Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI DI KELAS XI SMA Ni Made Niki Suhardini .; Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i1.7304

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kelayakan hasil pengembangan LKS berbasis siklus belajar 5E berdasarkan penilaian oleh ahli; (2) mengetahui hasil uji coba LKS pada siswa perorangan dan kelompok kecil; (3) mengetahui efektivitas penggunaan LKS terhadap keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research dan Development) mengacu model 4-D. Validator penelitian ini ahli teknologi pembelajaran, ahli isi dan guru biologi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 2 Singaraja berjumlah 36 siswa. Sampel penelitian 3 kelompok terdiri dari 3 orang dengan prestasi belajar berbeda. Metode pengumpulan data adalah angket untuk kelayakan LKS dan asesmen kinerja untuk keterampilan proses sains. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini (1) kelayakan LKS dari hasil penilaian oleh ahli teknologi pembelajaran, ahli isi dan guru biologi sebesar 91,87% tergolong sangat layak dan valid dengan terpenuhinya semua aspek kriteria validasi. (2) Respon siswa terhadap LKS baik secara perorangan dan kelompok kecil sebesar 89,82% tergolong layak dan valid serta mampu mengasah keterampilan proses sains siswa di SMA Negeri 2 Singaraja. (3) Efektivitas penggunaan LKS terhadap keterampilan proses sains siswa menunjukkan adanya peningkatan pada nilai rata-rata siswa dari 50,27 menjadi 78,21.Kata Kunci : Pengembangan LKS, Siklus Belajar 5E, Keterampilan Proses Sains This aims of this research (1) to describe the feasibility of the development of worksheets based 5E learning cycle based on an assessment by experts; (2) determine the test results worksheets on individual students and small groups; (3) determine the effectiveness of the use of worksheets to students' science process skills. This study is a research and development reference model 4-D. This research validator expert learning technology, content expert and biology teacher. The subjects of this research were students of class XI MIA 2 SMA Negeri 2 Singaraja total of 36 students. The sample of this research consisted of three groups of three people with different learning achievement. Methods of the data collection was a questionnaire for the feasibility and performance assessment worksheets for science process skills. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques and descriptive statistics. The results of this research (1) feasibility of developing LKS results of the assessment by expert instructional technology, expert content and biology teacher at 91.87% as very feasible and valid to the fulfillment of all aspects of the validation criteria. (2) The response of students to the worksheets both individuals and small groups of 89.82% considered adequate and valid and able to hone students science process skills in SMA Negeri 2 Singaraja. (3) The effectiveness of worksheets against science process skills of students showed an increase in the average value of students from 50.27 into 78.21. keyword : Worksheet Development, Learning Cycle 5E, Science Process Skills
PENGARUH BERAT BIJI LABU (Cucurbita moschata) PADA FERMENTASI KRIM SANTAN KELAPA TERHADAP VOLUME VCO Ni Luh Sinta Kusuma Wardani .; Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd. .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i1.7547

Abstract

Proses pengolahan kelapa menjadi minyak yang ada dimasyarakat masih dilakukan secara tradisional, pengolahan ini masih banyak memiliki kelemahan. Disisi lain pemanfaatan biji labu dalam masyarakat juga belum optimal. Seiring dengan berkembangnya teknologi ditemukan adanya minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). Salah satu teknik dalam pembuatan VCO adalah dengan cara fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan penambahan biji labu (Cucurbita moschata).Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui adanya perbedaan volume VCO hasil fermentasi krim santan kelapa menggunakan biji labu (Cucurbita moschata) dengan berat yang berbeda. (2) mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan ditinjau dari bilangan peroksida dan kadar asam lemak bebasnya. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 kali pengulangan untuk masing-masing sampel. Langkah-langkah pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan dan pelaksanaan penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Anava One Way menggunakan bantuan SPSS 21. Hasil analisis diperoleh nilai p sebesar 0,0001 yang berarti bahwa H1 diterima, yang menyatakan ada perbedaan volume VCO pada fermentasi krim santan kelapa menggunakan biji labu (Cucurbita moschata) dengan berat yang berbeda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa berat biji labu 15 g adalah berat yang optimal untuk volume VCO, karena memberikan hasil volume VCO yang optimal yaitu dengan rata-rata sebanyak 81,5 ml per 250 ml krim santan. VCO yang dihasilkan dalam kualitas baik, karena memiliki rata-rata bilangan peroksida 2,86 meq/Kg oil, dan kandungan rata-rata asam lemak bebas sebesar 0,21%. Kata Kunci : Kata Kunci: Biji Labu, Fermentasi, VCO The processing of coconuts into the oil remaining in the community is still done traditionally, this treatment still has many weaknesses. On the other hand the use of pumpkin seeds in the community is also not optimal. As the technology advances found their pure coconut oil or Virgin Coconut Oil (VCO). One technique in the manufacture of VCO is by fermentation. Fermentation is carried out with the addition of pumpkin seeds (Cucurbita moschata) The purpose of this research is (1) to know the difference in volume VCO creamy coconut milk fermented using pumpkin seeds (Cucurbita moschata) with different weights. (2) determine the quality of the resulting VCO terms of peroxide and free fatty acid levels. Type of this research is experimental research design used was completely randomized design (CRD) with 8 repetitions for each sample. The steps of data collection consists of preparation and conduct of the study. Data were analyzed with One Way Anova test using SPSS 21. The results of the analysis obtained p value of 0.0001, which means that H1 is accepted, stating there are differences in volume VCO fermenting coconut cream using pumpkin seeds (Cucurbita moschata) with weight different. Based on research conducted showed that the weight of 15 g pumpkin seeds are optimal weight for VCO volume, because it provides optimal results VCO volume is by an average of 81.5 ml per 250 ml coconut cream. VCO produced in good quality, because it has an average number of 2.86 meq peroxide / kg oil, and the average content of free fatty acids of 0.21%.keyword : Pumpkin seeds, Fermentation, VCO
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI HUTAN WISATA DASONG, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG I Putu Gede Eka Handrayana Putra .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .; Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong dan (2) besar indeks keanekaragaman jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tumbuhan paku di Hutan Wisata Dasong. Sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan paku di Hutan Wisata Dasong yang tercakup oleh 30 titik sampel yang terbagi dalam tiga wilayah (bawah, tengah dan atas). Metode sampling yang digunakan adalah metode line transect. Untuk mengetahui komposisi spesies dilakukan penghitungan jumlah individu dan densitas relatif masing-masing spesies, sedangkan untuk menghitung keanekaragaman jenis menggunakan Indeks Simpson. Komposisi spesies tumbuhan paku yang ditemukan terdiri atas 11 spesies dari 8 familia dengan total 526 individu pada area cuplikan seluas 30 m2. Pada Zona I spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Diplazium esculentum (23,59%), sedangkan yang terendah adalah Pteris vittata (3,37%). Pada Zona II spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Pteridium aquilinum (21,14%), sedangkan yang terendah adalah Lygodium flexuosum (2,28%). Pada Zona III spesies dengan densitas relatif tertinggi yaitu Pteridium aquilinum (36,41%), sedangkan yang terendah adalah Adiantum tenerum (1,15%). Secara keseluruhan spesies yang memiliki densitas relatif tertinggi adalah Pteridium aquilinum (26,62%), sedangkan yang terendah adalah Pteris vittata (3,61%). Indeks keanekaragaman tumbuhan paku pada masing-masing titik sampel secara rata-rata adalah sebesar 0,6440. Indeks keanekaragaman pada Zona I sebesar 0,8578, pada Zona II sebesar 0,8793, dan pada Zona III sebesar 0,8222. Indeks keanekaragaman tumbuhan paku secara keseluruhan adalah sebesar 0,8658 dengan kategori tinggi.Kata Kunci : keanekaragaman jenis, komposisi spesies, paku (Pteridophyta) This research aims to determine: (1) the species composition of ferns (Pteridophytes) in Dasong Tourism Forest and (2) species diversity index of ferns (Pteridophytes) in Dasong Tourism Forest. This research is an exploratory research. The population in this research were all ferns in Dasong Tourism Forest. The sample in this research is a fern in Dasong Tourism Forest that covered by 30 sample points are divided into three areas (Zone I, Zone II and Zone III). The sampling method used is the line transect method. To determine the species composition is by count the number of individuals and the relative density of each species, while for calculating species diversity using Simpson Index. The species composition of fern that found consists of 11 species of 8 family with a total of 526 individuals in an area of 30 m2. In Zone I species with the highest relative density is Diplazium esculentum (23.59%), whereas the lowest was Pteris vittata (3.37%). In Zone II species with the highest relative density is Pteridium aquilinum (21.14%), whereas the lowest was Lygodium flexuosum (2.28%). In Zone III species with the highest relative density is Pteridium aquilinum (36.41%), whereas the lowest was Adiantum tenerum (1.15%). Overall species with the highest relative density is Pteridium aquilinum (26.62%), and the lowest was Pteris vittata (3.61%). Fern diversity index for each of the sample point according to the average amounted to 0.6440. The diversity index in Zone I is 0.8578, in Zone II is 0.8793, and in Zone is 0.8222. In generally the fern diversity index is 0.8658 with a high category.keyword : species diversity, species composition, fern (Pteridophytes)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR Ni Wayan Ernayanti .; Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7626

Abstract

Dalam proses belajar mengajar masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengimplementasikan model pembelajaran partisipatif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan perbedaan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain pretest postest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan adalah data pretest dan postest hasil belajar meliputi pemahaman dan sikap siswa. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANCOVA. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa (1) ada perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional, (2) ada perbedaan pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional, (3) ada perbedaan sikap dengan menggunakan model pembelajaran partisipatif dan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hal tersebut, guru biologi dianjurkan menggunakan model pembelajaran partisipatif.Kata Kunci : hasil belajar model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran partisipatif In the learning process there is still using conventional learning models. That is suspected to be one cause of low learning outcomes. One of the efforts is to implement participatory learning model. The research objective is to identify and describe the difference model of participatory learning and conventional learning model on learning outcomes. This research is a quasi-experimental research designed with non-equivalent pretest posttest control group design. The population was all students of class X. Samples were taken by simple random sampling technique. The data collected is pretest and posttest data from learning outcomes include students’ understanding and attitudes. Data were analyzed using descriptive statistics and MANCOVA. Based on data analysis found that (1) there are differences in learning outcomes by using participatory learning model and conventional learning model, (2) there is a difference of understanding by using participatory learning model and conventional learning model, (3) there are differences in attitudes by using participatory learning model and conventional learning model. Based on those above, the biology teachers are encouraged to use participatory learning model.keyword : learning outcomes conventional learning models and models of participatory learning
Perubahan Densitas Seed, Seedling, Sapling, Dan Mature Spesies Tumbuhan Pakan Kera Di Hutan Wisata Monkey Forest, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar Ida Ayu Indra Putri Dewangkara .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7919

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besar densitas seed/fruit, seedling, sapling dan mature spesies tumbuhan pakan kera dan (2) pola perubahan seed/fruit, seedling, sapling dan mature spesies tumbuhan pakan kera. Penelitian ini dilakukan di Hutan Wisata Monkey Forest, Ubud, Gianyar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan yang ada di area Hutan Wisata Monkey Forest dengan luas area ± 27 hektar, sedangkan sampel pada peneltian ini adalah spesies tumbuhan yang termasuk kategori tumbuhan pakan alami kera yang berjumlah 6 spesies yaitu Antidesmus bunius, Ficus racemosa L, Pterospermium javanicum, Baccaurea racemosa, Glyricida sepium, dan Bachania arboresces. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan sistematik sampling dengan menggunakan metode kuadrat dengan ukuran 1x1 untuk seed/fruit dan seedling, 5x5 untuk sapling, dan 10x10 untuk mature sebanyak 35 kuadrat. Data dianalisis dengan menggunakan statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) besar densitas setiap tumbuhan pakan alami berbeda-beda, yaitu Ficus racemosa L (seed/fruit 24,5%, seedling 24,49%, sapling 21,43%, dan mature 16,66%), Antidesmus bunius (seed/fruit 22,6%, seedling 18,78%, sapling 18,57%, dan mature 16,67%), Baccaurea racemosa (seed/fruit 44,25%, seedling 43,88%, sapling 40,71%, dan mature 36,67%), Glyricida sepium (sapling 7,14% dan mature 11,67%), Pterospermium javanicum (seed/fruit 7,9%, seedling 8,16%, sapling 8,57%, dan mature 13,33%), dan Bachania arboresces (seed/fruit 1%, seedling 3,47%, sapling 3,57%, dan mature 5%). (2) terdapat 2 pola perubahan densitas yaitu pola struktur tidak seumur dengan tipe kurva L dan kurva J serta pola struktur bentuk cadangan. Kata Kunci : Densitas, Pakan Alami Kera, Stadia Pertumbuhan. This research was aims to determine (1) how much the density of seed/fruit, seedling, sapling and mature monkeys feed plant and (2) the pattern changes of seed/fruit, seedling, sapling and mature monkeys feed plant. The location this research at Monkey Forest, Ubud, Gianyar. This type of research is explorative research. The population in this research are all plant species that exist in the area of Monkey Forest with an area of ± 27 hectares, while the sample of this research is a plant species belonging to the category of natural feed of monkeys plants totaling 6 species that are Antidesmus bunius, Ficus racemosa L, Pterospermium javanicum, Baccaurea racemosa, Glyricida sepium, and Bachania arboresces. Data collection techniques of this research is to use systematic sampling, using squares method, with 1x1 to seed/fruit and seedling, 5x5 for sapling, and 10x10 for mature as much as 35 squares. Data were analyzed using statistical ecology, and descriptive. The results showed (1) a large density of every natural feed plants vary, that are yaitu Ficus racemosa L (seed/fruit 24,5%, seedling 24,49%, sapling 21,43%, dan mature 16,66%), Antidesmus bunius (seed/fruit 22,6%, seedling 18,78%, sapling 18,57%, and mature 16,67%), Baccaurea racemosa (seed/fruit 44,25%, seedling 43,88%, sapling 40,71%, and mature 36,67%), Glyricida sepium (sapling 7,14% and mature 11,67%), Pterospermium javanicum (seed/fruit 7,9%, seedling 8,16%, sapling 8,57%, and mature 13,33%), and Bachania arboresces (seed/fruit 1%, seedling 3,47%, sapling 3,57%, and mature 5%). (2) there are two patterns of density changes, namely uneven-age structural pattern with the type L curve and J curve and the reserve structural pattern.keyword : Density, Natural Feed of Monkey, Growth Stadia.
HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DENGAN KONDISI LINGKUNGAN DI HUTAN WISATA DASONG, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG Komang Desmi Indraswari .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) indeks keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong dan (2) hubungan keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) dengan kondisi lingkungan (faktor edafik dan klimatik) di Hutan Wisata Dasong. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan paku yang hidup di Hutan Wisata Dasong. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan paku yang tumbuh di bawah naungan tumbuhan inang yang tersentuh line transect dan tercakup ke dalam 30 titik sampel yang terbagi dalam tiga zona (Zona I, Zona II dan Zona III). Sampel faktor lingkungan yang diteliti adalah faktor edafik dan klimatik di sekitar titik sampel tumbuhan paku. Metode sampling yang digunakan adalah metode line transect. Keanekaragaman tumbuhan paku dianalisis berdasarkan indeks keanekaragaman Simpson. Analisis regresi ganda dilakukan untuk mengetahui korelasi antara keanekaragaman tumbuhan paku dengan kondisi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata indeks keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) di Hutan Wisata Dasong pada masing-masing titik sampel bervariasi dari kategori sedang hingga tinggi. Indeks keanekaragaman tumbuhan paku pada Zona I, II, dan III berturut-turut adalah 0,8578, 0,8793, dan 0,8222. Secara keseluruhan, indeks keanekaragaman tumbuhan paku di Hutan Wisata Dasong adalah sebesar 0,8658 dengan kategori tinggi. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) dengan kondisi lingkungan (faktor edafik dan klimatik) di Hutan Wisata Dasong. Walau secara statistik tidak ada korelasi, namun secara ekologi ada hubungan antara keanekaragaman tumbuhan paku dengan faktor edafik dan klimatik.Kata Kunci : Keanekaragaman Paku (Pteridophyta), Faktor Edafik, Faktor Klimatik, Hutan Wisata Dasong. The aims of this research: (1) The diversity index of ferns (Pteridophyta) in Dasong Tourism Forest, and (2) the relationship of the diversity of ferns (Pteridophyta) with environmental conditions (factor edafic and climatic) in Dasong Tourism Forest. This research is an exploratory and correlational research. The population in this study are all species of ferns that live in Dasong Tourism Forest. The sample in this study are all species of ferns that grow in the shade of host plants that touched the line transect and included into the 30 sample points were divided into three zones (Zone I, Zone II and Zone III). To sample the environmental factors were edafic and climatic factors around the sample point of ferns. The sampling method used is the line transect method. Diversity of ferns analyzed by Simpson diversity index. Multiple regression analysis was conducted to determine the correlation between the diversity of ferns with environmental conditions. The results showed the average index of the diversity of ferns (Pteridophyta) in Dasong Tourism Forest at each sample point varies from medium to high category. Diversity index of ferns in Zone I, II, and III respectively are 0.8578, 0.8793, and 0.8222. Overall, the diversity index of ferns in Dasong Tourism Forest is at 0.8658 with high category. The results of multiple regression analysis showed that there was no relationship between the diversity of ferns (Pteridophyta) with environmental conditions (edafic and climatic factors) in Dasong Tourism Forest. Although statistically there is no correlation, but ecologically there is correlation between the diversity of ferns with edafic and climatic factors.keyword : Fern (Pteridophyta) Diversity, Edafic Factors, Climatic Factors, Dasong Tourism Forest.
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADI SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI SUBAK KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG Ni Luh Novi Yuni Ari .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7928

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Komposisi floristik; (2) Indeks similaritas dan desimilaritas keanekaragaman; dan (3) Perubahan biomassa gulma padi secara spasial dan temporal di Subak Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dan eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan gulma yang hidup pada sawah yang ditanami padi yang berada pada Desa Penarukan, Jineng Dalem dan Alasangker. Sampel dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan gulma yang tercakup oleh kuadrat dengan ukuran 1 x 1 meter sebanyak 25 kuadrat yang diambil di Subak Delod Sema, Subak Tingkih Keleb dan Subak Simpang dari minggu 1 hingga minggu 3 setelah bibit padi ditanam. Metode yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah metode kuadrat. Data komposisi floristik dan perubahan biomassa gulma dianalisis secara deskriptif; Indeks keanekaragaman dianalisis dengan indeks Shannon-Wiener, indeks similaritas dan desimilaritas dianalisis menggunakan indeks Sorensen. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Terdapat 27 spesies gulma yang tergolong ke dalam 13 familia yang tersebar secara spasial dan temporal. (2) Secara spasial indeks similaritas keanekaragaman spesies gulma < 75% dan menunjukkan indeks desimilaritas yang tinggi. Indeks similaritas secara temporal antara minggu 1 dengan 2 dan minggu 1 dengan 3 sebesar < 25% dan indeks similaritas antara minggu 2 dengan 3 > 25%. Indeks desimilaritas gulma secara temporal > 63%. (3) Ada perubahan biomassa gulma secara spasial dan temporal.Kata Kunci : Gulma Padi, Struktur Komunitas Spasial, Struktur Komunitas Temporal This study aimed to determine the (1) floristic composition; (2) Index of similarity and diversity of dissimilarities; and (3) Biomass change paddy weed spatially and temporally in Subak at sub district Buleleng, district Buleleng. This type of research was descriptive research and exploratory. The population in this study were all species of plants as weeds growing in paddy fields cultivated with rice which is at Penarukan, Jineng Dalem and Alasangker village. The sample in this research were all weeds species covered by the square with a size of 1 x 1 meter by 25 squares drawn in Subak Delod Sema, Subak Tingkih Keleb and Subak Simpang from 1st week to 3rd weeks after the paddy seeds were planted. Least squares method was used in this research to collect the data. The Data floristic composition and changes in weed biomass were analyzed descriptively; Diversity index was analyzed with Shannon-Wiener index, an index of similarity and dissimilarities analyzed using Sorensen index. The results showed (1) There are 27 weed species belonging to the 13 family scattered spatially and temporally. (2) In the spatial diversity of weed species similarity index 63%. (3) There was a change in weed biomass spatially and temporally.keyword : Paddy Weeds, Spatial Community Structure, Temporal Community Structure
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK SERASAH DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) PADA KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR KULIT KEPALA Ni Luh Komang Rai Touryantini .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7932

Abstract

Fungi is a normal flora that live on the human scalp, but when the amount of fungi is already past the normal limits of life on the scalp will cause infection. One of the plants that can be used as antifungal namely cloves (Syzygium aromaticum L.).The purposes of this research are (1) to knowing and describing the differences in zone diameter of constraints due to the provision of various concentration of extract of leaf litter clove (Syzygium aromaticum L.) (2) knowing and describing the extract concentration manure of clove leaves (Syzygium aromaticum L) which is effective in impeding the growth of fungal scalp, (3) knowing and describing the number of genus of fungi which was found in this research. This research was an experimental research which used Complete Random Design. The technique of data analysis was experiment and the data were analyzed by using one-way ANAVA statistic. The result of this research were (1) there was difference in zone diameter of constraints due to the provision as the effect of giving the variance of extract concentration manure of clove leaves (Syzygium aromaticum L), (2) the extract concentration manure of clove leaves (Syzygium aromaticum L) which was effective in impeding the growth of fungi caused scalp was 15% because it could impede the growth of fungi up to 79% and the effective concentration in killing the fungi was at the concentration 20 % because it could impede the growth of fungi up to 99,9%, and (3) the genus of fungi which was found in this research was Absidia, Aspergillus, Rhizopus, and Trichophyton.keyword : clove, effectiveness, fungi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NATURE OF SCIENCE DAN KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA NEGERI 3 SINGARAJA Ni Luh Santi Indrayani .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7934

Abstract

Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi siswa yang harus dikembangkan dalam kurikulum 2013. Oleh sebab itu setiap sekolah wajib untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model Nature of Science dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model Konvensional. Jenis penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental), dengan desain penelitian non equivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X MIA di SMA Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2015/2016, dengan sampel penelitian yaitu kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 4 yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan tes keterampilan berpikir kritis yang berjumlah 15 butir soal uraian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan statistik uji-t. Uji-t dilakukan dengan bantuan program SPSS statistics 21.0 for Windows. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis dengan menggunakan Gain Score ternormalisasi, kelas yang belajar dengan model Nature of Science mendapatkan nilai gain rata-rata sebesar 0,5496 yang termasuk kategori gain sedang dan kelas yang belajar menggunakan model konvensional mendapat nilai gain rata-rata sebesar 0,3997 yang termasuk kategori gain sedang. Sementara itu dari hasil analisis data diperoleh thitung = 3,830 dan ttabel (pada taraf signifikansi 5%) = 2,000. Hal ini berarti bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Nature of Science dengan keterampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model Konvensional. Kata Kunci : keterampilan berpikir kritis, model pembelajaran konvensional, dan model pembelajaran nature of science Critical thinking skills was one of competence that should be developed in 2013 curriculum. Because of that reason every schools in Indonesia should be gave a training about critical thinking skills to the students. The purpose of this research was to determine the differences of critical thinking skills between students that learned using Nature of Science learning model and students that learned using the conventional learning model. This research was a quasi-experimental research, and the design of this research was non-equivalent pre-test post-test control group design. The population of this research were all tenth grade students in SMA Negeri 3 Singaraja in second semester of academic year 2015/2016, that took X MIA 4 and X MIA 1 as samples of this research. The samples were taken by using a simple random sampling technique. The data of this research were collected using critical thinking skills tests. There was totally 15 items of description test. Data were analyzed using descriptive analysis technique and statistical t-test. The increase of critical thinking skills was analyzed using normalization gain score. The result of gain score value of student that learn using Nature of Science learning model was 0,5496 and gain value of student that learn using conventional learning model was 0,3997, both of the value can categoriezed as the medium gain. The results of data analysis showed the value of t-test were t = 3,830 and ttable (at significance level of 5%) = 2,000. This means that value of the t-test are more higher than ttabel (thitung>ttabel), so it can be interpreted that there is a significant differences between critical thinking skills of students that learn using Nature of Science learning model and students that learn using conventional learning model. keyword : conventional, critical thinking skills, nature of science
KOMPARASI MAKE A MATCH DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP Ni Wayan Lina Astiani .; Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8012

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pebedaan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa secara bersama-sama antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT), (2) mengetahui perbedaan motivasi belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT), dan (3) mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research) dengan rancangan non equivalent pre test-post test control group design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes Teknik analisis data yang digunkan adalah Multivariate analysis of covariance (Mancova). Hasil penelitian ini menunjukan taraf signifikansi dari uji Mancova adalah P
Co-Authors ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., DEWA AYU MADE MAHAYUNI ., Hasby Wahid Harris ., Hema Alini Manihuruk ., I Gede Eka Saputra ., I GUSTI AYU ARINI WIADNYANI ., I KETUT SUARTIKA ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I NYOMAN SUARSANA ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., I Putu Wahyu Iswara ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Iftitah Hanim ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Pina Destrya Lestari ., Kadek Tirta Yasa ., Komang Desmi Indraswari ., Lailatus Saadah ., Luh Ratna Susanti ., Mairista Oshi Damadi Putu ., Monika Megawati Ferdiana Dara ., NI KOMANG SURYANI ., Ni Luh Gita Cahyani ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Santi Indrayani ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani ., NI MADE AYU RATNA PARWATHI ., Ni Made Dwi Pradnyani ., NI MADE RUMITHI ., Ni Nyoman Sri Noviantari ., Ni Wayan Ernayanti ., Ni Wayan Lina Astiani ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. ., PUTU AYU PARYAWATI A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Aniek Suryanti Kusuma Artini, Rai Juni Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia Bima Apry Anggara Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Gede Hendra Divayana, Dewa Gede Hendra Dewi, Luh Gede Wulan Kurnia Erlina, Nia EVY MAYA STEFANY . Firda Alani Fitri . Firda Alani Fitri ., Firda Alani Fitri Gusti Putu Arya Arimbawa Hadawiyah, Ruhul Hasby Wahid Harris . Hema Alini Manihuruk . I Gede Eka Saputra . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Suartama I Komang Sudarma I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I M. Budiyasa I Made Candiasa I Made Indra Adhi Wikanta I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Made Tegeh I Nyoman Bagus Suweta Nugraha I Nyoman Jampel I Nyoman Kanca I Nyoman Suarsana I Nyoman Widhi Adnyana I Nyoman Wijana I Putu Aditya Widharma Satya Aditya I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I PUTU LIANATA . I Putu Tresna Windhu Windhu I Putu Wahyu Iswara . I W. Santyasa I WAYAN MUDAYANTA . I Wayan Santyasa Ida Ayu Indah Udiantari Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Ida Ermiana Iftitah Hanim . IGD Angga Praditya IW Yuliantara Juni Artawan I Kadek . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Pina Destrya Lestari . Kadek Tirta Yasa . Kadek Yogi Parta Lesmana Ketut Agustini Ketut Srie Marhaeni Julyasih KOMANG ANIK SUGIANI . Komang Desmi Indraswari . Lailatus Saadah . LP Ayu Arsih Trisna Dewi Luh Kompyang Sukewati . Luh Kompyang Sukewati ., Luh Kompyang Sukewati Luh Putu Emitha Upadianti . Luh Ratna Susanti . M.Ed. M.Pd Prof. Dr. Sukadi . M.Or. S.Pd. Gede Eka Budi Darmawan . M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . Made Diah Angendari Made Hery Santosa MADE KARTIKA DEWI . Mairista Oshi Damadi Putu . Marini, Ni Komang Tri Monika Megawati Ferdiana Dara . Mulyadiharja, S Naswan Suharsono NI GUSTI AYU MADE MURNI MAHERDI . Ni Komang Prasinta Nusantari . NI KOMANG SURYANI . Ni Luh Gita Cahyani . Ni Luh Komang Rai Touryantini . Ni Luh Novi Yuni Ari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Santi Indrayani . Ni Luh Sinta Kusuma Wardani . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Dwi Pradnyani . Ni Made Niki Suhardini . Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Nyoman Sri Noviantari . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian Ni Putu Ristiati Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Putu Yulia Asri Pratiwi Ni Wayan Ernayanti . Ni Wayan Lina Astiani . Ni Wayan Nursarita Prasistayanti Ni Wayan Septiari . NI WAYAN SUTARMI . Ni Wayan Winasih ., Ni Wayan Winasih Nia Erlina NP Sri Ratna Dewi P. Budi Adnyana P. Budi Adnyana Pambudi, RA Pingky Fitria Syahrani Praditya, IGD Angga Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Puji Ariyati Putu Budi Adnyana Putu Diah Asparini PUTU NOVI KURNIAWATI . Putu Novi Kurniawati ., Putu Novi Kurniawati Putu Prima Juniartina RA Pambudi Rai Juni Artini Ratna Dewi, NP Sri Ruhul Hadawiyah S Mulyadiharja S Mulyadiharja S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Sindu, I Gede Partha Trisna Dewi, LP Ayu Arsih Tutut Widyawati Udiantari, Ida Ayu Indah Vidia, Ratna Mei Wahyu Hidayat Widiartha, Komang Kurniawan Widyawati, Tutut Wilandari, Putu Ayu Desi Yuliandari, Sri Ayu Yuliantara, IW Zhaoqiong W. U.