Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMAN 2 SINGARAJA ., Putu Novi Kurniawati; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc; ., Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Mind Mapping dan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction pada mata pelajaran biologi di kelas X SMAN 2 Singaraja. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 2 Singaraja tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 135 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 yang berjumlah 39 orang dan kelas X MIA 3 yang berjumlah 39 orang. Data keterampilan berpikir kreatif dikumpulkan melalui tes dalam bentuk uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis kovarian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif yang signifikan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Mind Mapping dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction. Nilai rata-rata post-test siswa yang belajar dengan model pembelajaran Mind Mapping adalah 88,53, lebih besar daripada nilai rata-rata post-test siswa yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction yaitu 76,25. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping memberikan dampak yang positif terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas X SMAN 2 Singaraja.Kata Kunci : Mind Mapping, Direct Instruction, Keterampilan Berpikir Kreatif This research was aims at describe the differences of creative thinking skills between group of pupil which use Mind Mapping learning model and Direct Instruction learning model in biology major on 1st grade of SMAN 2 Singaraja. Type of this research was quasi experiment. Population of this research were 135 student in 1st grade of SMAN 2 Singaraja in 2014/2015 academic year. Sample of this research were 39 student from X MIA 2 class and 39 student from X MIA 3 class. Creative thinking skills data were collected through essay test. Collected data were analyzed using descriptive statistic and analysis of covariances. The outcomes shown such a significant differences in creative thinking skills between student which use Mind Mapping learning model and Direct Instruction learning model. Mean of post-test of student which use Mind Mapping learning model is 88,53, bigger than mean of post-test of student which use Direct Instruction learning model, 76,25. It shows that Mind Mapping learning model give such a positive effect for creative thinking skills of 1st student in SMAN 2 Singaraja. keyword : Mind Mapping, Direct Instruction, Creative Thinking Skill
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR ., Ni Wayan Ernayanti; ., Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses belajar mengajar masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengimplementasikan model pembelajaran partisipatif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan perbedaan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain pretest postest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan adalah data pretest dan postest hasil belajar meliputi pemahaman dan sikap siswa. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANCOVA. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa (1) ada perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional, (2) ada perbedaan pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional, (3) ada perbedaan sikap dengan menggunakan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hal tersebut, guru biologi dianjurkan menggunakan model pembelajaran partisipatif.Kata Kunci : hasil belajar model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran partisipatif In the learning process there is still using conventional learning models. That is suspected to be one cause of low learning outcomes. One of the efforts is to implement participatory learning model. The research objective is to identify and describe the difference model of participatory learning and conventional learning model on learning outcomes. This research is a quasi-experimental research designed with non-equivalent pretest posttest control group design. The population was all students of class X. Samples were taken by simple random sampling technique. The data collected is pretest and posttest data from learning outcomes include students’ understanding and attitudes. Data were analyzed using descriptive statistics and MANCOVA. Based on data analysis found that (1) there are differences in learning outcomes by using participatory learning model and conventional learning model, (2) there is a difference of understanding by using participatory learning model and conventional learning model, (3) there are differences in attitudes by using participatory learning model and conventional learning model. Based on those above, the biology teachers are encouraged to use participatory learning model.keyword : learning outcomes conventional learning models and models of participatory learning
HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DENGAN KONDISI LINGKUNGAN DI HUTAN WISATA DASONG, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG ., Komang Desmi Indraswari; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) indeks keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong dan (2) hubungan keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) dengan kondisi lingkungan (faktor edafik dan klimatik) di Hutan Wisata Dasong. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan paku yang hidup di Hutan Wisata Dasong. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan paku yang tumbuh di bawah naungan tumbuhan inang yang tersentuh line transect dan tercakup ke dalam 30 titik sampel yang terbagi dalam tiga zona (Zona I, Zona II dan Zona III). Sampel faktor lingkungan yang diteliti adalah faktor edafik dan klimatik di sekitar titik sampel tumbuhan paku. Metode sampling yang digunakan adalah metode line transect. Keanekaragaman tumbuhan paku dianalisis berdasarkan indeks keanekaragaman Simpson. Analisis regresi ganda dilakukan untuk mengetahui korelasi antara keanekaragaman tumbuhan paku dengan kondisi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata indeks keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong pada masing-masing titik sampel bervariasi dari kategori sedang hingga tinggi. Indeks keanekaragaman tumbuhan paku pada Zona I, II, dan III berturut-turut adalah 0,8578, 0,8793, dan 0,8222. Secara keseluruhan, indeks keanekaragaman tumbuhan paku di Hutan Wisata Dasong adalah sebesar 0,8658 dengan kategori tinggi. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) dengan kondisi lingkungan (faktor edafik dan klimatik) di Hutan Wisata Dasong. Walau secara statistik tidak ada korelasi, namun secara ekologi ada hubungan antara keanekaragaman tumbuhan paku dengan faktor edafik dan klimatik.Kata Kunci : Keanekaragaman Paku (Pteridophyta), Faktor Edafik, Faktor Klimatik, Hutan Wisata Dasong. The aims of this research: (1) The diversity index of ferns (Pteridophyta) in Dasong Tourism Forest, and (2) the relationship of the diversity of ferns (Pteridophyta) with environmental conditions (factor edafic and climatic) in Dasong Tourism Forest. This research is an exploratory and correlational research. The population in this study are all species of ferns that live in Dasong Tourism Forest. The sample in this study are all species of ferns that grow in the shade of host plants that touched the line transect and included into the 30 sample points were divided into three zones (Zone I, Zone II and Zone III). To sample the environmental factors were edafic and climatic factors around the sample point of ferns. The sampling method used is the line transect method. Diversity of ferns analyzed by Simpson diversity index. Multiple regression analysis was conducted to determine the correlation between the diversity of ferns with environmental conditions. The results showed the average index of the diversity of ferns (Pteridophyta) in Dasong Tourism Forest at each sample point varies from medium to high category. Diversity index of ferns in Zone I, II, and III respectively are 0.8578, 0.8793, and 0.8222. Overall, the diversity index of ferns in Dasong Tourism Forest is at 0.8658 with high category. The results of multiple regression analysis showed that there was no relationship between the diversity of ferns (Pteridophyta) with environmental conditions (edafic and climatic factors) in Dasong Tourism Forest. Although statistically there is no correlation, but ecologically there is correlation between the diversity of ferns with edafic and climatic factors.keyword : Fern (Pteridophyta) Diversity, Edafic Factors, Climatic Factors, Dasong Tourism Forest.
ANALISIS KLUSTER DAN PERUBAHAN FLORISTIK PADA VEGETASI ZONASI NYEGARA GUNUNG DI KECAMATAN BANJAR ., Kadek Dedi Santa Putra; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) pola kluster yang terbentuk pada vegetasi zonasi nyegara gunung di Kecamatan Banjar, dan (2) pola perubahan floristik pada vegetasi zonasi nyegara gunung di Kecamatan Banjar. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan yang hidup pada vegetasi zonasi nyegara gunung di Kecamatan Banjar. Sampel dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan yang tercakup oleh kuadrat dengan ukuran 10 x 10 meter sebanyak 20 kuadrat yang diambil pada Zona I (0 mdpl), Zona II (310 mdpl), dan Zona III (620 mdpl). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Data dianalisis secara statistik ekologi. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) dendrogram pada Zona I membagi unit-unit sampling menjadi dua sub kluster yaitu sub kluster I dan sub kluster II. Sedangkan pada Zona II (310 mdpl) dan Zona III (620 mdpl) bentuk dendrogram yang dihasilkan hanya satu sub kluster yaitu sub kluster I. Pada dendrogram analisis kluster vegetasi memiliki nilai ambang batas dengan threshold I 0,00-10,00%; threshold II 10,00-50,00% dan threshold III di atas 50,00%. (2) Perubahan floristik yang terjadi diketahui bahwa 18 spesies termasuk kesebaran sempit. Dari 18 spesies, 11 spesies terdapat pada Zona I, 2 spesies pada Zona II, dan 5 spesies pada Zona III. 11 spesies termasuk kesebaran spektrum sedang. Dari 11 spesies, 1 spesies melingkupi Zona I dan II, 8 spesies melingkupi Zona II dan Zona III, dan 2 spesies melingkupi Zona I Dan Zona III.Kata Kunci : kluster, dendrogram, floristik, vegetasi The objectives of this study were to know about; (1) clusters pattern that were formed in nyegara gunung zoning of Kecamatan Banjar, and (2) the floristic change pattern of the nyegara gunung zoning of Kecamatan Banjar. The type of this study were explorative study. The population of this study were all of the plant-specieses that lived in vegetation zoning in Kecamatan Banjar. The samples of this study were all of the plant specieses that covered by square area by 10x10 metres as much as 20 squares that taken in Zone I (0 metre above the sea level), Zone II (310 metres above the sea level), dan Zone III (620 metres above the sea level). The sampling method that has been used was square method by the systematic sampling technique. The datas have been analyzed by the ecological statistic. The result of the study has shown that (1) the dendrogram in Zone I has devided the sampling units inti two sub-clusters that were sub-cluster I and sub-cluster II whilst in the Zone II (310 metres above the sea level) and Zone III (620 metres above the sea level), the dendrograms form were one sub-cluser that was sub-cluster I. in the dendrogram of the vegetation cluster analysis has the threshold values of; threshold I0,00-10,00%; threshold II 10,00-50,00% and threshold III over the 50,00%. (2) the floristic change that was occurred has known that 18 specieses included the narrow distribution. By the 18 specieses, 11 specieses were in the Zone I, 2 specieses were in the Zone II, and 5 specieses were in the Zone III. The 11 specieses included the medium spectrum. By the 11 specieses, 1 species has covered the Zone I and the Zone II, 8 specieses were covered the Zone II and the Zone III, and 2 specieses were covered the Zone I and the zone III.keyword : cluster, dendrogram, floristic, vegetation
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI INVERTEBRATA KELAS X Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia; Adnyana, P. Budi; Warpala, I. W. Sukra
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan keterampilan kerja ilmiah dan hasil belajar biologi secara bersam-sama terhadap siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional pada materi invertebrata kelas X, (2) mengetahui perbedaan keterampilan kerja ilmiah antara siswa yang dibelajarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional pada materi invertebrata kelas X dan (3) mengetahui perbedaan hasil biologi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional pada materi invertebrata kelas X. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group desain. Sampel penelitian adalah kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 di SMA Negeri 2 Banjar diambil dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian  adalah 66 orang. Data diambil dengan metode tes dan non tes sedangkan teknik analisis data yaitu Mancova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan kerja ilmiah dan hasil belajar biologi yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
PEMERAMAN PISANG (Musa Paradisiaca L.) KULTIVAR PISANG SUSU DENGAN VARIASI BERAT DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) DAN DURASI PEMERAMAN TERHADAP PERBEDAAN KADAR GULA REDUKSI ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium); (2) mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi durasi pemeraman; (3) mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat interaksi antara pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium) dan durasi pemeraman. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) berdasarkan pola penyusunan perlakuan faktorial 4x5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi berat daun gamal dan durasi pemeraman sedangkan variabel terikatnya adalah kadar gula reduksi. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali dengan total sampel yang digunakan adalah 70 sampel. Langkah-langkah pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua arah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari ketiga uji hipotesis ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium); (2) ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi durasi pemeraman; (3) ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat interaksi antara pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium) dan durasi pemeraman.Kata Kunci : pemeraman, pisang, daun gamal, gula reduksi The experiments conducted to determine: (1) the difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation; (2) the difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with variations in the duration of ripening; (3) the difference of reducing sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars as a result of the interaction between Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation and variations in the duration of ripening. This study is an experimental research with a completely randomized design (CRD) based on the pattern drafting 4x5 faktorian treatment. The independent variables in this study is Gliricidia leaves weight variation and duration of ripening while the dependent variable is a reducing sugar. Repetition done 3 times with a total sample used was 60. The steps of data collection consists of the preparation, implementation, and observation. Data were analyzed with SPSS using Analysis of Variance (ANOVA) in both directions. The results of this study indicate that the significance of the third test of the hypothesis ≤ 0.05. This shows that (1) there are difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation; (2) there are difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with variations in the duration of ripening; (3) there are difference of reducing sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars as a result of the interaction between Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation and variations in the duration of ripening. keyword : ripening, bananas, Gliricidia leaves, reducing sugar
PENGARUH BERAT BIJI LABU (Cucurbita moschata) PADA FERMENTASI KRIM SANTAN KELAPA TERHADAP VOLUME VCO ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd.; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengolahan kelapa menjadi minyak yang ada dimasyarakat masih dilakukan secara tradisional, pengolahan ini masih banyak memiliki kelemahan. Disisi lain pemanfaatan biji labu dalam masyarakat juga belum optimal. Seiring dengan berkembangnya teknologi ditemukan adanya minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). Salah satu teknik dalam pembuatan VCO adalah dengan cara fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan penambahan biji labu (Cucurbita moschata).Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui adanya perbedaan volume VCO hasil fermentasi krim santan kelapa menggunakan biji labu (Cucurbita moschata) dengan berat yang berbeda. (2) mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan ditinjau dari bilangan peroksida dan kadar asam lemak bebasnya. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 kali pengulangan untuk masing-masing sampel. Langkah-langkah pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan dan pelaksanaan penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Anava One Way menggunakan bantuan SPSS 21. Hasil analisis diperoleh nilai p sebesar 0,0001 yang berarti bahwa H1 diterima, yang menyatakan ada perbedaan volume VCO pada fermentasi krim santan kelapa menggunakan biji labu (Cucurbita moschata) dengan berat yang berbeda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa berat biji labu 15 g adalah berat yang optimal untuk volume VCO, karena memberikan hasil volume VCO yang optimal yaitu dengan rata-rata sebanyak 81,5 ml per 250 ml krim santan. VCO yang dihasilkan dalam kualitas baik, karena memiliki rata-rata bilangan peroksida 2,86 meq/Kg oil, dan kandungan rata-rata asam lemak bebas sebesar 0,21%. Kata Kunci : Kata Kunci: Biji Labu, Fermentasi, VCO The processing of coconuts into the oil remaining in the community is still done traditionally, this treatment still has many weaknesses. On the other hand the use of pumpkin seeds in the community is also not optimal. As the technology advances found their pure coconut oil or Virgin Coconut Oil (VCO). One technique in the manufacture of VCO is by fermentation. Fermentation is carried out with the addition of pumpkin seeds (Cucurbita moschata) The purpose of this research is (1) to know the difference in volume VCO creamy coconut milk fermented using pumpkin seeds (Cucurbita moschata) with different weights. (2) determine the quality of the resulting VCO terms of peroxide and free fatty acid levels. Type of this research is experimental research design used was completely randomized design (CRD) with 8 repetitions for each sample. The steps of data collection consists of preparation and conduct of the study. Data were analyzed with One Way Anova test using SPSS 21. The results of the analysis obtained p value of 0.0001, which means that H1 is accepted, stating there are differences in volume VCO fermenting coconut cream using pumpkin seeds (Cucurbita moschata) with weight different. Based on research conducted showed that the weight of 15 g pumpkin seeds are optimal weight for VCO volume, because it provides optimal results VCO volume is by an average of 81.5 ml per 250 ml coconut cream. VCO produced in good quality, because it has an average number of 2.86 meq peroxide / kg oil, and the average content of free fatty acids of 0.21%.keyword : Pumpkin seeds, Fermentation, VCO
KEEFEKTIVAN EKSTRAK KASAR UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) TEHADAP MORTALITAS LARVA RAYAP (Coptotermes curvignathus) ., Kadek Pina Destrya Lestari; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penlitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus) akibat pemberian variasi konsentrasi ekstrak kasar umbi gadung (Dioscorea hispida); (2) konsentrasi yang paling efektif terhadap mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus); dan (3) konsentrasi yang efektif dapat mematikan 50% larva rayap (Coptotermes curvignathus) berdasarkan Lethal Concentration. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan desain penelitian Randomized Post Test Only Control Group Design. Perbedaan konsentrasi ekstrak kasar umbi gadung (Dioscorea hispida) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 25%, 50%, dan 75%. Sampel yang digunakan adalah larva rayap (Coptotermes curvignathus) berjumlah 600 ekor. Data mortalitas larva rayap dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kruskal Wallis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus) akibat pemberian variasi konsentrasi ekstrak kasar umbi gadung (Dioscorea hispida); (2) Konsentrasi yang paling berpengaruh terhadap mortalitas larva rayap (Coptotermes curvignathus) adalah konsentrasi 25%; dan (3) Konsentrasi efektif yang dapat mematikan 50% larva rayap (Coptotermes curvignathus) berdasarkan Lethal Concentration adalah konsentrasi 31,34%.Kata Kunci : Ekstrak umbi gadung, Mortalitas larva, Rayap (Coptotermes curvignathus) The purpose of this research to know: (1) difference of termite larvae (Coptotermes curvignathus) mortality due to variation of concentration of crude extract of dioscorea tuber (Dioscorea hispida); (2) the most effective concentrations to mortality of larvae termites (Coptotermes curvignathus); and (3) the effective concentration kill 50% termite larvae (Coptotermes curvignathus) based on Lethal Concentration. This research type is true experimental with research design Randomized Post Test Only Control Group Design. The difference of concentration of crude extract of dioscorea tuber (Dioscorea hispida) used in this research was 0%, 25%, 50%, and 75%. The sample used is larvae termites (Coptotermes curvignathus) of 600 tail. Mortality of larvae termite were analyzed using Kruskal Wallis statistical test. The results of this study show that: (1) there is a difference in mortality of larvae of termite (Coptotermes curvignathus) due to variation concentration of crude extract of dioscorea tuber (Dioscorea hispida); (2) the most effective concentration to mortality of larvae termites (Coptotermes curvignathus) is 25% concentration; and (3) the effective concentration kill 50% larvae of termites (Coptotermes curvignathus) based on Lethal Concentration is 31,34% concentration.keyword : Dioscorea tuber extract, Mortality of larvae, Termites (Coptotermes curvignathus)
KOMPARASI MAKE A MATCH DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP ., Ni Wayan Lina Astiani; ., Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pebedaan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa secara bersama-sama antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT), (2) mengetahui perbedaan motivasi belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT), dan (3) mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research) dengan rancangan non equivalent pre test-post test control group design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes Teknik analisis data yang digunkan adalah Multivariate analysis of covariance (Mancova). Hasil penelitian ini menunjukan taraf signifikansi dari uji Mancova adalah P
RESPON PERILAKU SERANGGA PENGGEREK (Hypotenemeus hampei) TERHADAP PERANGKAP WARNA YANG BERBEDA SEBAGAI PENGENDALI HAMA BUAH KOPI (Robusta Arabica) DI PERKEBUNAN KOPI ROBUSTA, KECAMATAN PUPUAN, TABANAN, BALI Pambudi, RA; Citrawathi, Desak Made; Warpala, I Wayan Sukra
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui respon perilaku serangga penggerek (Hypotenemeus hampei) terhadap perangkap warna merah, warna kuning dan warna putih dan (2) mengetahui warna yang paling efektif digunakan dalam menangkap serangga penggerek. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian eksploratif dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dan bertempat di perkebunan kopi robusta Kecamatan Pupuan. Subjek yang diteliti pada penelitian ini adalah Hypotenemeus hampei pada fase imago sedangkan objek yang diteliti pada penelitian ini adalah respon gerak Hypotenemeus hampei terhadap perangkap warna merah, warna kuning dan warna putih. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) respon Hypotenemeus hampei pada perangkap merah berupa gerakan berputar-putar dan masuk kedalam perangkap, pada perangkap kuning berupa gerakan berputar-putar dan terbang naik turun sebelum masuk atau menjauhi perangkap sedangkan pada perangkap putih berupa gerakan naik turun sebelum masuk atau menjauhi perangkap dan (2) Hasil tangkapan pada masing-masing perangkap warna menunjukan bawa perangkap merah adalah warna yang paling efektif dalam menarik Hypotenemeus hampei dengan jumlah persentase 54%, pada perangkap kuning sebanyak 25 % dan warna putih sebanyak 20%.
Co-Authors ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., DEWA AYU MADE MAHAYUNI ., Hasby Wahid Harris ., Hema Alini Manihuruk ., I Gede Eka Saputra ., I GUSTI AYU ARINI WIADNYANI ., I KETUT SUARTIKA ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I NYOMAN SUARSANA ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., I Putu Wahyu Iswara ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Iftitah Hanim ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Pina Destrya Lestari ., Kadek Tirta Yasa ., Komang Desmi Indraswari ., Lailatus Saadah ., Luh Ratna Susanti ., Mairista Oshi Damadi Putu ., Monika Megawati Ferdiana Dara ., NI KOMANG SURYANI ., Ni Luh Gita Cahyani ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Santi Indrayani ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani ., NI MADE AYU RATNA PARWATHI ., Ni Made Dwi Pradnyani ., NI MADE RUMITHI ., Ni Nyoman Sri Noviantari ., Ni Wayan Ernayanti ., Ni Wayan Lina Astiani ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. ., PUTU AYU PARYAWATI A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Aniek Suryanti Kusuma Artini, Rai Juni Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia Bima Apry Anggara Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Gede Hendra Divayana, Dewa Gede Hendra Dewi, Luh Gede Wulan Kurnia Erlina, Nia EVY MAYA STEFANY . Firda Alani Fitri . Firda Alani Fitri ., Firda Alani Fitri Gusti Putu Arya Arimbawa Hadawiyah, Ruhul Hasby Wahid Harris . Hema Alini Manihuruk . I Gede Eka Saputra . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Suartama I Komang Sudarma I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I M. Budiyasa I Made Candiasa I Made Indra Adhi Wikanta I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Made Tegeh I Nyoman Bagus Suweta Nugraha I Nyoman Jampel I Nyoman Kanca I Nyoman Suarsana I Nyoman Widhi Adnyana I Nyoman Wijana I Putu Aditya Widharma Satya Aditya I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I PUTU LIANATA . I Putu Tresna Windhu Windhu I Putu Wahyu Iswara . I W. Santyasa I WAYAN MUDAYANTA . I Wayan Santyasa Ida Ayu Indah Udiantari Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Ida Ermiana Iftitah Hanim . IGD Angga Praditya IW Yuliantara Juni Artawan I Kadek . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Pina Destrya Lestari . Kadek Tirta Yasa . Kadek Yogi Parta Lesmana Ketut Agustini Ketut Srie Marhaeni Julyasih KOMANG ANIK SUGIANI . Komang Desmi Indraswari . Lailatus Saadah . LP Ayu Arsih Trisna Dewi Luh Kompyang Sukewati . Luh Kompyang Sukewati ., Luh Kompyang Sukewati Luh Putu Emitha Upadianti . Luh Ratna Susanti . M.Ed. M.Pd Prof. Dr. Sukadi . M.Or. S.Pd. Gede Eka Budi Darmawan . M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . Made Diah Angendari Made Hery Santosa MADE KARTIKA DEWI . Mairista Oshi Damadi Putu . Marini, Ni Komang Tri Monika Megawati Ferdiana Dara . Mulyadiharja, S Naswan Suharsono NI GUSTI AYU MADE MURNI MAHERDI . Ni Komang Prasinta Nusantari . NI KOMANG SURYANI . Ni Luh Gita Cahyani . Ni Luh Komang Rai Touryantini . Ni Luh Novi Yuni Ari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Santi Indrayani . Ni Luh Sinta Kusuma Wardani . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Dwi Pradnyani . Ni Made Niki Suhardini . Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Nyoman Sri Noviantari . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian Ni Putu Ristiati Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Putu Yulia Asri Pratiwi Ni Wayan Ernayanti . Ni Wayan Lina Astiani . Ni Wayan Nursarita Prasistayanti Ni Wayan Septiari . NI WAYAN SUTARMI . Ni Wayan Winasih ., Ni Wayan Winasih Nia Erlina NP Sri Ratna Dewi P. Budi Adnyana P. Budi Adnyana Pambudi, RA Pingky Fitria Syahrani Praditya, IGD Angga Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Puji Ariyati Putu Budi Adnyana Putu Diah Asparini PUTU NOVI KURNIAWATI . Putu Novi Kurniawati ., Putu Novi Kurniawati Putu Prima Juniartina RA Pambudi Rai Juni Artini Ratna Dewi, NP Sri Ruhul Hadawiyah S Mulyadiharja S Mulyadiharja S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Sindu, I Gede Partha Trisna Dewi, LP Ayu Arsih Tutut Widyawati Udiantari, Ida Ayu Indah Vidia, Ratna Mei Wahyu Hidayat Widiartha, Komang Kurniawan Widyawati, Tutut Wilandari, Putu Ayu Desi Yuliandari, Sri Ayu Yuliantara, IW Zhaoqiong W. U.