) students in small group argued that interactive multimedia are good enough, (6) Based on field test of students argued that interactive multimedia are very appropriate. The final result of next development product is held an efficiency testing. The efficiency of product is processed by comparing the pretest and posttest value with inferential analysis of T-test. The sample of this research include of 25 students who learned in videography and broadcasting subject. Differences Test result (T-test) of pretest and posttest are indicated to the significant differences result of student result studies before and after using interactive multimedia based on SRL. It proven that interactive multimedia based on SRL is effectively develop the student learning results. keyword : interactive multimedia, self regulted learning, ADDIE model.
Mendesain Model Pembelajaran Dengan Menggunakan e-Learning: Suatu Kajian Teoretik Warpala, I Wayan Sukra
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.125 KB) | DOI: 10.23887/janapati.v1i3.9851

Abstract

Kegiatan atau praktik belajar dan pembelajaran yang berlangsung di sekolah sekolah pada saat ini dipengaruhi oleh dua aliran psikologi, yaitu aliran behavioristik dan kognitif. Teori belajar behavioristik dengan model hubungan stimulus ? responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Proses belajar ditempuh dengan cara drill atau pembiasaan-pembiasaan yang disertai dengan reinforcement untuk membentuk perilaku (sebagai hasil belajar). Di sisi lain, aliran kognitif berupaya menjelaskan proses belajar dan pembelajaran dengan berlandaskan pada peristiwa peristiwa internal pebelajar. Dengan kata lain, teori belajar kognitif lebih banyak mendeskripsikan apa yang terjadi dalam diri seseorang ketika ia belajar. Proses belajar dan pembelajaran dipandang sebagai suatu proses pemaknaan informasi baru atau pengalaman baru dengan jalan mengaitkannya dengan struktur informasi yang telah dimiliki. Proses belajar terjadi lebih banyak ditentukan oleh motivasi internal individu pebelajar dan keaktifan inilah menjadi unsur utama yang akan menentukan keberhasilan belajar dan pembelajaran.
INTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA KE DALAM SILABUS DAN RPP MATA PELAJARAN BIOLOGI Sukra Warpala, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Ada banyak opini terkait dengan demoralisasi dan degradasi nilai-nilai yang tercermin dari perilaku peserta didik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sekolah dianggap belum mampu membangun karakter peserta didik untuk berkomitmen secara nasional, yang didukung oleh kemampuan berpikir secara global dan bertindak secara lokal. Berdasarkan fenomena ini, perlu adanya program integrasi nilai-nilai karakter bangsa ke dalam perangkat pembelajaran Biologi. Program integrasi ini dipolakan berdasarkan jenis dan karakteristik nilai-nilai karakter yang ada, yang selanjutnya di kelompokkan menjadi dua: karakter jati diri dan karakter keilmuan. Karakter jati diri merujuk pada sikap dan perilaku berkomitmen secara nasional yang didukung oleh nilai-nilai/norma-norma lokal (dalam koridor daerah tertentu dan/atau wilyah Indonesia). Karakater keilmuan merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam suatu bidang ilmu yang berlaku global untuk dapat mewujudkan sikap dan perilaku bertanggungjawab (komitmen) sebagai warga negara Indonesia. Pola integrasinya bisa dilakukan melalui embeded program dan separated program.
Wisata Rurung Berorientasi Ergo-Entrepreneurship Dengan Pesona Kampung Sutajaya, I Made; Warpala, I Wayan Sukra
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui implementasi wisata rurung bersih dan hijau berorientasi ergo-entrepreneurship dengan pesona kampung dapat meningkatkan sikap kewirausahaan dan kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Penelitian quasi eksperimental yang dipadukan dengan pendekatan Sistemik, Holistik, Interdisipliner, dan Partisipatore (SHIP) ini melibatkan 32 subjek yang dipilih secara acak bertingkat. Rancangan penelitian menggunakan post test only group design (treatment by subject design). Variabel bebasnya adalah pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata rurung bersih dan hijau berorientasi ergo-entrepreneurship dengan pesona kampung dan variabel tergantung adalah sikap kewirausahaan dan kepedulian terhadap kondisi lingkungan pemukiman. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan mencari persentase perubahan dan dilanjutkan dengan uji beda t paired pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi wisata rurung bersih dan hijau berorientasi ergo-entrepreneurship dapat meningkatkan sikap kewirausahaan masyarakat setempat secara bermakna sebesar 21,61% (p<0,05), (2) implementasi wisata rurung bersih dan hijau berorientasi ergo-entrepreneurship dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan pemukiman secara bermakna sebesar 22,47% (p<0,05), dan (3) kendala yang dihadapi terkait dengan implementasi wisata rurung bersih dan hijau berorientasi ergo-entrepreneurship lebih bersifat teknis dan ekonomis yang dapat ditanggulangi melalui program kesadaran (awareness program). Simpulannya adalah implementasi wisata rurung bersih dan hijau berorientasi ergo-entrepreneurship dapat meningkatkan sikap kewirausahaan dan kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan pemukiman.Kata Kunci: Ergo-entrepreneurship, Pemberdayaan, dan Wisata Rurung
EFEKTIFITAS AIR RENDAMAN TEMBAKAU DARI PUNTUNG ROKOK KRETEK TERHADAP MORTALITAS Plutella xylostella L ., Lailatus Saadah; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Plutella xylostella merupakan hama yang menyerang kubis sejak awal tumbuh sampai menjelang panen sehingga menyebabkan kegagalan bila tidak segera dikendalikan. Salah satu pestisida alami yang dapat membasmi hama Plutella adalah ekstrak limbah tembakau dari puntung rokok kretek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya peningkatan mortalitas Plutella melalui pemberian air rendaman tembakau serta konsentrasi air rendaman tembakau yang dapat membunuh 50% (Lc 50) dan 90% (Lc 90) Plutella. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan dengan konsentrasi 0 g/l,5 g/l,10 g/l,dan 15 g/l, data dianalisis dengan ANAVA 1 arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan mortalitas dari Plutella,(2) konsentrasi air rendaman tembakau yang membunuh 50% (Lc 50) Plutella pada konsentrasi 6,35 g/l,(3) untuk membunuh 90% (Lc 90) pada konsentrasi 21,48 g/l, melalui uji hayati dengan analisis probit. Kata Kunci : Mortalitas, Plutella xylostella, Puntung Rokok Kretek Plutella xylostella is a pest that damage since the beginning of cabbage grow until the harvest, causing a failure if not controlled immediately. One of the natural pesticides that could be eradicate the pest Plutella is tobacco immersion of cigarette butts. This research aimed to analyze the increased mortality of Plutella through the provision immersion of tobacco and concentration of tobacco extracts was kills 50% (Lc 50) and 90% (Lc 90) Plutella. The research that exsperimental with 4 treatment in 6 replication consists used concentration of 0 g/l, 5g /l, 10 g/l, and 15 g/l, and analysed with one direction of ANAVA. The results of the research showed (1) increased mortality of Plutella, (2) tobacco immersion concentration was mortality 50% (Lc 50) Plutella of 6.35 g/l concentration, (3) mortality 90% (Lc 90) of 21,48 g/l with probit analysiskeyword : Mortalit, Plutella xylostella, Butts Cigarettes
AKTIVITAS ANTIFUNGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle) DAN EKSTRAK KULIT BUAH JERUK (Citrus reticulata) UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans Setiari, Ni Made Nita; Ristiati, Ni Putu; Warpala, I. W. Sukra
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan diameter daerah hambat (DDH) pertumbuhan Candida albicans dengan variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata, (2) Variasi kombinasi ekstrak Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan penelitian randomized post test only control group design. Variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%:10%; 10%:20%; 10%:30%; 10%:40% dan 10%:50%. Metode uji aktivitas antifungi menggunakan uji sumur difusi. Efek perlakuan ini adalah dengan adanya diameter daerah hambat (DDH) pertumbuhan Candida albicans. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Candida albicans  dari stok kultur yang dibiakkan kembali pada media SDA (Sabouraud Dextrose Agar), sedangkan sampelnya adalah Candida albicans yang diberi perlakuan variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata pada konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan diameter daerah hambat pertumbuhan Candida albicans akibat pemberian variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata. Hal ini diperoleh dari hasil uji hipotesis bahwa nilai signifikansi 0,0001 < 0,05. 2) Variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dalam penelitian ini adalah variasi kombinasi 10%:50%.
Co-Authors ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., DEWA AYU MADE MAHAYUNI ., Hasby Wahid Harris ., Hema Alini Manihuruk ., I Gede Eka Saputra ., I GUSTI AYU ARINI WIADNYANI ., I KETUT SUARTIKA ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I NYOMAN SUARSANA ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., I Putu Wahyu Iswara ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Iftitah Hanim ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Pina Destrya Lestari ., Kadek Tirta Yasa ., Komang Desmi Indraswari ., Lailatus Saadah ., Luh Ratna Susanti ., Mairista Oshi Damadi Putu ., Monika Megawati Ferdiana Dara ., NI KOMANG SURYANI ., Ni Luh Gita Cahyani ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Santi Indrayani ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani ., NI MADE AYU RATNA PARWATHI ., Ni Made Dwi Pradnyani ., NI MADE RUMITHI ., Ni Nyoman Sri Noviantari ., Ni Wayan Ernayanti ., Ni Wayan Lina Astiani ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. ., PUTU AYU PARYAWATI A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Aniek Suryanti Kusuma Artini, Rai Juni Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia Bima Apry Anggara Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Gede Hendra Divayana, Dewa Gede Hendra Dewi, Luh Gede Wulan Kurnia Erlina, Nia EVY MAYA STEFANY . Firda Alani Fitri . Firda Alani Fitri ., Firda Alani Fitri Gusti Putu Arya Arimbawa Hadawiyah, Ruhul Hasby Wahid Harris . Hema Alini Manihuruk . I Gede Eka Saputra . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Suartama I Komang Sudarma I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I M. Budiyasa I Made Candiasa I Made Indra Adhi Wikanta I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Made Tegeh I Nyoman Bagus Suweta Nugraha I Nyoman Jampel I Nyoman Kanca I Nyoman Suarsana I Nyoman Widhi Adnyana I Nyoman Wijana I Putu Aditya Widharma Satya Aditya I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I PUTU LIANATA . I Putu Tresna Windhu Windhu I Putu Wahyu Iswara . I W. Santyasa I WAYAN MUDAYANTA . I Wayan Santyasa Ida Ayu Indah Udiantari Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Ida Ermiana Iftitah Hanim . IGD Angga Praditya IW Yuliantara Juni Artawan I Kadek . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Pina Destrya Lestari . Kadek Tirta Yasa . Kadek Yogi Parta Lesmana Ketut Agustini Ketut Srie Marhaeni Julyasih KOMANG ANIK SUGIANI . Komang Desmi Indraswari . Lailatus Saadah . LP Ayu Arsih Trisna Dewi Luh Kompyang Sukewati . Luh Kompyang Sukewati ., Luh Kompyang Sukewati Luh Putu Emitha Upadianti . Luh Ratna Susanti . M.Ed. M.Pd Prof. Dr. Sukadi . M.Or. S.Pd. Gede Eka Budi Darmawan . M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . Made Diah Angendari Made Hery Santosa MADE KARTIKA DEWI . Mairista Oshi Damadi Putu . Marini, Ni Komang Tri Monika Megawati Ferdiana Dara . Mulyadiharja, S Naswan Suharsono NI GUSTI AYU MADE MURNI MAHERDI . Ni Komang Prasinta Nusantari . NI KOMANG SURYANI . Ni Luh Gita Cahyani . Ni Luh Komang Rai Touryantini . Ni Luh Novi Yuni Ari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Santi Indrayani . Ni Luh Sinta Kusuma Wardani . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Dwi Pradnyani . Ni Made Niki Suhardini . Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Nyoman Sri Noviantari . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian Ni Putu Ristiati Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Putu Yulia Asri Pratiwi Ni Wayan Ernayanti . Ni Wayan Lina Astiani . Ni Wayan Nursarita Prasistayanti Ni Wayan Septiari . NI WAYAN SUTARMI . Ni Wayan Winasih ., Ni Wayan Winasih Nia Erlina NP Sri Ratna Dewi P. Budi Adnyana P. Budi Adnyana Pambudi, RA Pingky Fitria Syahrani Praditya, IGD Angga Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Puji Ariyati Putu Budi Adnyana Putu Diah Asparini PUTU NOVI KURNIAWATI . Putu Novi Kurniawati ., Putu Novi Kurniawati Putu Prima Juniartina RA Pambudi Rai Juni Artini Ratna Dewi, NP Sri Ruhul Hadawiyah S Mulyadiharja S Mulyadiharja S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Sindu, I Gede Partha Trisna Dewi, LP Ayu Arsih Tutut Widyawati Udiantari, Ida Ayu Indah Vidia, Ratna Mei Wahyu Hidayat Widiartha, Komang Kurniawan Widyawati, Tutut Wilandari, Putu Ayu Desi Yuliandari, Sri Ayu Yuliantara, IW Zhaoqiong W. U.