Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Teacher Competency Development Through On-The-Job Training: A Case Study at SDIT Lan Tabur Purwodadi Devi Istiqomah; Nurtanio Agus Purwanto
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 3 No. 9 (2023): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v3i9.911

Abstract

On-the-job training is practical if it suits the needs of the teacher. However, there still needs to be more competence and training in schools. This study aims to analyze teacher competency development through on-the-job training. This research uses a qualitative approach in the form of a case study at SDIT Lan Tabur Purwodadi. The data collection method uses observation, interviews, and documentation. The subjects in this study were principals and teachers. Data analysis techniques with data collection, data reduction, data presentation, conclusion, and data verification. The results showed that through on-the-job training, teacher competence could develop well, teacher pedagogic competence develops in managing learning in the classroom, and teacher social competence is also well developed and can provide a foundation for social problems in schools. Teacher personality competence develops with on-the-job training, but it is different from the professional competence of teachers, which is less developed due to the lack of teachers conducting research and the use of technology, which still needs to be improved. This is because the facilities and infrastructure at SDIT Lan Tabur Purwodadi need to be improved. Through on-the-job training, teacher competence becomes very developed. The implications of this research are expected through on-the-job training to develop teacher competence and provide solutions to teacher competence problems in schools.
Context input process product evaluation of hybrid learning practices in Indonesian universities Adi Suryanto; Aman Aman; Lia Yuliana; Nurtanio Agus Purwanto; Fery Muhamad Firdaus; Rahmat Fadhli
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 13, No 1: February 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v13i1.26588

Abstract

The transformation of post-pandemic learning at Indonesian universities is becoming increasingly diverse. Several universities use hybrid learning models to implement hybrid learning practices. The purpose of this study is to assess the hybrid learning process at two Indonesian universities. The context input process product (CIPP) evaluation model is used in this study as part of a mixed method. Quantitative methods are used to get an overview of student and lecturer responses, whereas qualitative methods are used to dig deeper into data about hybrid learning practices. This study included 341 students and 22 lecturers from both universities. Techniques for collecting data include questionnaires, interviews, observation, and documentation studies. The data was analyzed using learning theories. The study’s findings indicate that hybrid learning practices are performing well. The readiness of university infrastructure, as well as the readiness of students and lecturers, determines the success of hybrid learning implementation. In practice, however, some lecturers tend to use face-to-face or online learning practices exclusively to fill gaps in the hybrid learning process. This study suggests that universities investigate an effective model for implementing hybrid learning.
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBIASAAN DAN KETELADANAN Eka Sapti Cahyaningrum; Sudaryanti Sudaryanti; Nurtanio Agus Purwanto
Jurnal Pendidikan Anak Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v6i2.17707

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk internalisasi nilai-nilai  pendidikan karakter anak usia dini melalui pembiasaan dan keteladanan. Pendidikan karakter bagi  anak usia dini  dimaksudkan  untuk menanamkan  nilai-nilai kebaikan  sebagai dasar untuk pengembangan pribadi selanjutnya. Pendidikan karakter bagi anak usia dini adalah membentuk mental dan karakter bangsa di masa yang akan datang. Rendahnya kesadaran dan kompetensi tenaga pengajar anak usia dini terhadap pendidikan karakter menjadi permasalahan yang harus diselesaikan dalam kaitannya membentuk karakter bangsa di masa depan. Implementasi Pendidikan karakter pada anak usia dini khususnya taman kanak-kanak dimulai dengan penyusunan silabus/ RPPH yang mencakup implementasi pendidikan karakter terhadap anak usia dini. Penelitian ini mengidentifikasi implementasi nilai-nilai pendidikan karakter, dengan menggunakan siklus tahapan RD dari Borg dan Gall. Model akan diuji secara teoritik maupun secara empirik di lapangan melalui penelitian pendahuluan, pendalaman penanaman nilai-nilai  pendidikan karakter dan implementasinya   melalui  keteladanan dan pembiasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi pendidikan karakter di lembaga PAUD se-Kecamatan Ngemplak dapat dilihat dari penekanan 4 karakter dalam proses pembelajaran. Empat karakter dalam pendidikan karakter meliputi karakter: religius, jujur, toleransi, dan disiplin. Setiap indikator pendidikan karakter ditunjukkan dengan strategi maupun metode pembelajaran yang mencerminkan nilai nilai setiap karakter. Metode pembelajaran yang dimaksud dapat berupa wujud penugasan maupun praktik pembelajaran serta pembiasaan  sehingga nilai-nilai pendidikan karakter dapat terimplementasikan. Kata kunci : Karakter, Pendidikan Anak Usia Dini
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN SLEMAN Nurtanio Agus Purwanto
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.26328

Abstract

Kepala sekolah merupakan salah satu elemen penting bagi kemajuan sekolah.  Dalam perannya seorang kepala sekolah menjalankan fungsi baik sebagai pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, maupun sebagai supervisor. Sedangkan fungsi dari kepala sekolah adalah pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, wirausahawan, pencipta iklim kerja dan supervisor. Pada tataran operasional tugas pokok kepala sekolah mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik kepala sekolah sebagai leader  yang relevan untuk kondisi di lapangan. Informan penelitian pengawas sekolah di Kabupaten Sleman. Cara menentukan informan penelitian berdasarkan karakteristik wilayah binaan pengawas sekolah yaitu perkotaan dan pedesaan. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus mampu berperan sebagai (a) entrepreneur, (b) teladan dalam kepemimpinan pembelajaran (supervisor), (c) memiliki visi yang jelas; (d) mampu memotivasi warga sekolah untuk memajukan sekolah; (d) mampu membuat keputusan dengan tepat; dan (e) mampu mengembangkan budaya sekolah sesuai dengan perkembangan lingkungannya.Kata kunci: kepala sekolah, leader
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN SLEMAN Nurtanio Agus Purwanto
Jurnal Pendidikan Anak Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v7i1.24448

Abstract

Kepala sekolah merupakan salah satu elemen penting bagi kemajuan sekolah.  Dalam perannya seorang kepala sekolah menjalankan fungsi baik sebagai pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, maupun sebagai supervisor. Sedangkan fungsi dari kepala sekolah adalah pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, wirausahawan, pencipta iklim kerja dan supervisor. Pada tataran operasional tugas pokok kepala sekolah mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik kepala sekolah sebagai leader  yang relevan untuk kondisi di lapangan. Informan penelitian pengawas sekolah di Kabupaten Sleman. Cara menentukan informan penelitian berdasarkan karakteristik wilayah binaan pengawas sekolah yaitu perkotaan dan pedesaan. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus mampu berperan sebagai (a) entrepreneur, (b) teladan dalam kepemimpinan pembelajaran (supervisor), (c) memiliki visi yang jelas; (d) mampu memotivasi warga sekolah untuk memajukan sekolah; (d) mampu membuat keputusan dengan tepat; dan (e) mampu mengembangkan budaya sekolah sesuai dengan perkembangan lingkungannya.Kata kunci: kepala sekolah, leader
The effectiveness of experiential learning modules in increasing problem-solving ability of new employees Helmy Gania Ken Budiarto; Puji Yanti Fauziah; Nurtanio Agus Purwanto
Jurnal Kependidikan Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v8i1.66911

Abstract

This research aims to know the effectiveness of experiential learning modules in increasing Problem solving ability of new fresh graduate employee in SDIT Assisi and Sari Asih Hospital.  This study employed a quasi-experimental research design that Pre-Post test Control Group Design was utilized in this study's experiment, in which two classes—treatment and control class—were used. Data collection techniques included pre and post-test, observation, and documentation.  The results of research on training using EL module show that pre and post-test results obtain a sig. value of 0.056 0.05 confidence level, indicating that there is no significant difference in problem-solving ability of fresh graduates using EL module afterward. Meanwhile, the results of pre and post-test in the control and treatment class obtained results with a Sig. value of 0.094 0.05 confidence level. Therefore, it can be concluded that there is no significant difference in problem-solving ability of fresh graduate employees between training used EL modules and those that didn’t use EL modules.
Identifying Risks in Management of Educational Institutions: A Case in a Legal Entity Higher Education Institution Taman, Abdullah; Prasojo, Lantip Diat; Yuliana, Lia; Purwanto, Nurtanio Agus
Jurnal Prima Edukasia Vol 12, No 1 (2024): January 2024
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v12i1.68277

Abstract

Higher education is a legal entity that represents the government to serve society optimally. This research aims to identify, understand and manage risks that can hinder the achievement of organizational goals in terms of organizing higher education. This study uses a quantitative approach with a descriptive type. Research subjects were taken from leaders and employees in the Directorate of Planning and Finance, Directorate of General Affairs, Resources and Law. Directorate of Research and Community Service, Directorate of Cooperation, Information Systems, Innovation and Business, Quality Assurance Directorate, Internal Supervisory Unit, Vocational Faculty. Subject selection was carried out using a purposive technique using considerations of feasibility and competency related to the themes studied in this research. Data collection was carried out using questionnaires and interviews. The data that was collected was analyzed using descriptive quantitative analysis techniques. This risk register management is a document that functions to identify, understand and manage risks that can hinder the achievement of organizational goals. The structured risks are a development of the risk mapping that was prepared during the previous program. Risks that have been identified are not risks that are fixed (given). The risks referred to can change, increase, or even decrease according to the conditions faced by the organization. Communication in efforts to update risk data in risk register management is still very necessary as an effort to enrich the types and impacts of these risks on the organization.
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PURWANTO, NURTANIO AGUS
FOUNDASIA Vol 1, No 9 (2008)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v1i9.5871

Abstract

Guru memiliki tanggung jawab yang sangat penting dalam menjaga kualitas pendidikan. Hal itu didasarkan pada tugas dan fungsinya sebagai ujung tombak dalam aktivitas pembelajaran di kelas. Kelas sebagai unit pendidikan dan manajemen terkecil merupakan kunci pokok dalam keberhasilan pendidikan secara Iebih besar. Berbagai permasalahan yang dihadapi guru dalam rnenjalankan kewajiban dan tugasnya terletak pada upaya peningkatan profesionalisme yang kurang diperhatikan secara maksimal. Tanggung jawab peningkatan kemarnpuan professional guru terletak pada: 1) individu guru yang bersangkutan, 2) lembaga penghasil tenaga keguruan, 3) organisasi profesi, dan 4) sekolah yang menaungi guru yang bersangkutan. Peningkatan kemampuan professional guru saat ini mcntpakan aktivitas yang berkelanjutan bukan sekedar kegiatan insidental semata. Kegiatan-kegiatan insidental yang sering dilakukan pada masa lampau kurang membawa perubahan yang mendasar dalam diri guru. Strategi peningkatan kemampuan professional dapat dilakukan baik secara individual maupun kolektif. Tuntutan perkembangan global adalah professional dalarn segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan yang dalam hal ini dari sudut sumber daya manusia khususnya guru. Peningkatan yang berkelanjutan (continuous Improvement) akan membawa peruhahan kemampuan profesional guru secara berkelanjutan pula.
UPAYA PENGAWAS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN PRIMA PURWANTO, NURTANIO AGUS
FOUNDASIA Vol 2, No 10 (2010)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/foundasia.v2i10.5838

Abstract

Layanan prima saat ini telah menjadi kebutuhan. Masyarakat memandang kualitas sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh kualitas layanan yang diberikan. Pelayanan berkaitan dengan fungsi melayani kebutuhan orang akan barang dan atau jasa, sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diharapkan. Dalam konteks tersebut, terdapat tiga unsur dalam konsep pelayanan, yaitu siapa yang memberi pelayanan, siapa yang diberi pelayanan, dan apa yang menjadi fokus kebutuhan pelayanan. Pengawas sekolah merupakan pemimpin bagi lingkungan sekolah yang berbeda-beda. Ada kalanya pengawas sekolah dalam bekerja terlihat berperilaku kurang senyum, sering marah, bahkan otoriter, yang sebenarnya telah merugikan dirinya sendiri dan lembaga. Secara pribadi, seseorang dalam kondisi tersebut sedang mengalami penyakit psikologis dan lambat laun menjadi psikosomatis yang akan menyerang fisiknya. Dampaknya, pengawas sekolah akan merasa sulit untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap orang lain dalam lingkup kerjanya. Dengan demikian, pengawas sekolah belum mampu memberikan jaminan kepastian mutu (quality assurance) melalui pelayanan jasa terhadap pelanggan lembaganya.
How Teacher leadership in increasing student learning motivation in Islamic Education, why must be conducted? Selvia Zuni Murningsih; Purwanto, Nurtanio Agus; Ikhwan, Muh. Saidil
Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 20 No. 1 (2024): Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/tarbawi.v20i1.4327

Abstract

Students' motivation plays a fundamental role in enhancing their academic performance, which is particularly true in Islamic education. Students with high motivation are likelier to engage actively with the learning material, retain knowledge, and demonstrate improved outcomes. One key factor in cultivating this motivation is the leadership provided by teachers in the classroom. Therefore, this research aims to determine teacher leadership strategies to increase student learning motivation at one Islamic education centre in East Lombok. This research is qualitative research and a phenomenological perspective that focuses on teacher leadership. The subjects of this research were two teachers and four students at one Islamic education in East Lombok. The research was carried out at an Islamic education centre in East Lombok. Interviews and documentation are data collection techniques used in this research. The results of this research show that the teacher's leadership strategy in increasing student learning motivation is by being a good listener, encouraging students to be more active in class, using the right learning method, fulfilling students' learning needs, time discipline, and being a role model in class. The study results imply that teachers, with their learning leadership, can increase student learning motivation.