Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Acute Fatty Liver in Pregnancy Wirawan, Wahyudi; Setiawan, Dani; Maelissa, Merlin Margreth; Islamy, Nurul; Lumentut, Anastasia Mariane; Puspitasari, Maya Khaerunnisa
Journal La Medihealtico Vol. 6 No. 2 (2025): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v6i2.1890

Abstract

Acute fatty liver in pregnancy (AFLP) is a rare, life-threatening condition that typically occurs in the third trimester, characterized by fat accumulation in the liver. It is associated with high maternal and fetal morbidity, although mortality rates have decreased with improved obstetric care. AFLP's exact cause remains unclear, though it is linked to impaired fatty acid metabolism in the liver. Key risk factors include multiple pregnancies, male fetuses, and metabolic disorders. The condition presents with non-specific symptoms like nausea, jaundice, and abdominal pain, with progression to liver failure and encephalopathy in severe cases. Early diagnosis is critical, and the Swansea Criteria have proven useful. Management focuses on early delivery and supportive care, with cesarean section preferred due to the risk of fetal distress. Liver transplantation may be necessary for severe cases. While maternal and fetal survival rates have improved, the condition still poses significant challenges, emphasizing the need for prompt diagnosis and treatment.
Endocrine Control of Fetal Growth, the Delivery Process, and the Physiology of Childbirth Maelissa, Merlin Margreth; Siddiq, Amillia; Islamy, Nurul; Puspitasari, Maya Khaerunnisa; Lumentut, Anastasia Mariane; Wirawan, Wahyudi
Journal La Medihealtico Vol. 6 No. 2 (2025): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v6i2.1903

Abstract

Childbirth is a complex physiological process characterized by the expulsion of the fetus from the uterus, marked by uterine contractions and cervical changes. The timing of labor is crucial for favorable pregnancy outcomes and is regulated by the neuroendocrine maturation of the fetus. Hormones like estrogen, progesterone, and human placental lactogen play key roles in fetal growth regulation, with fluctuations influencing birth weight and placental development. Progesterone inhibits labor by relaxing the uterus, while estrogen promotes labor by stimulating uterine contractions and cervical changes. The transition from uterine quiescence to active labor involves multiple stages, from myometrial relaxation to enhanced contractility. Labor progresses through phases, starting with quiescence, followed by the onset of rhythmic contractions, active labor, and concluding with involution. Uterine stretching and the role of fetal lung maturation also contribute to labor initiation, as fetal lung surfactant activates macrophages, leading to inflammation and progesterone withdrawal. This process synchronizes labor timing with fetal lung development. In conclusion, labor is influenced by a combination of endocrine and mechanical factors, including prostaglandins, cytokines, and hormones such as oxytocin and CRH. Proper endocrine regulation ensures timely labor, while disruptions in this system, such as premature or prolonged pregnancies, can lead to increased fetal morbidity and mortality.
Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Daun Mangrove Spesies Rhizopora Mucronata terhadap Lama Proses Penyembuhan Luka Bakar Ringan Derajat II pada Mencit Jantan (Mus Musculus) Situmorang, Ephraim Matthew Sebastian; Kurniawaty, Evi; Islamy, Nurul; Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng
Jurnal Farmasetis Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Farmasetis: Mei 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v14i2.3839

Abstract

Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang dapat disebabkan oleh panas, trauma yang merusak dan mempengaruhi berbagai sistem tubuh, terutama pada kulit. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi luka bakar ialah pengobatan herbal seperti tanaman mangrove. Ekstrak daun Rhizophora mucronata mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan tannin yang mempunyai khasiat terhadap penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan posttest control group. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 24 mencit putih galur DDY yang di pelihara di Animal House Fakultas Kedokteran Unila Tahun 2022. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling di Animal House Fakultas Kedokteran Unila. Mencit diinduksikan luka bakar pada punggungnya dengan lempengan besi yang dipanaskan. Lama proses penyembuhan diamati secara makroskopis dengan melihat penyembuhan luka dengan melihat berapa lama kulit yang terinduksi luka bakar kembali terlihat seperti normal sebelum diinduksikan. Analisis data menggunakan uji One Way ANNOVA yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil analisis statistik bivariat berupa pemberian salep ekstrak mangrove dan lama proses penyembuhan luka bakar menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian salep ekstrak daun mangrove dengan lama proses penyembuhan luka bakar derajat IIA pada punggung mencit dengan nilai p 0,000. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun mangrove spesies Rhizopora mucronata terhadap lama proses penyembuhan luka bakar ringan derajat II pada punggung mencit jantan (Mus musculus).
The Relationship Between Diabetes and Hypertension and Mortality in Chronic Kidney Disease Patients in Indonesia Yonata, Ade; Islamy, Nurul
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 11 No. 4 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v11i4.1534

Abstract

Background: Chronic kidney disease (CKD) is a major global health problem that significantly increases morbidity and mortality, mainly due to cardiovascular disease (CVD). In Indonesia, cardiovascular complications account for approximately 42% of deaths among CKD patients. This study aimed to analyze the relationship between diabetes and hypertension with mortality in CKD patients in Indonesia. Objective: To investigate the association between diabetes and hypertension and mortality among chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis in Indonesia. Methods: A cross-sectional study was conducted at Dr. H. Abdul Moeloek Regional Hospital, Lampung, from March to May 2024. The study population consisted of end-stage CKD patients undergoing hemodialysis. Data were obtained from medical records and analyzed using the Chi-Square test, with a significance level set at p < 0.05. Results: Of 110 patients, 58% of those with diabetes and 55.1% of those with hypertension died. Both comorbidities showed a significant association with mortality in CKD patients (p = 0.0031 for diabetes, p = 0.019 for hypertension). Conclusion: Diabetes and hypertension significantly increase mortality risk among CKD patients. These findings underscore the importance of comprehensive management of comorbidities to improve survival outcomes in CKD populations
Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Penyuluhan, Pemeriksaan, Pengobatan Hipertensi dan Pemberian Tensimeter Bagi Warga di Desa Karang Endah Lampung Tengah Nasution, Syahrul Hamidi; Rodiani, Rodiani; Islamy, Nurul; Prabowo, Arif Yudho
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 4 No. 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v4i1.2531

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Hipertensi sebagai salah satu penyakit tidak menular yang paling umum ditemukan dalam praktik kedokteran primer. Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ target seperti jantung, otak, ginjal, mata, dan arteri perifer. Penatalaksanaan hipertensi dilakukan sebagai upaya pengurangan resiko naiknya tekanan darah dan pengobatannya. Dalam penatalaksanaan hipertensi upaya yang dilakukan berupa upaya nonfarmakologis (memodifikasi gaya hidup melalui pendidikan kesehatan) dan farmokologis (obat-obatan). Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini berupa penyuluhan, pemeriksaan, pengobatan hipertensi dan pemberian tensimeter bagi warga desa. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi seputar hipertensi dan bahayanya. Penilaian untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu dilakukan pre-test dan post-test. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2019 di Desa Karang Endah, Lampung Tengah. Kegiatan penyuluhan pengabdian ini diikuti oleh 41 orang peserta dari masyarakat kelurahan Karang Endah, Lampung Tengah. Hasil dari kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa saat pre-test sekitar >70% masyarakat belum mengetahui tentang hipertensi dan bahayanya. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, terjadi peningkatan secara signifikan tingkat pengetahuan masyarakat.Kata Kunci : hipertensi, penyakit tidak menular, penyuluhan kesehatan.
Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Ginjal Yonata, Ade; Taruna, Achmad; Islamy, Nurul
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2806

Abstract

Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah proses patofisiologis yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Satu dari sepuluh orang dewasa memiliki penyakit ginjal kronis. Beban global CKD meningkat, dan diproyeksikan menjadi penyebab paling umum dari tahun ke tahun di hampir semua negara. Penyakit ginjal dapat dicegah dan perkembangan menjadi penyakit ginjal tahap akhir dapat ditunda dengan akses yang tepat kea rah diagnostik dasar dan perawatan dini. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan pendidikan kesehatan kepada masyarakat umumnya . Kegiatan ini diharapkan dapat berkembang dan terlaksana secara berkelanjutan sehingga manfaatnya dapat mencakup kepada masyarakat luas. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan penyakit ginjal kronis melalui metode ceramah seminar awam. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi seputar penyakit ginjal kronis, faktor risiko, tata laksana dan pencegahannya. Setelah dilakukan kegiatan, evaluasi dilakukan guna mengetahui sejauh mana pengetahuan tentang penyakit ginjal kronis telah dipahami oleh peserta seminarKata kunci: penyakit ginjal kronis, pengetahuan
Analisis Masalah dan Rekomendasi Dalam Pembiayaan Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Rodiani, Rodiani; Islamy, Nurul; Rudiyanto, Waluyo; Hanriko, Rizki; Hamidi, Syahrul
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2813

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk di kota Bandar Lampung periode 2002-2010 sebesar 1,61%, pada periode 2010-2015 meningkat menjadi 2,04%. Pemerintah mencanangkan sebuah program untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, yaitu program Keluarga Berencana (KB). Program KB merupakan program kegiatan promotif dan preventif yang terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu. Pelayanan promotif dan preventif meliputi konseling dan penggunaan kontrasepsi non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Dari data BKKBN Kota Bandar Lampung juga didapatkan data akseptor baru pemakai kontrasepsi jangka panjang untuk IUD tahun 2018 relatif masih sedikit. Salah satu rumah sakit fasilitas rujukan tingkat lanjut yang berada di Kecamatan Rajabasa yaitu Rumah Sakit Bhayangkara POLDA pada tahun 2018 dilaporkan hanya 7 orang per tahun akseptor baru untuk pemakaian IUD. Rendahnya penggunaan MKJP dapat disebabkan antara lain pembiayaan pelayanan MKJP yang mahal di era JKN. Permasalahan dalam pembiayaan KBPP di RS pemerintah dan RS swasta meliputi biaya konsultasi, pemasangan, biaya penunjang (USG, laboratorium) dan bahan habis pakai tidak ditanggung oleh BPJS. Sebagian akseptor membayar biaya KBPP secara mandiri. Rekomendasi yaitu mengajukan alat kontrasepsi ke BKKBN, jasa pemasangan kontrasepsi dapat diklaim ke BPJS (di luar paket INA CBG). Tenaga ahli yang belum mendapatkan pelatihan dapat disertakan pada pelatihan Contraceptive Technology Update (CTU).Kata kunci: pembiayaan, Keluarga Berencana Pasca Persalinan, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DEPRESI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI UNIT HEMODIALISA RS. DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Yonata, Ade; Pura, Lukman; Islamy, Nurul; Sayuti, Marzuqi
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i1.3324

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel, sehingga penderita gagal ginjal kronik akan kehilangan fungsi ginjal secara bertahap dan tidak dapat diubah. Salah satu permasalahan psikologis yang kerap muncul dan mampu menurunkan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik (PGK) terutama yang menjalani hemodialisis jangka panjang yakni gangguan depresi. Depresi merupakan permasalahan yang serius pada pasien hemodialisis. Tingginya prevalensi depresi menyebabkan peningkatan risiko kematian menjadi 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan pasien hemodialisis yang tidak mengalami depresi Depresi juga berdampak terhadap peningkatan angka rawat inap, gangguan kardiovaskuler, serta penurunan kepatuhan terapi hemodialisis. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini mencakup: 1) pengukuran pengetahuan pasien dan keluarga; 2) pengisian daftar tilik mengenai depresi; 3) penyuluhan; 4) pemberian brosur mengenai penyakit ginjal kronik.Pengabdian dilakukan dengan memberikan kegiatan edukasi dan refreshing pengetahuan tentang pencegahan depresi pada penyakit ginjal kronik. Hasil kegiatan ini pengabdian menunjukkan bahwa pemberian penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit ginjal kronis serta pencegahan depresi dengan peningkatan skor sebelum dan sesudah intervensi. Oleh karena itu, penyuluhan yang kontinu diperlukan untuk peningkatan pengetahuan secara berkelanjutan. Penyuluhan dapat dilakukan melalui media yang telah ada seperti konseling edukasi oleh petugas kesehatan. Kata kunci: Depresi, hemodialisa, penyakit ginjal kronis
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG HIPERTENSI MELALUI MEDIA RRI LAMPUNG Ade Yonata; Pura, Lukman; Islamy, Nurul; Hanriko, Rizki; Rinaldy, Dino
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i2.3357

Abstract

Hipertensi sebagai salah satu penyakit tidak menular yang paling umum ditemukan dalam praktik kedokteran primer. Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ target seperti jantung, otak, ginjal, mata, dan arteri perifer. Studi metaanalisis menjelaskan tercapainya targetpenurunan tekanan darah sangat penting untuk menurunkan kejadian kardiovaskuler pada pasien hipertensi. Masih tingginya angka kejadian hipertensi di Indonesia dan termasuk Lampung menjadi acuan atau dasar mengenai pentingnya dilakukan edukasi kesehatan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi pada masyarakat awam melalui media Radio Republik Indonesia (RRI) di Provinsi Lampung. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini mencakup: 1) Pengukuran pengetahuanmasyarakat dengan pengisian daftar tilik mengenai hipertensi; 2) Penyuluhan; 3) Diskusi dan tanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa pemberian penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dengan peningkatan skor sebelum dan sesudah intervensi. Oleh karena itu, penyuluhan yang kontinu diperlukan untuk peningkatan pengetahuan secara berkelanjutan. Penyuluhan dapat dilakukan melalui media salah satunya melalui media elektronik radio yang dapat menjangkau masyarakat secara luas.
Komplikasi pada Kehamilan dengan Riwayat Caesarian Section Arli Suryawinata; Nurul Islamy
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa tahun terakhir pilihan melahirkan dengan operasi Caesarian Section (CS) cenderung meningkat baik di negara maju ataupun di negara berkembang. Tindakan CS seharusnya hanya menjadi pilihan bagi tenaga medis dengan indikasi menyelamatkan ibu dan janin. Indikasi sosial menjadi salah satu alasan terbesar di banyak negara untuk melakukantindakan CS. Hal ini tentu membutuhkan perhatian khusus mengingat ibu dengan riwayat CS cenderung memiliki resiko kejadian komplikasi pada kehamilan berikutnya. Kehamilan dengan riwayat CS memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi. Kejadian komplikasi pada kehamilan dengan riwayat CS berkaitan dengan terbentuknya jaringan parut uterus. Luka bekas CS akan mengalami perubahan selama proses kehamilan selanjutnya dimana bekas luka akan menipiskan daerah sekitar diikuti pelebaran bekas luka tersebut akibat adanya regangan. Hal ini membuat daerah SBR pada kehamilan dengan riwayat CS akan menjadi lebih tipis. Perubahan yang terjadi tersebut menjadi dasar bagaimana komplikasi seperti ruptur uteri, plasenta previa, plasenta akreta dan abruptio plasenta terjadi. Akan tetapi hal tersebut tidak menghilangkan kemungkinan untuk melakukan persalinan pervaginam pada ibu dengan riwayat CS. Persalinan Pervaginan pada Pasien Pernah Seksio Sesarea (P4S) memberikan keuntungan terkait angka morbiditas yang lebih rendah dan lama perawatan yang lebih singkat dibandingkan dengan pemilihan CS kembali. Kehamilan dengan riwayat CSmerupakan kehamilan dengan risiko tinggi sehinggga memerlukan pengawasan dan penatalaksaan khusus. Persalinan pada ibu dengan riwayat CS dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perabdominam yaitu CS elektif atau percobaan persalinan pervaginam pada bekas CS (TOLAC).Kata kunci: Kehamilan, Caesarian Section, P4S, TOLAC