Claim Missing Document
Check
Articles

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI DESA KINTAMANI BANGLI BALI ., Monika Megawati Ferdiana Dara; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.; ., Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah koloni jamur endofit yang terdapat pada satu gram sampel akar, batang dan daun tanaman jeruk siam (Citrus nobilis) yang terindikasi sehat dan sakit, (2) mengetahui genus jamur endofit yang terdapat pada sampel akar, batang, dan daun tanaman jeruk siam (Citrus nobilis). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah jamur endofit dan obyek dalam penelitian ini adalah isolat jamur endofit yang diisolasi dari bagian akar, batang dan daun tanaman jeruk siam (Citrus nobilis) dari perkebunan di Desa Kintamani, Bangli, Bali. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah koloni jamur endofit pada tanaman jeruk siam diperoleh dengan menggunakan teknik pengenceran Standart Plate Count dan identifikasi genus jamur endofit dengan melakukan pengamatan makroskopis dan mikroskopis pada isolat jamur endofit. Hasil penelitian menunjukkan (1) jumlah koloni jamur endofit pada bagian akar sebesar 4,8 x 105 CFU/gram, pada batang 2,9 x 105 CFU/gram dan pada daun sebesar 1,4 x 105 CFU/gram, (2) genus jamur endofit ditemukan sebanyak 11 isolat yang meliputi genus Aspergillus, Penicillium, Mucor dan Fusarium. Kata Kunci : Isolat jamur, Jamur endofit, Jeruk siam (Citrus nobilis). This study aims to (1) determine the number of endophytic fungal colonies needed in one gram sample of roots, stems and leaves of Siam Orange plants (Citrus nobilis) which are indicated to be healthy and infected, (2) find genus of endophytic fungi found in samples of roots, stems , and leaves of Siam Orange plant (Citrus nobilis). This study uses qualitative descriptive research. The subjects in this study were endophytic fungi and the object of this study was fungi isolates of endophytic that was isolated from the roots, stems and leaves of Siam Orange plant (Citrus nobilis) from plantations in the village of Kintamani, Bangli, Bali. Samples were obtained by using purposive sampling technique. The number of endophytic fungal colonies in Siam Orange plants was obtained by using the Standard Plate Count dilution technique and collecting endophytic fungi genus by making macroscopic and microscopic observations on endophytic fungal isolates. The results showed (1) the number of endophytic fungal colonies in the root section was 4.8 x 105 CFU / gram, on the stem 2.9 x 105 CFU / gram and on the leaves was 1.4 x 105 CFU / gram, (2) the genus Endophytic fungi were found as many as 11 isolates containing the genera Aspergillus, Penicillium, Mucor and Fusarium.keyword : Fungi isolates, Endophytic Fungi, Siam Orange (Citrus nobilis).
VARIASI PENGGUNAAN TEPUNG DAUN SERAI (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf) TERHADAP MORTALITAS IMAGO KUMBANG TEPUNG (Tribolium castaneum Herbst.) ., NI KOMANG SURYANI; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan mortalitas imago kumbang tepung (Tribolium castaneum Herbst.) akibat pemberian variasi berat tepung daun serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf), dan (2) berat tepung daun serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf) yang paling berpengaruh terhadap mortalitas imago kumbang tepung (Tribolium castaneum Herbst.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experiment) dengan desain penelitian randomized posttest only control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 240 imago kumbang tepung. Perbedaan berat tepung daun serai yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 gram, 6 gram, 9 gram, dan 0 gram (kontrol). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Anova One Way pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan mortalitas imago kumbang tepung (Tribolium castaneum Herbst.) akibat pemberian variasi berat tepung daun serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf), berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan angka signifikansi 0,000
KOMPARASI POLA INTERAKSI BELAJAR KOOPERATIF DAN KOMPETITIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1 UBUD ., Ni Made Adi Kencana Wati Tira; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemahaman konsep materi ekosistem antara siswa yang belajar dengan pola interaksi belajar kooperatif dan kompetitif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E di SMA Negeri 1 Ubud. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pre-test post-test control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MS SMA Negeri 1 Ubud tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah populasi 214 siswa. Sampel penelitian berjumlah 86 siswa diambil dengan teknik simple random sampling. Kelas X MS 5 diberi perlakuan pola interaksi belajar kooperatif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E, kemudian kelas X MS 4 mendapat perlakuan pola interaksi belajar kompetitif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep yang terdiri dari tes objektif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis kovarian (Anakova). Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep materi ekosistem antara siswa yang belajar dengan pola interaksi belajar kooperatif dan kompetitif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E di SMA Negeri 1 Ubud, dimana nilai rata-rata post-test pemahaman konsep siswa dengan pola interaksi belajar kooperatif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E adalah 76,19 dan untuk nilai rata-rata post-test pemahaman konsep siswa dengan pola interaksi belajar koopetitif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E adalah 70,19. Dengan demikian pemahaman konsep siswa yang menggunakan interaksi belajar kooperatif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E lebih baik daripada siswa yang mengikuti pola interaksi belajar kompetitif dalam model pembelajaran siklus belajar 5E.Kata Kunci : Interaksi Belajar Kooperatif, Interaksi Belajar Kompetitif, Model Pembelajaran Siklus Belajar 5E, Pemahaman Konsep. This research aimed to analyze the differences concept understanding of ecosystem material between students that learned using cooperative and competitive learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle in SMA Negeri 1 Ubud. This research is a quasi-experimental with non-equivalent pre-test post-test control group design. The population of this research were students of class X MS SMA Negeri 1 Ubud academic year 2013/2014 with a population of 214 students. Samples of research amount 86 students were taken by simple random sampling technique. Class X MS 5 treated as cooperative learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle, then class X MS 4 treated competitive learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle. Instrument that used is concept understanding test consisting of objective test. Data analysis techniques used descriptive analysis and covariance analysis (Anacova). The hypothesis testing was done on the significance level of 5%. The result of research showed there is the differences concept understanding of ecosystem material between students that learned using cooperative and competitive learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle in SMA Negeri 1 Ubud, where the post-test average value of students concept understanding with cooperative learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle is 76,19 and for the post-test average value of students concept understanding with competitive learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle is 70,19. Thus the results of students learned using cooperative learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle better than the students learned using the competitive learning interaction pattern in learning model 5E learning cycle.keyword : Cooperative Learning Interaction, Competitive Learning Interaction, Learning Model of Learning Cycle 5E, Concept understanding
ANALISIS POPULASI DAN HABITAT MONYET HITAM (Tracyphitchecus auratus) DI RESORT TELUK BRUMBUN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Praditya, IGD Angga; Warpala, IW Sukra; Mulyadiharja, S
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resort Teluk Brumbun merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Bali Barat yang menjadi salah satu habitat alami monyet hitam yang terdapat di Pulau Balu. Kondisi habitat dan populasi monyet hitam di Resort Teluk Brumbun belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi habitat monyet hitam, dan (2) kondisi populasi monyet hitam di Resort Teluk Brumbun Taman Nasional Bali Barat. Subjek dalam penelitian ini yaitu monyet hitam (Tracyphitchecus auratus). Objek penelitian adalah habitat dan populasi monyet hitam di Resort Teluk Brumbun. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode observasi yang di analisis menggunakan statistik deskriptif yang memenuhi prinsip-prinsip ekologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi habitat monyet hitam pada kedua lokasi di Resort Teluk Brumbun mendapatkan hasil yaitu lokasi pertama di Waka Sorea di temukan 8 jenis tumbuhan pada tingkat semai, 9 jenis tumbuhanpada tingkat pancang, 8 jenis pada tingkat tiang dan 6 jenis pada tingkat pohon. Pada lokasi kedua di Teluk Brumbun di peroleh 10 jenis semai, 11 jenis pancang, 12 jenis tiang dan 11 jenis pohon. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan tipe ekosistem. Ekosistem pada lokasi pertama yaitu hutan musim dan ekosistem lokasi kedua yaitu hutan musim, savanna, dan hutan pantai sehingga lebih banyak di temukan jenis tumbuhan pada lokasi kedua.  Jumlah populasi monyet hitam yang ditemukan berjumlah 44 individu yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok I ditemukan di Waka Sorea sebanyak 23 individu, kelompok II ditemukan di Teluk Brumbun sebanyak 21 individu. Perbedaan ini disebabkan oleh ketersediaan pakan di masing-masing habitat. Dalam sistem perkawinannya monyet hitam merupakan primate poligami. Perbandingan sex ratio monyet hitam pada kelompok I sebesar 1:4 dan kelompok II sebesar 1:3 dengan jumlah betina lebih banyak dari jantan.
Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Belajar dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Siswa yang Belajar dengan Model Pembelajaran Cooperative STAD pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Denpasar ., Firda Alani Fitri; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Cooperative STAD terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 2 Denpasar. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non-equivalent pre-test-post-test group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Denpasar yang berjumlah 125 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan simple random sampling dengan jumlah 60 siswa. Siswa kelas VII C sebagai kelompok yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas VII D sebagai kelompok yang menggunakan model pembelajaran Cooperative STAD. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes untuk mengukur hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa berupa tes pilihan ganda yang diperluas sebanyak 20 soal. Data instrumen penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji anakova satu arah. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS-PC 21.0 diperoleh bahwa angka signifikansi untuk perubah model adalah 0,048. Karena nilai Sig.< 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% ada pengaruh perbedaan model pembelajaran terhadap nilai yang diperoleh siswa. Kata Kunci : Model Pebelajaran Problem Based Learning (PBL), Model Pembelajaran Cooperative STAD, Hasil Belajar IPA This study purpose to known the differences in teaching and learning outcomes between students who studied science with Problem Based Learning (PBL) and students who studied with cooperative STAD. The method of this study is quasi experimental study which is used an experimental design of non-equivalent pre-test-post-test group design. Population of the study was all seventh grade students in SMP Muhammadiyah 2 Denpasar and its population is about 125 students. The samples is about 60 students were taken by using simple random sampling. The students class of VII C as the group with PBL model and the students class of VII D as group with cooperative STAD. The study instrument is used in this study is expanded multiple choice test which is consist of 20 test items. The data study instrument were analyze by using statistic analysis of covariance one way. Based on the following result by used SPSS-PC 21.0 the significant of the models is 0,048. Because the sifnificant value is < 0,05, so the H0 is decline. The conclusion about this study have 95% believed if there is a different in teaching and learning of the student result. keyword : Problem Based Learning (PBL), Cooperative STAD, and Sience Learning Outcomes
PENINGKATAN PEMBERIAN KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA DENGAN EKSTRAK DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus) TERHADAP PERTUMBUHAN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) ., Juni Artawan I Kadek; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan tanaman pacar air dengan pemberian variasi konsentrasi menggunakan ekstrak daun tapak dara, (2) untuk mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan tanaman pacar air dengan pemberian variasi lama perendaman menggunakan ekstrak daun tapak dara, (3) untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman pacar air akibat interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman dengan ekstrak daun tapak dara. Penelitian eksperimen ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Populasi dalam penelitian ini adalah benih tanaman pacar air. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 36 benih tanaman pacar air yang sudah ditanam pada polybag. Dalam Tahapan metode pengumpulan data dilakukan dua jenis pengumpulan data yaitu pengumpulan data utama (berat kering tanaman) dan pengumpulan data pendukung (berat basah, tinggi dan jumlah daun tanaman). Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman pacar air dengan konsentrasi berbeda menggunakan ekstrak daun tapak dara. Konsentrasi yang menghasilkan berat kering tertinggi adalah 0,75% (2) Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman pacar air dengan variasi lama perendaman menggunakan ekstrak daun tapak dara. Lama Perendaman yang menghasilkan berat kering tertinggi adalah 6 jam (3) Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman pacar air akibat interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman dengan ekstrak daun tapak dara. Interaksi yang menghasilkan berat kering tertinggi adalah interaksi antara konsentrasi 0,75% dengan lama perendaman 6 jam. Kata Kunci : Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus), Interaksi, Pacar air (Impatiens balsamina L.), Pertumbuhan, Konsentrasi, Lama Perendaman. The aims of this research are (1) to identify differences in the growth rate of rose balsam by giving varying concentrations using the leaf extract of rose periwinkle (2) to identify differences in the growth rate of rose balsam by giving varying soaking time using the leaf extract of rose periwinkle (3) to know the difference growth rose balsam due to interaction between concentration and soaking time using the leaf extract of rose periwinkle. The experimental research was used completely randomized design. The population used in the research was water plant seed. The sample in the research was 36 seeds of rose balsam which had previously been in polybags. In collecting the data, the researcher applied two different ways: (1) main data collection (the dry weight of plant) and supporting data collecting (wet weight, height and number of leaf of plants). The result of ANAVA test showed that (1) there are differences plant growth rose balsam with different concentration using the leaf extract of rose periwinkle. The concentration which resulted in the highest dry weight is 0,75% (2) there are differences plant growth rose balsam with different soaking time using the leaf extract of rose periwinkle. The soaking time generating the highest dry weight is 6 hours (3) there are differences plant growth rose balsam due to interaction between concentration and soaking time using the leaf extract of rose periwinkle. Interaction that results in the highest dry weight is interaction between the concentration of 0, 75% to 6 hours soaking time. keyword : The Leaf Extract of Rose Periwinkle (Catharanthus roseus), Interaction, Rose Balsam (Impatiens balsamina L.), Gowth, Concentrations, Soaking Time.
KARAKTERISTIK BIOFISIKOKIMIA HABITAT PENELURAN PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN, KOTA SINGARAJA ., Mairista Oshi Damadi Putu; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.; ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan karakteristik biofisikokimia habitat peneluran penyu lekang di Pantai Penimbangan Kota Singaraja, dan (2) mengetahui hubungan antara masing-masing parameter yang mempengaruhi penyu lekang betina untuk melakukan peneluran di pantai ini. Subjek dalam penelitian ini yaitu habitat peneluran penyu lekang di sepanjang daerah supratidal dan intertidal Pantai Penimbangan. Objek penelitian adalah unsur parameter pengukuran sebagai penentu karakteristik biofisikokimia habitat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode observasi dan dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi habitat pendaratan yang disukai penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Penimbangan untuk mendarat memiliki kemiringan 12,35°, panjang pantai 383 m dengan rata-rata lebar supratidal 17,20 m, intertidal 27,45 m dan lebar total 44,65 m dengan suhu perairan berkisar 28,070C, suhu substrat pasir 28,420C serta rerata pH pasir 7,73. Jenis substrat Pantai Penimbangan tergolong kategori pasir kasar sebesar 97,77 % (pasir 97,83%, debu 1,08% dan lempung 1,09%). Terdapat jenis vegetasi mendominasi Pantai Penimbangan adalah Terminalia catappa yang memiliki INP tertinggi sehingga disukai penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Hubungan parameter jenis pasir dengan peneluran dan keberhasilan penetasan lebih erat dibandingkan dengan parameter klimatologi maupun parameter pantai sehingga jenis substrat pasir mempengaruhi induk penyu lekang melakukan peneluran. Telur yang berhasil menetas sebanyak 1449 butir, walaupun terdapat aktivitas antropogenik di sekitar pantai yang tinggi, namun penyu lekang tetap melakukan peneluran. Daerah yang paling potensial bagi lokasi peneluran di Pantai Penimbangan adalah Stasiun II.Kata Kunci : Karakteristik Biofisikokimia Habitat Peneluran, Pantai Penimbangan, Penyu Lekang The aims of this research were (1) to determine the biophysichemistry characteristics of turtle laying habitats in Penimbangan beach Singaraja City and (2) to know the correlation between each of the parameters affecting female turtles for laying on the beach. The subjects in this research are turtle laying habitat turtle along supratidal and intertidal area Penimbangan beach. The object of research is the measurement parameter element as the determinant of habitat biophysichemistry characteristic. This research was perfomed by qualitative approach through observation and documentation method which analyzed by descriptive analysis. Result of this research shows that the preferred landing habitat conditions of turtles (Lepidochelys olivacea) have sloping beaches of slope is 12,35°, 383 m coastal length with the wide average of 17,20 m, an intertidal of 27,45 m and a total width of 44,65 m with sea temperature of 28,070C, substrate temperature of 28,420C and sand pH of 7,73. Substrate types of Penimbangan beach is belong to categorized as coarse sand of 97,77% (97,83% of sand, 1,08% of dust and 1,09% of clay). There is a type of vegetation dominating Penimbangan beach is Terminalia catappa which has the highest INP so favored by olive ridley turtles (Lepidochelys olivacea). The correlation of sand type parameters with laying and hatching eggs are closer than climatological and coastal parameters, so the type of sand substrate affected the female turtle to laying. The hatchling as much 1449 eggs, although there is high anthropogenic activity around the beach, but olive ridley turtles continue to laying. The most potential area for laying locations at Penimbangan beach is Station II.keyword : Biophysichemistry Characteristic, Laying Habitat, Penimbangan Beach, Olive Ridley Turtles.
Perubahan Densitas Seed, Seedling, Sapling, Dan Mature Spesies Tumbuhan Pakan Kera Di Hutan Wisata Monkey Forest, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besar densitas seed/fruit, seedling, sapling dan mature spesies tumbuhan pakan kera dan (2) pola perubahan seed/fruit, seedling, sapling dan mature spesies tumbuhan pakan kera. Penelitian ini dilakukan di Hutan Wisata Monkey Forest, Ubud, Gianyar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan yang ada di area Hutan Wisata Monkey Forest dengan luas area ± 27 hektar, sedangkan sampel pada peneltian ini adalah spesies tumbuhan yang termasuk kategori tumbuhan pakan alami kera yang berjumlah 6 spesies yaitu Antidesmus bunius, Ficus racemosa L, Pterospermium javanicum, Baccaurea racemosa, Glyricida sepium, dan Bachania arboresces. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan sistematik sampling dengan menggunakan metode kuadrat dengan ukuran 1x1 untuk seed/fruit dan seedling, 5x5 untuk sapling, dan 10x10 untuk mature sebanyak 35 kuadrat. Data dianalisis dengan menggunakan statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) besar densitas setiap tumbuhan pakan alami berbeda-beda, yaitu Ficus racemosa L (seed/fruit 24,5%, seedling 24,49%, sapling 21,43%, dan mature 16,66%), Antidesmus bunius (seed/fruit 22,6%, seedling 18,78%, sapling 18,57%, dan mature 16,67%), Baccaurea racemosa (seed/fruit 44,25%, seedling 43,88%, sapling 40,71%, dan mature 36,67%), Glyricida sepium (sapling 7,14% dan mature 11,67%), Pterospermium javanicum (seed/fruit 7,9%, seedling 8,16%, sapling 8,57%, dan mature 13,33%), dan Bachania arboresces (seed/fruit 1%, seedling 3,47%, sapling 3,57%, dan mature 5%). (2) terdapat 2 pola perubahan densitas yaitu pola struktur tidak seumur dengan tipe kurva L dan kurva J serta pola struktur bentuk cadangan. Kata Kunci : Densitas, Pakan Alami Kera, Stadia Pertumbuhan. This research was aims to determine (1) how much the density of seed/fruit, seedling, sapling and mature monkeys feed plant and (2) the pattern changes of seed/fruit, seedling, sapling and mature monkeys feed plant. The location this research at Monkey Forest, Ubud, Gianyar. This type of research is explorative research. The population in this research are all plant species that exist in the area of Monkey Forest with an area of ± 27 hectares, while the sample of this research is a plant species belonging to the category of natural feed of monkeys plants totaling 6 species that are Antidesmus bunius, Ficus racemosa L, Pterospermium javanicum, Baccaurea racemosa, Glyricida sepium, and Bachania arboresces. Data collection techniques of this research is to use systematic sampling, using squares method, with 1x1 to seed/fruit and seedling, 5x5 for sapling, and 10x10 for mature as much as 35 squares. Data were analyzed using statistical ecology, and descriptive. The results showed (1) a large density of every natural feed plants vary, that are yaitu Ficus racemosa L (seed/fruit 24,5%, seedling 24,49%, sapling 21,43%, dan mature 16,66%), Antidesmus bunius (seed/fruit 22,6%, seedling 18,78%, sapling 18,57%, and mature 16,67%), Baccaurea racemosa (seed/fruit 44,25%, seedling 43,88%, sapling 40,71%, and mature 36,67%), Glyricida sepium (sapling 7,14% and mature 11,67%), Pterospermium javanicum (seed/fruit 7,9%, seedling 8,16%, sapling 8,57%, and mature 13,33%), and Bachania arboresces (seed/fruit 1%, seedling 3,47%, sapling 3,57%, and mature 5%). (2) there are two patterns of density changes, namely uneven-age structural pattern with the type L curve and J curve and the reserve structural pattern.keyword : Density, Natural Feed of Monkey, Growth Stadia.
VARIASI PEMBERIAN JENIS PAKAN MENGAKIBATKAN PERBEDAAN TERHADAP BERAT TUBUH TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI TEMPAT KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA Trisna Dewi, LP Ayu Arsih; Warpala, IW Sukra; Mulyadiharja, S
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan berat tubuh tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang diberi pakan campuran udang ebi dan rumput laut, pakan campuran rumput laut dan ikan layang serta pakan rumput laut, dan (2) jenis pakan yang paling berpengaruh terhadap berat tubuh tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh tukik penyu lekang yang berada di Tempat Konservasi Penyu Pantai Penimbangan Singaraja, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 15 ekor tukik penyu lekang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental sungguhan dengan pola desain pre test-post test group design, menggunakan tukik penyu lekang dengan berat tubuh 14-16 gram. Data dianalisis menggunakan uji deskriptif dan statistik non parametrik Kruskal Wallis dan uji lanjut Man Whitney. Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan berat tubuh tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang diberi pakan campuran rumput laut dan udang ebi, rumput laut dan ikan layang, dan rumput laut, (2) jenis pakan yang paling berpengaruh terhadap berat tubuh tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) adalah jenis pakan campuran rumput laut dan udang ebi. Hasil uji statistik non parametrik Kruskal Wallis menunjukan nilai p < 0,006 (nilai p < 0,05). Hasil dari uji lanjut Man Whitney menunjukan bahwa jenis pakan campuran rumput laut dan udang ebi berbeda bermakna dengan pakan campuran rumput laut dan ikan layang. Hal yang sama terjadi pada pakan campuran rumput laut dan udang ebi dengan pakan rumput laut. Akan tetapi pada jenis pakan campuran rumput laut dan ikan layang tidak berbeda bermakna dengan pakan rumput laut (p > 0,05)
VARIASI PANJANG GELOMBANG CAHAYA MENGAKIBATKAN PERBEDAAN RESPON TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA ., Ni Nyoman Sri Noviantari; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan populasi penyu dapat dilihat dari banyaknya bycatch (hasil tangkapan sampingan) berupa penyu dari nelayan yang menggunakan alat bantu tangkap berupa cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui variasi panjang gelombang cahaya yang mengakibatkan perbedaan respon tukik penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), strategi yang tepat serta kondisi dan alternatif solusi dalam penyelamatan penyu lekang akibat bycatch. Penelitian ini menggunakan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda yaitu cahaya polikromatik sebagai kontrol, cahaya merah, cahaya kuning, dan cahaya biru. Respon yang ditunjukkan oleh tukik penyu lekang, diukur dengan indikator berupa: (1) skor 1 (sama sekali tidak direspon), (2) skor 2 (hanya direspon oleh organ mata), (3) skor 3 (direspon oleh mata dan tungkai tetapi tetap di tempat), (4) skor 4 (direspon oleh mata, tungkai, dengan bergerak lambat), dan (5) skor 5 (direspon oleh mata, tungkai dengan bergerak cepat). Skor-skor terseb ditentukan secara ordinal, rerata skor respon tukik dianalisis dengan menggunakan uji beda Kruskal Wallis dan uji lanjut berupa uji Mann-Whitney pada taraf signifikansi 5%. Hasil pada penelitian ini menunjukkan rerata respon tukik penyu terhadap cahaya biru paling rendah dibandingkan cahaya kuning, merah dan cahaya polikromatik, respon tertinggi yaitu pada cahaya merah. Simpulan pada penelitian ini adalah : (1) tukik penyu merespon cahaya merah lebih tinggi 9,46% dibandingkan cahaya polikromatik, merespon cahaya kuning lebih rendah 14,46% dibandingkan cahaya polikromatik, merespon cahaya biru lebih rendah 11,80% dibandingkan cahaya polikromatik, (2) kendala dalam penyelamatan penyu yaitu perdagangan penyu yang disebabkan oleh bycatch, (3) alternatif solusi yang dapat diberikan terkait kendala tersebut yaitu pembuatan awig-awig terkait perlindungan penyu pada desa adat setempat. Kata Kunci : Penyu Lekang, respon tukik, panjang gelombang cahaya. Increasing population of sea turtles can be seen from the number of bycatch from fisherman who using light aids. The purpose of this study is to determine the variation of light wavelengths resulting in differences in the response of the hatchling olive ridley sea turtle (Lepidochelys olivacea), the appropriate strategy and the alternative conditions and alternatives in the rescue of turtles caused by by catch. This study using light with different wave lengths that are polychromatic light as a control, red light, yellow light, and blue light. The response shown by the sea turtle, measured by the indicator are: (1) score 1: not responded at all, (2) score 2: only responded by eye organ, (3) score 3: responded by eye and limb but remain in place, (4) score 4: responded by the eyes, limbs, with slow motion, and (5) score 5: responded by the eyes, limbs with fast moving. The scores determined ordinal, the average of response sea turtle was analyzed using Kruskal Wallis test and further test with Mann-Whitney test with 5% level of significance. Result of this research is the average response of hatchling olive ridley sea turtle to blue light is lowlest compared to yellow, red and polychromatic light, the highest response is on the red light. Conclusion of this research are : (1) the hatchling sea turtle responds to red light higher 9.46% than polychromatic light, responds yellow light lower 14.46% than polychromatic light, responds to blue light lower 11.80% than polychromatic light, (2) constraints in sea turtle rescue include turtle trade caused by bycatch, (3) alternative solutions that can be given related to these obstacles are the creation of awig-awig related to the protection of turtles in local genius, improvement of facilities and infrastructure at conservation centers. keyword : Olive ridley, responses of hatchling sea turtle, light wavelength.
Co-Authors ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., DEWA AYU MADE MAHAYUNI ., Hasby Wahid Harris ., Hema Alini Manihuruk ., I Gede Eka Saputra ., I GUSTI AYU ARINI WIADNYANI ., I KETUT SUARTIKA ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I NYOMAN SUARSANA ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., I Putu Wahyu Iswara ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Iftitah Hanim ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Pina Destrya Lestari ., Kadek Tirta Yasa ., Komang Desmi Indraswari ., Lailatus Saadah ., Luh Ratna Susanti ., Mairista Oshi Damadi Putu ., Monika Megawati Ferdiana Dara ., NI KOMANG SURYANI ., Ni Luh Gita Cahyani ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Santi Indrayani ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani ., NI MADE AYU RATNA PARWATHI ., Ni Made Dwi Pradnyani ., NI MADE RUMITHI ., Ni Nyoman Sri Noviantari ., Ni Wayan Ernayanti ., Ni Wayan Lina Astiani ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. ., PUTU AYU PARYAWATI A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Aniek Suryanti Kusuma Artini, Rai Juni Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia Bima Apry Anggara Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Gede Hendra Divayana, Dewa Gede Hendra Dewi, Luh Gede Wulan Kurnia Erlina, Nia EVY MAYA STEFANY . Firda Alani Fitri . Firda Alani Fitri ., Firda Alani Fitri Gusti Putu Arya Arimbawa Hadawiyah, Ruhul Hasby Wahid Harris . Hema Alini Manihuruk . I Gede Eka Saputra . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Suartama I Komang Sudarma I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I M. Budiyasa I Made Candiasa I Made Indra Adhi Wikanta I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Made Tegeh I Nyoman Bagus Suweta Nugraha I Nyoman Jampel I Nyoman Kanca I Nyoman Suarsana I Nyoman Widhi Adnyana I Nyoman Wijana I Putu Aditya Widharma Satya Aditya I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I PUTU LIANATA . I Putu Tresna Windhu Windhu I Putu Wahyu Iswara . I W. Santyasa I WAYAN MUDAYANTA . I Wayan Santyasa Ida Ayu Indah Udiantari Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Ida Ermiana Iftitah Hanim . IGD Angga Praditya IW Yuliantara Juni Artawan I Kadek . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Pina Destrya Lestari . Kadek Tirta Yasa . Kadek Yogi Parta Lesmana Ketut Agustini Ketut Srie Marhaeni Julyasih KOMANG ANIK SUGIANI . Komang Desmi Indraswari . Lailatus Saadah . LP Ayu Arsih Trisna Dewi Luh Kompyang Sukewati . Luh Kompyang Sukewati ., Luh Kompyang Sukewati Luh Putu Emitha Upadianti . Luh Ratna Susanti . M.Ed. M.Pd Prof. Dr. Sukadi . M.Or. S.Pd. Gede Eka Budi Darmawan . M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . Made Diah Angendari Made Hery Santosa MADE KARTIKA DEWI . Mairista Oshi Damadi Putu . Marini, Ni Komang Tri Monika Megawati Ferdiana Dara . Mulyadiharja, S Naswan Suharsono NI GUSTI AYU MADE MURNI MAHERDI . Ni Komang Prasinta Nusantari . NI KOMANG SURYANI . Ni Luh Gita Cahyani . Ni Luh Komang Rai Touryantini . Ni Luh Novi Yuni Ari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Santi Indrayani . Ni Luh Sinta Kusuma Wardani . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Dwi Pradnyani . Ni Made Niki Suhardini . Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Nyoman Sri Noviantari . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian Ni Putu Ristiati Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Putu Yulia Asri Pratiwi Ni Wayan Ernayanti . Ni Wayan Lina Astiani . Ni Wayan Nursarita Prasistayanti Ni Wayan Septiari . NI WAYAN SUTARMI . Ni Wayan Winasih ., Ni Wayan Winasih Nia Erlina NP Sri Ratna Dewi P. Budi Adnyana P. Budi Adnyana Pambudi, RA Pingky Fitria Syahrani Praditya, IGD Angga Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Puji Ariyati Putu Budi Adnyana Putu Diah Asparini PUTU NOVI KURNIAWATI . Putu Novi Kurniawati ., Putu Novi Kurniawati Putu Prima Juniartina RA Pambudi Rai Juni Artini Ratna Dewi, NP Sri Ruhul Hadawiyah S Mulyadiharja S Mulyadiharja S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Sindu, I Gede Partha Trisna Dewi, LP Ayu Arsih Tutut Widyawati Udiantari, Ida Ayu Indah Vidia, Ratna Mei Wahyu Hidayat Widiartha, Komang Kurniawan Widyawati, Tutut Wilandari, Putu Ayu Desi Yuliandari, Sri Ayu Yuliantara, IW Zhaoqiong W. U.