Claim Missing Document
Check
Articles

Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Di Hutan Wisata Dasong, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ., I Gede Eka Saputra; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi spesies tumbuhan lumut (Bryophyta) di Hutan Wisata Dasong dan (2) besar indeks keanekaragaman jenis tumbuhan lumut (Bryophyta) di Hutan Wisata Dasong. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tumbuhan lumut (Bryophyta) di Hutan Wisata Dasong. Sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan lumut di Hutan Wisata Dasong yang tercakup oleh 30 titik sampel yang terbagi dalam tiga wilayah (bawah, tengah dan atas). Metode sampling yang digunakan adalah metode line transect. Untuk mengetahui komposisi spesies dilakukan penghitungan jumlah individu dan densitas relatif masing-masing spesies, sedangkan untuk menghitung keanekaragaman jenis menggunakan Indeks Simpson. Komposisi spesies tumbuhan lumut yang ditemukan terdiri atas 13 spesies dari 8 famili dengan total 851 individu. Pada Zona I spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Cryptodicranum armitii (27,50%), sedangkan yang terendah adalah Trismegistia sp. (2,14%). Pada Zona II spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Hypnum ichnotocladum (19,08%), sedangkan yang terendah adalah Bryohumbertia walkeri (2,83%). Pada Zona III spesies dengan densitas relatif tertinggi yaitu Hypnum plumaeforme (26,74%), sedangkan yang terendah adalah Pyrrobryum spiniforme (1,39%). Secara keseluruhan spesies yang memiliki densitas relatif tertinggi adalah Hypnum plumaeforme (18,80%), sedangkan yang terendah adalah Bazzania sp. (1,06%). Indeks keanekaragaman tumbuhan lumut pada Zona I indeks keanekaragaman sebesar 0,4583, pada Zona II indeks keanekaragaman sebesar 0,6019, dan pada Zona III indeks keanekaragaman sebesar 0,5641. Indeks keanekaragaman tumbuhan lumut secara keseluruhan adalah sebesar 0,8783 dengan kategori tinggi.Kata Kunci : Keanekaragaman Spesies, Komposisi Jenis, Lumut (Bryophyta) This research aim to know: (1) the species composition of moss (Bryophytes) in Dasong Tourism Forest and (2) species diversity index of moss (Bryophytes) in Dasong Tourism Forest. This research is an exploratory research. The population in this study were all moss in Dasong Tourism Forest. The sample in this research is a moss in Dasong Tourism Forest that covered by 30 sample points are divided into three areas (Zone I, Zone II and Zone III). The sampling method used is the line transect method. To determine the species composition is by count the number of individuals and the relative density of each species, while for calculating species diversity using Simpson index. The species composition of moss that found consists of 13 species of 8 family with a total of 851 individuals. In Zone I species with the highest relative density is Cryptodicranum armitii (27,50%), whereas the lowest was Trismegistia sp. (2,14%). In Zone II species with the highest relative density is Hypnum ichnotocladum (19,08%), whereas the lowest was Bryohumbertia walkeri (2,83%). In Zone III species with the highest relative density is Hypnum plumaeforme (26,74%), whereas the lowest was Pyrrobryum spiniforme (1,39%). Overall species with the highest relative density is Hypnum plumaeforme (18,80%), and the lowest was Bazzania sp. (1,06%). Moss diversity index in Zone I the diversity index is 0,4583, in Zone II the diversity index is 0,6019, and in Zone III the diversity index is 0,5641. In generally the moss diversity index is 0,8783 with a high category.keyword : Species Diversity, Species Composition, Moss (Bryophytes)
MODEL SIKLUS BELAJAR 7E BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI EKSKRESI KELAS XI SMA NEGERI 3 SINGARAJA ., Luh Putu Emitha Upadianti; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) motivasi belajar, (2) hasil belajar, dan (3) motivasi dan hasil belajar biologi pada materi ekskresi, pelajaran biologi antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model siklus belajar 7E berbantuan media video dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung berbantuan media video. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan The Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian berjumlah 101 siswa, dengan sampel penelitian yang digunakan adalah 48 orang, yang terdistribusi kedalam dua kelas. Dua instrumen pokok penelitian ini yaitu angket motivasi belajar dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh berupa respon siswa terhadap pertanyaan pada angket motivasi belajar, dan nilai tes hasil belajar siswa pada materi ekskresi, mata pelajaran biologi. Data dianalisis dalam dua tahap yaitu deskriptif dan uji hipotesis digunakan uji MANCOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model siklus belajar 7E berbantuan media video lebih positif dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media video, (2) hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model siklus belajar 7E berbantuan media video lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan mengunakan model pembelajaran langsung berbantuan media video, dan (3) terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model siklus belajar 7E berbantuan media video dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media video.Kata Kunci : siklus belajar 7E, pembelajaran langsung, media video, motivasi, hasil belajar The aims of this study was to analyze the differences between: (1) learning motivation, (2) learning achievement, and (3) motivation and learning achievement on excretion topic of biology subject between the student who learned using 7E Learning Cycle Model that assisted by video media and the students who learned using Direct Instruction that assisted by video media. This quasy-exerimental study using The Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The population number of this study was 101 students, with samples number were 48 students that distributed into two classes. Two main research instruments were learning motivation questionnaire, and learning achievement test. Data collected was in the form of students’ respon to the questions on the learning motivation questionnaire, and students’ mark on excretion topics of biology subjects. Data were analyzed in two steps, they were descriptive statistics and hypothesis was tested using MANCOVA statistic analysis. The result of this study shows that: (1) learning motivation and (2) mean of students’ mark on excretion topic of biology subject among the students who learned using 7E Learning Cycle Model which assisted by video media is more positive and higher than the students who learned using Direct Instruction which assisted by video media. (3) There is different motivation and learning achievement between the students who learned using 7E Learning Cycle Model which assisted by video media and the students who learned using Direct Instruction which assisted by video media. keyword : 7E learning cycle model, direct instruction model, video media, motivation, learning achievement.
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN BERBASIS PARAMETER VEGETASI DAN EDAFIK DI KAWASAN WISATA PURA PENULISAN DESA SUKAWANA KECAMATAN KINTAMANI BANGLI ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas lingkungan ditinjau dari parameter vegetasi yaitu crown cover, densitas, dan stratifikasi, dan parameter edafik meliputi tekstur tanah, dan kemiringan lahan di kawasan wisata Pura Penulisan, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Bangli. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh vegetasi dan edafik yang meliputi crown cover, densitas, stratifikasi, tektur tanah, dan kemiringan lahan, yang ada di lingkungan sekitar kawasan wisata Pura Penulisan. Sampel parameter vegetasi dalam penelitian ini adalah area yang tercover dalam kuadrat. Sampel dari parameter edafik diambil pada masing-masing kuadrat. Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu metode kuadrat dengan teknik sitematik sampling. Data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas lingkungan di kawasan wisata Pura Penulisan secara umum tergolong ke dalam kualitas buruk. Ditinjau dari masing-masing parameter, diketahui bahwa : (1) kualitas lingkungan berdasarkan crown cover tergolong ke dalam kualitas baik, (2) kualitas lingkungan berdasarkan densitas tergolong ke dalam kualitas sedang, (3) kualitas lingkungan berdasarkan stratifikasi tergolong ke dalam kualitas sedang, (4) kualitas lingkungan berdasarkan tekstur tanah tergolong ke dalam kualitas buruk, dan (5) kualitas lingkungan berdasarkan kemiringan lahan tergolong ke dalam kualitas buruk.Kata Kunci : Edafik, kualitas lingkungan, dan vegetasi The purpose of this research was to know the quality of the environment in terms of vegetation parameters, such as crown cover, density, and stratification, and edaphic parameters include soil texture and slope in the tourist area of Penulisan Temple, Sukawana village, Kintamani, Bangli. This research is exploratory. The population in this research were all vegetation and edaphic include crown cover, density, stratification, soil texture and slope around Penulisan Temple tourist area. Samples of vegetation parameters is an area that is covered in quadrat and samples of edaphic parameters collected in each quadrat. Method of collecting data used quadrat method with systematic sampling techniques. The data analyzed by descriptive statistical. The results of this research are the environmental quality of Pura Penulisan tourist area generally is bad. Observed from each parameters, that know (1) the environmental quality is good based on its crown cover, (2) the environmental quality is medium based on density, (3) the environmental quality is medium based on stratification, (4) the environmental quality is bad based on soil texture, and (5) the environmental quality is bad based on slopekeyword : Edaphic, environmental quality, and vegetation
PEMANFAATAN KULIT BUAH COKLAT UNTUK PEMERAMAN BUAH MANGGA DITINJAU DARI KADAR GLUKOSA DAN VITAMIN C ., I Putu Wahyu Iswara; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi dan kadar vitamin C pada buah mangga akibat durasi pemeraman yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah durasi waktu pemeraman sedangkan variabel terikatnya adalah kadar gula reduksi dan kadar vitamin C. Pengulangan dilakukan sebanyak 4 kali dengan total sampel 28, dengan penambahan sampel pemeraman menggunakan karbit sebanyak 7 sampel. Tahapan dari penelitian ini adalah persiapan, pelaksanaan (pengamatan morfologi dan anatomi buah, uji kandungan gula reduksi menggunakan metode Nelson-Somogyi, dan uji kandungan vitamin C menggunakan metode titrasi iodin), serta analisis data (analisis data utama menggunakan uji MANOVA, dengan melakukan uji prasyarat diantaranya uji normalitas, uji homogenitas dan uji multikolinieritas). Dari hasil uji hipotesis didapatkan bahwa ada perbedaan kadar gula reduksi dan kadar vitamin C akibat durasi pemeraman yang berbeda. Kandungan kadar gula reduksi pada buah mangga cenderung meningkat sedangkan kandungan kadar vitamin C cenderung menurun.Kata Kunci : buah mangga, gua reduksi, vitamin C, durasi pemeraman This study aims to determine the differences in reducing sugar and vitamin C in mangoes fruit ripening due to a different duration. This study was an experimental study with a completely randomized design. The independent variables in this study is the duration of the curing time while the dependent variable is a reducing sugar and vitamin C. Repetition performed 4 times with total of 28 samples, with the addition of curing samples using carbide as much as 7 samples. The stages of this research is the preparation, implementation (observations of morphology and anatomy of the fruit, reducing sugar content test using the Nelson-Somogyi method, and vitamin C content test using iodine titration method), as well as data analysis (data analysis using MANOVA test, to test the prerequisite including normality test, homogeneity test and multicolinearity test). From the test results showed that the hypothesis of there was difference in reducing sugar and vitamin C levels due to different ripening duration. The content of reducing sugar in fruit mango tends is increase while the content of vitamin C tend is decrease.keyword : mango fruit, reducing sugar, vitamin C, duration of ripening
HUBUNGAN MASA PENANGKARAN DENGAN POWER STROKE TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) SAAT PELEPASAN DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA ., Ni Luh Gita Cahyani; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.; ., Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penangkaran di Situs Konservasi Penyu Pantai Penimbangan Singaraja dan untuk mengetahui hubungan masa penangkaran dengan power stroke tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 6 ekor tukik untuk setiap waktu pengamatan dari seluruh populasi tukik yang menetas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi atau pengamatan yang dilakukan melalui pengamatan dan penghitungan secara langsung terhadap power stroke tukik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menghitung rata-rata power stroke per 30 detik. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rerata power stroke tukik pada minggu I dan minggu II selama masa penangkaran. Beda frekuensi power stroke untuk sarang nomor 14 di minggu I dan minggu II mencapai 26,59%. Rerata power stroke menurun dari 178 kali di minggu pertama menjadi 131 kali di minggu kedua. Beda frekuensi power stroke untuk sarang nomor 15 di minggu pertama dan minggu kedua mencapai 26,31%. Rerata power stroke menurun dari 177 kali di minggu pertama menjadi 131 kali di minggu kedua. Penurunan power stroke selama masa penangkaran dikarenakan kandungan yolk pada tukik berkurang di setiap minggunya. Sementara pada pengamatan tingkah laku (pergerakan flipper depan), selama bergerak tukik cenderung menggunakan flipper depan karena flipper depan memang difungsikan untuk membantu pergerakan tukik. Sementara flipper belakang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan atau sebagai kendali.Kata Kunci : masa penangkaran, power stroke, penyu lekang, Pantai Penimbangan. The aims of this research are to determine the condition of turtle conservation site at Penimbangan beach Singaraja and to know the correlation of captive period with power stroke turtles (Lepidochelys olivacea). Sample in this research is taken as many as 6 turtles for every time observation from all population of hatchling turtle. The method used in this study is observation and direct counting of power stroke. Data collection techniques performed by calculating the average power stroke per 30 seconds. The data of the research were analyzed using descriptive analysis. The results showed that there was an average difference between power stroke in one week and two weeks during captive period. The power stroke frequency difference for nest number 14 in one week and two weeks reaches 26.59%. The average power stroke decreased from 178 times in the first week to 131 times in the second week. Different frequency of power stroke for nest number 15 in first week and second week reached 26.31%. The average power stroke decreased from 177 times in the first week to 131 times in the second week. Decreased power stroke during the captivity due to the yolk content in the hatchling is reduced in every week. While in the observation of behavior (movement of the front flipper), during the move the hatchling tend to use the front flipper because the front flipper is enabled to help the movement of hatchling. While the rear flipper serves as a balance regulator or as a control.keyword : captive period, power stroke, olive ridley turtle, Penimbangan beach.
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI HUTAN WISATA DASONG, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong dan (2) besar indeks keanekaragaman jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tumbuhan paku di Hutan Wisata Dasong. Sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan paku di Hutan Wisata Dasong yang tercakup oleh 30 titik sampel yang terbagi dalam tiga wilayah (bawah, tengah dan atas). Metode sampling yang digunakan adalah metode line transect. Untuk mengetahui komposisi spesies dilakukan penghitungan jumlah individu dan densitas relatif masing-masing spesies, sedangkan untuk menghitung keanekaragaman jenis menggunakan Indeks Simpson. Komposisi spesies tumbuhan paku yang ditemukan terdiri atas 11 spesies dari 8 familia dengan total 526 individu pada area cuplikan seluas 30 m2. Pada Zona I spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Diplazium esculentum (23,59%), sedangkan yang terendah adalah Pteris vittata (3,37%). Pada Zona II spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Pteridium aquilinum (21,14%), sedangkan yang terendah adalah Lygodium flexuosum (2,28%). Pada Zona III spesies dengan densitas relatif tertinggi yaitu Pteridium aquilinum (36,41%), sedangkan yang terendah adalah Adiantum tenerum (1,15%). Secara keseluruhan spesies yang memiliki densitas relatif tertinggi adalah Pteridium aquilinum (26,62%), sedangkan yang terendah adalah Pteris vittata (3,61%). Indeks keanekaragaman tumbuhan paku pada masing-masing titik sampel secara rata-rata adalah sebesar 0,6440. Indeks keanekaragaman pada Zona I sebesar 0,8578, pada Zona II sebesar 0,8793, dan pada Zona III sebesar 0,8222. Indeks keanekaragaman tumbuhan paku secara keseluruhan adalah sebesar 0,8658 dengan kategori tinggi.Kata Kunci : keanekaragaman jenis, komposisi spesies, paku (Pteridophyta) This research aims to determine: (1) the species composition of ferns (Pteridophytes) in Dasong Tourism Forest and (2) species diversity index of ferns (Pteridophytes) in Dasong Tourism Forest. This research is an exploratory research. The population in this research were all ferns in Dasong Tourism Forest. The sample in this research is a fern in Dasong Tourism Forest that covered by 30 sample points are divided into three areas (Zone I, Zone II and Zone III). The sampling method used is the line transect method. To determine the species composition is by count the number of individuals and the relative density of each species, while for calculating species diversity using Simpson Index. The species composition of fern that found consists of 11 species of 8 family with a total of 526 individuals in an area of 30 m2. In Zone I species with the highest relative density is Diplazium esculentum (23.59%), whereas the lowest was Pteris vittata (3.37%). In Zone II species with the highest relative density is Pteridium aquilinum (21.14%), whereas the lowest was Lygodium flexuosum (2.28%). In Zone III species with the highest relative density is Pteridium aquilinum (36.41%), whereas the lowest was Adiantum tenerum (1.15%). Overall species with the highest relative density is Pteridium aquilinum (26.62%), and the lowest was Pteris vittata (3.61%). Fern diversity index for each of the sample point according to the average amounted to 0.6440. The diversity index in Zone I is 0.8578, in Zone II is 0.8793, and in Zone is 0.8222. In generally the fern diversity index is 0.8658 with a high category.keyword : species diversity, species composition, fern (Pteridophytes)
Group Investigation and Explicit learning Models in Learning Physics at Senior High Schools I Wayan Santyasa; I Nyoman Kanca; I Wayan Sukra Warpala; I Komang Sudarma
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 5 No 2 (2019): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 5 Issue 2, D
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.324 KB) | DOI: 10.21009/1.05216

Abstract

Physics teaching in high school is still dominated by explicit learning models, relatively rarely empowering the potential of group inquiry based on social interaction. This has become one of the reasons for the lack of optimal student learning products. This study aimed to analyze the difference of effect between the group investigation (GI) model and the explicit learning (EL) model in achieving critical thinking skill, social attitude, spiritual attitudes, and student character in learning physics. To achieve this goal, a quasi-experimental study was conducted using a nonequivalence posttest only control group design. The study population was 16 classes (566 people) XI MIPA class students who came from two SMAs, namely 8 classes (280 students) SMA 1 Tabanan and 8 classes (286 students) SMA 1 Kediri Tabanan. The sample in each high school consisted of 2 classes selected by a random assignment technique. The whole sample was 4 classes (140 students, or 24.73% of the total population), 2 classes learned with GI model and 2 classes with the EL model, each learned sound wave and lightwave. Data on students' critical thinking skill was collected by 12 items test. Data on students’ social attitude, spiritual attitude, and character were collected with a social attitude questionnaire which consists of 30 items, a spiritual attitude questionnaire which consists of 30 items, and a character questionnaire which consists of 18 items. The research data were analyzed by one way MANOVA. The results showed that the GI model had a higher effect than the EL model in achieving critical thinking skill, social attitude, spiritual attitude, and the character of the students in learning sound wave and lightwave in high school physics.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI I Nyoman Suarsana; Naswan Suharsono; I Wayan Sukra Warpala
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.855 KB)

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan perbedaan kemandirian belajar dan prestasi belajar biologi siswa secara bersama-sama antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran langsung setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel kemandirian belajar dan prestasi belajar. 2. mendeskripsikan perbedaan kemandirian belajar antara kelompok siswa yang belajar    dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran langsung setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel kemandirian belajar.3. Mendeskripsikan perbedaan prestasi belajar biologi antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran langsung setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel prestasi belajarmendeskripsikan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kubu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pre-test-post-test nonequivalent control group design.  Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kubu tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa 74 orang. Sampel sebanyak dua kelas diambil menggunakan teknik group simple random sampling. Sampel yang terpilih adalah Kelas XI IPA2 sebagai kelompok eksperimen dan Kelas IXI IPA1 sebagai kelompok kontrol. Data kemandirian belajar dikumpulkan dengan angket, dan data prestasi belajar biologi dikumpulkan dengan tes. Data kemandirian belajar awal dan prestasi belajar awal dikumpulkan sebelum eksperimen, dan data kemandirian belajar dan prestasi belajar dikumpulkan pada akhir perlakuan. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan Uji MANCOVA pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan: 1) setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel kemandirian belajar dan prestasi belajar biologi terdapat perbedaan kemandirian belajar dan prestasi belajar biologi siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung, 2) setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel kemandirian belajar terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang belajar dan model pembelajaran langsung, 3) setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel prestasi belajar biologi terdapat perbedaan prestasi belajar biologi siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsungKata kunci: model pembelajaran, inkuiri terbimbing, kemandirian belajar, prestasi belajar biologi AbstractThis research aimed at 1. Describing the difference  of learning independence and students achievement in biology between students learning with guided inquiry learning model and direct learning model after controlled, treatment with learning independence and learning achiesement covariable, 2. Describing the difference of learning independence between students who learn with guided inquiry learning model and direct learning model after controlled treatment with learning independence covariable, 3. Describing the difference of learning achievement in biology between students who lear with guided inquiry learning model and direct learning model who after treatment controlled by learning achievement covariable. This is a quasi-experimental research with nonequivalent pre-test-post-test only control group design. The populations were the eleven grade science students of SMAN 1 Kubu in the academic year 2016/2017. There were 3 classes with 74 students. This research used simple random sampling. The designated samples were class XI IPA2 as experimental group and class XI IPA1 as control group. The data of learning independence were collected through questionnaires and data of students’ achievement on biology through test. The data of early learning independence and students’ achievement on biology were collected before experiment, and the learning independence ability data were gained at the end of treatment. Data were analyzed through descriptive statistics and MANCOVA test at 5 % level. The results of the research showed that (1) after treatment was controlled by prior learning independence and students’ achievement on biology of students as a covariable the learning independence and students’ achievement on biology of the students learning with guided inquiry Learning Model were better than the students learning with direct learning model. (2) after treatment was controlled by prior learning independence of students as a covariable the learning independence of the students learning with guided inquiry Learning Model were better than the students learning with direct learning model.(3) after treatment was controlled by prior students’ achievement on biology of students as a covariable the students’ achievement on biology of the students learning with guided inquiry Learning Model were better than the students learning with direct learning model.Keywords: Guided inquiry, independent learning, students’ achievement on biology
Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Dengan Seting Kooperatif GI Pada Mata Pelajaran Biologi Siswa SMA BI Ida Bagus Putu Arnyana; I Wayan Sukra Warpala; Made Hery Santosa
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 42 No 3 (2009)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.046 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v42i3 Okt.1754

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran bilingual yang dapat diterapkan di sekolah R SMA BI. Prosedur pengembangan mengacu model Dick and Cary (1990) secara garis besar dibagi menjadi: (1) mengidentifikasi kurikulum, (2) analisis keadaan R SMA BI di Bali saat ini, (3) menyusun draf model, dan (4) uji model berupa uji ahli. Hasilnya ada-lah model pembelajaran bilingual preview-review dengan seting kooperatif GI untuk meningkat-kan kompetensi, kemampuan berpikir kritis, dan Bahasa Inggris pada mata pelajaran Biologi siswa SMA. Sesuai hasil penilaian oleh tim ahli, model pembelajaran yang dikembangkan ini dapat diterapkan di R SMA BI yang kemampuan berbahasa Inggris siswa dan guru masih lemah.Kata Kunci: model pembelajaran bilingual preview-review, seting kooperatif GI
PENGARUH STRATEGI BELAJAR MURDER (MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW) DENGAN SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 AMLAPURA TAHUN AJARAN 2013/2014 Ni Komang Prasinta Nusantari .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3494

Abstract

TTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi belajar MURDER dengan setting pembelajaran kooperatif STAD dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep Biologi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan pre-test post-test control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siwa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Amlapura yang terdistrbusi ke dalam 5 kelas dengan jumlah populasi 160 orang. Sampel diambil menggunakan teknik penempatan secara acak (random assignment). Dari hasil pengacakan diperoleh 64 siswa sebagai sampel yang terdistribusi ke dalam 2 kelas yaitu kelas XI IPA 3 ditetapkan sebagai kelas strategi belajar MURDER setting pembelajaran kooperatif STAD dan kelas XI IPA 5 ditetapkan sebagai kelas pembelajaran konvensional, yang masing-masing kelas berjumlah 32 siswa. Data yang diperlukan adalah data pemahaman konsep siswa yang dikumpulkan dalam bentuk tes pemahaman konsep biologi. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis kovarian (ANAKOVA) satu jalur. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan (p
Co-Authors ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., DEWA AYU MADE MAHAYUNI ., Hasby Wahid Harris ., Hema Alini Manihuruk ., I Gede Eka Saputra ., I GUSTI AYU ARINI WIADNYANI ., I KETUT SUARTIKA ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I NYOMAN SUARSANA ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., I Putu Wahyu Iswara ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Iftitah Hanim ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Pina Destrya Lestari ., Kadek Tirta Yasa ., Komang Desmi Indraswari ., Lailatus Saadah ., Luh Ratna Susanti ., Mairista Oshi Damadi Putu ., Monika Megawati Ferdiana Dara ., NI KOMANG SURYANI ., Ni Luh Gita Cahyani ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Santi Indrayani ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani ., NI MADE AYU RATNA PARWATHI ., Ni Made Dwi Pradnyani ., NI MADE RUMITHI ., Ni Nyoman Sri Noviantari ., Ni Wayan Ernayanti ., Ni Wayan Lina Astiani ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. ., PUTU AYU PARYAWATI A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Aniek Suryanti Kusuma Artini, Rai Juni Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia Bima Apry Anggara Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Gede Hendra Divayana, Dewa Gede Hendra Dewi, Luh Gede Wulan Kurnia Erlina, Nia EVY MAYA STEFANY . Firda Alani Fitri . Firda Alani Fitri ., Firda Alani Fitri Gusti Putu Arya Arimbawa Hadawiyah, Ruhul Hasby Wahid Harris . Hema Alini Manihuruk . I Gede Eka Saputra . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Suartama I Komang Sudarma I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I M. Budiyasa I Made Candiasa I Made Indra Adhi Wikanta I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Made Tegeh I Nyoman Bagus Suweta Nugraha I Nyoman Jampel I Nyoman Kanca I Nyoman Suarsana I Nyoman Widhi Adnyana I Nyoman Wijana I Putu Aditya Widharma Satya Aditya I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I PUTU LIANATA . I Putu Tresna Windhu Windhu I Putu Wahyu Iswara . I W. Santyasa I WAYAN MUDAYANTA . I Wayan Santyasa Ida Ayu Indah Udiantari Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Ida Ermiana Iftitah Hanim . IGD Angga Praditya IW Yuliantara Juni Artawan I Kadek . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Pina Destrya Lestari . Kadek Tirta Yasa . Kadek Yogi Parta Lesmana Ketut Agustini Ketut Srie Marhaeni Julyasih KOMANG ANIK SUGIANI . Komang Desmi Indraswari . Lailatus Saadah . LP Ayu Arsih Trisna Dewi Luh Kompyang Sukewati . Luh Kompyang Sukewati ., Luh Kompyang Sukewati Luh Putu Emitha Upadianti . Luh Ratna Susanti . M.Ed. M.Pd Prof. Dr. Sukadi . M.Or. S.Pd. Gede Eka Budi Darmawan . M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . Made Diah Angendari Made Hery Santosa MADE KARTIKA DEWI . Mairista Oshi Damadi Putu . Marini, Ni Komang Tri Monika Megawati Ferdiana Dara . Mulyadiharja, S Naswan Suharsono NI GUSTI AYU MADE MURNI MAHERDI . Ni Komang Prasinta Nusantari . NI KOMANG SURYANI . Ni Luh Gita Cahyani . Ni Luh Komang Rai Touryantini . Ni Luh Novi Yuni Ari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Santi Indrayani . Ni Luh Sinta Kusuma Wardani . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Dwi Pradnyani . Ni Made Niki Suhardini . Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Nyoman Sri Noviantari . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian Ni Putu Ristiati Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Putu Yulia Asri Pratiwi Ni Wayan Ernayanti . Ni Wayan Lina Astiani . Ni Wayan Nursarita Prasistayanti Ni Wayan Septiari . NI WAYAN SUTARMI . Ni Wayan Winasih ., Ni Wayan Winasih Nia Erlina NP Sri Ratna Dewi P. Budi Adnyana P. Budi Adnyana Pambudi, RA Pingky Fitria Syahrani Praditya, IGD Angga Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Puji Ariyati Putu Budi Adnyana Putu Diah Asparini PUTU NOVI KURNIAWATI . Putu Novi Kurniawati ., Putu Novi Kurniawati Putu Prima Juniartina RA Pambudi Rai Juni Artini Ratna Dewi, NP Sri Ruhul Hadawiyah S Mulyadiharja S Mulyadiharja S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Sindu, I Gede Partha Trisna Dewi, LP Ayu Arsih Tutut Widyawati Udiantari, Ida Ayu Indah Vidia, Ratna Mei Wahyu Hidayat Widiartha, Komang Kurniawan Widyawati, Tutut Wilandari, Putu Ayu Desi Yuliandari, Sri Ayu Yuliantara, IW Zhaoqiong W. U.